Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN

NAMA MAHASISWA : ULFAH FAOZIAH

NIM : P1337433117076

SEMESTER : II (DUA) – REGULER 1B (KELOMPOK 4)

MATA KULIAH : KIMIA LINGKUNGAN

WAKTU DAN LOKASI : 10 APRIL 2018 – LABORATORIUM KIMIA


KAMPUS 7 POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG

A. MATERI :
Pengambilan sampel tanah untuk parameter kimia , pengiriman, pemeriksaan
dan interpretasi hasil pemeriksaan (Nitrat).

B. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempraktikkan langkah pengambilan, pengiriman,
pemeriksaan, dan interpretasi hasil pemeriksaan nitrat pada tanah.

C. DASAR TEORI
Nitrat (NO3-) adalah ion-ion anorganik alami yang merupakan bagian dari
siklus Nitrogen. Aktivitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang
mengandung Nitrogen organik pertama–tama menjadi Amonia, kemudian
dioksidasikan menjadi Nitrit dan Nitrat. Oleh karena Nitrit dapat dengan
mudah dioksidasikan menjadi Nitrat, maka Nitrat adalah senyawa yang paling
sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di
permukaan.
Nitrifikasi dapat didefenisikan sebagai konversi biologis dan nitrogen dari
komponen organik atau anorganik dari bentuk tereduksi ke bentuk teroksidasi.
Pada penanganan polusi air, nitrifikasi adalah proses biologis yang akan
mengoksidasi ion ammonium menjadi bentuk nitrit atau nitrat. Bakteri yang
mengoksidasi amonium menjadi nitrit adalah bakteri dari genus  Nitrosospira,
Nitrosococcus, Nitrosocystis.

D. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Comparator Wagtech International
2. Cakram warna (colour disk)
3. Tabung segiempat 13, 5 mm, volume 10 ml Wag-WE10197
4. Tabung nitratest
5. Pipet ukur/ spuit 1 ml

E. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Wagtech nitratest powder
2. Tablet Wagtech Nitratest
3. Tablet Wagtech Nitricol
4. Aquadest (deionised water)
5. Contoh air rendaman tanah (hasil ekstraksi)
6. Tisu pembersih

F. CARA KERJA
1. Pengambilan Sampel
a. Ambil sampel tanah dan masukkan ke dalam plastic cup
b. Tuangkan aquades ke dalam plastic cup
c. Aduk tanah dan aquades hingga merata
d. Rendam sampel tanah dalam aquades tersebut selama 1 x 24 jam
e. Kemudian, saring menggunakan kertas saring untuk diambil
ekstraknya
2. Pemeriksaan Sampel
a. Siapkan comparator sebagaimana diatur pada petunjuk umum.
b. Siapkan 10 ml blanko (air sampel) dalam tabung segiempat (tabung
uji)
c. Ambil satu tabung nitratest yang bersih dan tambakan 1 ml contoh air.
Gunakan pipet ukur. Isikan 20 ml aquadest ke dalam tabung nitratest
tepat pada tanda garis.
d. Tambahkan satu takar penuh tepung nitratest (nitratest powder) dan
satu tablet nitratest. Tablet jangan dihancurkan. Pasang tutup tabung
nitratest dan kemudian kocok dengan kuat selama 1 menit.
e. Letakkan tabung nitratest dan diamkan kira – kira 1 menit, kemudian
balik perlahan –lahan 2 atau 3 kali untuk pembentukan gumpalan
(floc).
f. Selanjutnya tabung nitratest didiamkan kembali selama kira – kira 2
menit untuk mengendapkan flok secara sempurna.
g. Buka tutup tabung nitratest dan bersihkan sekeliling tabung dengan
tissue. Secara hati hati, tuangkan cairan yang bening ke dalam tabung
uji (tabung comparator) sebanyak 10 ml tepat pada tanda garis.
h. Tambahkan 1 tablet nitricol, hancurkan dan aduk supaya larut.
i. Biarkan 10 menit untuk proses pembentukan warna.
j. Masukkan tabung periksa yang berisi air perlakuan pada tempat
sebelah kanan.

G. HASIL
Contoh air = Sampel Air Nitrat
Kadar nitrate = 1,0 mg/L sebagai N
1,0 x 4,4 = 4,4 mg/L sebagai Nitrate (NO3)

H. PEMBAHASAN
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416
Tahun 1990 tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, air sampel
tersebut memenuhi persyaratan kadar nitrat air bersih dan air minum karena
memiliki nilai dibawah 10 mg/L nitrat sebagai N.
Dalam kondisi berlebih, nitrat dapat mengancam kesehatan manusia
terutama untuk bayi, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai
methemoglobinemia, yang juga disebut "sindrom bayi biru". Air tanah yang
digunakan untuk membuat susu bayi yang mengandung nitrat, saat nitrat
masuk kedalam tubuh bayi nitrat dikonversikan dalam usus menjadi nitrit,
yang kemudian berikatan dengan hemoglobin dan membentuk
methemoglobin, sehingga mengurangi daya angkut oksigen oleh darah.
Nitrat dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan diare campur
darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak tertolong akan meninggal.
Keracunan kronis dapat menyebabkan depresi, sakit kepala. Methemoglobin
adalah hemoglobin yang di dalamnya ion Fe2+ diubah menjadi ion Fe3+ dan
kemampuannya untuk mengangkut oksigen telah berkurang dan menyebabkan
darah menjadi coklat.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416
Tahun 1990 tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, air sampel
tersebut memenuhi persyaratan kadar nitrat air bersih dan air minum karena
memiliki nilai dibawah 10 mg/L nitrat sebagai N dan hasil pemeriksaan Nitrat
yang kami lakukan adalah sebesar 4,4 mg/L sebagai Nitrate (NO3).

J. LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai