Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)

1. Pengertian PKMD

Pembangunan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang

dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam menolong diri sendiri

dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan

dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera .

2. Tujuan PKMD

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri di bidang kesehatan

dalam rangka meningkatkan mutu hidup.

b. Tujuan Khusus

1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk

menolong diri sendiri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup

mereka.

2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif

dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

3) Menghasilkan lebih banyak tenaga - tenaga masyarakat untuk berperan yang

mampu serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.

4) Meningkatan mutu kesehatan dalam arti memenuhi beberapa indikator :

a) Angka kesakitan menurun

7
b) Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak serta

angka kelahiran menurun.

c) Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.

3. Ciri-ciri PKMD

a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi

kebutuhan masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan

untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat

sendiri sebagai kebutuhan.

b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan

mufakat.

c. Pelaksanaan kegiatan b erlandaskan pada peran aktif dan swadaya masyarakat

dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumberdaya yang

dimiliki oleh masyarakat.

d. Masukan dari luar yang hanya bersifat memicu, melengkapi dan menunjang, tidak

mengakibatkan ketergantungan.

e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat.

f. Memanfaatkan teknologi tepat guna.

4. Prinsip-Prinsip PKMD

a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi

kebutuhan masyarakat setempat.

b. Dalam pembinaan kegiatan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik

1) Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lainnya.

2) Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut dengan

masyarakat.

8
c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhan sendiri,

maka pelayanan langsung diberikan oleh sector yang bersangkutan.

5. Wadah Kegiatan PKMD

Karena kegiatan PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa adalah

LKMD (Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa), maka dengan sendirinya wadah

kegiatan PKMD adalah LKMD. Pembangunan PKMD yang bersifat lintas sektoral

dengan sendirinya merupakan bagian tugas dari tim Pembina LKMD.

6. Strategi Pembinaan

a. Tim Pembina PKMD di masing-masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum

koordinasi masing-masing tingkat

b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu

sector, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi untuk memungkinkan dari

sector-sektor lain untuk menghindari tumpang tindih

c. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi

kebutuhan masyarakat setempat

d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

penilaian, pembinaan sampai pada perluasan dilakukan oleh masyarakat sendiri

dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas

sektoral

e. Wadah kegiatan PKMD adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD),

maka pada dasarnya LKMD merupakan wadah partipasi masyarakat dalam

pembangunan desa.

f. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat dari masyarakat untuk

masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2004).

9
7. Pengembangan dan Pembinaan

a. Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman kepada GBHN.

b. Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerja sama lintas

program dan lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.

c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan, tingkat

provinsi oleh Gubernur, Kabupaten oleh Bupati, tingkat kecamatan oleh Camat.

d. PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.

e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara

instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.

f. Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi

sebagai dinamisator.

8. Hal-hal yang Perlu Dalam Pelaksanaan Kegiatan PKMD

a. Masyarakat perlu dikombinasikan pengertiannya yang benar tentang kesehatan

dan tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah.

b. Masyarakat perlu dikombinasikan kesadarannya akan potensi sumber daya yang

dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya

untuk aktif.

c. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu

agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak atau potensi untuk

menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan

mereka.

d. Harus ada kepekaan dari para Pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh di

masyarakat dan berperan secara wajar.

e. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan.

10
9. Pelaksanaan bagi pelaksana

a. Pelatih kader kunjungan kerja

b. Studi perbandingan

10. Pengadaan Fasilitas

Kelestarian pembangunan akan lebih menjamin apabila fasilitas yang disediakan

diswadaya masyarakat melalui potensi dan sumber yang ada di masyarakat yang dapat

digali dan dimanfaatkan.

B. Konsep Desa Siaga

1. Pengertian Desa Siaga

Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta

kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan

kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

2. Tujuan Desa Siaga

a. Tujuan Umum

Terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap

permasalahan kesehatan diwilayahnya.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkat nya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang

pentingnya kesehatan

2) Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap

resiko dan bahasa yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana

wabah, kegawatdaruratan, dan sebagai nya).

3) Meningkatnya keluarga sadar gizi dan melaksanakan prilaku hidup bersih dan

sehat.

11
4) Meningkat nya kesehatan lingkungan desa.

5) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong

diri sendiri di bidang kesehatan.

3. Sasaran Pengembangan Desa Siaga

a. Sasaran
Seluruh Desa Menjadi
Desa Siaga

Menggerakan
strategi Dan Memberdayakan
utama Seluruh Keluarga (Rumah Tetangga
Masyarakat Untyk Hidup Sehat Mempraktikan PHBS)

Seluruh Keluarga (Rumah Tangga


Sadar Gizi)

b. Target Desa Siaga

(bagan 1.1)

Untuk mempermudah strategi intervensi sasaran pengembangan desa siaga di

bedakan menjadi Tiga jenis, yaitu :

1) Semua individu keluarga di desa, yang di harapkan mampu melaksanakan

hidup sehat, serta peduli dan tanggap permasalahan kesehatan di wilayah

desa nya.

2) Pihak - pihak yang mempunyai pengaruh terhadap prilaku individu dan

keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusip bagi perubahan

perilaku tersebut. Contohnya : tokoh masyarakat tokoh agama, pemuda,

kader, dan petugas kesehatan.

12
3) Pihak - pihak yang di harapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan

perundang undangan dana, sarana, dan lain lain seperti kepala desa camat

para pejabat terkait, swasta, donatur dan pemangku kepentingan lain nya.

4. Kriteria Desa Siaga

Sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang

kurang nya sebuah pos kesehatan desa (poskesdes).

5. Pos Kesehatan Desa

Suatu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan

kegiatan-kegiatan minimal :

a. Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB

serta factor-faktor resikonya.

b. Peanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta

kekurangan gizi.

c. Kesiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.

d. Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.

6. Masalah kesehatan

a. Kesehatan lingkungan

1) WC cemplung

2) Pembuangan air limbah

3) Pembungan sampah

b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1) Makanan Pendamping ASI

2) Berat badan balita di bawah garis merah

3) Kurangnya pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan

13
c. Kesehatan Remaja

1) HIV/AIDS

2) Perilaku penyimpangan remaja

7. Peranan yang akan Diambil oleh Bidang Perawat Komunitas Strategi Utama

Depkes

a. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.

b. Meningkatkan askes masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

c. Meningkatkan system surveilans, monitoring, dan informasi kesehatan.

a. Peran Pemangku Kepentingan Terkait

Pemangku kepentingan lain, yaitu para pejabat pemerintah daerah, pejabat

lintas sektor, unsur-unsur organisasi/ikatan profesi, pemuka masyarakat, tokoh

- tokoh agama, PKK, LSM, dunia usaha/swasta, dan lain-lain. Diharapkan

berperan aktif juga semua tingkat administrasi.

1) Pejabat-pejabat pemerintah daerah.

a) Memberikan dukungan kebijakan,sarana dan dana untuk

menyelenggarakan desa siaga.

b) Mengkoordinasikan pergerakan masyarakat untuk memanfaatkan

pelayanan Poskesdes/Puskesmas/pustu dan berbagai UKBM yang ada

(Posyandu, Polindes, dan lain-lain).

c) Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk berperan aktif

penyelenggaraan desa siaga dan UKBM yang ada.

d) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan desa siaga

secara teratur dan lestari.

14
2) Tim Penggerak PKK

a) Berperan aktif dalam pengembangan dan penyelenggaraan UKBM

didesa siaga

(Posyandu, dan lain-lain).

b) Menggerakan masyarakat untuk mengelola menyelenggarakan dan

memanfaatkan UKBM yang ada.

c) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dalam rangka menciptakan

kadar gizi.

3) Tokoh Masyarakat

a) Menggali sumber daya untuk kelangsungan pelanggaran desa siaga.

b) Menangani dan membina kegiatan desa siaga.

c) Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan siaga.

4) Organisasi kemasyarakatan /LSM/Dunia Usaha/Swasta.

a) Berperan aktif dalam penyelenggrakan desa siaga.

b) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pengembangan

penyelenggrakan desa siaga.

8. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan upaya pengembangan desa siaga dapat dilihat dari tempat kelompok

indikatornya , yaitu :

a. Indikator Masukan

Indikator masukan adalah indicator untuk mengukur seberapa besar masukan

telah diberikan dalam rangka pengembangan desa siaga, indikator masukan terdiri

dari atas hal-hal berikut :

1) Ada/tidaknya forum masyarakat desa.

15
2) Ada/tidaknya Poskesdes dan sarana bangunan serta

perlengkapan/peralatannya.

3) Ada/tidaknya UKBM yng dibutuhkan masyarakat.

4) Ada/Tidaknya tenaga kesehatan (minimal perawat).

b. Indikator Proses

Indikator proses adalah untuk mengukur seberapa aktif upaya yang dilaksanakan

di suatu desa dalam rangka pengembangan desa siaga. Indikator proses terdiri

atas hal-hal berikut :

1) Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa.

2) Berfungsi/tidaknya Poskesdes.

3) Berfungsi/tidaknya UKBM yang ada.

4) Berfungsi/tidaknya system kegawatdaruratan dan penganggulangan

kegawatdaruratan dan bencana.

5) Berfungsi/tidaknya system surveilans berbasis masyarakat.

6) Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadargizi dan PHBS.

c. Indikator Keluaran

Indikator keluaran adalah indicator untuk mengukur seberapa besar hasiil

kegiatan yang ada dicapai disuatu desa dalam rangka pengembangan desa siaga.

1) Cakupan pelayanan kesehatan dasar Poskesdes

2) Cakupan pelayanan UKBM-UKBM lain

3) Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB ynag dilaporkan

4) Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadargizi dan

PHBS.

16
d. Indikator Dampak

Indikator dampak adalah untuk mengukur seberapa besar dampak dari hasil

kegiatan didesa siaga.

C. Asuhan Keperawatan Masyarakat

Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas merujuk pada pengertian PKMD, yaitu

rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadaya

dalam rangka menolong diri sendiri sehingga mampu memelihara kehidupan sehat

sehingga terwujud derajad kesehatan yang maksimal. Adapun langkah - langkah dalam

kegiatan PKMD adalah :

1. Pertemuan Tingkat Desa

Pertemuan tingkat desa dilakukan dengan tujuan :

a. Mengenalkan masalah kesehatan

b. Diperoleh dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama

c. Dipahaminya sumber daya manusia

d. Tersusunnya pekerja untuk SMD.

2. SMD Kegiatan

a. Pengkajian

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk

mengukur keadaan masyarakat dengan memakai system norma-norma Kesehatan

Masyarakat yang merupakan system terintregrasi dan kesanggupan masyarakat

untuk mengatasinya.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian adalah :

1) Data Umum

a) Lokasi daerah binaan

17
b) Keadaan geografi

c) Luas wilayah

d) Pola demografi

2) Data Khusus

a) Data cultural

(1) Tingkat pendidikan

(2) Pekerjaan

(3) Tingkat social ekonomi

(4) Kebudayaan dan kebiasaan

b) Data Kesehatan (Cakupan pelayan kesehatan)

(1) Kesehatan ibu dan anak

(2) Keadaan gizi ibu dan anak.

(3) Keluarga berencana

(4) Imunisasi

(5) Penyakit-penyakit yang diderita

c) Keadaan Kesehatan Lingkungan

(1) Perumahan

(2) Keadaan gizi ibu dan anak

(3) Keluarga berencana

(4) Imunisasi

(5) Penyakit-penyakit yang diderita

d) Kebudayaan

e) Peran serta masyarakat dan upaya masyarakat dan upaya kesehatan yang

dijalankan

f) Sumber daya manusia

18
b. Pengolahan Data

Setelah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Klasifikasi/kategori

2) Perhitungan presentase cakupan (telly)

3) Tabulasi data

4) Interpretasi data

5) Analisi data

c. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungkan data

dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui

kesenjangan/masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.

Tujuan analisa data anatar lain :

1. Menetapkan kabutuhan komunitas

2. Menetapkan kekuatan

3. Mengidentifikasi pla respon komunitas

4. Mengidentifkisi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

Bagan – bagan analisa data sebagai berikut :

No Nama Masalah
1 Hasil Angket Resiko Tinggi …. Diantara
2 Hasil Wawancara Warga ….
3 Hasil Observasi Sehubungan dengan…………
(bagan 2.1)

19
d. Perumusan masalah/Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan maslah yang ditemukan, diagnose

keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan

masyarakat baik yang nyata (aktual) dan yang memungkinkan terjadi (potensial).

Menurut Muecke 1984 diagnosa mengandung komponen utama yaitu :

a. Resiko

Merupakan kesehatan spesifik yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi

oleh masyakat.

b. Diantara Warga

Berisikan tentang warga binaan

c. Sehubugan Dengan

Menggunakan karakteristik masayarakat dan lingkungan yang terindentifikasi.

e. Prioritas Masalah

1) Menetapkan masalah

2) Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menetukan tindakan yang lebih

dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan

masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:

a) Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat

b) Kebijaksanaan nasional dan daerah setempat

c) Kemampuan dan sumber daya masyarakat

d) Keterlibatan pastisipasi dan peran serta masyarakat.

Dalam Menentukan prioritas maslah keperawatan dan kesehatan masyarakat perlu

mempertimbangkan berbagai factor sebagai kriteria diantaranya adalah :

1) Perhatian masyarakat

2) Prevalensi

20
3) Berat ringannya masalah

4) Kemungkinanan masalah untuk diatasi

5) Terjadinya sumber daya masayarakat

Dengan bagan prioritas masalah sebagai berikut :

Masalah Perhatian Tingkat


No Prevalensi Pengelolaan Total
Keperawatan Masyarakat Bahaya
1

3. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan, diagnose

keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan

masyarakat baik yang nyata (aktual) dan yang memungkinkan terjadi (potensial).

Menurut Muecek 1984 diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

a. Resiko

Merupakan kesehatan spesifik yang berkaitan dengan masalah yang terjadi oleh

masyarakat.

b. Diantara warga

Berisikan tentang warga binaan.

c. Sehubungan Dengan

Menggambarkan karakteristik masayarakat dan lingkungan yang teridentifikasi.

Diagnosa keperawatan mengandung utama yaitu :

a. Problem(Masalah)

Merupakan kesenjangan/penyimpangan dari keadaan normal yang vsehrusnya

terjadi.

21
b. Etiologi (Penyebab)

Menunjukkan penyebab masalah kesehatan/keperawatan yang dapat

memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang terjadi :

1) Perilaku individu, keluarga, kelompok dan masayarakat

2) Lingkungan fisik,biologis dan social

3) Intraksi prilaku dan lingkungan

c. Untuk menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung:

Dua komponen diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal :

1) Kemampuan Masyarakat untuk menanggulangi masalah

2) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3) Partisipasi dan peran serta masyarakat

4. Perencanaan

Perencanaan asuhan keperawatan masyarakat disusun berdasarkan diagnose

keperawatan yang telah ditetapkan, rencana keperawatan yang disusun mencakup :

a. Merumuskan tujuan keperawatan byang akan dicapai

b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Kriteria perumusan masalah :

a. Berfokus pada masyarakat

b. Jelas dan singkat

c. Dapat diukur dan diobservasi

d. Realistik

e. Waktu relative dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)

Formasi/Formulasi dibatasi (jangka pendek, menengah dan jangka panjang)

a. Satuan subjek (masyarakat)

22
b. Perilaku masyarakat yang dialami

c. Susunan Predikat (kondisi yang mencakup prilaku masyarakat)

d. Kriteria untuk nmenentukan pencapaian tujuan.

Rencana Tindakan Keperawatan

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan masayarakat :

a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

b. Tindakan teknik dan prosedur yang akan digunakan

c. Libatkan peran serta masayarakat dalam menyusun perencanaan (musyawarah

masyarakat desa, lokakarya mini)

d. Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.

e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat

dirasakan masayarakat

f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai

g. Tindakan yang harus bersifat realistis

h. Disusun secara berurutan

5. Pelaksanaan ( Implementasi )

Pelaksanaan merupakan tahap realitas dari rencana asuhan keperawatan yang telah

disusun. Prinsip - prinsip dalam pelaksanaan keperawatan :

a. Berdasarkan respon masyarakat

b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedua dimasyarakat

c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri serta

lingkungannya

d. Bekerja dengan profesi lain

e. Menetapkan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

f. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.

23
g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam melaksanakan

keperawatan.

6. Evaluasi (Pembinaan dan Pelestarian)

Kegiatan yang dilakukan dalam evaluasi adalah :

a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai pengkajian sampai dengan

pelaksanaan.

c. Hasil evaluasi keperawatan digunakan sebagai perencanaan selanjutnya apabila

masalah belum tercapai.

Kegunaan Evaluasi :

a. Untuk menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang

diberikan.

b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang

diberikan.

c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.

d. Sebagai umpan balik memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses

keperawatan.

24

Anda mungkin juga menyukai