Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN


Makalah ini disampaikan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Microteaching
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Nurbeda S.pd M.pd

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Alvia
2. Halimah
3. Iin lailatul sholehah
4. Prasetya bayu pamungkas
5. Ulva qodariyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


YAYASAN NURUL ISLAM ( YASNI )
INSTITUT AGAMA ISLAM ( IAI )
BUNGO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
mengenai keterampilan memberikan penguatan dan penulisan ini dapat selesai dengan
kontribusi dari berbagai pihak terutama Dosen Pengampu mata kuliah microteaching
Dra. Hj. Nurbeda S.pd M.pd dan para anggta kelompok yang telah berkontribusi dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini.
Dalam hal ini makalah yang kami sususn merupakan mata kuliah
microteaching. Adapun tema yang kami ambil dari makalah ini ialah “ keterampilan
memberikan penguatan“. Penyusun sepenuhnya menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penulisan makalah dan penyususnanan dalam makalah. Harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menjadi sumber
bacaan mengenai kewajiban diri dan keluarga dalam pembelajaran tertentu yang kami
jabarkan pada makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
untuk memperbaikinnya.

Rimbo Bujang , 6 Desember 2021

( KELOMPOK 4)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian keterampilan memberikan penguatan……...……………………3
B. Komponen keterampilan memberikan penguatan .......................................... 3
C. Tujuan dari kegiatan melakukan penguatan dalam pembelajaran ................. 6
D. Prinsip dari kegiatan pemberian penguatan………………………………….7
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................... 9
B. Kritik Dan Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, penguatan (reinforcement) memiliki
peran yang sangat penting untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran. Pada saat yang tepat dan dengan jenis penguatan yang tepat
pada proses pembelajaran, akan berdampak pada peningkatan kualitas
proses pembelajaran. Ketika peserta didik mengerjakan tugas atau ketika
mereka melakukan praktek di laboratorium, lalu guru melihat bahwa tugas
yang dikerjakan mereka benar, atau pada saat melakukan percobaan di
laboratorium peserta didik melakukan sesuai dengan petunjuk kerja yang
ditetapkan, maka guru melakukan penguatan dengan cara: ”bagus! kalian
mngerjakannya dengan tepat, dan laporan kalian juga sangat kreatif”, atau
“Wah.....kalian sungguh luar biasa” (sambil mengacungkan jempol).
Dengan penguatan demikian peserta didik sudah dapat mengukur
kemampuannya, bahwa apa yang mereka kerjakan sudah benar dan sesuai
dengan ketentuan. Demkianlah salah satu manfaat dari pemberian
penguatan.
Pujian atau respon positif yang diberikan oleh guru kepada peserta
didik yang telah menunjukkan prestasi, baik dalam bidang akademik
maupun non-akademik, secara psikologis akan membuat peserta didik
merasa bangga. Pemberian respon (penguatan) terhadap perilaku belajar
peserta didik, baik melalui kata-kata (verbal) maupun non verbal seperti
dengan isyarat-isyarat tertentu, secara langsung maupun tidak langsung
akan berpengaruh terhadap peningkatan proses dan hasil pembelajaran,
terutama terhadap penanaman rasa percaya diri, dan membangkitkan
semangat belajar peserta didik.
Oleh karena itu guru harus melatih kemampuan untuk
mengembangkan berbagai jenis penguatan, dan membiasakan diri untuk

1
menerapkannya dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran tidak
hanya menyajikan materi untuk dikuasi oleh peserta didik, akan tetapi
selalu bermuatan nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-pribadi
yang baik yang selalu saling menghargai.

B. Rumusan
1. Pengertian keterampilan memberikan penguatan?
2. Komponen keterampilan memberikan peguatan?
3. Tujuan dari kegiatan melakukan penguatan dalam pembelajaran?
4. Prinsip dari kegiatan pemberian penguatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjeaskan Pengertian keterampilan memberikan penguatan
2. Menjelaskan Komponen keterampilan memberikan peguatan
3. Menjelaskan Tujuan dari kegiatan melakukan penguatan dalam
pembelajaran
4. Menjelaskan Prinsip dari kegiatan pemberian penguatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian keterampilan memberikan penguatan


Penguatan dapat berarti penghargaan. Pada umumnya penghargaan memberi
pengaruh positif terhadap kehidupan manusia, karena dapat mendorong dan
memperbaiki tingkah laku seseorang serta meningkatkan usahanya. Sudah menjadi
fitrah manusia, bahwa ia ingin dihormati, dihargai, dipuji, dan disanjung-sanjung,
tentu saja semuanya ini dalam batas-batas yang wajar.1
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal
ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan
balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau
koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh
sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk menumbuhkan rasa
percaya diri, meningkatkan motivasi, minat dan perhatian siswa terhadap
pembelajaran, membangkitkan dan memelihara perilaku, dan memelihara iklim
belajar yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal.

B. Komponen keterampilan memberikan peguatan


Keterampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen yang perlu
dipahami dan dikuasai, antara lain:
1. Penguatan Verbal

1 . Zainal Asril, Micro Teaching, Disertasi dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta,
PT Raja Grafindo, 2011) hal 70

3
Penguatan verbal yaitu komentar yang berupa kata-kata pujian, dukungan,
pengakuan, dorongan yang dipergunakan untuk menguatkan tingkah laku dan
penampilan siswa. Penguatan jenis ini dapat berupa kata-kata dan kalimat.
Kata-kata, misalnya, benar, bagus, hebat, pintar, ya, tepat, dan lain-lain. Berupa
kalimat, misalnya “jawaban kamu benar!” “pendapatmu benar sekali”, “ya,
bapak/ibu sangat menghargai pandanganmu”, “pekerjaanmu baik sekali”,
“seratus untuk kamu” dan seterusnya.
2. Penguatan Non Verbal
a. Penguatan berupa mimik dan gerakan badan
Penguatan ini berupa mimik dan gerakan-gerakan badan (gesture) seperti
ekspresi wajah yang manis dan bangga, senyuman, kerlingan mata,
anggukan kepala, acungan jempol, dan tepukan tangan.
b. Penguatan dengan cara mendekati
Yaitu berupa mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian
dan kesenangannya terhadap pekerjaannya, tingkah laku atau penampilan
siswa.
c. Penguatan dengan sentuhan
Penguatan yang demikian dapat berupa menepuk-nepuk bahu, atau pundak
siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan siswa yang menang
pertandingan.
d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Yaitu dengan memberikan tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan yang
disenangi siswa.
e. Penguatan berupa simbol atau benda
Penguatan jenis ini dapat berupa komentar tertulis pada buku siswa, kartu
bergambar, bintang plastik, lencana, dan hadiah berupa benda. Yang
terakhir ini, sebaiknya tidak terlalu sering digunakan, agar tidak terebentuk
kebiasaan siswa yang selalu berharap imbalan.

4
Penggunaan kedua bentuk penguatan itu dimaksudkan untuk mendorong
siswa agar mau belajar lebih giat lagi dan lebih bermakna. Dalam rangka
pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif.
Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara
perilaku positif, berupa pemberian penghargaan untuk merespon perilaku
siswa yang sesuai dengan harapan guru sehingga ia tetap merasa senang
mengikuti pelajaran di kelas. Uraian di atas merupakan penguatan yang
bersifat positif. Sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan
perilaku dengan cara menghentikan keadaan atau prilaku yang kurang
menyenangkan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan
sehingga siswa merasa terbebas dari keadaan seperti itu. Penguatan negatif
juga dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan negatif non-
verbal misalnya berupa gelengan kepala dan kerut kening sebagai tanda
tidak setuju.2
3. Contoh komponen
a. Memberi penguatan verbal kata atau kalimat
• dengan kata: bagus, hebat, luar biasa, terimakasih,
• dengan kalimat: idemu memang luar biasa, kamu menyelesaikannya
dengan sempurna, kalian memang kelompok yang kreatif.
b. Memberi penguatan gerak badan
• mengacungkan jempol, memberi tepuk tangan, dll
c. Menunjukkan kehangatan dan keantusiasan
• memberi senyum, menepuk pundak
• Memberi penguatan dengan cara mendekati
• berada disisinya dengan memberi pujian

2 Dr.Hj.Helmiati,M.Ag. MICROTEACHING Melatih Keterampilan Dasar Mengajar


(Jogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013). Hal 74.

5
d. Memberi penguatan tanpa menunda
• Dilakukan saat pembelajaran itu juga, bila sulit cari
waktu sela, bisa dilakukan disaat penutup pembelajaran
e. Memberi penguatan pada sekelompok peserta didik.
• Seperti kelompok diskusi yang menonjol, berprestasi,
kreatif, dan lain-lain
f. Memberi penguatan kepada pribadi tertentu.
• Bila ada peserta didik secara pribadi lebih berperan aktif
hari itu
g. Memberi penguatan secara bermakna.
• Penguatan memang harus bermakna bagi peserta
h. Menghindari/tidak memberi respon yang negatif.
• Sebaiknya respon negatif tidak dimunculkan, karena
mendemotivasi peserta didik.

C. Tujuan dari kegiatan melakukan penguatan dalam pembelajaran
1. Untuk meningkatkan perhatian peserta didik
Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran akan lebih
meningkat, bersamaan dengan perhatian guru terhadap peserta
didik.
2. Untuk membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta
didik
Seperti halnya keharusan membangkitkan perhatian terhadap
peserta didik, guru juga memiliki kewajiban yang sama untuk tetap
motivasi belajar peserta didik
3. Agar memudahkan peserta didik belajar
Tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran bertujuan untuk
memudahkan peserta didik belajar, bukan berarti materinya

6
dipermudah, akan tetapi guru mampu mengelola lingkungan
pembelajaran agar berinteraksi dengan peserta didik secara
maksimal sehingga menjadi jalan kemudahan bagi peserta didik
untuk memahami materi yang sedang dipelajarinya.
4. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik
Melalui pemberian penguatan yang tepat dan dilakukan secara
proporsional, maka sedikit demi sedikit akan berdampak pada
pemupukan rasa percaya diri peserta didik, dan akhirnya akan
semakin berkembang dengan baik
5. Agar memelihara iklim kelas yang kondusif; Melalui penguatan
yang dilakukan oleh guru, suasana kelas yang menyenangkan,
aman, dan dinamis, akan mendorong aktivitas belajar peserta didik
lebih maksimal, sehingga terbentuk suasana yang kondusif dan
berdampak pada kualitas proses pembelajaran peserta didik.
6. Untuk mengontrol dan memelihara tingkah laku peserta didik yang
kurang positif
Penguatan yang di berikan guru kepada peserta didik, dengan cara
menghampirinya dan melakukan dialog kecil untuk memberi
dukungan dapat membuat respon peserta didik menjadi lebih
positif.3

D. Prinsip dari kegiatan pemberian penguatan Prinsip dari kegiatan


pemberian penguatan
Dalam memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip prinsip berikut:
1. Hangat dan antusias.
Hal ini diperlihatkan dalam gerakan, ekspresi wajah, suara serta bahasa tubuh.

3 Dr.Hotmaulina Sihotang,M.pd. DKK PEDOMAN PRAKTIK MICROTEACHING (Cawang


Jakarta: UKI Press, 2020) hal 93.

7
2. Sungguh-sungguh dan bermakna.
Penguatan diberikan dengan serius dan tidak hanya bersifat basabasi.
3. Menghindari respon dan komentar negatif jika siswa tidakmampu menjawab
pertanyaan sesuai harapan
4. Penguatan harus bervariasi, baik yang verbal maupun non verbal. Penguatan tidak
selalu dengan kata-kata yang sama, tetapi menyesuaikan dengan kondisi dan
kualitas jawaban siswa. Penguatan non verbal dapat berupa anggukan, senyum,
sentuhan, bahasa tubuh, dan gerakan tangan.
5. Sasaran penguatan harus jelas
Penguatan harus jelas tujuannya kepada siswa tertentu dengan menyebutkan
namanya dan menuju pandangan ke siswa tersebut.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
.keterampilan memberikan penguatan atau reinforcemen (dalam bahasa inggris),
secara garis besar dapat dimaknai sebagai kemampuan guru dalam memberikan
respon terhadap perilaku siswa dalam kegiatan belajar mengajar, agar siswa
terdorong untuk meningkatkan perilaku positif tersebut.

B. Kritik dan Saran


Semestinya dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan yang kami
lakukan jadi kami harap kritik dan sarannya agar penulisan bisa lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Zainal Asril, Micro Teaching, Disertasi dengan Pedoman Pengalaman Lapangan, (Jakarta, PT
Raja Grafindo, 2011).

Dr.Hj.Helmiati,M.Ag. MICROTEACHING Melatih Keterampilan Dasar Mengajar


(Jogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013).
Dr.Hotmaulina Sihotang,M.pd. DKK PEDOMAN PRAKTIK
MICROTEACHING (Cawang Jakarta: UKI Press, 2020).

10

Anda mungkin juga menyukai