Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PRAKTIKUM KEBIJAKAN DAN PENGENDALIAN MUTU

PAKAN

DISUSUN OLEH
AFNUR IMSYA
SOFIA SANDI

JURUSAN INDUSTRI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

Pengendalian mutu pakan sangat berperan penting dalam usaha dibidang

peternakan. Salah faktor yang mempengaruhi produksi ternak adalah pakan, apabila

pakan yang diberikan berkualitas baik maka produksi yang dihasilkan ternak

tersebut akan semakin optimal. Namun karena semakin mahalnya harga bahan baku

dalam pembuatan ransum menyebabkan para penjual melakuan tindak pemalsuan

terhadap bahan pakan agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Pemalsuan

bahan pakan bertujuan untuk meningkatkan volume (kuantitas) sehingga walaupun

dijual dengan harga rendah tapi tetap memperoleh keuntungan. Tetapi dengan

adanya tindak pemalsuan dengan penambahan bahan baku yang hampir menyerupai

bahan aslinya dapat menurunkan kualitas ransum. Selain itu dampak buruk akibat

pemalsuan adalah mengganggu kesehatan ternak sehingga berpengaruh terhadap

produktivitasnya.

Tujuan dan manfaat praktikum pemalsuan bahan pakan adalah agar

mahasiswa memahami pentingnya pengendalian mutu pakan, memahami terjadinya

penurunan mutu pakan dan solusi dalam mengendalikanya, mampu mengenal dan

menentukan pemalsuan bahan pakan, mampu menilai kualitas bahan pakan seperti

mengetahui tingkat pemalsuan dari bahan pakan.


BAB II

MATERI DAN METODE

2.1. Materi I : Pemalsuan Bahan Pakan

Alat yang digunakan adalah petri dish diameter 10 cm untuk tempat mencampur

bahan pakan, sendok, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah bekatul atau

dedak halus, sekam, tepung bata dan larutan Kloroglusenol.

2.2. Metode

Menempatkan sampel yang akan diuji pada petri dish. Kemudian

menambahkan 5-8 tetes larutan Kloroglusenol sampai sempel terendam.

Mendiamkan selama 15 menit. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadiI

Tabel Pengamatan

Perlakuan Warna Keterangan


Dedak/bekatul
Pencampuran Sekam
Pencampuran Tepung Batu

2.3. Materi II : Pengujian lama masa simpan bahan pakan

Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah bekatul dan asam

propionat 1%. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kompor

sebagai sumber panas, wajan sebagai wadah penyangraian bekatul, panci


alumunium sebagai wadah pengukusan, nampan sebagai wadah bekatul, plastik klip

sebagai wadah packaging bekatul, timbangan untuk menimbang sampel, dan grain

moisture tester untuk mengukur kadar air sampel.

2.4. Metode

2.4.1. Pengukusan + Asam Propionat

Menimbang sampel bekatul sebanyak 100 gr, kemudian mengukus bekatul

dengan api sedang selama 15 menit. Mendinginkan bekatul dengan mengangin-

anginkan sampel tersebut. Menambahkan asam propionat 1% dan memasukkan

sampel ke plastik klip kemudian melabel sampel. Ada 3 macam pengemasan yaitu:

mengemas dengan plastik dan menutup rapat, mengemas dengan plastik dan semi

terbuka, mengemas dengan plastik dan membiarkan terbuka

.2.4.2. Penyangraian + Asam Propionat

Menimbang sampel bekatul sebanyak 100 gr, kemudian menyangrai bekatul

dengan api sedang selama 15 menit. Mendinginkan bekatul dengan mengangin-

anginkan sampel tersebut. Menambahkan asam propionat 1% dan memasukkan

sampel ke plastik klip kemudian melabel sampel. Ada 3 macam pengemasan yaitu

: mengemas dengan plastik dan menutup rapat, mengemas dengan plastik dan semi

terbuka, mengemas dengan plastik dan membiarkan terbuka.


2.4.3. Pengukusan

Menimbang sampel bekatul sebanyak 100 gr, kemudian mengukus bekatul

dengan api sedang selama 15 menit. Mendinginkan bekatul dengan mengangin-

anginkan sampel tersebut lalu memasukkan sampel ke plastik klip kemudian

melabel sampel. Ada 3 macam pengemasan yaitu: mengemas dengan plastik dan

menutup rapat, mengemas dengan plastik dan semi terbuka, mengemas dengan

plastik dan membiarkan terbuka.

2.4.4. Penyangraian

Menimbang sampel bekatul sebanyak 100 gr, kemudian menyangrai bekatul

dengan api sedang selama 15 menit. Mendinginkan bekatul dengan mengangin-

anginkan sampel tersebut lalu memasukkan sampel ke plastik klip kemudian

melabel sampel. Ada 3 macam pengemasan yaitu: mengemas dengan plastik dan

menutup rapat, mengemas dengan plastik dan semi terbuka, mengemas dengan

plastik dan membiarkan terbuka.

2.4.5. Kontrol (tanpa perlakuan)

Menimbang sampel bekatul sebanyak 100 gr, kemudian memasukkan

sampel ke plastik klip kemudian melabel sampel. Ada 3 macam pengemasan yaitu:

mengemas dengan plastik dan menutup rapat, mengemas dengan plastik dan semi

terbuka, mengemas dengan plastik dan membiarkan terbuka.


Tabel 1. Pengamatan hasil perlakuan+ asam propionat selama 7 hari
Hari Keterangan Dikemas Dikemas Dikemas
plastik, plastik, semi plastik, tidak
ditutup rapat terbuka tertutup
Tekstur
Warna
Bau
Pencemar
Kadar Air
Tekstur
Warna
Bau
Pencemar
Kadar Air
Tekstur
Warna
Bau
Pencemar
Kadar Air
Keterangan :
Tekstur : 1. Halus Warna: 1.Terang Bau : 1.khas bahan asli
2. Agak halus 2. Agak terang 2. Agak khas
3. Kasar 3. Gelap 3. Bau busuk
4. Asam
2.5. Materi III :Kerapatan bahan pakan

Adapun Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum kerapatan bahan ( Bulk
Density ) adalah nampan, silinder 250 ml, timbangan, mistar, dedak padi
halus, bungkil kelapa, bungkil kedele, jagung kasar, dan tepung kedele mentah

2.6. Metoda

Masukkan bahan ke dalam silinder dan padatkan. Bahan yang sudah dipadatkan
dikeluarkan dan ditimbang, ulangi prosedur ini hingga empat kali untuk
mendapatkan volume 1000 mL bahan. Kemudian ulangi perlakuan dengan dua kali
perhitungan untuk tiap-tiap bahan. Setelah diketahui kerapatannya kemudian nilai
setiap kerapatan bahan pakan dimasukan kedalam tabel yang tersedia lalu
bandingkan dengan tabel yang ada.
Kerapatan Bahan di ukur dengan rumus perbandingan berat bahan/volume (g/l)

Anda mungkin juga menyukai