Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Mikro


Dosen Pengampu : Luh Putu Eka Damayanti., S.Pd

Disusun Oleh :

Gusti Komang Krisna Parta


1815051069
6J

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
A. Identifikasi komponen-komponen apa saja yang ada dalam Keterampilan
Memberi Penguatan!
Penguatan dapat dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu penguatan
verbal maupun non verbal. Komponen-komponen penguatan dari kedua
jenis tersebut sebagai berikut :
1) Penguatan Verbal
Tanggapan guru yang berupa kata-kata pujian, dukungan,
dan pengakuan dapat digunakan untuk memberikan penguatan atas
kinerja peserta didik. Peserta didik yang telah mendapatkan
penguatan akan merasa bangga dan termotivasi untuk meningkatkan
kembali prestasi belajarnya. Penguatan verbal dapat dinyatakan
dalam dua bentuk, yaitu melalui kata-kata dan melalui kalimat.
Penguatan dalam bentuk kata kata dapat berupa: benar, bagus,
tepat, bagus sekali, baik, mengagumkan, setuju, cerdas, dan lain
sebagainya. Sedangkan penguatan dalam bentuk kalimat dapat
berupa kalimat: “Wah Pekerjaanmu baik sekali”, “Saya puas dengan
jawabanmu”, “Nilaimu semakin lama semakin baik”, “Contoh yang
kamu berikan tepat sekali”.

2) Penguatan Non Verbal


Penguatan non verbal yaitu respon terhadap prilaku belajar
siswa yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan,
melainkan perbuatan belajar siswa. Jenis-jenis respon (penguatan)
yang digolongkan kedalam penguatan non verbal antara lain sebagai
berikut :
 Penguatan Gerak Isyarat
Misalnya anggukan atau gelengkan kepala,
senyuman kerut kening, acungan jempol, wajah mendung,
wajah cerah, sorot mata yang sejuk bershabat atau tajam
memandang.

 Penguatan Dengan Sentuhan (Contact)


Guru dapat menyatakan persetujuan dan
penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan
cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat
tangan, mengankat tangan siswa yang menang dalam
pertandingan. Penggunaannya harus dipertimbangkan
dengan seksama agar sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan
latar belakang kebudayaan setempat.

 Penguatan Pendekatan
Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian
dan kensenangannya terhadap pelajaran, tingkah laku, atau
penampilan siswa. Misalnya guru guru berdiri disamping
siswa, berjalan menuju siswa, duduk dekat seorang atau
sekelompok siswa, atau berjalan disisi siswa. Penguatan ini
berfungsi menambah penguatan verbal

 Penguatan Dengan Kegiatan Yang Menyenangkan


Guru dapat menggunakan kegiatan atau tugas yang
disenangi siswa sebagai penguatan. Misalnya seorang siswa
yang menunjukkan kemajuan dalam pelajaran musik
ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara disekolahnya.

 Penguatan Berupa Simbol Atau Benda


Penguatan ini dilakukan dengan cara menggunakan
berbagai simbol berupa benda seperti kartu bergambar,
bintang plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada
buku siswa. Hal ini jangan terlalu sering digunakan agar
tidak sampai terjadi kebiasaan siswa mengharap sesuatu
sebagai imbalan.

 Penguatan Tak Penuh


Jika siswa memberikan jawaban yang sebagian saja
benar, guru hendaknnya tidak langsung menyalahkan siswa.
Dalam keadaan seperti ini guru sebaiknya mengguanakan
atau memberikan penguatan tak penuh (partial). Umpannya
bila seorang siswa hanya memberikan jawaban sebagian
benar, sebaiknya guru menyatakan “ya, jawabanmu sudah
baik, tetapi masih perlu disempurnakan,” sehingga siswa
tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnnya
salah, dan dia mendapat dorongan untuk
menyempurnakannya.

B. Apasaja prinsip-prinsip dari Keterampilan Memberi Penguatan?


Keterampilan memberi penguatan harus diterapkan berdasarkan
prinsip penggunaannya, agar dapat berfungsi secara efektif. Berikut adalah
prinsip-prinsip penggunaan penguatan :
1) Kehangatan
sifat dan sikap guru akan menjadikan penguatan yang
diberikan menjadi lebih efektif. Kehangatan sikap guru dapat
ditunjukkan dengan mimik, suara, dan gerakan badan (gestural).
Guru memberikan penguatan secara hangat dan spontan tanpa basa-
basi. Jangan sampai siswa berpikir bahwa guru tidak ikhlas dalam
memberikan penguatan.

2) Antusiasme Guru
dalam memberikan penguatan dapat membawa kesan pada
siswa akan kesungguhan dan ketulusan seorang guru. Sikap
antusiasme dalam memberikan penguatan dalam meningkatkan
motivasi serta mendorong munculnya kebangaan dan percaya diri
pada siswa.

3) Kebermaknaan
inti dari kebermaknaan adalah siswa mengerti dan yakin
bahwa dirinya layak diberi penguatan, karena hal tersebut sesuai
dengan tingkah laku dan penampilannya. Kesesuaian antara
pernyataan dan keadaan yang diberi penguatan membuat penguatan
menjadi bermakna.

4) Mengindari Respon Negative


Artinya guru sebaiknya tidak memberikan hukuman yang
berlebihan kepada siswa. Selain hukuman, guru sebaiknya juga tidak
memberikan respon negatif kepada siswa berupa komentar bernada
ejekan atau menghina, karena hal ini akan mematahkan semangat
dan motivasi siswa dalam mengembangkan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai