Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI / PANG4430

NAMA : RIANI ZEBUA


NIM : 020225512
MASA REGISTRASI PRAKTIKUM /UPBJJ: 2021.1 / MEDAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS ILMU TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BULAN APRIL TAHUN 2021
KOTA GUNUNGSITOLI
DAFTAR ISI

1. TUJUAN UJI AMBANG RANGSANGAN …………............................................... 1


2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................1
3. Metode................................................................................................................. 2
Waktu dan Tempat...............................................................................................2
a. Alat dan bahan..........................................................................................................2
b. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)...............................2
c. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto).......................................2
4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................3
5. KESIMPULAN......................................................................................................5
6. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
7. LAMPIRAN........................................................................................................... 7

1. TUJUAN UJI PEMBEDAAN KESELURUHAN – SEGITIGA.............................8


2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
3. Metode............................................................................................................. 8
Waktu dan Tempat...............................................................................................8
a. Alat dan bahan................................................................................................8
b. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)...............................8
c. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto).......................................9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................10
5. KESIMPULAN......................................................................................................12
6. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
7. LAMPIRAN........................................................................................................... 14

1. TUJUAN UJI PEMBEDAAN ATRIBUT – PASANGAN BERARAH …………….. 15


2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………….. 15
3. Metode …………………………………………………………………………….. 15
Waktu dan Tempat …………………………………………………………………… 15
a. Alat dan bahan ……………………………………………………………………. 15
b. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir) …………………… 15
c. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto) …………………………. 15
4. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………. 16
5. KESIMPULAN …………………………………………………………………………. 18
6. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 19
7. LAMPIRAN …………………………………………………………………………….. 20

1. TUJUAN UJI AFEKTIF – HEDONIK ………………………………………………. 21


2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………….. 21
3. Metode …………………………………………………………………………….. 21
Waktu dan Tempat …………………………………………………………………… 21
a. Alat dan bahan ……………………………………………………………………. 21
b. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir) ………………….. 21
c. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto) …………………………. 22
a. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………………. 23
b. KESIMPULAN ………………………………………………………………………. 26
c. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 27
d. LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. 28

1. TUJUAN AFEKTIF – RANKING ……………………………………………………. 29


2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………………. 29
3. Metode …………………………………………………………………………….. 29
Waktu dan Tempat ………………………………………………………………….. 29
a. Alat dan bahan ………………………………………………………………….. 29
i
b. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)................................29
c. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto)........................................29
4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................30
5. KESIMPULAN......................................................................................................34
6. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................35
7. LAMPIRAN........................................................................................................... 36

1. TUJUAN UJI DESKRIPTIF – QDA.............................................................37


2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................37
3. Metode............................................................................................................. 37
Waktu dan Tempat..........................................................................................................37
a. Alat dan bahan................................................................................................37
b. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)................................37
c. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto)........................................38
4. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................39
5. KESIMPULAN......................................................................................................39
6. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................40
7. LAMPIRAN........................................................................................................... 41
UJI AMBANG RANGSANGAN

1. TUJUAN

Tujuan khusus Praktikum Uji Ambang Rangsangan adalah untuk melakukan prosedur uji.
Rangsangan dengan menggunakan enam ( 6) gelas konsentrasi larutan gula, mengelola serta
menginterprestasi data hasil uji sensorinya sehingga dapat mengambil kesimpulan dari data
tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindaraan.


Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat
indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat panca indra (sensori),
yang berasal dari organ tubuh. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat
indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau efek yang di timbulkan karena adanya
rangsangan berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan hal
yang menyebabkan rangsangan. Presepsi rasa yang di hasilkan sangat dipengaruhi oleh data-
data yang diproleh dari organ sensori yang lainnya. Informasi-informasi seperti rasa manis gula,
bau makanan, tekstur, suhu dan lain sebgainya dapat mempegaruhi rasa dari suatu makanan (
Martini dan Math, 2009 ).
Ambang Rangsangan (Stimulus Threshold) adalah intensitas atau tingkat konsentrasi
terendah (minimum) yang mulai dapat menghasilkan kesan/ respon dari suatu produk yang
dicicipi. Ambang rangsangan menunjukan bahwa respon panelis terhadap stimulus /rangsangan
bukanlah suatu hal yang konstan melainkan secara dinamis, mengalami perubahan teratur dan
dipengaruhi oleh suasana hati, waktu ritme tubuh ( lapar dan kenyang) serta dipengaruhi variasi
intensitas rangsangan.
Jenis – jenis Uji Ambang Rangsangan dan prinsip kerjanya terbagi terbagi 4 jenis yaitu :

1. Ambang Mutlak (Detection Threshold). Ukuran rangsangan terkecil yang dapat menghasilkan
kesan/respon sebesar 50% dari populasi panelis yaitu (the weakest sensation) Panelis sudah
dapat mendeteksi perbedaan namun belum dapat menjelaskan sebagai sesuatu yang spesifik.
Prisnsipnya kerjanya adalah contoh panelis sudah bisa mendeteksi bahwa rangsangan yang
diterimanya pada contoh uji berkode berbeda tetapi berpedoman pada kontrol awal, namun
panelis tersebut belum dapat menjelaskan rasa/aroma/bau contoh uji tersebut (belum terdeteksi
rasa manis atau asam atau asin).
2. Ambang Pengenalan (Recognition Threshold)
Rangsangan terkecil sudah dapat dikenali dan menghasilkan respon/kesan yang spesifik dari
75% populasi panelis. Konsentrasi contoh uji untuk ambang pengenalan lebih besar dari
ambang mutlak. Prinsip kerjanya adalah dimana panelis sudah bisa menentukan rasa asam
pada contoh uji yang ditentukan.
3. Ambang Pembedaan (Difference Threshold).Konsentrasi terkecil yang dapat memberikan
respon bahwa adanya perbedaan konsentrasi antar satu contoh uji dengan yang lain. Prinsip
kerjanya adalah panelis sudah bisa menentukan perbedaan rasa asam antara contoh uji yang
pertama dengan contoh uji berbeda, maka ambang pembedaannya adalah pada contoh uji
yang pertama.
4. Ambang Batas (Terminal Threshold)
Besarnya stimulus terendah yang menghasilkan kesan maksimum
Jika konsentrasi dinaikkan, maka tidak ada lagi terjadi peningkatan intensitas kesan dimana
sudah sampai di tingkat jenuh pada konsentrasi ambang batas. Pada prinsip kerjanya adalah
setelah contoh uji berkode pertama, panelis sudah tidak bisa lagi merasakan adanya
perbedaan tingkat keasaman pada contoh uji yang berbeda, karena itu ambang batasnya pada
contoh uji yang pertama.

1
3. Metode

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 10 April 2021 pada pukul 09.00 – 11.00
Wib yang bertempat di rumah sendiri.

A. Alat dan Bahan


- Adapun alat bahan yang di gunakan pada pelaksanaan kegiatan praktikum sesi 2 ini
adalah : 1 lembar borang penilaian, 7 gelas sloki/ gelas air minum @240 mL, 1 buah
timbangan, 7 buah sendok, 1 buah nampan, 1 buah pulpen, 1 lembar kertas label dan
tisu.
- Bahan yaitu : 1 kg gula pasir, 1 liter air sebagai pelarut, 1 botol pewarna tanpa aroma/
rasa dan 2 buah air mineral gelas @240 mL.

B. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)

Buatlah larutan gula berkonsentrasi : 0,1%, 0,3%, 0,5%, 0,7%,


0,9%, dan 1,1% dan air 100 mL, 1 tetes pewarna pada 6 gelas
contoh uji

Diaduk sampai homogen

Berilah kode 3 angka acak yaitu : 123, 456, 206, 106, 170, 482.

Dicicipi setiap gelas dan diminum air penetral (air mineral) sebelum di cicipi gelas kode uji berikutnya.dari kanan ke kiri.

C. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto)

Prosedur dari praktikum ini yaitu, disiapkan larutan gula beserta konsentrasi yang berbeda
–beda kemudian tiap sampel di beri kode 3 angka yang berbeda –beda kemudian panelis
mencicipi setiap larutan dan memberikan penilaian di kuisioner atas ambang rasa yang di rasakan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan kode contoh Uji Ambang Rangsangan sesuai dengan yang
telah di laksanakan praktikumnya sesuai pada table di bawah ini.

1. Tabulasi Data Hasil Pengujian (Matriks Respon Uji Ambang Rangsangan)*

Konsentrasi Larutan Sukrosa (%)


Panelis
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 1,1
P1 Fadel 0 0 1 1 1 1
P2 Partiwi 0 1 1 1 1 1
P3 Rahmat 0 0 1 1 1 1
P4 Ari 0 0 1 1 1 1
P5 Dwira 1 1 1 1 1 1
P6 Sukri 1 1 1 1 1 1
P7 Ria 1 1 1 1 1 1
P8 Syena 0 1 1 1 1 1
P9 Ira 1 1 1 1 1 1
P10 Nita 0 0 0 1 1 1
P11Marcus 0 0 0 1 1 1
P12 Yudha 0 0 0 1 1 1
P13 Khairani 1 1 1 1 1 1
P14 Krista 0 0 0 1 1 1
P15 Rahmawati 1 1 1 1 1 1
P16 Riani 0 0 0 1 1 1
P17 Lismawita 0 1 1 1 1 1
P18 Syarifuddin
Jumlah 6 9 12 17 17 17
Frekuensi 35 52,9 70,5 100 100 100

*)Data diperoleh dari hasil praktikum.

Keterangan:
0 = Jawaban panelis ”Sama seperti standar”
1 = Jawaban panelis “Berbeda dari standar”

Konsentasi Frekuensi
0,1 35
0,3 52,9
0,5 70,5
0,7 100
0,9 100
1,1 100
Sesuai dengan Konsentrasi Contoh Uji dan Frekuensi Respon di atas Panelis maka dapat
membuat Grafik Hubungan Konsentrasi Contoh Uji dan Frekuensi Respon Panelis, serta
menentukan AM dan AP.

Konsentrasi Larutan Sukrosa (%)


Panelis
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 1,1
P1 Fadel 0 0 1 1 1 1
P2 Partiwi 120 0 1 1 1 1 1
P3 Rahmat 0 0 1 1 1 1
P4 Ari 0 0
Frekuensi
1 1 1 1
P5 Dwira 100 1 1 1 1 1 1
P6 Sukri 1 1 1 1 1 1
P7 Ria 80 1 1 1 1 1 1
P8 Syena 0 1 1 1 1 1
P9 Ira 1 1 1 1 1 1
P10 Nita 60 0 0 0 1 1 1
P11Marcus 0 0 0 1 1 1
P12 Yudha 0 0 0 1 1 1
P13 Khairani 40
1 1 1 1 1 1
P14 Krista 0 0 0 1 1 1
P15 Rahmawati 20 1 1 1 1 1 1
P16 Riani 0 0 0 1 1 1
P17 Lismawita 0 1 1 1 1 1
P18 Syarifuddin 0
Jumlah 60 0.2
9 0.4
12 0.617 0.817 1 17 1.2
Frekuensi 35 52,9 70,5 100 100 100

Jadi AM adalah = 53 sedangkan AP = 70%


KESIMPULAN

Rangsangan penyebab timbulnya dapat di katagorikan dalam beberapa tingkatan, yaitu


disebut ambang rangsangan, atu suatu konsentrasi minimum yang dapat dikenali oleh panelis
.Dikenal juga beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak, dan ambang
pengenalan Pada praktikum kali ini yaitu uji ambang rangsangan , di gunakan larutan gula mulai
dari konsentrasi 0,1%, 0,3%, 0,5% 0,9% dan 1,1%. Dengan kode yaitu,123, 456, 206, 106, 170,
482 dan kode A minuman standar. Pada sample larutan gula diperoleh nilai ambang rangsangan
dari ambang mutlak dengan konsentrasi 0,5% Ambang Mutlaknya 53% dan ambang pengenalan
ditentukan oleh 70,% sehingga terdeteksi terdapat adanya rasa manis larutan gula.
DAFTAR PUSTAKA

Kartika, B. dkk,1988. Pedoman uji indrawi bahan pangan. Yogyakarta. Universitas Gajahmada
Soekarto, Soewarno T. 1985. Penilaian orgaoleptik untuk industry pangan dan hasil pertanian.
Jakarta : Bharatakarya Aksara
https//www. Laporan-praktikum.com/2017/12/uji-ambang-rangsangan.html
LAMPIRAN

1. Lembaran Kerja
2. Foto dokumentasi
UJI PEMBEDAAN KESELURUHAN - SEGITIGA

1. TUJUAN
Untuk melakukan prosedur Uji Segitiga sebagai Uji Pembedaan Keseluruhan dengan
menggunakan dua buah merk sosis ayam siap makan sebagai contoh uji serta mengolah
menginterprestasi data hasil uji sensorinya sehingga dapat mengambil kesimpulan dari data
tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Uji Pembedaan keseluruhan terdiri dari empat jenis yaitu Uji Pembedaan Pasangan (Paired
comparison test) Uji Segitiga (Triangle test) Uji Duo Trio Uji 2 dari 5 (Two out of Five Test) Uji A
dan bukan A (A not A test) Uji beda dari kontrol (different from control test). Tujuannya untuk
menentukan ada/tidaknya perbedaan karakteristik atau sifat sensori keseluruhan dari dua atau
lebih contoh uji. Namun sesuai dengan yang praktikum adalah Uji Segitiga (Triangle Test)
dengan kombinasi penyajian contoh uji untuk Uji segitiga untuk menilai ada/tidaknya perbedaan
antara macam produk secara keseluruhan tanpa memandang atribut tertentu. Prinsip kerja
metode uji segitiga untuk menentukan sosis merk Champ dan So Nice pada wadah yang berbeda
dan memberikan kode contoh uji yang beda juga. Sehingga bertujuan untuk memudahkan
mengetahui perbedaan rasa, tesktur dan aroma setiap kode contoh uji.

3. Metode

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 21 April 2021 pada pukul 09.00 yang
bertempat di rumah sendiri.

A. Alat dan Bahan


- Adapun alat bahan yang di gunakan pada pelaksanaan kegiatan praktikum sesi 3 ini
adalah : 1 buah pisau, 1 buah talenan, 3 buah piring plastik, 3 buah sendok/garpu, 1
buah nampan, borang penilaian, 1 buah pulpen, 1 lembar kertas label dan tisu.
- Bahan yaitu : 3 buah sosis ayam siap makan “Champ, 3 buah sosis ayam siap makan “
So Nice, 2 buah air mineral gelas @240 mL.

B. Diagram Alir Penyiapan Contoh Uji Setiga.

Kupas dan potong sosis dan ketebalan yang seragam

Diletakkan pada 3 wadah yang berbeda untuk dua jenis merk sosis

Bagilah sosis kedalam piring setiap piring terdiri atas 5 potong sosis

Berilah kode 3 digit pada setiap piring saji.

Ada 6 pilihan kombinasi penyajian

contoh uji segitiga yaitu ABB, ABA, AAB, BAA, BBA, DAN BAB
C. Cara Penyajian Contoh Uji (dalam bentuk diagram alir, foto)

A B B

A B A A B B B A A

B A B B B A
4.HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji Pembedaan Keseluruhan – Segitiga yang telah dicicipi secara
berurutan dari kiri ke kanan dan mengidentifikasi 1 contoh uji yang berbeda dengan memberikan
tanda (˅) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kode contoh ujinya. Dan diminum air mineral
sebagai penetral setiap selesai mencicipi 1 contoh uji.

Kode contoh uji 248 732 566


Contoh uji berbeda 

Dari contoh di atas sesuai dengan hasilnya yakni kode contoh uji 248 dan 732 rasanya,
teksturnya dan aromanya sama. Sedangkan kode contoh uji 566 berbeda.

Tabulasi Data Hasil Pengujian

Panelis Penilaian Komentar


1.RAHMA 1
ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA
2.LISMAWITA 1
ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA
3.ARI PRATAMA 1
ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA
4.DWIRAPUTRI 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

5,FADEL 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

6.IRA 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

7.KHAERANI 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

8.KRISTA

9.NITA 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

10.PRATIWI 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

11.RAHMAT 0 RASA DAN TEKSTUR SAMA ANTAR SAMPEL , WARNA


SAJA YG BEDA

12.RIA 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

13.RIANI 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

14.SHEYNA 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

15.YUDHA 1 ADA YG BERBEDA DR TEKSTUR, WARNA DAN RASA

16.AHMAD 0 TEKSTUR SAMA, RASA BEDA, WARNA BEDA ANTAR


SAMPEL

17.MARKUS
18.SYARFUDDIN
Jumlah 13
KETERANGAN : Angka satu (1) menunjukkan respon jawaban yang benar;
: Angka nol (0) menunjukkan respon jawaban yang salah
Jadi jumlah panelis adalah : 16 orang dan jumlah respon benar 13. Jumlah respon benar
berdasarkan tabel Peluang Binomial uji segitiga (ꭤ = 0,05)

Tabel Peluang Binomial untuk Uji Segitiga

Sumber tabel : Stone et al. (2012)


KESIMPULAN

Jumlah penelis ada 16 orang dan jumlah respon benar adalah 13. Jadi hasil yang didapat
berdasarkan Tabel Peluang Binomial Uji Segitiga (ꭤ = 0,05) = 8
Hasil analisa data menunjukkan kedua jenis mek sosis ayam berbeda nyata pada taraf
signifikansi 5%. Karena jumlah panelis yang memberikan respon benar (13 respon) lebih besar
dari jumlah minimumnya (8 respon) pada taraf signifikansi 5%.
DAFTAR PUSTAKA

AOAC. 2005. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemists. Benjamin
Franklin Station, Washington.
Badan Standar Nasional. 1995. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-3820- 1995 tentang
Sosis Daging meliputi Sarat Mutu, Cara Pengambilan Contoh, Cara Uji, Syarat Penandaan dan
Cara Pengemasan. http://www.bsn.go.id/ (Diakses Tanggal 23 April 2016)
Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., and Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan. Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
LAMPIRAN

FOTO DOKUMENTASI

A B B

A B A A B B B A A

B A B B B A
UJI PEMBEDAAN ATRIBUT – PASANGAN BERARAH

1. TUJUAN

Untuk melakukan prosedur Uji Pasangan Berarah sebagai salah satu Uji Pembedaan Atribut
dengan menggunakan dua (2) buah merk kacang bersalut sebagai contoh uji, mengelola serta
menginterpretasi data hasil uji sensorinya sehingga dapat mengambil kesimpulan dari data
tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Uji Pembedaan Atribut ada 3 yaitu Uji Pasangan Berarah, Uji Pembanding Ganda
(Duel Standard), Uji pembanding jamak (Multiple standard). Prinsip kerjanya berbeda-beda.Uji
Pasangan Berarah metode kerjanya yakni Penyajian 2 contoh uji lalu membandingkan atribut
yang lebih (baik/buruk) dari dua contoh uji, Uji Pembanding Ganda (Duel Standard) dengan
menggunakan 2 contoh pembanding dan 2 contoh uji. Sedangkan Uji pembanding jamak (Multiple
standard) Menggunakan 3 atau lebih contoh pembanding untuk perbedaan atribut antar
pembanding tidak terlalu mencolok.

3. Metode

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 April 2021 pada pukul 09.00 yang
bertempat di rumah sendiri.

A. Alat dan Bahan


- Adapun alat bahan yang di gunakan pada pelaksanaan kegiatan praktikum sesi 4 ini
adalah : 1 lembar borang penilaian, 2 buah piring uji, 2 buah mangkok, 2 buah sendok
plastik, 1 buah nampan, 1 buah pulpen, 1 lembar kertas label, 1 pasang sarung tangan
plastik, tisu.
- Bahan yaitu : 1 bungkus kacang bersalut original merk “Garuda” 1 bungkus kacang
bersalut original merk” Dua kelinci” 2 gelas air mineral (@240 mL)

B. Diagram Alir Penyiapan Contoh Uji

Buatlah kode pada label yang terdiri dari 3 digit angka di tempelkan masing-
masing di produk di wadah dan piring.

Isi wadah dengan kacang bersalut dengan wadah berbeda

Membangi contoh uji dari wadah ke piring uji dengan jumlah yang seragam (@10 buah)

Menyajikan contoh uji di lengkapi dengan tisu,boring penilaian, pulpen, dan air mineral

C. Cara Penyajian Contoh Uji (foto/gambar)


4.HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah kacang bersalut di cicipi dengan atribut kode contoh uji merk Garuda 665, kode
merk Sukro 252 adanya perbedaan kerenyahan,rasa dan aroma.

Tabulasi Data hasil Pengujian

Kerenyahan Rasa Aroma


Panelis
G S G S G S
1, RAHMA 1 0 1 0 0 1
2. LISMA 1 0 1 0 1 0
3.ARI 0 1 0 1 1 0
4.DWIRA 1 0 1 0 1 0
5.FADEL 1 0 1 0 0 1
6.IRA 0 1 1 0 1 0
7.KHAERANI 1 0 1 0 0 1
8.KRISTA
9.NITA 1 0 1 0 1 0
10.PRATIWI 1 0 1 0 1 0
11.RAHMAT 1 0 1 0 0 1
12.RIA 1 0 0 1 1 0
13.RIANI 1 0 1 0 0 1
14.SHEYNA 0 1 0 1 1 0
15.YUDHA 0 1 0 1 1 0
16.AHMAD 1 0 1 0 0 1
17.MARKUS
18.SYARIFUDDIN
Jumlah Respon 11 4 11 4 9 6

Keterangan :
Angka satu (1) menunjukkan respon jawaban yang dipilih panelis
Angka nol (0) menunjukkan respon jawaban yang tidak dipilih panelis
Asumsi : kode 665 adalah kacang bersalut “Garuda” rasa original dan kode 252 adalah kacang
bersalut “Dua Kelinci” rasa original

1. Atribut Sensori : Kerenyahan


Jumlah panelis : 16 orang
Jumlah respon contoh uji berkode 665 11
Jumlah respon contoh uji berkode 252 :4
Jumlah respon benar berdasarkan Tabel (Lampiran 1) : 15

Jadi kesimpulan pengujian adalah jumlah respon contoh uji berkode 665 lebih banyak memilih
atribut sensori Kerenyahan di bandingkan jumlah respon contoh uji berkode 252.

2. Atribut Sensori : Rasa


Jumlah panelis : 16 orang
Jumlah respon contoh uji berkode 665 11
Jumlah respon contoh uji berkode 252 :4
Jumlah respon benar berdasarkan Tabel (Lampiran 1) : 15

Jadi kesimpulan pengujian adalah jumlah respon contoh uji berkode 665 lebih banyak memilih
atribut sensori Rasa dibandingkan jumlah respon contoh uji berkode 252.

3. Atribut Sensori : Aroma


Jumlah panelis : 16 orang
Jumlah respon contoh uji berkode 665 9
Jumlah respon contoh uji berkode 252 6
Jumlah respon benar berdasarkan Tabel (Lampiran 1) : 15

Jadi kesimpulan pengujian adalah jumlah respon contoh uji berkode 665 lebih banyak memilih
atribut sensori Aroma di bandingkan jumlah respon contoh uji berkode 252.

Lampiran 1. Jumlah Kritis Respon Benar Untuk Uji Pasangan Berarah (Critical Number of
Correct Responses in a Two-Sided Directional Difference Test)

Sumber Tabel : Meilgaard et al. (2007)

Hasil tabulasi data menunjukkan terdapat 11 orang panelis dari


Total 16 orang panelis yang menyatakan contoh uji berkode
665 lebih Renyah di banding contoh uji berkode 252

Hasil tabulasi data menunjukkan terdapat 11 orang panelis dari


Total 16 orang panelis yang menyatakan contoh uji berkode
665 lebih enak Rasa di banding contoh uji berkode 252

Hasil tabulasi data menunjukkan terdapat 9 orang panelis dari


Total 16 orang panelis yang menyatakan contoh uji berkode
665 lebih beraroma di banding contoh uji berkode 252

Maka dapat disimpulkan bahwa Kerenyahan, Rasa, Aroma, kedua


Jenis kacang bersalut berbeda nyata pada taraf signifikansi 5%
(H1 diterima; Ho di tolak : Kerenyahan, Rasa, Aroma
Contoh Uji 665 # Kerenyahan, Rasa, Aroma Contoh Uji 252
KESIMPULAN

kesimpulan pengujian adalah jumlah respon contoh uji berkode 665 lebih banyak memilih
atribut sensori Aroma di bandingkan jumlah respon contoh uji berkode 252.
DAFTAR PUSTAKA

Soewarno, T. Soekarto. 1981. Penilaian Organoleptik, Pusat Pengembangan Teknologi Pangan


(PUSBANGTEPA), IPB. Bogor.
Pedoman BSN. No. 2 - 2000 Petunjuk Penyajian Laporan Hasil Uji, Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta
Syarief, H. dan Adiati S., 1977. Pengawasan Mutu Hasil Pertanian 1. Direktorat Menengah
Kejuruan , depdikbud. Jakarta .
SNI 19-17025-2000. Persyaratan umum Kemampuan Laboratorium Pengujian dan Laboratoeium
Kalibrasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) Jakarta
LAMPIRAN

FOTO DOKUMENTASI
UJI AFEKTIF – HEDONIK

1. TUJUAN

Untuk melakukan prosedur Uji Hedonik sebagai salah satu Uji Afektif/ Penerimaan
menggunakan tiga (3) buah merk malkist tabur gula sebagai contoh uji, mengolah serta
menginterprestasi data hasil uji sensorinya hingga mengambil kesimpulan dari data tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Uji Afektif ini merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui produk atau bahan yang di
sukai penguji dan mana juga yang tidak disukai. Uji afektif ini ada empat jenis yaitu : Uji Hedonik,
dimana Panelis diminta mengungkapkan tingkat kesukaan atribut atau keseluruhan berdasarkan
skala hedonik tanpa membandingkan. Uji Mutu Hedonik. Uji hedonik yang lebih spesifik untuk
suatu jenis mutu (tingkat kesukaan terhadap sifat pulen nasi, sifat gurih kerupuk, rasa buah
permen, kelezatan daging. Uji Skoring/Rating Panelis memberikan skor kesukaan terhadap suatu
atribut sensori yang spesifik dari suatu produk (rasa langu kedelai, rasa sepat teh).Uji Ranking
Panelis membandingkan dan mengurutkan contoh uji berdasarkan tingkat kesukaannya.
Uji Afektif – Hedonik metode prinsip kerjanya Uji hedonik merupakan pengujian yang paling
banyak digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap contoh uji. Tingkat kesukaan ini
disebut skala hedonik, misalnya sangat suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka, tidak suka,
sangat tidak suka. Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang
dikehendaki. Dalam analisi datanya, skala hedonik ditransformasikan ke dalam skala angka
dengan angka manaik menurut tingkat kesukaan (dapat 1,2,3,4,5,6 dan 7 tingkat kesukaan).
Dengan data ini dapat dilakukan analisa statistik.
3. Metode

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 18 April 2021 pada pukul 09.00 yang
bertempat di rumah sendiri.

A. Alat dan bahan


- Adapun alat yang di gunakan pada pelaksanaan kegiatan praktikum sesi 5 ini adalah : 1
lembar borang penilaian, 2 buah piring uji, 2 buah mangkok, 2 buah sendok plastik, 1
buah nampan, 1 buah pulpen, 1 lembar kertas label, 1 pasang sarung tangan plastik,
tisu.
- Bahan yaitu : 1 bungkus malkist tabur gula merk”Roma” 1 bungkus malkist tabur gula
merk” Indomart”, 1 bungkus malkist tabur gula merk” Hatari” 2 gelas air mineral (@240
mL)

B. Diagram Alir Penyiapan Contoh Uji

Letakkan malkist di 3 wadah yang berbeda untuk 3 jenis


Merk malkist

Bagilah malkist ke dalam piring saji setiap piring terdiri


atas 2 potong malkist

berilah kode 3 digit angka pada setiap piring saji,


C. Cara Penyajian Contoh Uji (foto/gambar)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penilaian Uji Hedonik setelah di cicipi contoh uji dengan 3 malkist merk yang
bebeda dengan memberikan respon terhadap 3 contoh uji, nilai tingkat kesukaan.

Data hasil pengujian Panelis (Atribut


sensori)Kerenyahan
Kerenyahan Total Panelis
No. Panelis iY2
R I H Y-i ij (Y-i )
1 Rahma 7 5 3 15 83 225
2 Lismawita 7 6 6 19 121 361
3 Ari 7 6 7 20 134 400
4 Dwiraputri 7 6 5 18 110 324
5 Fadel 5 7 6 18 110 324
6 Ira 7 6 7 20 134 400
7 Khairani 7 6 4 17 101 289
8 Nita 6 5 6 17 97 289
9 Pratiwi 6 4 6 16 88 256
10 Rahmat 6 5 4 15 77 225
11 Ria 4 7 5 16 90 256
12 Riani 6 5 5 16 86 256
13 Sheyna 7 7 7 21 147 441
14 Yudha 6 6 5 17 97 289
15 Sukri 6 5 4 15 77 225
Y-j 94 86 80 260 4560
Total
Contoh jY2 600 504 448 1552
ij
Uji (Y-j ) 8836 7396 6400 22632
Rata-
6,27 5,73 5,33
Rata

Data hasil pengujian Panelis (Atribut Sensori Rasa)


Rasa Total Panelis
No. Panelis iY2
R I H Y-i ij (Y-i )
1 Rahma 7 6 4 17 101 289
2 Lismawita 6 5 6 17 97 289
3 Ari 7 6 6 19 121 361
4 Dwiraputri 6 5 6 17 97 289
5 Fadel 6 4 6 16 88 256
6 Ira 7 6 5 18 110 324
7 Khairani 7 6 4 17 101 289
8 Nita 7 6 5 18 110 324
9 Pratiwi 7 5 4 16 90 256
10 Rahmat 6 5 4 15 77 225
11 Ria 5 5 7 17 99 289
12 Riani 6 5 6 17 97 289
13 Sheyna 7 6 4 17 101 289
14 Yudha 6 6 6 18 108 324
15 Sukri 6 6 3 15 81 225
Y-j 96 82 76 254 4318
Total
jY2 620 454 404 1478
Contoh ij
Uji (Y ) 9216 6724 5776 21716
-j

Rata-
6,40 5,47 5,07
Rata

Data hasil pengujian Panelis (Atribut Sensori : Aroma)


Aroma Total Panelis
No. Panelis iY2
R I H Y-i ij (Y-i )
1 Rahma 6 6 5 17 97 289
2 Lismawita 6 4 4 14 68 196
3 Ari 7 5 6 18 110 324
4 Dwiraputri 6 6 5 17 97 289
5 Fadel 6 5 6 17 97 289
6 Ira 7 4 6 17 101 289
7 Khairani 7 6 3 16 94 256
8 Nita 6 5 5 16 86 256
9 Pratiwi 7 6 6 19 121 361
10 Rahmat 5 4 4 13 57 169
11 Ria 4 5 6 15 77 225
12 Riani 6 5 6 17 97 289
13 Sheyna 7 4 3 14 74 196
14 Yudha 6 6 6 18 108 324
15 Sukri 6 5 3 14 70 196
Y-j 92 76 74 242 3948
Total
jY2 0 0 0 1354
Contoh ij
Uji (Y ) 8464 5776 5476 19716
-j
Rata-
6,13 5,07 4,93
Rata

Analisis Sidik Ragam


(ANOVA)
Sumber F F Tabel
db JK KT
Keragaman Hitung 5% 1%
Contoh Uji 2 6,58 3,29 3,62 3,34 5,54
Panelis 14 17,78 1,27
Galat 28 25,42 0,91
Total 44 49,78

FK 1502,22
Kesimpulan : Nilai F hitung (3,62*) lebih besar dari pada F 0,05:2,14(3,34)
namun lebih kecil dari F 0,01:2:14(5,54), maka artinya atribut kerenyahan
malkist berkode R/I/H berbeda nyata pada taraf signifikansi 5%.

Analisis Sidik Ragam (ANOVA)


Sumber F F Tabel
db JK KT
Keragaman Hitung 5% 1%
Contoh Uji 2 14,04 7,02 7,99 3,34 5,54
Panelis 14 5,64 0,40
Galat 28 24,62 0,88
Total 44 44,31

FK 1433,69

Kesimpulan : Nilai F hitung (7,99**) lebih besar dari pada F


0,05:2,14(3,34) namun lebih kecil dari F 0,01:2:14(5,54), maka artinya atribut
kerenyahan malkist berkode R/I/H berbeda nyata pada taraf signifikansi
5% dan 1%.

Analisis Sidik Ragam (ANOVA)


Sumber F F Tabel
db JK KT
Keragaman Hitung 5% 1%
Contoh Uji 2 12,98 6,49 7,26 3,34 5,54
Panelis 14 14,58 1,04
Galat 28 25,02 0,89
Total 44 52,58

FK 1301,42

Kesimpulan : Nilai F hitung (7,26**) lebih besar dari pada F 0,05:2,14(3,34)


namun lebih kecil dari F 0,01:2:14(5,54), maka artinya atribut kerenyahan
malkist berkode R/I/H berbeda nyata pada taraf signifikansi 5% dan 1%.
KESIMPULAN

: Nilai F hitung (3,62*) lebih besar dari pada F 0,05:2,14(3,34) namun lebih kecil dari F 0,01:2:14(5,54),
maka artinya atribut kerenyahan malkist berkode R/I/H berbeda nyata pada taraf signifikansi 5%.
DAFTAR PUSTAKA

Rosita, F. 2021. Sifat Kimia dan Evaluasi Sensori bubuk kopi arabika
Herman, H. 2008 Analisis Brand Equty beberapa merk wafer. Sikripsi .IPB. Bogor
Penebar Swadaya. Jakarta Winarno, F.G. 2004. Kimia pangan dan gizi. Penerbit PT. Gramedia,
Jakarta. Zulyun, 2012. Kultur Jaringan. Hpptzulyan.wordpress.com/kiplik/Akses 14 Desember
2013. Gorontalo.
LAMPIRAN

FOTO DOKUMENTASI
UJI AFEKTIF – RANGKING

1. TUJUAN
Untuk melakukan prosedur Uji Ranking sebagai salah satu Uji Afektif/Penerimaan
menggunakan empat (4) buah merk wafer cokelat sebagai contoh uji, mengolah serta
menginterpretasi data hasil uji sensorinya hingga mengambil kesimpulan dari data tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Uji Afektif – Ranking bertujuan untuk penerimaan (acceptance) dan kesukaan (preference)
panelis. Disamping penelis mengemukkan tanggapan suka atau sebaliknya. Pada Uji Afektif –
Ranking ini panelis membandingkan dan mengurutkan contoh uji berdasarkan tingkat
kesukaannya. Semakin besar peringkat, semakin tidak disukai mutunya.
3. Metode
Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 24 April 2021 pada pukul 14.00 yang
bertempat di rumah sendiri.

A. Alat dan bahan


- Adapun alat yang di gunakan pada pelaksanaan kegiatan praktikum sesi 5 ini adalah : 1
lembar borang penilaian, 2 buah piring uji, 2 buah mangkok, 2 buah sendok plastik, 1
buah nampan, 1 buah pulpen, 1 lembar kertas label, 1 pasang sarung tangan plastik,
tisu.
- Bahan yaitu : 1 bungkus wafer cokelat merk” Tango”, 1 bungkus wafer cokelat merk”
Khong Guan” 1 bungkus wafer cokelat merk” Selamat” 1 bungkus wafer cokelat merk”
Nissin” 3 gelas air mineral (@240 mL)

B. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)

Letakkan wafer di empat wadah stok yang berbeda untuk empat jenis
merk wafer tersebut

Bagilah wafer dalam piring saji.

Setiap piring saji terdiri atas 4 potong wafer.

Berilah kode 3 digit angka acak pada setiap piring


saji.
C. Cara Penyajian contoh Uji ( dalam bentuk alir, foto)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari contoh Uji Afektif –Ranking menunjukkan bahwa setiap hasil cicipi dari masing-
masing kode contoh uji dapat memberikan respon yang berurutan dari tekstur dan rasa contoh uji
mulai dari yang paling anda sukai hingga yang tidak anda sukai.

• Angka satu (1) untuk tekstur/rasa contoh uji yang paling disukai
• Angka dua (2) untuk tekstur/rasa contoh uji yang anda sukai
• Angka tiga (3) untuk tekstur/rasa contoh uji yang netral/biasa
• Angka empat (4) untuk tekstur/rasa contoh uji yang tidak disukai

Berdasarkan data hasil pengujian Afektif Uji Ranking (Tekstur)


Tabulasi Data Hasil Pengujian AFEKTIF UJI RANKING (TEKSTUR)
Penilaian Tekstur
No. Panelis
T K S N
1 Rahma 3 4 1 2
2 Lismawita 2 3 1 4
3 Ari 1 3 4 2
4 Dwiraputri 2 3 1 4
5 Fadel 2 1 4 3
6 Ira 3 4 2 1
7 Khairani 4 2 1 3
8 Nita 2 4 1 3
9 Pratiwi 4 2 1 3
10 Rahmat 1 3 4 2
11 Ria 1 4 3 2
12 Riani 1 3 2 4
13 Sheyna 1 4 2 3
14 Yudha 1 4 2 3
15 Sukri 3 4 2 1
Freq. Ranking 1 6 1 6 2
Freq. Ranking 2 4 2 5 4
Freq. Ranking 3 2 4 1 6
Freq. Ranking 4 3 7 2 3

Bobot Total
Kode Rangking Frekuensi Ranking Ranking
Skor
Contoh
Uji (W) (V) (W x V) (S (W x V)) Akhir
1 6 6
2 4 8
113 32 Rank 2
3 2 6
4 3 12
1 1 1
2 2 4
345 45 Rank 4
3 4 12
4 7 28
156 1 6 6 27 Rank 1
2 5 10
3 1 3
4 2 8
1 2 2
2 4 8
456 40 Rank 3
3 6 18
4 3 12

Angka Nilai Kritis (ANK) = 13

Analisa Beda Ranking Terbobot Antar Contoh


Uji
Ranking Akhir 4 3 2 1
Kolom a b c d
Kode Contoh Uji 345 456 113 156
Total Ranking 45 40 32 27
Hasil Perhitungan 45abc 40abcd 32abcd 27bcd

Perhitungan
▪ Contoh 113 dengan 456 : 45 - 40 = 5
5 < 13; tekstur contoh 345 = 456, maka 45ab, 40ab
▪ Contoh 456 dengan 345 : 45 - 32 = 13
13 = 13; tekstur contoh 345 = 113, maka 45abc, 32ac
▪ Contoh 345 dengan 156 : 45 - 27 = 18
18 > 13; tekstur contoh 345 ≠ 156, maka 45abc, 27d
▪ Contoh 156 dengan 113 : 40 - 32 = 8
8 < 13; tekstur contoh 456 = 156, maka 40abc, 32abc
▪ Contoh 456 dengan 156 : 40 - 27 = 13
13 = 13; tekstur contoh 456 = 156, maka 40abcd, 27bd
▪ Contoh 113 dengan 156 : 32 - 27 = 5
5 < 13, tekstur contoh 113 = 156, maka 32abcd, 27bcd

Tabulasi Data Hasil Pengujian AFEKTIF UJI RANKING (RASA)


Penilaian
No. Panelis
T K S N
1 Rahma 2 4 3 1
2 Lismawita 3 2 1 4
3 Ari 2 1 4 3
4 Dwiraputri 1 4 2 3
5 Fadel 1 2 4 3
6 Ira 3 4 1 2
7 Khairani 3 2 1 4
8 Nita 2 4 1 3
9 Pratiwi 4 3 2 1
10 Rahmat 1 3 4 2
11 Ria 1 3 2 4
12 Riani 2 1 3 4
13 Sheyna 1 4 2 3
14 Yudha 1 4 3 2
15 Sukri 4 3 2 1
Freq. Ranking 1 6 2 4 3
Freq. Ranking 2 3 4 5 3
Freq. Ranking 3 3 4 2 7
Freq. Ranking 4 2 7 3 3

Bobot Total
Kode Rangking Frekuensi Ranking Ranking
Skor
Contoh
Uji (W) (V) (W x V) (S (W x V)) Akhir
1 6 6
2 3 6
113 29 Rank 1
3 3 9
4 2 8
1 2 2
2 4 8
345 50 Rank 4
3 4 12
4 7 28
1 4 4
2 5 10
156 32 Rank 2
3 2 6
4 3 12
1 3 3
2 3 6
456 42 Rank 3
3 7 21
4 3 12

Angka Nilai Kritis (ANK) = 13


Analisa Beda Ranking Terbobot Antar Contoh Uji
Ranking Akhir 4 3 2 1
Kolom a b c d
Kode Contoh Uji 345 456 156 113
Total Ranking 50 42 32 29
Hasil Perhitungan 50ab 42abcd 32bcd 29bcd

Perhitungan
▪ Contoh 345 dengan 456 : 50 - 42 = 8
8 < 13; tekstur contoh 456 = 113, maka 50ab, 42ab
▪ Contoh 345 dengan 156 : 50 - 32 = 18
18 > 13; tekstur contoh 345 ≠ 156, maka 50ab, 32c
▪ Contoh 345 dengan 113 : 50 - 29 = 21
21 > 13; tekstur contoh 345 ≠ 113, maka 50ab, 29d
▪ Contoh 456 dengan 156 : 42 - 32 = 10
10 < 13; tekstur contoh 456 = 156, maka 42abc, 32bc
▪ Contoh 456 dengan 113 : 42 - 29 = 13
13 = 13; tekstur contoh 456 = 156, maka 42abcd,29bd
▪ Contoh 156 dengan 113 32 - 29 = 3
3 < 13, tekstur contoh 156 = 113, maka 32bcd, 29bcd
KESIMPULAN

Semakin tinggi nilai Total Ranking maka semakin rendah Total Ranking Akhir
Sebaliknya semakin rendah Total Ranking semakin Tinggi Total Ranking Akhir.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur, dkk. 2012. Petunjuk praktikum Evaluasi Sensoris, Purwokerto. Progaram Studi Ilmu dan
Teknologi Pangan Universitas Jenderal Soedirman.
Kartika. 1999. Pedoman uji inderawi Bahan Pangan. Universitas Pangan dan Gizi. Yogyakarta.
LAMPIRAN

FOTO DOKUMENTASI
UJI DESKRIPTIF -QDA

 1. TUJUAN
Tujuan khusus Praktikum Uji Deskriptif -QDA adalah untuk melakukan prosedur Uji Deskriptif
- QDA dengan menggunakan dua jenis produk teh kemasan rasa original sebagai contoh ujinya.
Melakukan olah data dan menginterpretasi data hasil uji sensori hingga mengambil kesimpulan
dari data tersebut. Dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan mahasiswa
dalam melakukan persiapan (sebagai penyaji) dan melakukan pengujian sensori (sebagai panelis)

 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindaraan.
Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat
indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat panca indra (sensori),
yang berasal dari organ tubuh. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat
indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau efek yang di timbulkan karena adanya
rangsangan berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan hal
yang menyebabkan rangsangan. Presepsi rasa yang di hasilkan sangat dipengaruhi oleh data-
data yang diproleh dari organ sensori yang lainnya. Informasi-informasi seperti rasa manis gula,
bau makanan, tekstur, suhu dan lain sebgainya dapat mempegaruhi rasa dari suatu makanan (
Martini dan Math, 2009 ).
Analisis Deskriptif-QDA bertujuan untuk mengidentifikasi, mendeskripsi, dan
mengkuantifikasi atribut sensori contoh uji serta menggambarkan profil komoditi produk. Pada Uji
Deskriptif -QDA membutuhkan panelis yang terlatih dengan intensif.
Jenis analisis Deskriptif terbagi 2 yakni, analisis Kualitatif dan analisis kuantitatif metode prinsip
kerjanya untuk menentukan intensitas atribut, hasil analisa di sajikan dalam bentuk spider web.

 3. Metode

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 10 April 2021 pada pukul 13.00 yang
bertempat di rumah sendiri.

A. Alat dan Bahan


- Adapun alat bahan yang di gunakan pada pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah : 1
lembar borang penilaian, 2 gelas uji, 2 buah gelas stok,1 buah nampan, 1 buah pulpen, 1
lembar kertas label, tisu
- Bahan yaitu : 1 buah teh dalam kemasan rasa original “Kotak”, 1 buah teh dalam
kemasan rasa original, “Sosro”, 2 buah air mineral gelas @240 mL.

B. Cara Penyiapan Contoh Uji (dalam bentuk Diagram Alir)

Isilah kedua merk teh dalam kemasan ke-dua gelas yang berbeda

Pastikan banyaknya isi kedua gelas contoh uji sama.

Berikan kode 233 sebagai tiga (3) digit angka acak untuk contoh
uji yang berasal dari merk “Kotak”

Berikan kode huruf “R” untuk contoh uji yang berasal dari merk
“Sosro”
C. Cara Penyajian Contoh Uji (foto/gambar):

Prosedur dari praktikum ini yaitu, disiapkan teh merk Kotak original dan teh kotak merk Sosro dan
dan larutan gula beserta konsentrasi yang sama. Kemudian tiap sampel di beri kode 3 angka yang
berbeda dan kode contoh uji R kemudian panelis mencicipi setiap larutan dan memberikan
penilaian di kuisioner atas ambang rasa yang di rasakan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan kode contoh Uji Deskritif-QDA sesuai dengan yang telah di laksanakan praktikumnya sesuai pada tabel di
bawah ini.

4. Tabulasi Data Hasil Pengujian

Panjang Garis Respon (cm)

Panelis Warna Rasa Manis Aftertaste sepat Aftertaste pahit Aroma melati Konsistensi

R 233 R 233 R 233 R 233 R 233 R 233


Krista 9 5 5 1 2 7 7 2 6 10 8 3
Rahmat 8 6,2 4,2 6,6 7,2 4,4 7,2 4 4,2 7,5 7 4
Lismawita 8,5 6,5 9 5 6 9 8 5 5 7,5 6,5 8
4 Fadel 9,7 4,7 4,8 9,6 4,8 0,3 4,7 0,2 4,7 4,2 4,7 4,3
5 Pratiwi 9 7,3 4,8 6,3 9 7,2 9 7 8,3 9 6 4,8
6 Ari 7 7,9 3 5 2,5 74 5 7,5 5 8 4,9 5,2
7Riani 9,1 6,2 4,9 6,7 6 8 7,2 5 5,2 8 7,6 6,3
8 Sheyna 8,5 6,5 5,2 5,7 9 6,7 7,6 6 6 8 2 2,3
9 Sukri 9,1 4,2 5,2 9,1 6,3 9,1 9,1 6,2 9,1 5,5 6,5 4,5
10 Marcus 6,6 2,1 7,5 8,5 2,3 3 3,7 4,1 2,3 3,3 2,8 3,5
11 Dwira 9,2 5,6 4,3 7 7 4 6 3,5 5 7 6,2 4
12 Ria 9 5 4,2 6,8 8 5 9 5,7 6,2 7,5 7 4,5
13 Ira 10 5,5 4,5 6 9 3 6 2 4,5 7,5 7,5 6,5
14 Nita 10 6 6,2 2 8 2,8 6,3 1,7 6 8,3 6 3,5
15 Yudha 9 7 6,1 6,8 1,6 2,3 1 1,6 2,5 6,5 4,5 5
16 Khairani 9 4 5 9 9 6 8 6 9 5 6 4
17 Rahma 9 4,5 5 7,5 9,5 4,5 9,5 3,5 9 5 6 4
Jumlah 149,7 94,2 88,9 108,6 107,2 156,3 114,3 71 71 117,8 99,2 77,4
Rataan 880 554 522 638 630 919 672 417 417 692 583 455
Rataan garis Rataan garis
Atribut Sensor Respon (cm) Respon (cm)
Atribut Sensor

R 233 R 233

Warna 880 554 Warna 880 554


Rasa Manis 522 638 Rasa Manis 522 638
Aftertaste sepat 630 919 Aftertaste sepat 630 919
Aftertaste pahit 672 417 Aftertaste pahit 672 417
Aroma melati 417 692 Aroma melati 417 692
Konsistensi 583 455 Konsistensi 583 455
1
1000
9 800 2
600
Series1
400
8 200 3 Series2
0 Series3
Series4

7 4 Series5

6 5

Kesimpulan : Afterlaste sepat, Rekomendasi perbaikan perlu dilakukan dan Aroma Melati rekomendasinya juga perlu di perbaiki
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah DR,Waysima dan D. Indrawati. 2007. Penuntun Praktikum Evaluasi Sensori.


Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Adawiyah DR. 2007. Hand Out Penyiapan Contoh untuk Uji Sensori. Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanian,Institut Pertanian, Bogor
LAMPIRAN

FOTO DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai