Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK PEMETAAN DAN DESAIN PERKEBUNAN

PEMETAAN DAN PENETAPAN KARAKTERISTIK LAHAN

JURNAL

Disusun Oleh :

AFRIZAL AMIR

215431101015

PENGELOLAAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN


POLITEKNIK SERUYAN
2023

LEMBAR PENGESAHAN
Jurnal Praktikum yang Berjudul “Pemetaan dan Penetapan Karakteristik
Lahan” ini Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Kegiatan Praktikum dan
Mendapatkan Nilai Praktikum Teknik Pemetaan Dan Desain Perkebunan Bagi
Mahasiswa/i Program Studi D-IV Pengelolaan Agribisnis Perkebunan, Politeknik
Seruyan Tahun Ajaran 2022/2023.

Disahkan Pada :
Kuala Pembuang, November 2023

Oleh :

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Muhammad Nazarul Yanis, S.P., M.P.


NIDN. 1103109101
LEMBAR ASISTENSI

Nama Mahasiswa : AFRIZAL AMIR


NPM : 215431101015
Program Studi : D-IV Pengelolaan Agribisnis Perkebunan
Mata Kuliah : Teknik Pemetaan Dan Desain Perkebunan
Dosen Pengampu : Muhammad Nazarul Yanis, S.P., M.P.
Judul Praktikum : Pemetaan dan Penetapan Karakteristik Lahan
Tgl. Penyerahan :
Tgl. Pengesahan : November 2023

No Tgl. Asistensi Keterangan Paraf


.
1.
2.
3.
4.
5.
I. JUDUL PRAKTIKUM
Pemetaan dan Penetapan Karakteristik Lahan
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu melakukan pengujian Karakteristik Lahan
III. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Selasa, 07 November 2023, praktikum dilakukan di Lab
Pengelolaan Agribisnis Perkebuanan dan Areal rencana agrowisata
Politknik Seruyan
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh merupakan alternatif
yang dapat memberikan informasi dalam perencanaan tataguna tanah yang
baik karena dapat diperoleh dengan mudah, cepat dan periodik, serta
mudah dalam pengolahan datanya. Data dari penginderaan jauh satelit
telah banyak digunakan untuk tujuan tertentu, antara lain seperti
identifikasi penggunaan dan karakteristik lahan. Satelit merekam data
secara periodik dan berkesinambungan, hal ini memungkinkan melihat
kondisi karakteristik dan penggunaan lahan yang ada secara kontinyu serta
memantau perubahaannya, sehingga pemanfaatan bagi penggunaan lahan
yang akan diterapkan Salah satu jenis data hasil penginderaan jauh melalui
satelit adalah satelit citra land Satelit – thematic Mapper ( Landsat – TM )
Pengajian penggunaan dan karakteristik lahan lebih efektif dan efesien
( Indroyono. 1995 ).
Untuk Kepentingan pemetaan remote sensing hanya baik untuk
tingkat ketelitian (skala) 1:50.000 atau lebih besar dari itu, pada pemetaan
di india ( mechanda et al., 2002), memperlihatkan hasil yang kurang
memuaskan dari karakteristik lahan yang di identifikasi. Namun dalam
penetapan tingkat bahaya erosi di DAS Mae thailan, penggunaan citra
satelit cukup banyak membantu dan mendekati kondisi dilapangan
( Hazarika et, al.,2001).
Karakteristik lahan adalah suatu parameter lahan yang dapat diukur
atau diestimasi, misalnya kemiringan lereng, curha hujan, tekstur tanah
dan struktur tanah. Satuan parameter lahan dalam survey sumberdaya
lahan pada umumnya disertai deskripsi karakteristik lahan. ( FAO dalam
Sitorus, 2004 ).
Kelembaban dan tekstur tanah adalah dua karakteristik lahan
penting untuk pertumbuhan tanaman, terkait dengan penyediaan air bagi
tanaman serta perkembangan akar tanaman. Dengan diketahuinya
karakteristik lahan ini, maka akan memudahkan pemilihan dan penetapan
komoditas yang sesuai untuk dikembangkan disuatu wilayah.selanjutnya
beberapa karakteristik lahan ini akan dikelompokan menjadi kualitas lahan
yang nilai (besaranya) akan menentukan kelas kemampuan lahan untuk
komoditas tertentu ( Kartasapoetra, AG. 1986 ).
Sebagai Negara yang terletak pada bidang yang dilalui garis
khatulistiwa, maka indonesia merupakan salah satu negara tropis, negara
tropis umumnya akan mempunya 2 musim antara lain yaitu musim hujan
dan musim kemara. Terkadang ke dua musim ini bisa menjadi probelem.
Salah satunya yaitu problem pada saat musim hujan yaitu kebanjiran.
Untuk itu sebagai salah satu negara tropis akan dilakukan pemantauan
yang berkelanjutan mengenai iklim dan klimatologi dari setiap daerah
yang ada di indonesia, salah satun ya yaitu dengan mengukur curah hujan

pada setiap daerah maupun wilayah yang ada di indonesia. pengukuran


data curah hujan adalah untuk mengetahui besaran dan intensitas hujan
yang turun pada suatu wilayah, sehingga nantinya dapat berhubungan
langsung dengan pengelolaan irigasi, proses kalender tanam pada bidang
pertanian dan lain sebagainya. ( Yolanda Maulina Panjaitan, 2020 ).

benih dalam bidang


pertanian khusunya
benih unggul bermutu
memiliki
beberapa keunggulan
antara lain:
menghindarkan kerugian
waktu,
tenaga, dan biaya yang
disebabkan karena benih
tidak tumbuh
atau memiliki mutu
rendah, menghasilkan
produk tinggi dan
benar sesuai dengan
varietas, dan tanaman
tumbuh cepat dan
serempak (Sadjad, 1993).
Pengujian kemurnian benih
merupakan kegiatan untuk
menelaah tentang
komponen-komponen
benih termasuk presentase
berat dari benih murni,
benih
tanaman lain, benih
varietas lain, biji-bijian
herba dan kotoran-kotoran
masa
benih (Sutopo, 1984).
Pengujian benih sangatlah
penting untuk dilakukan,
terujinya benih berarti
terhindarnya petani dari
berbagai kerugian yang
dapat timbul dari
pelaksanaan
usaha taninya. Pengujian
benih sudah dilakukan
sejak dahulu kala,
dengan
melakukan percobaan
dengan memilah, meraba,
mencium, bahkan
mengigit
benih tersebut. Oleh karena
itu dengan adanya metode
pengujian kemurnian
benih ini dapat
mendapatkan hasil yang
lebih akurat dan juga
dengan cara yang
cukup efektif. Uji
kemurnian benih sebaiknya
merupakan uji yang
pertama kali
dilakukan. Benih murni
yang diperoleh itu baru
kemudian dipakai untuk uji
yang lain, yaitu presentasi
kadar air dan viabilitas
benih. Hal ini dilakukan
karena nilai yang ingin
diperoleh adalah nilai dari
benih murni, bukan dari
benih campuran
(Kuswanto, 1997).
Pengujian benih untuk
mendapatkan benih
bermutu tinggi
diperlukan
karena walaupun
pertumbuhan dari suatu
tanaman dipengaruhi
oleh faktor
lingkungan, namun pada
umumnya benih bermutu
tinggi akan memberikan
hasil produksi relati
tinggi dibandingkan
dengan benih bermutu
rendah.
Kegiatan pertanian
dilakukan pada umumnya
untuk mencapai hasil
produksi
yang maksimal
(Kartasapoetra, 199
V. ALAT DAN BAHAN
Alat
- GPS ( Global Positioning System )
- Bor Tanah
- Alat tulis
- Handphone
- Cawan Penguap
- Tabung reaksi
- Timbangan

Bahan
- Sampel Tanah
- Spritus
VI. PROSEDUR KERJA
1. Melakukan survey lahan ,Pengambilan Titik Koordinat Sampel
yang telah ditentukan, Pengukuran kedalaman tanah.
2. Melakukan Uji Tekstur dan C – Organik pada sampel tanah.
VII. HASIL
1. Hasil Pengujian Penetapan Karakteristik Lahan

Karakteristik Satuan Lahan / Sample


No. Ket.
Lahan L M N O P

1. Suhu (tc)

Suhu tahunan
30⁰C 30⁰C 30⁰C 30⁰C 30⁰C
rata-rata (C)

2. Ketersediaan Air
(wa)

Curah hujan
tahunan rata-rata 2.259,70 2.259,70 2.259,70 2.259,70 2.259,70 mm
(mm)

Kelembaban (%) 81,3% 81,3% 81,3% 81,3% 81,3%

3. Ketersediaan
Oksigen (oa)

Drainase Cepat Agak Baik Agak Baik Agak Baik Cepat 1,4

4. Media Perakaran
(rc)

Tekstur LS LS
S L S
Lempung Lempung
Pasir Lempung Pasir
Berpasir Berpasir

Bahan kasar (%) <15% <15% <15% <15% <15%


Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit

Kedalaman tanah 50 cm 80 cm 60 cm 80 cm 40 cm
(cm) Dangkal Dalam Sedang Dalam Dangkal

5. Retensi Hara (nr)

pH H20 6,1
70 4,9 5,4 70
Agak
Netra Masam Masam Netral
Masam

C-Organik (%) 3,5 11,7 58 13,7 8

6. Bahaya Sulfidik
(xs)

Kedalaman sulfidic 0 0 0 0 0
(cm)

7. Bahaya Erosi
(eh)
Lereng (%) Berombak Berombak Berombak Berombak Beromba
Agak Agak Agak Agak k Agak 3-8 %
Melandai Melandai Melandai Melandai Melandai

Bahaya erosi Sangat Sangat


Ringan Ringan Ringan Sr dan r
Ringan Ringan

8. Bahaya Banjir
(fh)

Genangan Tidak ada


Fo F1 F1 F1 Fo
Ringan

9. Penyiapan Lahan
(lp)

Batuan di Tidak
permukaan (%) 0 0 0 0 0 Bebatuan
dipermukaan

Singkapan batuan Tidak ada


(%) 0 0 0 0 0 singkapan
dipermukaan
VIII. PEMBAHASAN
Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh merupakan alternatif yang
dapat memberikan informasi dalam perencanaan tataguna tanah yang baik
karena dapat diperoleh dengan mudah, cepat dan periodik, serta mudah
dalam pengolahan datanya. Data dari penginderaan jauh satelit telah
banyak digunakan untuk tujuan tertentu, antara lain seperti identifikasi
penggunaan dan karakteristik lahan. ( Indroyono. 1995 ).
Karakteristik lahan adalah suatu parameter lahan yang dapat diukur
atau diestimasi, misalnya kemiringan lereng, curha hujan, tekstur tanah
dan struktur tanah. ( FAO dalam Sitorus, 2004 ).
Kelembaban dan tekstur tanah adalah dua karakteristik lahan penting
untuk pertumbuhan tanaman, terkait dengan penyediaan air bagi tanaman
serta perkembangan akar tanaman ( Kartasapoetra, AG. 1986 ).
IX. KESMIPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dengan dilakukanya Pemetaan , pengukuran dan pengujian
mengenai Penetapan karakteristik tanah mahasiswa/i bisa mengetahui
bagaiamana cara yang baik untuk menentukan karaktersistik lahan yang
baik guna untuk pembukaan lahan agar bisa di tanami tanaman dengan
komoditas yang telah ditentukan baik dari segi Suhu, curah hujan ,
kelembaban, drainase, tekstur, PH, C – Organik, lereng, bahaya erosi, dan
genangan yang terdapat di areal lahan.
X. DAFTAR PUSTAKA
Indroyono. 1995. Remote Sensing tecnology in indonesia.CV. Script.
Yogyakarta.348 pp.
Hazarika et, al.,200. Estimation of soil erosion using remote sensing and
GIS, Its Valutionan economic implications on
agricurtural production, proceeding of 10th
Internasioan Soil Conservation Organiatation
Meetingin Purdue University, pp 1090-1093;
editor;D.E. Stott, R.H. Mohtar and G.C.Steinhadrt
FAO dalam Sitorus, 2004. Karakteristik Lahan
Kartasapoetra, AG. 1986. Klimatologi Pengaruh iklim terhadap
Tanahdan tanaman, Bumi askara. Jakarta. 134
halaman

Yolanda Maulina Panjaitan, 2020. Penentuan Curah Hujan


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai