Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat allah SWT atas segala limpahan rahmat, serta hidayah-
nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah berbentuk Proposal
Desain Thingking, shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda
Rosulullah SAW yang mana beliau sebagai panutan kita semua.
Proposal Desain Thingking yang berjudul Pendidikan Yang Memerdekakan Di Sekolah
Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Adapun maksud dan tujuan dari tugas ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat untuk Ujian Akhir Semester, Jurusan Pendidikan
Profesi Guru Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
Penulis menyadari bahwa Proposal ini banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan serta menerima kritik dan saran yang membangun,
sehingga penulis dalam menyusun Proposal ini di selesaikan dengan sebaik – baikya.
Demikian, Penulis ucapkan terima kasih atas segala dukungannya, baik secara
material maupun spiritual sehingga dapat terselesaikannya Proposal ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan satu hal yang bersifat dinamis, artinya pendidikan
perlu menyesuaikan dengan zaman, keadaan, dan sistem pendidikan yang
digunakan. Pengertian merdeka belajar sendiri adalah suatu pendekatan yang
dilakukan supaya siswa bisa memilih pelajaran yang diminati (Oktifa, 2022). Dari
pengertian tersebut kita dapat mengambil makna dari kurikulum merdeka, bahwa
pendidikan berpatokan pada esensi belajar, di mana setiap siswa memiliki bakat
dan minatnya masing-masing.
Guru tidak lagi sekedar mentransfer ilmu kepada siswa dengan metode
ceramah, melainkan guru juga perlu untuk memperhatikan serta memandang
keunikan dan keberagaman latar belakang siswa di kelas, sehingga guru dapat
memenuhi kebutuhan belajar individu setiap siswa. Namun, meskipun
perkembangan strategi pembelajaran sudah modern, masih terdapat beberapa guru
yang masih cenderung teacher centered dalam kegiatan mengajarnya, yang
menjadikan pembelajaran menjadi pasif dan menjadi satu arah karena guru
dianggap menjadi salah satu sumber belajar. Maka dari itu, hal pertama yang perlu
guru ketahui adalah latar belakang dan perbedaan siswa pada setiap individunya
yang ada di dalam kelas. Perbedaan individu umumnya merupakan hasil interaksi
dari pengaruh keturunan dan pengaruh lingkungan secara bersamaan, yang
akhirnya menciptakan manusia yang unik.
(Pratama, 2022) Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu setiap siswa (Tomlinson, 2014). Namun demikian, pembelajaran
berdiferensiasi bukan berarti bahwa guru harus mengajar dengan sepuluh cara
yang berbeda untuk mengajar sepuluh orang siswa. Pembelajaran berdiferensiasi
juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar
dan yang kurang dengan yang kurang. Namun, yang dimaksud pembelajaran
berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan belajar siswa.
Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin menggunakan strategi
tersebut untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan setelah
diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi pada kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama. Dengan demikian penulis mengambil judul “Pendidikan Yang
Memerdekakan Di Sekolah Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi.
B. Rumusan Tujuan dan Solusi
1. Crifting Instight
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya,
karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak
bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil,
karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan
memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun
pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang
pintar (Mahfudz, 2023).
Berdiferensiasi merupakan suatu metode pembelajaran yang dimana
pembelajaran berpusat kepada peserta didik. Pembelajaran di abad ke 21 ini bukan
lagi pembelajaran yang bersifat teacher center akan tetapi pembelajaran yang
dilaksanakan pada abad sekarang yaitu student center. Proses pembelajaran yang
dilaksanakan bertujuan untuk mengsash kemampusan peserta didik dalam
berkolaborasi satu sama lain sehingga banyak ide ide yang dikeluarkan oleh peserta
didik.
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang
harus dilakukan oleh guru antara lain:
2. Desain Challenge
1. Bagaimana strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi ?
2. Bagaimana cara penilaian pembelajaran beridferensiasi ?
3. Apa alasan penerapan pembelajaran berdiferensiasi ?
BAB 2
A. Kesimpulan
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya,
karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak
bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil,
karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan
memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun
pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang
pintar.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi
sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik
yang berbedabeda, tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Jika kita
tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut
dapat menghambat murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya.
B. Saran
Di dukung dengan adanya kebijakan dari pihak pememrintah dimana pada
kurikulum merdeka maka pembeajaran harus melihat kebutuhann murid. Salah
satu bentuk dalam pelayanan murid adalah menggunakan metode Pembelajaran
Berdiferensiasi.
Diharapan dengan layanan pembelajaran ini guru mampu memeimilh dan
memilha dalam menggunakan beberapa media pembelajaran dan strategi
pembelajaran sesuain dengan karakteristik murid apakah ia dalam kategeroti audi,
visualistik atau kinestetik. Sehingga pembeljaran betuk-betul menyenangkan dan
menjadi tujuan pembelajaran yaitu membahagiakan murid senagaimana profil
pelajar pancasila dan filosofi Ki Hajar Dewantara.
DAFTAR PUSTAKA