Anda di halaman 1dari 3

Loli Eliza (F1G321005)

Program Studi : A/Teknik Lingkungan


Dosen Pengampu : Hariestya Viarecco, B.Eng., M.Eng.

”PENGOLAHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE JAR TES”

Dalam pengolahan air sudah banyak kita temui cara dan metode-metode yang telah
dilakukan oleh para engineering untuk pengolahan air secara praktis, dari air yang tidak layak
hingga membuat air itu menjadi layak untuk digunakan, seperti untuk mandi, memasak,
mencuci dan lain sebagainya. di Indonesia sudah banyak kita temui kasus-kasus pencemaran
air yang terjadi yang berasal dari industri, rumah tangga, pertanian dll, maka dari itu salah satu
metode yang diguanakan untuk pengolahan air yaitu dengan menggunakan metode Jar tes.
Jar test adalah suatu metode pengujian untuk mengetahui kemampuan suatu koagulan
dan menentukan kondisi operasi (dosis) optimum pada proses penjernihan air dan air limbah.
Dalam analisa air limbah, pengujian metode Jar tes sangat umum digunakan untuk menentukan
dosis optimal zat koagulan yang harus digunakan seperti yang telah di jelaskan pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) Nomor 19-6449 Tahun 2000. Zat koagulan yang biasa digunakan
adalah poli aluminum klorida (Poly Aluminum Chloride/PAC), alumunium sulfat, besi (II)
sulfat dan besi (III) sulfat, yang tentunya penentuan zat koagulan ini bergantung pada
karakteristik air limbah yang diolah.
Besaran yang diukur dan dicatat dalam jar test ini meliputi pH air limbah, TSS dan
kekeruhannya serta dosis penambahan koagulan untuk volume air limbah tertentu, sehingga
dapat diketahui jumlah kebutuhan koagulan dalam pengolahan air limbah yang sebenarnya.
Metode jar test mensimulasikan proses koagulasi dan flokulasi untuk menghilangkan padatan
tersuspensi (suspended solid) dan zat-zat organik yang dapat menyebabkan masalah
kekeruhan, bau dan rasa. Apabila percobaan dilakukan secara tepat, informasi yang berguna
akan diperoleh untuk membantu operator IPAL dalam mengoptimalkan proses-proses
koagulasi, flokulasi dan penjernihan. Jar test memberikan data mengenai kondisi optimum
untuk parameter-parameter proses seperti dosis koagulan dan koagulan pembantu, pH, metode
pembubuhan bahan kimia, kecepatan aliran larutan kimia, waktu dan intensitas pengadukan
cepat (koagulasi) dan pengadukan lambat (flokulasi) serta waktu penjernihan.
Adapun pengertian Koagulasi yang saya ketahui yaitu Koagulasi merupakan proses
pembubuhan koagulan (bahan kimia) yang berfungsi menggumpalkan partikel-partikel dalam
air yang sangat kecil dan tidak dapat mengendap dan flokulasi merupakan proses yang terjadi
secaraa berkelanjutan dengan bentuk percampuran koagulan hingga proses pembentukan flok
yang dipengaruhi oleh proses pengadukan dan dosis koagulan, variable penentu atau parameter
proses tersebut dapat di tentukan dengan menggunakan metode Jar tes.
Pada pengolahan air bersih atau air limbah dengan proses kimia selalu dibutuhkan
bahan kimia tertentu pula untuk menurunkan kadar polutan yang ada di dalam air atau air
limbah. Penambahan bahan kimia tidak dapat dilakukan sembarangan, harus dengan dosis yang
tepat dan bahan kimia yang cocok serta harus memperhatikan pHnya. Sehingga jartest
bertujuan untuk menpotimalkan pengurangan polutan dengan :
1. Mengevaluasi koagulan dan flokulan
2. Menentukan dosis bahan kimia
3. Mencari pH yang optimal
Standar nasional untuk metode pengujian koagulasi flokulasi dengan cara jartest ditetapkan
dalam SNI 19-6449-2000 termasuk prosedur umum untuk pengolahan dalam rangka
mengurangi bahan-bahan terlarut, koloid dan yang tidak mengendap dalam air dengan
menggunakan bahan kimia dalam proses koagulasi flokulasi, yang dilanjutkan dengan
pengendapan secara gravitasi.
Uji koagulasi flokulasi dilaksanakan untuk menentukan dosis bahan-bahan kimia dan
persyaratan yang digunakan untuk memperoleh hasil yang optimum. Variabel-variabel utama
yang dikaji sesuai dengan yang disarankan, termasuk :
1. Bahan kimia pembantu
2. pH
3. Temperatur
4. Persyaratan tambahan dan kondisi campuran
Metode uji ini digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis koagulan dan flokulan pada
proses pengolahan air bersih dan air limbah. Pengaruh konsentrasi koagulan dan flokulan dapat
juga dievaluasi dengan metode ini. Jadi dengan menggunkan metode Jar tes dalam pengolahan
air sangat bisa dugunakan karena dapat menentukan dosis optimum dari koagulan yang
digunakan dalam proses pengolahan air besih. Apabila percobaan dilakukan secara tepat,
informasi yang berguna akan diperoleh untuk membantu operator instalasi dalam
mengoptimalkan proses-proses koagulasi-flokulasi dan penjernihan.
DAFTAR PUSTSAKA

HUSAINI, CAHYONO, S. S., SUGANAL, & HIDAYAT, K. N. (2018). PERBANDINGAN


KOAGULAN HASIL PERCOBAAN DENGAN KOAGULAN KOMERSIAL
MENGGUNAKAN METODE JAR TES. Teknologi Mineral dan BAtubara Vol 14, No.
1, 31-45.
Mashuri, S. A. (2016 Vol .5 No. 2). Optimasi Parameter Proses Jar Test Menggunakan Metode
Taguchi dengan Pendekatan PCR-TOPSIS (Studi Kasus: PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya). Sains dan Seni.
Risdianto, R. (2017). OPTIMISASI PROSES KOAGULASI FLOKULASI UNTUK
PENGOLAHAN AIR LIMBAH. Semarang: Diponegoro University.
Saka. (2021). Metode Jartes:Analisa Pemilihan Alat dan Cara Perawatannya. Jakarta: Sumber
Aneka karya Abadi.

Anda mungkin juga menyukai