Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN

NAMA MAHASISWA : ULFAH FAOZIAH

NIM :P1337433117076

SEMESTER : II (DUA) – REGULER 1B (KELOMPOK 4)

MATA KULIAH : KIMIA LINGKUNGAN

WAKTU DAN LOKASI : 2 APRIL 2018 – LABORATORIUM KIMIA


KAMPUS 7 POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG

A. MATERI :
Pengambilan sampel makanan minuman untuk parameter kimia , pengiriman,
pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan (Boraks).

B. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempraktikkan langkah pengambilan, pengiriman,
pemeriksaan, dan interpretasi hasil pemeriksaan boraks pada makanan
minuman.

C. DASAR TEORI
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak
lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air.
Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O yang banyak
digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas,
gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan
campuran boraks. . Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau,
mudah larut dalam air, tetapi borakstidak dapat larut dalam
alkohol.Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya
pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat
didalamnya.
Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar
nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa
disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk
industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso
bahkan dalam pembuatan kecap.
Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar
nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa
disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk
industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso
bahkan dalam pembuatan kecap.
Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing,
muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.

D. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Beaker glass
2. Cawan petri
3. Pipet tetes
4. Kertas curcuma

E. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Sampel makanan mentah kerupuk warna – warni

F. CARA KERJA
1. Potong-potong sampel kerupuk menjadi bagian yang lebih kecil.
2. Rendam sampel selama 15 menit menggunakan aquades dalam beaker
glass.
3. Letakkan kertas curcuma pada cawan petri dan teteskan (masing-masing
satu tetes) dengan larutan BO1, dan air rendaman sampel kerupuk.
4. Letakkan cawan petri di bawah terik matahari atau di dalam oven hingga
kertas curcuma tidak menempel pada cawan petri.
5. Beri satu tetes larutan BO2 pada kertas curcuma yang telah dikeringkan.
6. Lihat perubahan warnanya, jika kertas curcuma berubah menjadi warna
merah kecoklatan maka sampel tersebut negatif/ tidak mengandung
boraks, akan tetapi jika kertas curcuma berubah menjadi warna hijau maka
sampel tersebut positif/ mengandung boraks.
7. Catat hasil pemeriksaannya.

G. HASIL
Contoh makanan = Sampel Makanan Mentah Kerupuk Warna – Warni
Kadar boraks = Negatif
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Bahan Tambahan Pangan, boraks merupakan bahan kimia yang dilarang
digunakan untuk pangan, dan kadar boraks dalam makanan harus negatif (0).
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, kerupuk warna – warni tersebut
layak konsumsi karena negatif mengandung boraks. Hal ini ditunjukkan
dengan perubahan warna kertas curcuma yang berubah menjadi warna merah
kecoklatan.

H. PEMBAHASAN
Makanan yang mengandung boraks mempunyai ciri ciri berwarna orange
kecoklatan setelah ditetesi dengan larutan BO1 dan BO2.
        Penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat mengakibatkan
pemakaian dalam jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi,
kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan,
kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian. 
Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme
toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di
dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. 
Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan
secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis
boraks dalam tubuh menjadi tinggi.
Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan
timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak
kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan
menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika
dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih.

I. KESIMPULAN
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Bahan Tambahan Pangan, boraks merupakan bahan kimia yang dilarang
digunakan untuk pangan, dan kadar boraks dalam makanan harus negatif (0).
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa, kerupuk warna – warni tersebut
layak konsumsi karena negatif mengandung boraks. Hal ini ditunjukkan
dengan perubahan warna kertas curcuma yang berubah menjadi warna merah
kecoklatan.

J. LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai