Anda di halaman 1dari 37

m.a.

Eksplorasi Perikanan Tangkap

Teknik Eksplorasi Sumberdaya


Ikan dan Lingkungannya

Ilmu Kelautan
Universitas Malikussaleh
2020
Kecenderungan terkini (masa depan) topik-topik
penelitian bidang perikanan
(Future Trends in Fisheries Study)

◼ Pengaruh penangkapan terhadap lingkungan (e.g.


overfishing indicator = ratio pelagic : demersalmeningkat)
◼ Perikanan dan ekosistem (fisheries ecology):sustainablefisheries
(e.g. Jennings, 2001),
eutrophic area = biomass planktivores : demersal
◼ Bioeconomic analyses untuk penangkapan ikan
◼ Ekologi tingkah laku ikan (behavioral ecology)::input untuk
rancangan alat tangkap, operasi, bycatch reduction, etc.
Prinsip2 penelitian surve

◼ Menetapkan tujuan survei


◼ Menentukan jenis ikan yang akan diteliti
◼ Parameter apa yang ingin diamati pada jenis tersebut
(mis. Kelimpahan, distribusi, ukuran atau komposisi)
◼ Tingkat ketelitian data yang diinginkan, sesuai dengan
kedalaman penelitian
◼ Sehingga dapat ditentukan metoda dan sampling atau
pengukuran yang akan dilakukan
◼ Menentukan rancangan (design) sampling dan unit
sampling
Prinsip-prinsip sampling
• Populasi vs unit sampling (wakil populasi) vs contoh
• Sampling = pengambilan contoh
• Validitas vs Bias
• Ketelitian (kualitas dan teknik penarikan contoh)
• Ketepatan (terkait replikasi)

Misal:
- populasi: macrofauna/ikan di Teluk Jakarta,
- 1 grab (sampling gear tertentu) = 1 unit sampling,
- semua sampel benthos/ikan di suatu lokasi = 1 contoh
Teknik sampling

◼ Sampling acak sederhana (simple random


sampling), lingkungan homogen
◼ Sampling acak berstrata (stratified random
sampling) – lingkungan heterogen
◼ Sampling sistimatis (systematic sampling)
ditentukan titik sampling secara sistimatis
terlebih dahulu) – informasi lingkungan minim
diketahui (homogen)
◼ Strip transect sampling
Sampling acak sederhana
(simple random sampling),
◼ Meliputi suatu wilayah geografi tertentu (e.g.
pola migrasi ikan)
◼ Menentukan faktor musim
◼ Sampling acak sederhana dilakukan pada kondisi
lingkungan yang relatif homogen di seluruh
wilayah pengamatan
◼ Jarang dapat diterapkan pada penelitian
perikanan, karena ikan jarang yang tersebar
secara homogen pada suatu wilayah yang luas
Sampling acak berstrata
(stratified random sampling)
◼ Wilayah studi dibagi dalam beberapa strata
berdasarkan kondisi yang sama,
◼ Pengambilan sampel secara acak dilakukan
dalam masing-masing strata
◼ Keakuratan akan sangat ditentukan dalam
penentuan strata
◼ Hasilnya lebih akurat dibandingkan dengan
metode sampling acak sederhana
Sampling sistimatis
(systematic sampling)

◼ Menentukan pola grid dari kesamaan sublokasi


◼ Dibuat lebih menyebar dibandingkan rancangan
sampling berstratifikasi
◼ informasi lingkungan minim diketahui (homogen)
Strip transect sampling

◼ Untuk sampling yang non discrete (continue)


◼ A cruise track sampling terlebih dahuluditentukan
◼Kelimpahan ikan = X/(L*w)
dimana,
L= panjang cruise track,
X = Jumlah atau biomas ikan yang diperoleh
w = path width (lebar track)
Contoh teknik sampling berstratifikasi
106.66 E 107.00 E 107.16 E

N
0 20 km

JAKARTA BAY
06.00 20
14
2 3

4
1 12 13
710
9 5 6
10 11 5
8 5
Tanj ung Priok Harbour
Fishing PorMtarina

06.16 S

Sumatera
JAKARTA CITY

Sampling station Border between trophic


zones Java
Depthcontours
Suatu pulau kecil

Pulau Kecil

Tidal plate
Daratan

Tidal plate

laut
Tahap-tahap pengamatan
Tahap persiapan

Tahap pengumpulan data

Tahap analisis data


Ekosistem lamun (seagrass)
Pengertian Lamun

Lamun (Seagrass)
tumbuhan air berbunga (Spermatophyta) yang hidup dan tumbuh
terbenam di lingkungan laut; berpembuluh, berdaun, berimpang
(rhizome), berakar, dan berkembang biak secara generatif (biji) dan
vegetatif (tunas). Rimpangnya merupakan batang yang beruas-ruas yang
tumbuh terbenam dan menjalar dalam substrat pasir atau lumpur.

Padang lamun:
Hamparan vegetasi lamun yang menutupi suatu area pesisir/laut dangkal yang dapat
terbentuk oleh satu jenis lamun (monospecific)atau lebih (mix vegetation) dengan kerapatan
tanaman yang padat (dense) atau jarang (sparse).
Ekosistem lamun:
suatu sistem hubungan fungsional antara
berbagai biota dan lingkungannya di suatu
padang lamun
Seperti halnya tanaman lainnya, lamun juga
sangat membutuhkan nutrien dan cahaya,
sehingga sangat membutuhkan kondisi
lingkungan yang memungkinkan tanaman
tersebut memperoleh nutrient dan cahaya
matahari yang cukup.
Beberapa jenis lamun yang umum ditemui

Am Azbas Taurusman
FPIK IPB
Dr Dep.
I. Famili CYMODOCEACEAE II. Famili HYDROCHARITACEAE
1. Halodule pinifolia (Hp) 1. Enhalus acoroides (Ea)
2. H. uninervis (Hu) 2. Thalassia hemprichii (Th)
3. Cymodocea rotundata (Cr) 3. Halophila decipiens (Hd)
4. C. serrulata (Cs) 4. H. ovalis (Ho)
5. Syringodium isoetifolium (Si) 5. Halophila spinulosa (Hs)
6. Thalassodendron ciliatum (Tc) 6. H. minor (Hm)

7.H. Sulawesi (Hsu) ditemukan


oleh Kuo th. 2007
•Halophila beccarii *
•Ruppia maritima*
*) Hanya terdapat speciDmr.AemnAnzbyasaTasuarusjmaandDieKp.ePSbPunRaya Bogor
Fungsi ekologis lamun (seagrass)

(1) Berperan sebagai produsen primer

(2) Sebagai sumber (eksportir) detritus dan bahan organik


(3) Menstabilkan sedimen dasar perairan.
(4) Sebagai peredam gelombang laut.
(5) perangkap sediment (sediment trap).
(6) Menyediakan habitat (feeding ground) bagi berjenis-jenis biota laut.
(7) Sebagai nursery ground bagi beberapa jenis biota laut.
(8) Habitat bagi berbagai tumbuhan produsen primer
(9)Tempat berlindung bagi mahluk hidup dari sengatan tajam cahaya
matahari.
Jaring makanan dalam ekosistem lamun

(Fortes, 1990)
Teknik inventarisasi
ekosistem lamun
Metode inventarisasi & monitoring
lamun

◼ Mapping (pemetaan)
◼ Metode Line Intercept Transect (LIT)
◼ Metode Survey
◼ Metode Random Sampling
◼ Metode Stop and Go
◼ Metode Remote Sensing (Penginderaan Jauh)
Seagrass Watch & Seagrass Net : Monitoring lamun
berbasis masyarakat
Tahap persiapan

Tahap pengumpulan data

Tahap analisis data


Tahap persiapan (peralatan)
◼ Kompas, GPS
◼ Meteran ukuran 100 m,
◼ Tali plastik untuk transek garis dan petak sampel (plot),
◼ Alat hitung ( and counte ),
◼ Pemotong sampel
◼ Kantong plastik (wadah sampel),
◼ Alat tulis dan kertas label,
◼ Data sheets,
◼ Kertas identifikasi lamun,
◼ Lembaran/kertas standar persen penutupan lamun
◼ Salinometer, pH meter, dan thermometer,
◼ Kamera,
◼ Peta lokasi pengamatan atau informasi awal lingkungan lamun
tersebut.
Tahap pengamatan lamun
◼ menentukan tujuan dan rancangan pengamatan
◼ menentukan stasiun pengamatan,
◼ membuat transek garis dan transek kuadrat
◼ mencatat substrat dasar,

-jenis lamun, kelompok tanaman dari tiap-tiap jenis yang


ditemukan,
- menghitung jumlah masing-masing jenis,
- menghitung persen penutupan masing-masing jenis,
-mengukur parameter pH, salinitas, suhu, kelembaban,
tipe substrat di masing-masing petak contoh,
-mencatat biota yang berasosiasi di sekitar petak contoh,
mengambil contoh
Salah satu model rancangan monitoring lamun
(e.g. Seagrass watch)
Tubir
50 50 50

45 45 45

40 40 40

35 35 35

30 30 30
50 m
25 25 25

20 20 20

15 15 15

10 10 10
5 5 5
25 m m
0 0 0
2
5
1 2 3
Transek
Transek Transek
Pantai
Contoh hasil pengukuran status ekosistem lamun di Pulau Pramuka

% % komposisi spesies lamun %


No. Struktur Tinggi Penu-
Transek substrat Penutupan kanopi tupan
Quadrat dasar lamun Cr Cs Ea Th Ho Hp (cm) epifit
1 (0m) Pasir 30 12 9 9 9, 8, 12 12
2 (5m) Pasir 40 16 12 12 13, 25, 24 4
3 (10m) Pasir 40 12 12 16 14, 12, 10 1
4 (15m) Pasir sedang 80 80 18, 21, 22 1
5 (20m) Pasir kasar 50 15 5 15 15 20, 18, 28 6
6 (25m) Pasir kasar 30 15 7.5 7.5 18, 14, 12 6
7 (30m) Pasir kasar 45 13.5 9 4.5 18 20, 10, 12 3
11.2
8 (35m) Pasir halus 25 6.25 6.25 1.25 5 9, 7, 13 35
9 (40m) Pasir kasar 15 6 1.5 7.5 12, 9, 8 6
10 (45m) Pasir halus 10 7.5 0.5 2 7, 9, 6 5
11 (50m) Pasir halus 40 24 12 2 2 8, 9, 12 25
Dr. Am Azbas Taurusman Dep. PSP
FPIK IPB
Dr. Am Azbas Taurusman Dep. PSP
FPIK IPB
ALAT & BAHAN PENELITIAN
Alat dan Bahan

Gambar 4 Alat dan bahan penelitian


SAMPLING DESIGN
Metode Pengambilan Data

Desain Stasiun Penelitian


Laut

St 7 St 8 St 9

St 4 St 5 St 6

St 1 St 2 St 3

Darat
Keterangan:
St = Stasiun lokasi pengambilan sampel
Gambar 5 Denah Penelitian pada Setiap
LARVA SAMPLING
Metode Pengambilan Data

Sampel ikan
Fase Zooplankton

Air Laut 30 L

Lugol
Planktonet Botol film

Botol film
Lab Identifikasi
METODE SAMPLING LARVA
PADA HABITAT SEAGRASS
Metode Pengambilan Data

Sampel ikan
Fase Juvenile dan larva

Formalin 4%
dan 10%
Ikan

Plastik

Lab Identifikasi

Panjang total

Gambar 6 Penggunaan jaring untuk menangkap ikan


fase juvenile dan larva.
Sumber : Dr. Am Azbas Taurusman

Anda mungkin juga menyukai