Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Materi............................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
A. Potensi Sumber Daya Alam Hayati di Maluku...5
B. Potensi Pertambangan di Kepulauan Maluku ......................................... 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Maluku memiliki berbagai potensi galian dan mineral yang belum
dikembangkan secara optimalMaluku atau yang dikenal secara internasional
sebagai Moluccas adalah provinsi yang ada di Indonesia. Ibu kota Maluku
adalah Ambon yang bergelar atau memiliki julukan sebagai Ambon Manise.
Secara astronomis, Maluku terletak pada 3'-8,30 Lintang Selatan dan
125,45-135 Bujur Timur, secara geografisterletak di antara Provinsi Maluku
Utara, Papua Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah,
Negara Timor Leste dan Australia. Luas wilayah Maluku secara keseluruhan
adalah 712.479,69 km2 Sebesar 92.4% dari luas ini adalah lautan yaitu
658.294,69 km2sedangkan daratannya hanya 7,6% atau seluas 54.185 km2.
Dengan demikian Maluku merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 632
pulau besar dan pulau kecil, dimana pulau terbesar adalah Pulau Seram(18.625
km2), disusul Pulau Buru (9000 km2), Pulau Yamdena (5.085 km2) dan Pulau
Wetar (3.624 km2).Iklim yang terdapat di kepulauan Maluku adalah iklim
tropos dan iklim muzon, karena daera Maluku merupakan kepulauan dan
dikelilingi oleh lautan yang luas. Dengan demikian iklim di daerah ini sangat
dipengaruhi oleh lautan yang luas dan berlangsung seirama dengan iklim
musim yang terdapat disini. Sesuai karakteristik wilayah Maluku
sebagai wilayah kepulauan, dalam aspek penataan pembangunan,
Malukumemiliki konsep gugus pulau, laut pulau dan pintu jamak (multi gate)
dengan pengembangan pusat-pusatpertumbuhan yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan publik, pusat perdagangan serta lalu lintas arus barang
dan jasa.Berdasarkan pendekatan geografis, kesamaan budaya, alam dan
kecenderungan orientasi, kesamaanperekonomian dan potensi sumber daya
alam, maka wilayah kepulauan Maluku dapat dikelompokkan dalam enam
gugus pulau masing-masing:Gugus Pulau Pertama: meliputi Pulau Buru, Pulau

2
Seram, Pulau Ambon, Kepulauan Lease (Pulau Saparua, Harukudan Nusalaut),
Geser, Gorom, Monowako, Banda, Teon, Nila dan SeruaGugus Pulau Kedua:
meliputi Kepulauan Kei dan KesuiGugus Pulau Ketiga : meliputi
Kepulauan AruGugus Pulau Keempat: meliputi Kepulauan Tanimbar (Pulau
Yamdena), Larat, Waliaru, Selaru, Selu, Sera dan MoluGugus Pulau Kelima:
meliputi Kepulauan Babar dan Pulau Sermata. Jumlah penduduk provinsi ini
tahun 2010 dalam hasil sensus berjumlah 1.533.506 jiwa. Maluku terletak di
Indonesia Bagian Timur. Berbatasan langsung dengan Maluku Utara dan Papua
Barat di sebelah utara, Laut Maluku, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi
Tenggara di sebelah barat, Laut Banda, Timor Leste, dan Nusa Tenggara
Timur di sebelah selatan serta Laut Aru dan Papua di sebelah timur.
Provinsi Maluku merupakan daerah seribu pulau yang memiliki
keragaman potensi seni dan budaya, serta potensi sumber daya alam yang
besar, yang membutuhkan orang-orang kreatif yang mampu untuk
mengolahnya. Untuk itu mereka perlu dilatih dan diberdayakan, sehingga
mampu menghasilkan karyakarya yang bernilai tinggi yang mampu bersaing
di pasar Internasional. Banyak sekali potensi-potensi yang bermanfaat di
provinsi Maluku ini diantaranya pertanian dan perkebunan yang luas, flora dan
fauna yang beraneka ragam, potensi keindahan alam yang menakjubkan, serta
sumber daya alam yang cukup melimpah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber daya alam yang ada di Provinsi Maluku ?
2. Unsur kimia apa saja yang menyusun materi dari sumber daya alam yang
ada di Provinsi Maluku ?
C. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup penelitian ini berada pada sekitar efektivitas sumber
daya alam apa saja yang ada di Provinsi Maluku serta unsur kimia apa saja
yang menyusun materi dari sumber daya alam tersebut .

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Sumber daya alam adalah sumber daya yang terkandung dalam bumi, air,
dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu SDA yang
dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui. SDA yang dapat
diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga
kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. SDA yang tidak
dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi
seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA
ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali
setelah jutaan tahun kemudian. Sumber daya alam juga bisa dibagi menjadi dua
yaitu sumber daya alam hayati dan nonhayati. SDA hayati adalah SDA yang
berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil pertanian, perkebunan,
pertambakan, dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber daya
dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) yang terdiri atas flora dan
fauna. Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya
yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber
daya hayati di antaranya adalah pohon, ikan, rumput laut, plankton, zooplankton,
fitoplankton, harimau, semut, cacing, rumput laut, terumbu karang,lamun, dan
sebagainya. SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup
(abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang. Sumber daya alam
merupakan kekayaan bumi yang memiliki peranan penting dalam kehidupan
masyarakat. Sebagai salah satu sumber penting pembiayaan pembangunan,
sumber daya alam yang dewasa ini masih belum dirasakan manfaatnya secara
nyata oleh sebagian besar masyarakat. Pengelolaan sumber daya alam tersebut
belum memenuhi prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan. Selain itu
lingkungan hidup juga menerima beban pencemaran

4
yang tinggi akibat pemanfaatan sumber daya alam dan aktivitas manusia lainnya
yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan. Indonesia kaya akan berbagai
sumber daya alam. Potensi kekayaan sumber daya alam tersebut sangat terkait
dengan keadaan fisik alam Indonesia yang memungkinkan terbentuknya beraneka
ragam sumber daya alam. Iklim dan kondisi bentuk muka bumi yang beragam
memberikan kemungkinan keragaman sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia pada kenyataannya tidak tersebar merata.
Ada wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam, ada juga yang sebaliknya.
Setiap wilayah memiliki kekayaan alamnya sendiri yang tidak dimiliki oleh
wilayah lainnya. Sebagian dari kekayaan alam tersebut dimanfaatkan sehingga
memberikan dampak yang optimal bagi kesejahteraan penduduk.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Potensi Sumber Daya Alam Hayati di Maluku


Kepulauan Maluku merupakan salah satu daerah penghasil rempah terbaik
di Nusantara maupun dunia. Jenis rempah yang dihasilkan antara lain Cengkeh
dan Pala. Dilansir oleh National Geographic Indonesia (2015), daerah Maluku
Utara merupakan penghasil Cengkeh terbaik di Dunia, dan Maluku berada di
posisi kedua. Yapp, tentu saja ini menjadi suatu kebanggaan besar bagi
masyarakat daerah sekitar, dan membuat Pemerintah lebih meningkatkan
kualitas produksi cengkeh.
Cengkeh (Syzgium aromaticum) merupakan tumbuhan jenis perdu dan
memiliki cabang yang panjang dan cukup banyak. Tingginya mencapai 20 30
meter dan dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun. Bagian yang sering
dimanfaatkan masyarakat dari tanaman ini adalah daun dan buahnya yang
sudah kering. Cengkeh memiliki kandungan kimia yang bermanfaat antara lain
minyak atsiri, dan senyawa kimia lain seperti eugenin, asam oleanolat, asam
galotanat, fanilin, karyofilin, resin dan gom (Thomas, 1992).
Jika diklasifikasikan Sumber Daya Alam tanaman cengkeh berdasarkan sumber
asalnya, cengkeh termasuk dalam kelompok Biotik (hidup). Berdasarkan
tahapan perkembangannya, cengkeh termasuk dalam kelompok SDA aktual
karena sudah diketahui manfaatnya dan dalam proses pemanfaatan.
Berdasarkan keterbarukannya, cengkeh masuk dalam kategori SDA terbarukan
karena secara alami dapat memperbaharui dirinya. Dan berdasarkan sifat atau
kondisinya, cengkeh masuk dalam kelompok SDA yang tak tergantikan.
Produksi cengkeh di daerah Maluku maupun Maluku utara sangat membantu
pendapatan ekonomi masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya dengan
menjadi petani cengkeh. Minyak atsiri yang dihasilkan dari cengkeh dapat
digunakan sebagai obat pembius ikan untuk menggantikan sianida sehingga
usaha penangkapan ikan hidup dapat lebih ramah lingkungan dan tidak
merusak biota laut (Nugraha dk., 2010).

6
Unsur kimia yang terkandung pada cengkeh
Bunga cengkeh kering mengandung minyak atsiri, fixed oil (lemak), resin,
tannin, protein, cellulosa, pentosan dan mineral. Karbohidrat terdapat dalam
jumlah dua per tiga dari berat bunga. Kandungan kimia yang utama pada
cengkeh yang berfungsi sebagai sumber flavor alami yaitu senyawa eugenol.
Senyawa eugenol yang merupakan cairan bening hingga kuning pucat, dengan
aroma menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, memberikan
aroma yang khas pada minyak cengkeh Senyawa eugenol yang mempunyai
rumus molekul C10H12O2 mengandung beberapa gugus fungsional yaitu alil
(-CH2-CH=CH2), fenol (-OH) dan metoksi (-OCH3), sehingga dengan adanya
gugus tersebut dapat memungkinkan eugenol sebagai bahan dasar sintesis
berbagai senyawa lain yang bernilai lebih tinggi seperti isoeugenol, eugenol
asetat, isoeugenol asetat, benzil eugenol, benzil isoeugenol, metil eugenol,
eugenol metil eter, eugenol etil eter, isoeugenol metil eter, vanilin dan
sebagainya (Bulan dan Mustikarini dalam Towaha, 2012).
Di samping sebagai sumber bahan flavour alami, cengkeh juga mengandung
unsur unsur nutrisi lain seperti : protein, vitamin dan mineral

B. Potensi Pertambangan di Kepulauan Maluku


Secara geologi Provinsi Maluku terletak diantara pertemuan 3 lempeng
utama pembentuk kerak bumi yaitu lempeng Eurasia (Utara), lempeng Indo
Australia (Selatan), dan lempeng Pasifik (Barat), yang merupakan daerah
potensi bagi terbentuknya berbagai cabakan bahan galian mineral, panas bumi,
dan cekungan hydrocarbon yang memungkinkan untuk dikembangkan. Potensi
bahan galian (tambang) dan energi yang potensial untuk dikembangkan secara
komersil antara lain emas, tembaga, nikel, batu gamping, belerang, minyak
bumi, dan energi panas bumi, yang terdapat di berbagai daerah di Provinsi
Maluku.

7
1. Minyak Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu
83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen,
0,1-2% nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.
a. Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi.
Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan
akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya
dalam keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang
dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
b. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak
bumi dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak
bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya
titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu
terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat
berupa: alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam
pada minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.
c. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu
0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen
mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat
membentuk gum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak
terdapat pada fraksi titik didih tinggi.
d. Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada
proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat
menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan
pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya
oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat
membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari

8
pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan
turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
2. Batu Bara
Sifat kimia dari batubara sangat berhubungan langsung dengan senyawa
penyusun dari batubara tersebut. Baik senyawa organik ataupun senyawa
anorganik. Sifat kimia dari batubara dapat digambarkan dari unsur yang
terkandung di dalam batubara,antara lain sebagai berikut:
a.Karbon Jumlah karbon yang terdapat dalam batubara bertambah sesuai
dengan peningkatan derajat batubaranya. Kenaikan derajatnya dari 60%
hingga 100%. Persentase akan lebih kecil daripada lignit dan menjadi
besar pada antrasit dan hamper 100% dalam grafit. Unsur karbon dalam
batubara sangat penting peranannya sebagai sumber panas. Karbon dalam
batubara tidak berada dalam unsurnya tetapi dalam bentuk senyawa. Hal
ini ditunjukkan dengan jumlah karbon yang besar yang dipisahkan dalam
bentuk zat terbang.
b.Hidrogen, Hidrogen yang terdapat dalam batubara berangsur-angsur
habis akibat evolusi metan. Kandungan hidrogen dalam liginit berkisar
antara 5%, 6% dan 4.5% dalam batubara berbitumin sekitar 3% hingga
3,5% dalam antrasit.

c.Oksigen,Oksigen yang terdapat dalam batubara merupakan oksigen


yang tidak reaktif. Sebagaimana dengan hidrogen kandungan oksigen
akan berkurang selam evolusi atau pembentukan air dan karbondioksida.
Kandungan oksigen dalam lignit sekitar 20% atau lebih. Sedangkan
dalam batubara berbitumin sekitar 4% hingga 10% dan sekitar 1,5%
hingga 2% dalam batubara antrasit.
d.Nitrogen Nitrogen yang terdapat dalam batubara berupa senyawa
organik yang terbentuk sepenuhnya dari protein bahan tanaman asalnya
dan jumlahnya sekitar 0,55% hingga 3%. Batubara berbitumin biasanya
mengandung lebih banyak nitrogen daripada lignit dan antrasit.

9
e.Sulfur,Sulfur dalam batubara biasanya dalam jumlah yang sangat kecil
dan kemungkinan berasal dari pembentuk dan diperkaya oleh bakteri
sulfur. Sulfur dalam batubara biasanya kurang dari 4%, tetapi dalam
beberapa hal sulfurnya bisa mempunyai konsentrasi yang tinggi. Sulfur
terdapat dalam tiga bentuk, yaitu :
Sulfur Piritik (Piritic Sulfur),Sulfur Piritik biasanya berjumlah
sekitar 20% hingga 80% dari total sulfur yang terdapat dalam
makrodeposit (lensa, urat, kekar, dan bola) dan mikrodeposit (partikel
halus yang menyebar).
Sulfur Organik,Sulfur Organik biasanya berjumlah sekitar 20%
hingga 80% dari total sulfur, biasanya berasosiasi dengan konsentrasi
sulfat selama pertumbuhan endapan.
Sulfat Sulfur, Sulfat terutama berupa kalsium dan besi, jumlahnya
relatif kecil dari seluruh jumlah sulfurnya.
3. Gypsum
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah
jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah
salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-
mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini
diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion
oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi,
gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit
(CaSO4).
4. Granit
Granit merupakan salah satu batuan beku, yang bertekstur granitik dan struktur
holokristalin, serta mempunyai komposisi kimia 70% SiO2 dan 15% Al2O3,
sedangkan mineral lainnya terdapat dalam jumlah kecil, seperti biotit,
muskovit, hornblende, dan piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan,
Sebagai batu hias warna granit lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-
abu, biru, hijau, dan hitam, hal ini tergantung pada komposisi mineralnya.

10
5. Batu gamping
Batu kapur (Gamping) merupakan salah satu mineral industri yang banyak
digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain
untuk bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran
untuk pertanian dll. Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi
dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral
metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit
(CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu
kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit
(Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).
6. Logam Dasar
unsur kimia yang membentuk ikatan logam, seperti besi, emas, perak, tembaga,
dll.
7. Marmer
Batu marmer merupakan salah satu bahan galian industri yang diperoleh dari al
am.Yang merupakan batuan jenis lime yang bermetamorfosis. Batuan ini
adalah sedimentasi dari bebatuan yang terbentuk oleh peninggalan inorganik
yang biasanya berasal dari proses presipitasi air laut Senyawa kimia marmer,
yaitu Silikat SiO2 0.13 % , Alumunium Dioksida AlO3 0.31 %,Feri Oksida
Feo3 0.04 %, Kalsium Oksida CaO 55.07 %, Magnesium Oksida MgO 0.36
%,Kalium Oksida K2O 0.01 %, Sulfur Trioksida SO3 0.08 % dan senyawa
lainnya 44 %.
8. Mika
Mika adalah suatu mineral penting karena mempunyai resistansi dan kekuatan
mekanik tinggi, tahan panas, tahan pengaruh uap air, dan memiliki kekuatan
elastisitas tang baik. Terdapat beberapa macam mika, diantaranya mika
yang umum dijumpai adalah muscovit denganrumus kimia (K20,
3AL2O3, 6SiO2, 2H2O) dan flogopit (K20, 6MgO, AL2O3, 6SiO2, 2H2O).
Unsur dari mika jenis lain mungkin: Besi, Natrium, dan Kalsium.

11
9. Nikel
Nikel adalah unsur kimia dengan simbol kimia Ni dan nomor atom 28 . Ini
merupakan logam berkilau keperakan - putih dengan semburat emas sedikit.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat
lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat
membentuk baja tahan karat yang keras.
10. Emas
Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa
Latin: 'aurum') dan nomor atom 79

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kabaputen Barru yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan tentu juga memiliki kandungan sumber daya mineral.
Melimpah atau tidaknya sumber daya mineral tersebut, tentu juga perlu
adanya pengelolaan yang baik. Sebab dengan pengelolaan yang baik hasil
yang akan didapatkan bisa maksimal. Sumber daya mineral yang dimaksud
adalah minyak bumi, batu bara, nikel, emas, dll.

B. Saran
Wilayah yang menjadi area pertambangan terkikis, dan menyebabkan
erosi. Limbah hasil pengolahan tambang juga mencemari lingkungan.
Kegiatan industri tambang yang menggunakan bahan bakar fosil
menghasilkan CO2 yang menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan
global. Melihatnya banyaknya sumber daya mineral yang terkandung di
Provinsi Maluku maka pemerintah perlu melakukan pengelolaan yang baik
agar memperoleh manfaat yang maksimum. Sedangkan masyarakat juga
harus berperan penting dalam pengelolaannya. Dan sebagai mahasiswa harus
mengawasi jikalau sampai terjadi penyimpangan dalam pengelolaan sumber
daya tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://blogs.uajy.ac.id/gladyswelma49/2016/02/29/sumber-daya-alam-maluku-
manise/

https://www.academia.edu/8238762/MAKALAH_POTENSI_DAN_PEMANFA
ATAN_SUMBER_DAYA_ALAM_Disusun_untuk_memenuhi_salah_satu_tugas

https://asrioktavian.wordpress.com/2015/07/26/makalah-cengkeh-sebagai-flavor-
alami/

http://annisaainy.blogspot.co.id/2015/08/potensi-pertambangan-di-kepulauan-
maluku.html

14
LAMPIRAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai