Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM 9

NAMA MAHASISWA : ULFAH FAOZIAH (P1337433117076)

SEMESTER : II (DUA) – REGULER 1B (KELOMPOK 4)

MATA KULIAH : KIMIA LINGKUNGAN

WAKTU DAN LOKASI : 6 APRIL 2018 – LABORATORIUM KIMIA


KAMPUS 7 POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG

A. MATERI :
Pengambilan sampel makanan minuman untuk parameter kimia , pengiriman,
pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan (Fe).

B. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempraktikkan langkah pengambilan, pengiriman,
pemeriksaan, dan interpretasi hasil pemeriksaan Fe pada makanan minuman.

C. DASAR TEORI
 Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air
yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat
tersebut. Selain bermanfaat bagi manusia, air juga merupakan media sarang
dan penularan penyakit berbahaya bagi manusia. Selain itu, tingginya tingkat
pencemaran air akibat perkembangan industri juga menjadi penyebab
gangguan kesehatan pada manusia. Persayratan kualitas air secara kimiawi
(Permenkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002) bahan-bahan inorganik (yang
memungkinkan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen) untuk parameter
besi kadar maksimum yang diperbolehka 0,3 mg/L (Astuti dkk., 2012).
D. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Tabung nesler
2. Pipet tetes
3. Pipet ukur dan filler

E. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Sampel minuman (Le Mineral)
2. Larutan H2SO4 4 N
3. Larutan KMnO4
4. Larutan NH4CNS
5. Aquades

F. CARA KERJA
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan 50 ml sampel air minum (Le Mineral) ke dalam tabung nesler.
3. Tambahkan 2,5 ml larutan H2SO4 4 N ke dalam sampel air minum tersebut.
4. Tambahkan 2,5 ml larutan NH4CNS tetes demi tetes hingga sampel
berwarna pink muda.
5. Tunggu hingga 5 menit. Jika sampel berubah menjadi warna putih,
tambahkan kembali tetes demi tetes larutan NH4CNS. Jika sampel tetap
berwarna pink muda, lakukan langkah kerja selanjutnya.
6. Tambahkan aquades ke dalam sampel hingga bervolume 100 ml.
7. Kemudian homogenkan tabung nesler, agar larutan di dalamnya dapat
tercampur secara merata.
8. Kemudian cocokkan warna sampel dengan larutan yang sudah diketahui
skala Fe-nya.
9. Catat hasil pengukuran yang diperoleh.
10. Menghitung kandungan besi totalnya dengan rumus sbb :
BT = 1000 x V lbs x N lbs
50
Keterangan :
BT : Besi total ( mg/lt sebagai besi)
V lbs : Volume larutan besi standard (ml)
N lbs : Konsentrasi larutan besi standard (mg/ml)

G. HASIL
Contoh minuman = Sampel Air Kemasan (Le Mineral)
Kadar Fe = + (0,3).
Diperoleh hasil perbandingan dengan warna larutan besi standard (ml) yaitu
0,3. dan diperoleh kadar besi total sebesar 6 mg/L.
Diperoleh hasil perbandingan dengan warna larutan besi standard (ml) yaitu
0,3 mg/lt. dan diperoleh kadar besi total sebesar 6 mg/L , dari perhitungan
sebagai berikut :
1000
BT = x V lbs x N lbs
50
1000
= x 0,3 x 1
50
= 6 mg/l
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII
/2002 tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, kadar
maksimum Fe yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0,3 mg/lt dan hasil
yang kita peroleh kadar besi totalnya adalah sebesar 6 mg/l.

H. PEMBAHASAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII
/2002 tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, kadar
maksimum Fe yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0,3 mg/lt. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa, air minum kemasan (Le Mineral)
tersebut tidak layak konsumsi karena kadar Fe air minum tersebut sebesar 6
mg/l, melebihi kadar yang telah ditentukan.
Kadar besi yang melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan pada
air minum, tentunya dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia.
Sumber besi (Fe) antara lain berasal dari hematit ataupun magnetit. Mineral
yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah kandungan besi
(Fe). Apabila besi (Fe) tersebut berada dalam jumlah yang banyak akan
muncul berbagai gangguan lingkungan.
Menurut Wahyu Widowati, Astiana Sastiono dan Raymond Jusuf R.,
besi (Fe) memiliki berbagai fungsi esensial dalam tubuh, yaitu :

1.    Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.


2.    Sebagai alat angkut elektron dalam sel.
3.    Sebagai bagian terpadu dari berbagai reaksi enzim.
Kadar besi (Fe) yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan kerusakan seluler
akibat radikal bebas. Dosis yang melebihi 20 mg/kg berat pada manusia
menyebabkan toksisitas. Toksisitas kronis dari besi (Fe) lebih banyak terjadi
pada orang dewasa yang biasanya mengakibatkan idiopatik hemokromatosis
dikarenakan tidak normalnya absorbsi besi (Fe) dari alat pencernaan.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
907/MENKES/SK/VII /2002 tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum, kadar maksimum Fe yang diperbolehkan dalam air
minum adalah 0,3 mg/lt dan hasil pemeriksaan diperoleh kadar besi totalnya
adalah sebesar 6 mg/l. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, air minum
kemasan (Le Mineral) tersebut tidak layak konsumsi karena kadar Fe air
minum tersebut sebesar 6 mg/l, melebihi kadar yang telah ditentukan.
J. LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai