MARSHA KATILI
041671422
2022.2/UPBJJ BOGOR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip teknik pangan merupakan suatu kompetensi penting bagi
mahasiswa teknologi pangan. Pangan sebagai sumber kebutuhan dasar
manusia untuk hidup terus dibutuhkan dari waktu ke waktu. Sumber dan aneka
ragam pangan yang sudah ada saat ini masih menjadi ancaman bagi
keberlangsungan pangan di masa depan, untuk itu diperlukan prinsip teknik
pangan yang semakin baik beragam dan semakin bermanfaat bagi seluruh
jenis bahan pangan.
B. Tujuan Praktikum
Berikut tujuan praktikum kimia dan analisis pangan:
1
5. Mengaplikasikan prosedur pemanasan atau pemasakan yang tepat sesuai
karakteristik bahan pangan.
6. Mengaplikasikan unit operasi pada proses pengolahan pangan sari
kedelai.
7. Mengaplikasikan unit operasi pada proses pengolahan pangan yoghurt.
8. Mengaplikasikan unit operasi pada proses pengolahan pangan selai buah
nanas.
C. Manfaat Praktikum
Berikut tujuan praktikum kimia dan analisis pangan:
2
BAB II
Tinjauan Pustaka
3
4. Pengecilan Ukuran dan Pencampuran
Pengecilan ukuran bahan pangan dengan memanfaatkan beberapa jenis gaya
yaitu, gaya tekan (compressive), gaya pukul (impact), dan gaya sobek (shear)
contohnya adalah pada proses pemotonngan daging dan grinder kopi. Pengecilan
ukuran penting karena dapat memudahkan pencampuran atau perataan suatu bahan
pangan.
5. Teknik Separasi
Teknik separasi memiliki berbagai metode seperti filtrasi yaitu pemisahan
padatan tak terlarut dari suspensi melalui membrane berpori (filter), ekspresi yaitu
pemisahan cairan dari solid dengan menggunakan gaya kompresi, dan sentrifugasi
yaitu teknik pemisahan dengan menggunakan gaya sentrifugal.
6. Proses Panas
4
B. Aplikasi Penggolahan Pangan
2. Pengolahan Yoghurt
Yoghurt merupakan suatu produk olahan susu menjadi minuman asam
terfermentasi yang terbuat dari starter bakteri asam laktat. Bakteri yang hidup pada
yoghurt juga menyumbang enzim lactase yang diperlukan untuk mencerna sisa gula
susu yang berada pada yoghurt. Tingkat keawetan yoghurt lebih tinggi bila
dibandingkan dengan susu segar biasa karena di dalam yoghurt terdapat asam laktat
yang mampu memberikan keawetan pada yoghurt sehingga asam laktat tersebut
dapat dikatakan sebagai pengawet alami yoghurt (Hendarto, Handayani, Esterelita &
Handoko, 2019).
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
6
1
B. Prosedur Kerja
Nanas utuh
Penimbangan sebanyak 2 kg
Pengupasan nanas
Pencucian nanas
Pengecilan ukuran
2
2. Pengolahan Yoghurt
Berikut diagram alir pengolahan yoghurt:
Penimbangan sebanyak
0,5 kg
Pasteurisasi (sampai
80oC)
Pendinginan (sampai
60oC)
Penambahan susu
skim 0,02 gram
Pendinginan (sampai
45oC)
Penambahan plain
yoghurt 0,1 gram
Pendinginan pada
suhu 4-5oC
3
BAB IV
A. Hasil
Hasil konversi
Hasil pengukuran
menggunakan
menggunakan
Bahan Baku satuan Sistem
satuan sistem
Internasional (SI)
Nilai Satuan Nilai Satuan
Buah Nanas
2017 gram 2.017 kilogram
Utuh
Gula Pasir 250 gram 0.25 kilogram
Cengkeh 0.5 gram 0.0005 kilogram
Kayu Manis 0.1 gram 0.0010 kilogram
Garam 1.5 gram 0.0015 kilogram
Operasi: Pengupasan
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Nanas Utuh 2.017 Nanas Kupas 1.005
Kulit+bonggol 1.012
Operasi: Pencucian
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Nanas Kupas 1.005 Nanas Kupas Bersih 1.010
Air 0.005
4
Operasi: Pengecilan Ukuran
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Nanas kupas bersih 1.010 Bubur Nanas 0.975
Susut Bobot 0.035
𝑚 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
=(
𝑚 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
) 𝑥 100%
0.583
=(
2.017+0.25+0.0005+0.0010+0.0015
) 𝑥 100%
= 25.68%
5
Tabel pre-handling
2. Pengolahan Yoghurt
Hasil konversi
Hasil pengukuran
menggunakan
