Anda di halaman 1dari 13

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Dosen Pengampu:

Disusun oleh:

Alfonsius Nahum Pasaribu (190421628840)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

JANUARI 2020

0
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan tentang Keterampilan
memberi penguatan. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

1
Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I Pendahuluan 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 3

C. Tujuan 3

BAB II Isi 4

A. Pengertian Keterampilan Memberi Penguatan 4

B. Tujuan dan Manfaat Keterampilan Memberi Penguatan 6

C. Jenis dan Bentuk Keterampilan Memberi Penguatan 7

D. Prinsip-prinsip Penguatan 8

BAB III Penutup 10

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10

Daftar Pustaka 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan memberi penguatan merupakan salah satu kemampuan dasar
mengajar harus dikuasai oleh calon pendidik, sehingga pada masa depan calon pendidik
dapat memberi penguatan pada peserta didik.
Keterampilan memberi penguatan mempunyai banyak manfaat untuk peserta
didik sehingga keterampilan ini harus dimiliki para calon pendidik
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari keterampilan memberi penguatan ?
2. Apa tujuan dan manfaat dari keterampilan memberi penguatan?
3. Apa saja jenis atau bentuk keterampilan memberi penguatan?
4. Apa prinsip dari penggunaan penguatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti dari memberi penguatan yang termasuk dalam kemampuan dasar
mengajar
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari keterampilan memberi penguatan
3. Mengetahui jenis atau bentuk keterampilan memberi penguatan
4. Mengetahui prinsip penggunaan penguatan

3
BAB II
ISI

A. Pengertian Keterampilan Memberi Penguatan


Memberi penguatan diartikan sebagai tingkah laku guru dalam merespon secara
positif mengenai suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinka tingkah laku
tersebut muncul kembali. Dalam pengertian yang lain yang dikemukakan oleh Wina
Sanjaya, bahwa keterampilan dasar penguatan (reinforcement) adalah “Segala bentuk
respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan baik atas perbuatan atau
respon siswa”. Dari pengertian keterampilan penguatan (reinforcement) yang telah
disampaikan diatas, secara substansif memiliki kesamaan terutama dilihat dari beberapa
unsur sebagai berikut :
1. Suatu Respon
Yaitu tanggapan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang (siswa) untuk
memberikan apresiasi sekaligus sebagai informasi yang terkait dengan perilaku
atau kinerja yang telah ditunjukannya. Seseorang akan tau letak kelebihan dan
kekurangannya dari apa yang telah ia lakukan dengan melihat mendapatkan
komentar atau apresiasi. Seseorang akan terdorong untuk memperbaiki kelemahan
dan meningkatkan hal yang sudah dianggap positif setelah mengetahui dari respon
yang didapatkan.
2. Modifikasi Tingkah Laku
Yaitu terkait dengan bentuk atau jenis respon yang diberikan sebagai bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa. Misalnya seorang
siswa telah mengerjakan tugas dengan baik dan menyerahkan tepat wakti,
kemudian guru memberikan apresiasi (respon) terhadap tingkah laku siswa yaitu
menyerahkan tugas tepat waktu.
3. Dorongan atau Koreksi
Melalui pemberian penguatan dalam bentuk respon apapun harus ditujukan pada
upaya memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih meningkatkan prestasi
belajarnya (akademik maupun non akademik). Bentuk dan jenis penguatan yang

4
dimaksudkan sebagai umpan balik, harus dihindari dari kemungkinan buruk yaitu
timbulnya malas, fustasi dan sifat-sifat negative lainnya.

Dalam pembelajaran penguatan (reinforcement) memiliki peran yang sangat


penting untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Pada saat yang tepat yang
disampaikan pada proses pembelajaran, maka akan berdampak pada peningkatan kualitas
proses pembelajaran. Pujian atau respon positif yang diberikan guru kepada siswa yang
telah menunjukan prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik secara
psikologis akan memberikan perasaan bangga karena ternyata perbuatannya dihargai dan
dengan demikian akan menjadi motivator untuk terus berusaha menunjukan prestasi
terbaiknya.

5
B. Tujuan dan Manfaat Keterampilan Memberi Penguatan
Pemberian respon (penguatan) terhadap perilaku belajar siswa, baik melalui kata-
kata (verbal) maupun non verbal seperti dengan isyarat-isyarat tertentu, secara langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan proses dan hasil
pembelajaran, terutama yaitu terhadap penanaman rasa percaya diri dan membangkitkan
semangat belajar siswa. Tujuan dan manfaat yang dirasakan oleh sisawa melalui
penerapan keterampilan penguatan yaitu :
1. Meningkatkan perhatian siswa
Perhatian siswa bersifat tidak tetap terkadang tinggi,sedang dan rendah. Guru
sebagai pengelola pembelajaran memiliki kewajiban profesional untuk selalu
membangkitkan perhatian siswa, pada saat siswa mengalami penurunan maka
perlu memberikan penguatan yang tepat sehingga perhatian siswa diharapkan
dapat meningkat lagi terhadap pembelajaran.
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa
Perhatian dan motivasi memiliki hubungan yang sangat erat dimana apabila
perhatian siswa sudah tumbuh terhadap aspek yang akan dipelajari, biasanya
motivasinya pun akan meningkat seiring dengan perhatian siswa.
3. Memudahkan siswa belajar
Guru sebagai fasilitator pembelajaran harus mampu mengelola lingkungan
pembelajaran agar berinteraksi dengan siswa secara maksimal sehingga menjadi
jalan kemudahan bagi siswa untuk memahami terhadap materi yang sedang
dipelajarinya.Untuk memudahkan siswa dalam belajar harus diberikan penguatan
berupa respon-respon yang akan memberikan doronagn siswa untuk mencoba dan
bereksplorasi menemukan jawaban atau mencapai tujuan pembelajaran.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
Kepercayaan diri merupakan modal yang utama pada proses pembelajaran karena
jika siswa memiliki sifat ragu-ragu, khawatir,takut salah dan sifat semacamnya
akan berimbas pada proses pembelajaran yang kurang baik. Pembelajaran secara
khusus dan pendidikan pada umumnya harus mampu menumbuhkan semangat
belajar siswa yang tinggi, gairah dan keinginan yang kuat untuk berprestasi dan
percaya diri pada kemampuan diri sendiri. Untuk menumbuhkan percaya diri

6
perlu proses dan tidak instan karena siswa memiliki latar belakang yang berbeda-
beda maka perlu metode-metode untuk penguatan yang tepat agar siswa dapat
menumbuhkan rasa percaya diri sedikit demi sedikit dan akan semakin
berkembang dengan baik
5. Memelihara iklim kelas yang kondusif
Suasana kelas yang menyenangkan,aman,nyaman dan kondusif akan mendorong
pembelajaran yang maksimal dimana harus dilakukan penguatan oleh guru dan
suasana kelas yang demokratis sehingga siswa dapat mengungkapkan
pendapat,mencoba dan melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya. Kondisi
yang kondusif harus dipelihara dan dikembangkan melalui penerapan penguatan
secara tepat dan proporsional.

C. Jenis atau Bentuk Keterampilan Memberi Penguatan


Model penguatan dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu penguatan verbal dan penguatan
non verbal. Kedua bentuk tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai instrument
untuk memberikan respon dari siswa pada saat terjadinya proses pembelajaran.
Perbedaannya terletak pada penerapannya yaitu tergantung pada bentuk respon dari
siswa. Jenis-jenis penguatan tersebut sebagai berikut :
1. Penguatan Verbal
Merupakan respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku atau respon belajar
siswa yang disampaikan melalui bentuk kata-kata atau lisan atau kalimat ucapan.
Penguatan verbal secara teknis lebih mudah untuk dilaksanakan untuk merespon
melalui ucapan terhadap setiap respon siswa. Contoh dari penguatan verbal yaitu
dengan kata-kata “bagus, baik,luar biasa, betul” dan kata-kata sejenisnya.
Sedangkan contoh menggunakan kalimat yaitu “ pekerjaanmu rapi sekali, cara
mengerjakannya benar, berpikir anda sudah sistematis” dan kalimat sejenisnya.
2. Penguatan Non Verbal
Penguatan non verbal dilakukan melalui perbuatan dan isyarat-isyarat tertentu
yang menunjukan adanya pertautan dengan perbuatan belajar siswa. Jenis-jenis
penguatan non verbal antara lain :
 Mimik dan gerakan badan

7
Mimik muka dan gerakan badan yang disampaikan oleh guru akan
memperkuat pengalaman belajar bagi siswa. Contohnya berekpresi ceria
menyenangkan, memberikan senyuman, tepuk tangan dan gerakan lain
yang memberikan tanda kepuasan seorang guru. Jenis penguatan ini juga
bisa dikombinasikan dengan penguatan verbal.
 Gerakan mendekati
Gerakan mendekati yaitu salah satu bentuk perhatian guru terhadap siswa
agar siswa merasa aman dan senang. Contohnya yaitu dengan mendekati
siswa, berdiri disamping siswa, duduk bersama dengan siswa. Jenis
penguatan inipun dapat dikombinasikan dengan penguatan verbal.
 Sentuhan (Gesturing)
Penguatan ini berfungsi untuk meningkatkan motivasi siswa sehingga
akan mendorong terjadinya proses dan hasil pembelajaran yang lebih
efektif. Dalam penguatan ini juga perlu diperhatikan dalam hal
kultur,etika,moral, dan kondisi siswa. Contoh dari penguatan ini yaitu
berjabat tangan,menepuk, mengelus-elus anggota badan tertentu yang
dianggap tepat dan lain sejenisnya.
 Kegiatan yang menyenangkan
Untuk meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa, guru dapat
melakukan penguatan dengan cara memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengekspresikan kemampuannya sesuai dengan minat,bakat dan
kemampuannya. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengekspresikan kemampuan dan kelebihannya tersebut, siswa akan
merasa dihargai sehingga akan menambah keyakinan, kepercayaan diri
yang sangat perlu dimiliki oleh setiap siswa guna meningkatkan prestasi
belajarnya.
 Pemberian simbol atau benda
Simbol adalah tanda-tanda yang diberikan atau dilakukan oleh guru terkait
dengan perilaku belajar siswa. Misalnya pemberian paraf, komentar
membangun, tanda ceklist dan lain sebagainya. Pemberian benda
dibenarkan selama benda tersebut bersifat mendidik dan bermakna

8
mengandung pesan yang akan disampaikan oleh guru sebagai bentuk
penghargaan sekaligus penguatan atas perilaku yang ditunjukan oleh siswa
 Penguatan tak penuh
Merupakan respon atas sebagian perilaku belajar siswa yang belum tuntas.
Misalnya apabila pekerjaan siswa belum semuanya benar atau baru
sebagian yang selesai, maka guru mengatakan “jawaban sudah benar,
tinggal alasannya coba dilengkapi lagi” dengan penguatan tersebut maka
siswa akan menyadari bahwa jawaban belum sepenuhnya selesai dan
masih harus berpikir untuk memberikan alasan yang lebih tepat.

D. Prinsip Penggunaan Penguatan


Untuk mengefektifkan proses dan hasil pembelajaran maka dalam penerapannya
diperlukan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kehangatan dan kantusiasan
Dalam pemberia penguatan baik verbal maupun non verbal harus disertai pula denga
ketulusan dan keikhlasan dimaksudkan untuk semata-mata menghargai perbuatan
siswa. Oleh karena itu setiap memberikan penguatan harus disertai perasaan atau
mencerminkan perasaan senang dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Misalnya
dengan mimik muka yang gembira, suara yang meyakinkan atau isyarat- isyarat yang
menunjukan tanda surprise dan lain sebagainya. Penguatan tersebut harus
memberikan kesan positif dimana siswa yang menerima penguatan tersebut merasa
senang dan puas sehingga akan lebih mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi.
2. Kebermaknaan
Berbagai bentuk dan jenis penguatan baik verbal maupun non verbal haruslah dipilih
sesuai dengan makna uang terkandung didalamnya. Kebermaknaan ini terdapat di
segi akademik maupun non akademik. Dari segi akademik penguatan yang diberikan
kepada siswa dapat mendorong siswa untuk lebih berprestasi. Dari segi non
akademik penguatan yang diberikan dapat memfasilitasi siswa untuk lebih aktif,
kreatif dan inovatif dalam melakukan berbagai aktivitas yang positif untuk
mrngrmbangkan potensi yang dimiliki.
3. Menghindari penguatan negative

9
Dalam pembelajaran sebaiknya guru menghindari respon-respon negative.
Contohnya berkata kasar dan tidak mendidik, cercaan, hinaan, isyarat yang
menyudutkan siswa. Dalam proses pembelajaran sering terjadi hasil pembelajaran
seperti yang tidak diharapkan sehingga guru merasa tidak puas dengan proses dan
hasil yang ditunjukan siswa. Secara spontan timbul keinginan guru untuk
membentak, mengeluarkan kata-kata menyindir dan penguatan negative lainnya.
Mungkin dengan maksud untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang
maksimal namun dengan melakukan penguatan negative akan membuat siswa
merasa down. Apabila guru merasa kurang puas lebih baik melakukan penguatan
yang dapat menyentuh perasaan siswa sehingga menimbulkan kesadaran pada siswa
dan merubah perilaku belajarnya.

Tujuan menerapkan atau memberikan penguatan dalam pembelajaran, sasaran


utamanya yaitu untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dengan
menerapkan prinsip-prinsip yang sudah dijelaskan diatas namun terdapat juga unsur-
unsur yang harus dipertimbangkan antara lain :

 Sasaran Penguatan
Agar penguatan berjalan secara efektif maka guru harus mencapai sasaran yang
telah direncanakan atau dengan kata lain tepat sasaran. Ketepatan sasaran
meliputi dua aspek yaitu :
a. Ketepatan jenis atau bentuk penguatan yang digunakan (verbal atau non
verbal)
b. Ketepatan pada siswa yang menerima penguatan tersebut.
 Dilakukan dengan segera
Pemberian penguatan (verbal maupun non verbal) diberikan atau dilakukan
bersamaan atau sesaat setelah perilaku belajar yang ditampilkan oleh masing
masing siswa .
 Penguatan secara bervariasi
Perilaku yang ditunjukan oleh siswa memiliki tiga unsur yaitu :
a. Pengetahuan
b. Sikap

10
c. Keterampilan
Atas ketiga unsur tersebut memiliki karakteriktik yang berbeda maka bentuk
penguatan yang digunakanpun harus menyesuaikan dengan melakukan variasi
penguatan antara verbal dan non verbal. Dengan melakukan variasi penguatan
tersebut akan menghasilkan proses pembelajaran yang dinamis.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada saat ini calon pendidik harus memiliki keterampilan dalam memberi
penguatan, pengaktualisasian dalam pemberian penguatan sangat penting. Ini demi
membina dan membimbing perkembangan peserta didik nanti.
Keterampilan memberi penguatan memiliki banyak manfaat bagi calon pendidik
agar dapat membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran maka dari itu
keterampilan ini harus dimiliki calon pendidik agar proses dalam mengajar berjalan
lancar
B. Saran
Menurut kami keterampilan memberi penguatan harus dimiliki oleh calon
pendidik karena salah satu keterampilan yang penting dalam mengajar.

12

Anda mungkin juga menyukai