I. Tujuan
1. Melakukan prosedur pengujian aktivitas mikroba dalam proses pengubahan senyawa nitrogen
organik menjadi ammonia (amonifikasi).
2. Melakukan prosedur pengujian aktivitas mikroba dalam biokonversi amonia menjadi nitrit dan
dari nitrit menjadi nitrat (nitrifikasi).
3. Melakukan prosedur pengujian aktivitas bakteri dalam proses denitrifikasi.
4. Melakukan prosedur pengujian aktivitas bakteri fiksasi nitrogen (N2) dari udara oleh bakteri
pemfiksasi nitrogen non-simbiotik.
- diinokulasikan bakteri Bacillus cereus (Kel. 1-3), Proteus Vulgaris (Kel. 4-6), dan Pseudomonas
aeruginosa (Kel. 7-9) kedalam masing-masing satu tabung reaksi sebagai kontrol positif (kontrol
negatif ada di asisten)
- diinokulasikan 0,1 gram tanah subur(Kel.Genap) atau tanah tandus(Kel. Ganjil) ke dalam masing-
masing satu tabung reaksi dan tutup dengan kapas lemak
- diinkubasikan tabung reaksi selama 7 hari dalam temperatur ruang dengan shaker
- dilakukan uji kandungan pada hari ke-2, 5, dan 7 dengan prosedur:
a. Teteskan reagen Nessler pada 5 lubang plat tetes
b. Ambil satu oose kultur dari masing-masing tabung dan baurkan pada reagen hingga
terjadi perubahan warna
c. Tentukan penilaian kandungan ammonium sesuai tabel dibawah
- diamati perbedaan hasil penilaian pada masing-masing tabung reaksi.
Hasil Pengamatan
- dimasukkan 1 gram sampel tanah subur atau 1 gram sampel tanah tandus
- ditutup labu Erlenmeyer dengan kapas lemak dan inkubasi selama dua minggu dengan
bantuan shaker
- dilakukan pengujian kandungan ammonium setiap satu minggu sesuai dengan prosedur
berikut:
a. Teteskan reagen Nessler pada 2 lubang plat tetes
b. Ambil satu oose kultur dari masing-masing labu erlenmeyer dan baurkan pada
reagen hingga terjadi perubahan warna
c. Tentukan penilaian kandungan ammonium sesuai tabel dibawah
- dilakukan pengujian kandungan nitrit setiap satu minggu sesuai dengan prosedur berikut:
a. Teteskan 3 tetes reagen Trommsdorff dan 1 tetes asam sulfat encer (H2SO4 : H2O = 1 : 3)
pada 2 lubang plat tetes
b. Ambil satu oose kultur dari masing-masing labu erlenmeyer dan baurkan pada
reagen hingga terjadi perubahan warna
c. Warna reagen yang berubah menjadi biru tua menandakan adanya kandungan
nitrit (positif), sementara warna reagen yang tidak berubah menandakan belum
terbentuknya nitrit (negatif) dan dicatat hasil pengujian dan bandingkan perubahannya
setiap minggu
Hasil Pengamatan
Warna Nilai Penilaian
Tidak ada perubahan 0 Tidak ada kandungan ammonium
Kuning muda 1 Sedikit
Kuning tua 2 Sedang
Coklat 3 Banyak
Nitrifikasi Tahap II
Satu labu Erlenmeyer berisi 100 ml larutan nitrit
- dimasukkan 1 gram sampel tanah tandus atau 1 gram sampel tanah subur
- ditutup labu Erlenmeyer dengan kapas lemak dan inkubasi selama dua minggu dengan
bantuan shaker
- dilakukan pengujian kandungan nitrit setiap satu minggu sesuai dengan prosedur berikut:
a. Teteskan 3 tetes reagen Trommsdorff dan 1 tetes asam sulfat encer pada 2 lubang plat
tetes
b. Ambil satu oose kultur dari masing-masing labu erlenmeyer dan baurkan pada
reagen hingga terjadi perubahan warna
c. Warna reagen yang berubah menjadi biru tua menandakan adanya kandungan
nitrit (positif), sementara warna reagen yang tidak berubah menandakan belum
terbentuknya nitrit (negatif)
- dilakukan pengujian kandungan nitrat setiap satu minggu sesuai dengan prosedur berikut:
a. Teteskan satu tetes reagen diphenylamine dan dua asam sulfat pekat pada 2 lubang
plat tetes
b. Ambil satu oose kultur dari masing-masing labu erlenmeyer dan baurkan pada
reagen hingga terjadi perubahan warna
c. Warna reagen yang berubah menjadi biru tua menandakan adanya kandungan
nitrit (positif), sementara warna reagen yang tidak berubah menandakan belum
terbentuknya nitrit (negatif)
- dicatat hasil pengujian dan bandingkan perubahannya setiap minggu
Hasil Pengamatan
- diinokulasikan kultur cair Pseudomonas aeruginosa dan Proteus vulgaris pada dua tabung
reaksi yang berbeda (tabung jangan diguncang selama pengerjaan).
- dimasukkan 0,1 gram sampel tanah subur atau tanah tandus pada tabung durham yang
tersisa
- diinkubasi tabung durham selama dua minggu dengan bantuan shaker
- diamati gelembung gas nitrogen yang terbentuk dan terperangkap dalam tabung durham
setiap satu minggu, dan bandingkan perubahan ukuran gasnya
Hasil Pengamatan
D. Isolasi Bakteri Pemfiksasi Nitrogen Non-Simbiotik
Satu Falcon berisi 10 ml kaldu mannitol N-free
- dimasukkan 0,2 gram sampel tanah subur lalu aduk suspensi hingga homogen
- ditutup isolat dengan kapas lemak dan inkubasi selama 7×24 jam hingga terbentuk
lapisan pada permukaan medium (biofilm)
- ditransfer lapisan tersebut dengan metode four-way-streak pada plat mannitol N-free
- diinkubasi plat mannitol N-free hingga hari ke-7
- dilakukan prosedur pewarnaan sederhana untuk menentukan jenis gram bakteri yang
diisolasi:
a. Buat apusan kering dari kultur bakteri
b. Teteskan pewarna dasar larutan Metilen Biru/Safranin, biarkan pewarna selama 1 menit
c. Cuci kelebihan pewarna/ bilas dengan air mengalir secara hati-hati
- diamati secara mikroskopis bagaimana bentuk, dan susunan sel bakteri yang diisolasi
Hasil Pengamatan
V. Literatur
- Peran Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus vulgaris dalam siklus nutrisi
- Jenis tanah yang banyak mengandung bakteri ammonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, dan
pemfiksasi nitrogen
- Ciri-ciri Rhizobium dan Azotobacter
AMONIFIKASI
A B C A: Bacillus cereus/ Proteus Vulgaris/Pseudomonas aeruginosa
+Reagen Nessler
B: Tanah+Reagen Nessler
D E F C: Kontrol Negatif (Hanya Kaldu Pepton) +Reagen Nessler
NITRIFIKASI TAHAP I
D: Tanah(Kaldu Amonium Sulfat) +Reagen Nessler
E: Tanah(Kaldu Amonium Sulfat )+Reagen Trommsdorf +As.Sulfat
PLAT TETES
F: Kontrol Negatif (Hanya Kaldu Amonium Sulfat)+Reagen Nessler
NITRIFIKASI TAHAP I
A B C A: Kontrol Negatif (Hanya Kaldu Amonium Sulfat)+ Reagen
Trommsdorf +As.Sulfat
NITRIFIKASI TAHAP II
D E F B: Tanah (Kaldu Nitrit) +Reagen Trommsdorf +As.Sulfat
C: Tanah (Kaldu Nitrit) + Reagen Difenilamin+As.Sulfat
D: Kontrol Negatif (Hanya Kaldu Nitrit)+Reagen
Trommsdorf+As.Sulfat
E: Kontrol Negatif (Hanya Kaldu Nitrit)+ Reagen
Difenilamin+As.Sulfat