Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN

NAMA MAHASISWA : ULFAH FAOZIAH

NIM : P1337433117076

SEMESTER : II (DUA) – REGULER 1B (KELOMPOK 4)

MATA KULIAH : KIMIA LINGKUNGAN

WAKTU DAN LOKASI : 6 APRIL 2018 – LABORATORIUM KIMIA


KAMPUS 7 POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG

A. MATERI :
Pengambilan sampel makanan minuman untuk parameter kimia , pengiriman,
pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan (pH).

B. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempraktikkan langkah pengambilan, pengiriman,
pemeriksaan, dan interpretasi hasil pemeriksaan pH pada makanan minuman.

C. DASAR TEORI
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
(atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman”
di sini adalah konsentrasi ion hidrogen(H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar
dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7.
Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7
menunjukan keasaman.
Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH-
terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada
kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan
mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air).
Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.

D. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Beaker glass
2. pH stick
3. pH meter (digital)

E. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Sampel air minum kemasan (Le Mineral)

F. CARA KERJA
1. Menggunakan pH stick
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Celupkan pH stick ke dalam air sampel 2 – 3 detik.
c. Kemudian angkat dan kibas-kibaskan pH stick.
d. Lihat dan cocokkan warna yang sesuai dengan warna pada kemasan
pH stick tersebut.
2. Menggunakan pH meter (digital)
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Tekan tombol on pada alat tersebut.
c. Buka tutup alat dan celupkan ke dalam air sampel.
d. Tunggu hingga angka pengukuran stabil.
e. Catat hasil pengukuran.
f. Tekan tombol off.
g. Lalu bersihkan alat dengan tisu pembersih.

G. HASIL
1. Menggunakan pH stick
Kadar pH :7
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002/ tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum, sampel tersebut memiliki pH yang seimbang yaitu 7.
Oleh karena itu, air minum kemasan (Le Mineral) ini memenuhi
persyaratan pH air minum yang berada pada kisaran pH 6,5 – 8, sehingga
layak untuk dikonsumsi.
2. Menggunakan pH meter (digital)
Kadar pH : 7,2
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002/ tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum, sampel tersebut memiliki pH 7,2. Oleh karena itu, air
minum kemasan (Le Mineral) ini memenuhi persyaratan pH air minum
yang berada pada kisaran pH 6,5 – 8, sehingga layak untuk dikonsumsi.

H. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini untuk mengetahui sifat dan nilai pH dari suatu
senyawa digunakan kertas indikator universal, pH meter dan dihitung secara
manual dengan menggunakan data konsentrasi larutan tersebut (pH teori).
Indikator universal ini akan berubah warna sesuai nilai pH dari larutan yang
akan diuji. Nilai dari pH nya dapat dicari dengan mencocokan pada warna
yang tertera pada kemasan indikator universal.

Namun jika mengukur dengan menggunakan pH meter, hasil yang didapat


akan lebih akurat karena hanya dengan menyelupkan penunjuk yang ada pada
gagang pH meter, maka akan muncul nilai pH larutan tersebut pada layar
digitalnya. Namun, setelah mengukur suatu larutan, maka penunjuk pada pH
meter harus disemprot dengan air sebelum digunakan untuk mengukur pH
larutan yang lain. Hal ini dimaksudkan agar sisa-sisa larutan yang masih
menempel di penunjuk hilang dan tidak tercampur dengan larutan lain yang
akan diukur pH-nya. Sehingga pengukuran pH larutan selanjutnya akan lebih
akurat.
Hasil pemeriksaan kadar pH pada sampel air minum kemasan (Le
Mineral) dengan menggunakan alat pH stick dan pH meter (digital) tersebut
mempunyai pH yang seimbang.

I. KESIMPULAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002/ tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum, sampel tersebut memiliki pH yang seimbang yaitu 7.
Oleh karena itu, air minum kemasan (Le Mineral) ini memenuhi persyaratan
pH air minum yang berada pada kisaran pH 6,5 – 8, sehingga layak untuk
dikonsumsi.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002/ tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum, sampel tersebut memiliki pH 7,2. Oleh karena itu, air
minum kemasan (Le Mineral) ini memenuhi persyaratan pH air minum yang
berada pada kisaran pH 6,5 – 8, sehingga layak untuk dikonsumsi.

J. LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai