Anda di halaman 1dari 6

Keterampilan Penguatan

1. Pengertian Keterampilan Penguatan


Memberi penguatan merupakan tindakan terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat
mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain
untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tertentu. Keterampilan
memberikan penguatan ialah keterampilan memberi respon positif dengan tujuan
mempertahankan dan meningkatkan perilaku tertentu. Penguatan juga dapat dikatakan
sebagai respon terhadap suatu tingkah laku yang sengaja diberikan agar tingkah laku
tersebut dapat terulang kembali.

Pemberian penguatan oleh guru terhadap perilaku siswa akan mendorong siswa
tersebut agar berbuat lebih baik lagi. Mulyani Soemantri dan Johar Permana
(1998/1999: 272) menyatakan bahwa memberi penguatan atau reinforcement adalah
suatu tindakan atau respons terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong
munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut disaat yang lain.

Kemudian tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut Marno dan Idris (2010:132)
mendefinisikan penguatan sebagai respon positif yang diberikan guru kepada siswa
atas perilaku positif yang dicapai dalam proses belajarnya, dengan tujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut.

2. Kriteria Keterampilan Penguatan


Selanjutnya menurut Marno dan Idris (2010: 135) menyatakan bahwa ada beberapa
komponen dalam memberikan penguatan yang perlu dipahami dan dikuasai oleh guru.
Hal ini akan membuat guru menjadi bijaksanan dan sistematis dalam pelaksanaannya.
Penguatan verbal dapat diberikan dengan komentar guru berupa kata-kata pujian,
dukungan, dan pengakuan sebagai penguatan tingkah laku dan kinerja siswa.
Komentar tersebut merupakan balikan (feed back) yang dapat dilakukan oleh guru
atas kinerja ataupun perilaku siswa. Menurut D. N. Pah (1984: 6) penguatan verbal
dapat dikelompokan menjadi dua bentuk. Adapun bentuk komponen penguatan verbal
yaitu:
a) kata-kata, dan
b) kalimat.
a. Kata-kata
Penguatan yang diberikan kepada siswa berupa kata saja, hal ini dilakukan secara
singkat, mudah dipahami sehingga siswa mudah dalam menangkap respon dari guru.
Contoh:
1) Bagus. Diutarakan ketika siswa mengerjakan tugas atau perintah dengan baik, rapi,
sistematis.
2) Tepat/ betul/ benar. Diutarakan ketika siswa menjawab suatu soal/ pertanyaan
sesuai dengan sesuai/ benar.
3) Pintar. Disampaikan guru apabila siswa memiliki kemampuan intelektual yang baik
di banding teman yang lain, bisa juga disampaikan pada saat siswa benar dalam
menjawab pertanyaan atau soal.
4) Ya. Disampaikan guru apabila siswa menjawab soal atau pertanyaan sesuai dengan
harapan guru, atau memberikan pendapat dengan benar.

b. Kalimat
Umpan balik yang diberikan guru berupa rangkaian kata atau kalimat untuk
memperjelas susunan kata-kata yang ada, sehingga siswa dapat mengerti kemampuan
dan alasan mengapa guru memberikan penguatan tersebut.
Contoh:
1) Pekerjaan Andi bagus sekali!
2) Cara Agus memberikan penjelasan baik sekali!
3) Saya senang dengan pekerjaanmu!

3. Komponen Keterampilan Penguatan


Keterampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen yang perlu
dipahami dan dikuasai, antara lain:
1. Penguatan verbal Penguatan verbal yaitu komentar yang berupa kata-kata pujian,
dukungan, pengakuan, dorongan yang dipergunakan untuk menguatkan tingkah laku
dan penampilan siswa. Penguatan jenis ini dapat berupa kata-kata dan kalimat. Kata-
kata, misalnya, benar, bagus, hebat, pintar, ya, tepat, dan lain-lain. Berupa kalimat,
misalnya “jawaban kamu benar!” “pendapatmu benar sekali”, “ya, bapak/ibu sangat
menghargai pandanganmu”, “pekerjaanmu baik sekali”, “seratus untuk kamu” dan
seterusnya.
2. Penguatan non-verbal
a. Penguatan berupa mimik dan gerakan badan Penguatan ini berupa mimik dan
gerakan-gerakan badan (gesture) seperti ekspresi wajah yang manis dan bangga,
senyuman, kerlingan mata, anggukan kepala, acungan jempol, dan tepukan tangan.
b. Penguatan dengan cara mendekati Yaitu berupa mendekatnya guru kepada siswa
untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap pekerjaannya, tingkah laku
atau penampilan siswa.
c. Penguatan dengan sentuhan Penguatan yang demikian dapat berupa menepuk-
nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan
siswa yang menang pertandingan.
d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan Yaitu dengan memberikan tugas-
tugas atau kegiatan-kegiatan yang disenangi siswa.
e. Penguatan berupa simbol atau benda Penguatan jenis ini dapat berupa komentar
tertulis pada buku siswa, kartu bergambar, bintang plastik, lencana, dan hadiah berupa
benda. Yang terakhir ini, sebaiknya tidak terlalu sering digunakan, agar tidak
terebentuk kebiasaan siswa yang selalu berharap imbalan. Penggunaan kedua bentuk
penguatan itu dimaksudkan untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat lagi
dan lebih bermakna.

4. Kelebihan Keterampilan Penguatan


1. Meningkatkan perhatian terhadap kegiatan pembelajarannya
2. Memperoleh kemudahan untuk mengikuti penyajian guru
3. Memelihara dan meningkatkan motivasi belajar yang tinggi pada diri peserta diidik
4. Mengubah dan mengendalikan tingkah laku ke arah yang lebih produktif
5. Mengembangkan dan membantu peserta didik mengatur diri sendiri dalam kegiatan
belajarnya, dan
6. Mengarahkan cara berpikir ke tingkat yang tinggi
5. Kekurangan Keterampilan Penguatan
Pemberian penguatan memang bersifat sederhana dan mudah diterapkan akan tetapi
apabila pemberian penguatan dilakukan dengan cara tidak tepat, dapat menyebabkan
siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan
yang dilakukan siswa tersebut. Pada  Kelemahan yang ditimbulkan dalam pemberian
penguatan apabila dilakukan secara berlebihan juga akan bersifat negatif, misalnya
saja pemberian penguatan berupa hadiah secara terus menerus dapat mengakibatkan
siswa menjadi bersifat materialistis.

6. Lembar Penilaian Keterampilan Penguatan


KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN
Nama Praktikan :
Bidang Studi :
Pokok Bahasan :
Kelas :

N KOMPONEN KETERAMPILAN YA TIDAK


O
1. Guru memberikan penguatan secara verbal berupa
kalimat menghargai / kata-kata ya, bagus, tepat, dll.
2. Guru memberikan penguatan secara gesture (gerak),
dalam bentuk mimik, gerak, senyum, kerlingan mata,
tepuk tangan, anggukan kepala, menaikkan jempol.
3. Guru memberikan penguatan dengan mendekati siswa
atau duduk dalam belompok diskusinya untuk
memberikan perhatian terhadap altivitasnya.
4. Guru memberi pengutan dengan sentuhan, seperti
menepuk-nepuk pundak siswa, menjabat tangan atau
mengangkat tangan siswa.
5. Guru memberikan penguatan dengan memberikan
hadiah / tanda, atau memberi komentar pada tugas
tertulis.
6. Guru memberikan pekerjaan yang menyenangkan,
seperti meminta siswa untuk membantu temannya atau
memimpin suatu kegiatan.

Observer/pengamat
_________________

Sumber Referensi :
Helmiati. (2013). “Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar”.
Yogyakarta : CV. Aswaja Pressindo.

Damanik, Rabukit. Wahyudin, Rakhmat. Indah, Tri. (2021). “Keterampilan Dasar


Mengajar Guru”. Medan 20234 : Umsu Press

Sudarman. Elyawati, Noor. (2021). “Microteaching Dasar Komunikasi &


Keterampilan Dasar Mengajar” Wineka Media. Malang.

Cover Buku :

Anda mungkin juga menyukai