menggunakan
Bahan Baku satuan Sistem
satuan sistem
Internasional (SI)
Nilai Satuan Nilai Satuan
Susu Full Cream 511 gram 0.511 kilogram
Susu Skim 19.9 gram 0.0199 kilogram
Plain Yoghurt 111 gram 0.111 kilogram
Operasi: Pasteurisasi
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Susu Full Cream 0.511 Susu Pasteurisasi 0.506
Uap air 0.005
6
Operasi: Pencampuran 2 (45 oC)
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Susu Susu Campuran+Plain
0.522 0.629
Pasteurisasi+skim yoghurt
Plain Yoghurt 0.111 Susut Bobot 0.004
Operasi: Inkubasi
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Adonan yoghurt 0.629 Yoghurt 0.628
Susut Bobot 0.001
Operasi: Pendinginan
Input Output
Massa Massa
Bahan Bahan
(kilogram) (kilogram)
Yoghurt 0.628 Yoghurt 0.628
𝑚 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
=(
𝑚 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
) 𝑥 100%
0.628
=(
0.511+0.019+0.111
) 𝑥 100%
= 97.97%
7
Tabel pre-handling
Bahan Baku Pre Handling Alat yang digunakan
Susu Full Cream Penimbangan Timbangan digital
Panci & kompor,
Pasteurisasi
termometer
Susu skim & Plain
Penimbangan Timbangan digital
yoghurt
B. Pembahasan
Buah nanas disortasi untuk memilah bahan baku yang sudah rusak maupun
busuk. Pengupasan dilakukan agar buah nanas dapat dipisahkan dari bonggol dan
kulitnya karena bagian tersebut tidak dibutuhkan dan akan mempengaruhi rasa selai.
Selanjutnya yaitu pencucian, agar buah yang telah dikupas dapat dipastikan bersih
dari sisa pengotor. Kemudian buah nanas diperkecil ukurannya dengan cara di potong
dadu menggunakan pisau, lalu di blender.
8
pengolahan pangan sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengolahan dan
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Pengolahan Yoghurt
Proses pasteurisasi dimaksudkan untuk menonaktifkan bakteri pathogen dalam
susu sehingga Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcusthermophilus dapat bekerja
secara optimal dalam proses pembuatan yoghurt. Adanya penambahan susu skim
dimaksudkan agar yoghurt yang dihasilkan menjadi lebih kental dan gurih.
Pada proses penambahan plain yoghurt sebagai stater bakteria, suhu susu harus
didinginkan terlebih dahulu sampai 45oC. Hal ini dilakukan agar koloni Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcusthermophilus tidak mati karena suhu yang terlalu panas.
9
BAB IV
A. Simpulan
Pada pengolahan selai buah nanas didapatkan hasil rendemen sebesar
25,68 %. Output terbesar berasal dari kulit dan bonggol buah yang tidak
dimanfaatkan yang membuat bobot berkurang menjadi setengahnya bobot awal
serta uap air pada saat pemasakan bubur nanas menjadi selai. Produk selai buah
nanas memiliki kesetimbangan massa yang kurang baik sehingga bahan baku
yang digunakan banyak terbuang dan hasilnya tidak maksimal.
B. Saran
Praktikum prinsip teknik pangan sudah dilaksanakan dengan baik namun
sebaiknya, pada pelaksanaannya dilakukan pengawasan secara rinci bagi setiap
mahasiswa baik dalam praktikum maupun lembar kerja yang juga diawasi dan
diberi penilaian.
10
Daftar Pustaka
Edwards, W. P., 2007. Teh Science of Bakery Products. UK: RCS Publishing.
Nadia, Lula. 2010. PANG4423 – Praktikum Kimia dan Analisis Pangan. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Waziiroh, E., Ali, D. Y., Istianah, N. 2017. Proses Termal pada Pengolahan
Pangan. Universitas Brawijaya Press.
11
Lampiran
Lampiran lembar kerja praktikum prinsip teknik pangan pengolahan selai buah
nanas dan yoghurt
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Lampiran foto dokumentasi selama praktikum pengolahan selai buah nanas
21
Awal Pemasakan Hasil akhir selai buah nanas
22
Lampiran dokumentasi praktikum pengolahan pangan produk yoghurt :
23
Hasil akhir produk yoghurt kelompok A, B, C dan D.
24