Anda di halaman 1dari 7

Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT


Hampir seluruh air buangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mengandung bahan organik yang
dapat menyebabkan degradasi kualitas air dan pencemaran. Oleh karenanya dalam
pengelolaan limbah perlu diketahui karakteristik limbah tersebut. Hasil penelitian (Dirjen
Pertanian, 2006) terhadap beberapa PKS (dianggap mewakili PKS pada umumnya) oleh Bank
Dunia, diketahui bahwa kualitas limbah cair yang dihasilkan berpotensi mencemari badan air
penerima limbah seperti pada tabel berikut :

Tabel 1 Kualitas Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

Limbah Cair Baku Mutu


No. Parameter Lingkungan Satuan
Kisaran Rata-rata Menteri LH
1. BOD mg/l 8.200 - 35.000 21.280 250
2. COD mg/l 15.103 - 65.100 34.720 500
3. TSS mg/l 1.330 - 50.700 31.170 300
4. Nitrogen Total mg/l 12 - 126 41 20
5. Minyak dan Lemak mg/l 190 - 14.720 3.075 30
6. pH - 3,3 - 4,6 4,0 6,0 - 9,0

(Sumber : Dirjen Pertanian, 2006)

Limbah cair yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) nantinya akan dialirkan ke
perairan dan berpotensi mencemari lingkungan karena dapat mengurangi biota dan
mikroorganisme perairan serta dapat menyebabkan keracunan. Oleh karena itu limbah cair ini
perlu diolah sebelum dialirkan ke perairan. Limbah yang akan dialirkan tersebut harus
memenuhi standar baku mutu limbah kelapa sawit CPO yang telah ditetapkan oleh Menteri
Lingkungan hidup pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-
51/Menlh/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.
Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

Tabel 2 Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Minyak Sawit

Baku Mutu
No. Parameter Lingkungan Satuan
Limbah
1. BOD mg/l 250
2. COD mg/l 500
3. TSS mg/l 300
4. Nitrogen Total mg/l 20
5. Minyak dan Lemak mg/l 30
6. pH - 6,0 - 9,0

(Sumber : Keputusan Menteri Negara dan Lingkungan Hidup Nomor: Kep-51/Menklh/10/


1995), Lampiran A.IV tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri , 1995)

Untuk membuat limbah PKS sesuai dengan Baku Mutu Limbah Cair maka diperlukan
proses desinfeksi. Dalam proses desinfeksi air limbah terdapat berbagai metode yang dapat
digunakan yaitu menggunakan senyawa klor, ozon, atau sinar UV. Berikut adalah perban-
dingan dari metode-metode desinfeksi air limbah (Metcalf & Eddy, 2004) :
1. Klorin
Keunggulan:
1. Teknologinya sudah dikenal luas dan merupakan desinfektan yang efektif
2. Memiliki sisa klor yang dapat dipantau dan diatur kadarnya (sisa klor dapat
dijaga pada perpipaan yang panjang)
3. Dapat mengoksidasi sulfida
4. Unit klorinasi dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti pengendalian
bau maupun desinfeksi pada sistem pengolahan air bersih
5. Relatif murah
6. Tersedia dalam bentuk kalsium dan sodium hipoklorit (sebagai alternatif dari
penggunaan gas klor)
Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

Kekurangan:
Menggunakan zat kimia yang dapat membahayakan operator dan masyarakat
sekitar sehinga perlu standard safety yang tinggi
Memerlukan waktu kontak yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
desinfektan lainnya
Perlu adanya deklorinasi untuk menurunkan toksisitas efluen terolah
Berpotensi untuk terbentuknya trihalometan dan DBP (disinfectant by products)
Adanya pembentukan VOC (volatile organic compounds) di tangki kontak
Dapat mengoksidasi besi, magnesium, zat organik, maupun anorganik sehingga
desinfektan terkonsumsi
Meningkatkan level TDS pada efluen
Meningkatkan kandungan klorida
Menyebabkan air limbah menjadi asam jika alkalinitas tidak memadai

2. Klorin Dioksida
Keunggulan:
Efektif dan lebih efektif jika dibandingkan dengan klorin untuk menonaktifkan
kebanyakan virus, spora, kista, dan ookista
Kemampuan membunuh mikroorganisme tidak terpengaruh pH
Mengoksidasi sulfida
Memiliki sisa desinfektan
Kekurangan:
Tidak stabil, harus diproduksi di tempat
Dapat mengoksidasi besi, magnesium, zat organik, maupun anorganik sehingga
desinfektan terkonsumsi
Berpotensi untuk terbentuknya DBP
Terdekomposisi oleh sinar matahari
Dapat mengakibatkan terbentuknya bau
Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

Meningkatkan level TDS pada efluen


Biaya operasional dapat menjadi tinggi karena diperlukan adanya pengujian
klorit dan klorat

3. Ozon
Keunggulan:
Efektif dan lebih efektif jika dibandingkan dengan klorin untuk menonaktifkan
kebanyakan virus, spora, kista, dan ookista
Kemampuan membunuh mikroorganisme tidak terpengaruh pH
Memiliki waktu kontak yang relatif lebih singakt dibandingkan dengan klorin
Mengoksidasi sulfida
Area yang diperlukan lebih sedikit
Dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut
Kekurangan:
Keberhasilan proses desinfeksi tidak dapat dipantau secara langsung
Tidak memiliki sisa desinfektan
Pada dosis rendah akan kurang efektif untuk inaktivasi beberapa jenis virus,
spora, dan kista
Berpotensi membentuk DBP
Dapat mengoksidasi besi, magnesium, zat organik, maupun anorganik sehingga
desinfektan terkonsumsi
Relatif mahal dan memiliki kebutuhan energi yang tinggi
Sangat korosif dan toksik sehingga perlu standard safety yang tinggi
Perlu kecermatan yang tinggi dalam operasional dan perawatan sistem
Memiliki keterbatasan untuk penggunaan tambahan dan semakin terbatas
apabila di instalasi telah terdapat unit pembentukan high-purity oxygen
Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

4. Ultra Violet
Keunggulan:
Efektif dan lebih efektif jika dibandingkan dengan klorin untuk menonaktifkan
kebanyakan virus, spora, kista, dan ookista
Tidak meninggalkan residu yang bersifat toksik maupun meningkatkan level
TDS efluen
Tidak ada pembentukan DBP
Memerlukan lahan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan klorinasi
Menguntungkan dari segi safety karena tidak ada penggunaan bahan kimia
Efektif menghilangkan senyawa organik persisten seperti NDMA (N-
nitrosodimethylamine)
Kekurangan:
Keberhasilan proses desinfeksi tidak dapat dipantau secara langsung
Tidak memiliki sisa desinfektan
Pada dosis rendah akan kurang efektif untuk inaktivasi beberapa jenis virus,
spora, dan kista
Relatif mahal dan memiliki kebutuhan energi yang tinggi
Desain profil hidrolis sangat penting pada sistem UV
Membutuhkan lampu UV yang banyak jika sistem low-pressure low-intensity
digunakan
Memiliki keterbatasan untuk penggunaan tambahan

Klorin Ozon
Kelebihan -Teknologinya sudah dikenal luas -Efektif dan lebih efektif jika
dan merupakan desinfektan yang dibandingkan dengan klorin untuk
efektif menonaktifkan kebanyakan virus,
-Memiliki sisa klor yang dapat spora, kista, dan ookista
Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

dipantau dan diatur kadarnya (sisa -Kemampuan membunuh


klor dapat dijaga pada perpipaan mikroorganisme tidak terpengaruh pH
yang panjang) -Memiliki waktu kontak yang relatif
-Dapat mengoksidasi sulfida lebih singakt dibandingkan dengan
-Unit klorinasi dapat digunakan klorin
untuk keperluan lainnya seperti -Mengoksidasi sulfida
pengendalian bau maupun desinfeksi -Area yang diperlukan lebih sedikit
pada sistem pengolahan air bersih -Dapat meningkatkan kadar oksigen
-Relatif murah terlarut
-Tersedia dalam bentuk kalsium dan
sodium hipoklorit (sebagai alternatif
dari penggunaan gas klor)

Kekurangan -Menggunakan zat kimia yang dapat -Keberhasilan proses desinfeksi tidak
membahayakan operator dan dapat dipantau secara langsung
masyarakat sekitar sehinga perlu -Tidak memiliki sisa desinfektan
standard safety yang tinggi -Pada dosis rendah akan kurang efektif
-Memerlukan waktu kontak yang untuk inaktivasi beberapa jenis virus,
relatif lebih lama dibandingkan spora, dan kista
dengan desinfektan lainnya -Berpotensi membentuk DBP
-Perlu adanya deklorinasi
untuk -Dapat mengoksidasi besi, magnesium,
menurunkan toksisitas efluen terolah zat organik, maupun anorganik
-Berpotensi untuk terbentuknya sehingga desinfektan terkonsumsi
trihalometan dan DBP (disinfectant -Relatif mahal dan memiliki kebutuhan
by products) energi yang tinggi
-Adanya pembentukan VOC (volatile -Sangat korosif dan toksik sehingga
organic compounds) di tangki kontak perlu standard safety yang tinggi
-Dapat mengoksidasi
besi, -Perlu kecermatan yang tinggi dalam
magnesium, zat organik, maupun operasional dan perawatan sistem
Nama Anggota :

1. Luthfi Hibatullah - 15315000


2. Destria Rinaidi - 15315000
3. Rizka Medina - 15315060

anorganik sehingga desinfektan -Memiliki keterbatasan untuk


terkonsumsi penggunaan tambahan dan semakin
-Meningkatkan level TDS pada terbatas apabila di instalasi telah
efluen terdapat unit pembentukan high-purity

-Meningkatkan kandungan klorida oxygen

-Menyebabkan air limbah menjadi


asam jika alkalinitas tidak memadai

Anda mungkin juga menyukai