Anda di halaman 1dari 5

Nama : Destria Rinaidi

NIM : 15315036
Tema : Eco Agro Tugas 01 KKN-T ITB 2017

GEBRAK INDONESIA

Salah satu Tri Dharma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat. Pengabdian
masyarakat dilakukan bukan hanya dengan cara memberi sesuatu kepada masyarakat dan
masyarakat hanya menerima apa yang diberikan oleh mahasiswa tanpa melakukan apapun.
Pengabdian masyarakat jauh lebih dari itu, pengadian masyarakat dilakukan untuk
'mengubah' pola pikir masyarakat agar menjadi mandiri dengan memanfaatkan potensi yang
ada. Dengan membentuk masyarakat yang maju maka secara tidak langsung akan terbentuk
pula sebuah peradaban yang lebih maju. Disinilah letak peran mahasiswa sebagai agen
pembawa perubahan.

Gebrak Indonesia merupakan sebuah gerakan Pengabdian Masyarakat berbasis community


development yang berkelanjutan dan diinisiasi oleh HMS (Himpunan Mahasiswa Teknik
Sipil) serta Kabinet KM (Keluarga Mahasiswa) ITB. Gebrak Indonesia, Gerakan
Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, resmi dibentuk pada 11 April 2013 dengan visi
"Terwujudnya masyarakat yang mandiri melalui proses pengembangan masyarakat yang
sinergis". Melalui Gebrak Indonesia, masyarakat dianggap sebagai 'subjek' bukan sebagai
'objek', masyarakat turut berperan aktif dalam pembangunan serta menjadikan masyarakat itu
sendiri sebagai agent of change bagi masyarakat lainnya.

Awal terbentuknya program kolaborasi ini berasal dari Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS)
yang tergabung dalam Sibades (Sipil bangun desa). Sibades merupakan kegiatan kerja sosial
dari Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil ITB. Sejak tahun 1992, Sibades telah melaksanakan
kerja sosial di tengah masyarakat. Di bawah kepemimpinan Bimantoro, Ketua HMS saat itu,
gerakan sibades sudah seharusnya berubah dari yang berorientasi memberi menjadi
membentuk. Dalam hal ini, Sibades ingin adanya suatu pembentukan karakter suatu
komunitas dan bukan hanya pembangunan fisik saja. Selain itu, melihat kebutuhan
masyarakat yang beragam mulai dari pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan
pengembangan potensi masayarakat, Sibades menyadari bahwa perlu adanya kolaborasi
dengan himpunan lain di ITB mengingat banyaknya bidang keilmuan yang sebenarnya bisa
diterapkan ke masyarakat. Akhirnya pada akhir tahun 2012, Sibades mulai mengajak
himpunan lain di ITB. Untuk mengajak beberapa himpunan menjadi satu dan menghindari
Nama : Destria Rinaidi
NIM : 15315036
Tema : Eco Agro Tugas 01 KKN-T ITB 2017
konflik, Sibades sepakat berjalan bersama KM ITB sebagai wadah pemersatu organisasi yang
ada di ITB. Harapannya, tidak ada lagi keakuan melainkan kekitaan.

Awal Februari 2013, beberapa beberapa bidang keilmuan/ keprofesian di ITB berkumpul,
meliputi mahasiswa jurusan teknik sipil, farmasi, bisnis managemen, teknik elektro, dan
desain produk. Dengan adanya persamaan visi masing-masing lembaga yaitu terwujudnya
masyarakat yang mandiri melalui proses pengembangan masyarakat yang sinergis. Akhirnya,
mereka sepakat untuk bergabung di bawah KM ITB. Pada bulan April 2013, tercetuslah nama
Gebrak Indonesia yang merupakan kependekan dari Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.

Diawal berdirinya, Gebrak Indonesia terdiri dari beberapa himpunan yang meliputi: Sibades
(Teknik Sipil), Palapa (Teknik Elektro), Satoe Indonesia (Organisasi non profit cabang
regional, kampus ITB dilaksanakan oleh mahasiswa Bisnis Managemen), Farmades (Farmasi
desa), dan Inddes (Industrial desain). Seiring berjalannya waktu, sekitar bulan November
2014, Palapa memutuskan mengundurkan diri dari Gebrak Indonesia karena kurangnya
jumlah sumber daya manusia yang nantinya bertanggung jawab atas pelaksanaan program.

Hingga saat ini, Gebrak Indonesia terdiri dari 4 bidang keilmuan yang meliputi: Sibades
bertanggung jawab atas infrastruktur, Satoe Indonesia bertanggung jawab atas pendidikan
dan bisnis, Fardes bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat, dan Inddes bertanggung
jawab atas pengembangan sumber daya masayarakat.

VISI
Terwujudnya masyarakat yang mandiri melalui proses pengembangan masyarakat yang
sinergis.

MISI
1. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat dengan
partisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif berkembang.
3. Meningkatkan potensi masyarakat dalam mengatasi masalah di bidang infrastruktur.
4. Meningkatkan potensi masyarakat di bidang pengembangan bisnis dan ekonomi.
5. Meningkatkan potensi masyarakat di bidang pendidikan dan keterampilan.
6. Meningkatkan potensi masyarakat dalam mengatasi masalah di bidang lingkungan dan
kesehatan.
Nama : Destria Rinaidi
NIM : 15315036
Tema : Eco Agro Tugas 01 KKN-T ITB 2017
KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN
1. Budidaya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram yang dilaksanakan merupakan wadah untuk memperdayakan dan
menciptakan masyarakat Desa Warjabakti yang mandiri. Di samping memanfaatkan potensi
pertanian Desa Warjabakti untuk budidaya jamu, program ini bertujuan untuk membantu
mengembangkan kemampuan berwirausaha masyarakat Desa Warjabakti.
2. Budidaya Lele
Budidaya Ikan Lele merupakan sebuah wadah yang dibentuk untuk memberdayakan dan
menciptakan masyarakat yang mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan melakukan pembudidayaan
lele yang nantinya akan diproses lebih lanjut untuk dijadikan bahan baku pembuatan abon
lele di Desa Warjabakti
3. Balai Kesehatan
Balai Kesehatan HMF Ars Praeparandi ITB terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi:
a. Cek kesehatan (tinggi badan, berat badan, tekanan darah, dan kadar gula darah).
b. Diagnosa penyakit dengan bantuan dokter.
c. Penyerahan obat yang disertai dengan pemberian informasi obat dan konseling oleh
apoteker.
d. Pembagian alat mandi untuk warga.
4. Bank Sampah Cipta Karya Mandiri
Bank Sampah HMF Ars Praeparandi ITB terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi:
a. Sosialisasi terkait kebersihan lingkungan ke warga.
b. Sosialisasi terkait tata cara pemilahan sampah yang baik.
c. Sosialisasi terkait latar belakang, tujuan dan sistem bank sampah
d. Pembelian sampah dari warga oleh bank sampah.
e. Penjualan sampah dari bank sampah ke pengepul
5. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi:
a. Pembentukan komunitas peduli kesehatan.
b. Pembuatan taman TOGA terpusat.
c. Sosialisasi terkait manfaat dan cara memanfaatkan TOGA.
d. Pelatihan cara pembuatan produk dari sumber tanaman herbal.
e. Penjualan produk dari sumber tanaman herbal.
6. Kerja Sosial
Nama : Destria Rinaidi
NIM : 15315036
Tema : Eco Agro Tugas 01 KKN-T ITB 2017
Kerja sosial merupakan salah satu program kerja Badan Semi Otonom Sipil Bangun Desa
(SIBADES) yang merupakan sarana pemunculan sense pengabdian masyarakat bagi anggota
HMS. Program ini akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 November 2015di RW 06, Desa
Warjabakti.
7. Saung Kreatif
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pemuda-pemudi desa untuk memiliki tempat
belajar informal yang diharapkan mampu menambah kreatifitas pemuda setempat dalam
memajukan desanya sendiri. Saung kreatif ini memiliki luas tanah 5x5m dan direncanakan
akan dibangun setinggi 2 (dua) lantai. Material utama dari saung ini adalah bambu,
mengingat banyaknya bambu yang tersedia di desa Warjabakti. Proses pengerjaaan saung
tersebut akan dilakukan oleh massa Inddes dan warga.

Gebrak Indonesia ini merupakan kolaborasi dari berbagai lembaga di ITB yang terkait
mengenai pengabdian masyarakat. "Untuk menyentuh banyak sektor di masyarakat, kami
tidak bisa bekerja sendirian, kami harus berkolaborasi dengan lembaga lain," jelas Aziz
(Teknik Sipil'10) Wakil Ketua Gebrak Indonesia. Lembaga-lembaga yang berperan dalam
Gebrak Indonesia ini adalah Kementerian Pengabdian Masyarakat Kabinet KM ITB, Sibades
HMS ITB, Satoe Indonesia, Fardes HMF (Himpunan Mahasiswa Faramasi ) ITB, dan
Desa.In Desain Produk ITB. Lembaga-lembaga ini berperan sesuai dengan keahliannya
masing-masing, misalnya HMS berperan dalam pembangunan infrastruktur, HMF berperan
dalam kesehatan lingkungan, dan Satoe Indonesia berperan dalam pengembangan
kewirausahaan, dan lain-lain.

Desa Warjabakti, Kecamatan Cimaung, Bandung merupakan desa


tempat tim Gebrak Indonesia akan mewujudkan visinya. "Sebelumnya
kami telah melakukan survei lebih dari 20 desa di Bandung, tetapi
yang paling memungkinkan adalah Desa Warjabakti ini," Jelas Aziz.
Banyak parameter yang dipertimbangkan sebelum tim Gebrak Indonesia memilih Desa
Warjabakti karena tujuan dari Gebrak Indonesia adalah 'menyentuh' berbagai sektor di
masyarakat. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah demografi, infrastruktur, keadaan ekonomi
warga, pendidikan, wilayah, dan yang paling penting adalah potensi yang dapat
dikembangkan di desa tersebut agar menjadi desa yang mandiri.
Nama : Destria Rinaidi
NIM : 15315036
Tema : Eco Agro Tugas 01 KKN-T ITB 2017
Dalam melakukan pemetaan sosial, tim Gebrak Indonesia dibantu oleh tim Antropolog
Indonesia untuk melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat).
Pemetaan sosial ini dibutuhkan untuk mengetahui langkah apa yang harus diambil oleh tim
Gebrak Indonesia untuk melakukan pengembangan masyarakat di Desa Warjabakti. Analisis
yang dilakukan harus pada berbagai hal, tidak bisa hanya satu hal saja karena Gebrak
Indonesia ini bertujuan untuk membenahi berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi,
infrastruktur, kesehatan dan lingkungan serta kehidupan sosial masyarakatnya.

Sumber : https://kitabisa.com/orang-baik/45737

https://www.itb.ac.id/news/read/4192/home/gebrak-indonesia-mewujudkan-masyarakat-
mandiri-melalui-berbagai-sektor

Anda mungkin juga menyukai