Anda di halaman 1dari 39

IDENTIFIKASI

GENERA NYAMUK

Helpi Sopian Mokodompit, SKM


Genus :
 Anopheles ........ (Vektor Malaria)
 Aedes ............... (Vektor DBD/Cikungunya)
 Culex ............... (Vektor Filariasis/JE)
 Armigeres ......... ( Filariasis)
 Mansonia .......... (Vektor Filariasis)
 Toxorhyncites .. ( Predator saat pra dewasa)
Identifikasi nyamuk
Morfologi Nyamuk Anopheles

Antena Costa (sayap)

Abdomen

Proboscis Palpi Femur Tibia Tarsus


Morfologi
(Vektor DBD/Cikungunya)

Thorax Antene

Palpi

Sayap
(costa)

Femur Proboscis
Tarsus
Morfologi Nyamuk Aedes
PENYEBARAN VEKTOR MALARIA DI
INDONESIA 2015

16 2 3 20 21 29 19 4 22
12 14
20

14 20 14 24 7 5

20

20
5 7 12

20

20
20 2
1
4

20 12
23
25 21
1 23

20 20 16

10 16 20

6 24 16 4 21 16 12 5

SPECIES YANG TELAH DIKONFIRMASI


1. An. aconitus 11. An. minimus 21. An. leucosphyrus
2. An. bancrofti 12. An. punctulatus 23. An. umbrosus
3. An. balabacensis 13. An. nigerrimus 22. An. parangensis
4. An. barbirostris 14. An. sinensis 24. An. vagus
5. An. farauti 15. An. subpictus 25. An. tesselatus
6. An. flavirostris 16. An. sundaicus 26. An. peditaeniatus
7. An. koliensis 17. An. annularis
8. An. letifer 18. An. barbumbrosus
9. An. ludlowae 19. An. karwari
10. An. maculatus 20. An. kochi
Ekologi Vektor Malaria
( Stratifikasi Habitat )
Dataran rendah /Persawahan : Daerah pantai
Dataran Tinggi
 An. aconitus  An. sundaicus
 An. balabacensis
 An. barbirostris  An. subpictus
 An. maculatus  An. tesselatus  An. farauti
 An. farauti  An. kochi  An. koliensis
 An. koliensis  An. letifer  An. punctutalus
 An. parangensis  An. parangensis
 An. puncutalus  An. puncutalus
 An. bancroftii  An. bancroftii
 An. karwari  An. karwari
 An. leucosphyrus  An. farauti
 An. umbrosus  An. peditaeniatus
 An. nigerrimus
 An. sinensis
 An. minimus
 An. parangensis
 An. barbumbrosus
 An. flafirostris  An. vagus
 An. letifer
Kunci Genera Nyamuk
Anopheles
 Proboscis relatif sama panjang
dengan palpi
 Costa sayap bernoda
 Ujung abdomen meruncing
 Tidak ada pulvili
 Sisik pada sayap Symetris
 Scutelum dengan satu lobus
Contoh scutelum genera Anopheles
Contoh proboscis genera Anopheles
Contoh Nyamuk Anopheles
Contoh Nyamuk Anopheles
Kunci Genera Nyamuk Aedes

 Perbandingan panjang antara proboscis


dengan palpi + 1/4 - 1/5 Proboscis
 Cerci (pada abdomen) menonjol
 Sisik pada sayap Symetris
 Tidak ada pulvili
 Scutelum dengan tiga lobus
 Sisik pada sayap simetris
Nyamuk Ae. albopictus
Nyamuk Ae. aegypti
Contoh scutelum genera Aedes
Kunci Genera Nyamuk Culex
 Perbandingan panjang antara proboscis
dengan palpi + 1/4 - 1/5 Proboscis
 Cerci (pada abdomen) tidak menonjol
 Ada pulvili
 Scutelum dengan tiga lobus
 Sisik pada sayap simetris
Contoh Nyamuk Culex
Thorak genera Culex
Sayap genera Culex
Kunci Genera Nyamuk Armigeres

 Proboscis Melengkung ke bawah Kecuali


Armigeres Leicesteria
 Tidak ada pulvili
 Scutelum dengan tiga lobus
 Sisik pada sayap simetris
 Panjang palpi hampir ½ panjang probscis
 Tarsus kaki belakang segmen 1 < pendek
dari 4 segmen berikutnya
Nyamuk Armigeres
Kunci Genera Nyamuk Mansonia

 Perbandingan panjang antara proboscis


dengan palpi + 1/4 - 1/5 Proboscis
 Cerci (pada abdomen) tidak menonjol
 Tidak ada pulvili
 Scutelum dengan tiga lobus
 Sisik pada sayap asimetris
 Tarsus kaki belakang segmen 1 < pendek
dari 4 segmen berikutnya
Contoh Nyamuk Mansonia
Sayap genera mansonia
Kunci Genera Nyamuk Toxorhynchities

 Proboscis panjang ujungnya amat kecil


dan membengkok
 Tepi ujung sayap melekuk tepat di
belakang ujung vena
 Scutelum satu lobus
Nyamuk Toxorhynchities
Contoh sayap genera Toxorhyncites
Contoh proboscis genera Toxorhyncites
Contoh model scutelum genera Toxorhyncites
Tujuan
Mengetahui angka kepadatan jentik
nyamuk Aedes Aegypti pada daerah Area
Perimeter dan Buffer Wilker Pelabuhan
Laut Makassar.
Mengetahui upaya pencegahan dan
pengendalian terhadap jentik nyamuk
Aedes Aegypti
Standar Baku Mutu
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit terdiri
dari jenis, kepadatan, dan habitat
perkembangbiakan menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor
431/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman teknis
pengendalian resiko kesehatan lingkungan di
Pelabuhan/Bandara /Pos lintas batas dalam
rangka karantina kesehatan adalah :
Standar Baku Mutu
(Daera Perimeter)
No Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku
Mutu
1. Larva nyamuk Aedes HI dan CI Angka rata-rata <0%
Aegypti populasi dalam
bentuk persen
2. Nyamuk Aedes Aegypti Indeks Angka rata-rata 0
Dewasa Kepadatan populasi Jentik
Standar Baku Mutu
(Daerah Buffer)
No Vektor Parameter Satuan Ukur Nilai Baku
Mutu
1. Larva nyamuk Aedes HI dan CI Angka rata-rata <1%
Aegypti popoulasi dalam
bentuk persen
2. Nyamuk Aedes Indeks Angka rata0rata 0
aegypti Dewasa kepadatan
Alat dan Bahan
Alat :

Pipet Panjang
Pipet Tetes
Senter Alat Tulis Cawan Petri
Botol Vial

Loup Objek Glass Covel Glass Mikroskop Paper Cup Padle


Bahan :

Form Penilaian Alkohol Kapas


Entellan
Prosedur Kerja
1.Disiapkan alat dan bahan
2. Menentukan lokasi pengambilan sampel jentik nyamuk
3. Mencari kontainer yang menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk
4. Menerangi genangan air yang ada pada kontainer dengan senter
5. Jika terdapat jentik nyamuk, ambil jentik nyamuk dengan menggunakan pipet
tetes
6. Pindahkan sampel ke botol vial dan tutup dengan rapat
7. Beri label pada botol vial dengan mencantumkan nama lokasi, hari/tanggal, dan
jam pengambilan sampel
8. Menaburkan bubuk Abate pada kontainer yang memiliki jentik di dalamnya
9. Mengisi form penilaian survey jentik nyamuk
10. Bawa sampel yang telah didapatkan ke laboratorium untuk diidentifikasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai