Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

MAGANG DASAR
Keterampilan Memberi Penguatan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP YASIKA MAJALENGKA
2023
Pengertian Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk
respons guru yang merupakan bagian dari upaya modifikasi tingkah
laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan
atau responsnya terhadap stimulus yang diberikan guru sebagai suatu
dorongan atau koreksi.
Dengan keterampilan penguatan (reinforcement) yang diberikan
guru, maka siswa akan terbiasa untuk memberikan respons yang
dianggap perlu setiap kali muncul stimulus dari guru serta berusaha
menghindari respons yang dianggap tidak perlu dan tidak
bermanfaat.
Dengan demikian fungsi keterampilan penguatan (reinforcement) itu
adalah untuk memberikan ganjaran dalam rangka membesarkan
hati siswa guna meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses
pembelajaran.
Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respons guru
yang merupakan bagian dari upaya modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau
responsnya terhadap stimulus yang diberikan guru sebagai suatu
dorongan atau koreksi.
Tujuan keterampilan memberi penguatan, yaitu:
Meningkatkan perhatian siswa pada pelajaran
a) Meningkatkan perhatian dari siswa :
Dengan memberikan pengutan kepada siswa, hal tersebut akan
membuat siswa merasa diperhatikan. Dengan seiring berjalannya
waktu jika penguatan dilakukan secara kontinu (berkelanjutan) akan
membuat siswa juga meningkatkan perhatian kepada pembelajaran
dari guru.
b) Membangkitkan dan memilihara motivasi belajara
Penguatan nyatanya akan memberikan motivasi siswa untuk belajar.
Hal ini karena siswa mendapatkan perhatian dari guru, jika salah siswa
akan mendapatkan koreksi jika benar ia akan mendapatkan
dorongan.
c) Memudakan siswa untuk belajar
Penguatan dapat memberikan siswa kemudahan untuk belajar, hal
ini karena mereka merasa nyaman mendapatkan perhatian dari
guru.
d) Meminimalisir tingkah laku negatif dan membina tingkah laku positif
siswa
Ketika siswa salah diberikan penguatan yang bertujuan agar siswa
tidak mengulangi kesalah itu lagi, sebaliknya jika siswa sudah
membuat suatu hal yang benar maka penguatan positif dapat
mendorong siswa untuk membina tingkah laku terseut.

Komponen-komponen keterampilan penguatan, yaitu :


a) Penguatan verbal
b) Penguatan non verbal
Penguatan verbal
❑ Penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui
kata-kata yang diucapkan oleh guru baik kata-kata pujian dan
penghargaan atau kata-kata koreksi.
❑ Dengan kata-kata yang diucapkan dan diberikan oleh guru itu siswa
akan merasa tersanjung dan berbesar hati serta merasakan aktualisasi
dirinya diakui oleh guru dan teman-temannya, sehingga ia akan
merasa puas dan terdorong untuk lebih aktif dan produktif dalam
belajar.
❑ Penguatan verbal biasanya diutarakan dengan menggunakan kata-
kata pujian, penghargaan persetujuan, dan sebagainya. Misalnya:
"pintar sekali", "bagus", "betul", "seratus buat Nani".
Penguatan Non Verbal
❑ Penguatan non verbal merupakan penguatan yang diberikan oleh
guru melalui ungkapan bahasa isyarat dengan menggunakan
bahasa tubuh. Misalnya melalui acungan jempol tanda atau
anggukan kepala tanda setuju, gerakan telapak tangan ke kiri dan ke
kanan serta gelengan kepala tanda tidak setuju, dan lain sebagainya.
❑ Selain itu penguatan non verbal juga bisa dilakukan dengan gerakan
mendekati siswa, melakukan sentuhan menepuk-nepuk bahu siswa
atau menjabat tangan siswa setelah siswa memberikan respons yang
baik.
❑ Penguatan kepada siswa oleh guru dapat juga dilakukan melalui
pemberian kegiatan dan tugas-tugas yang menyenangkan, misalkan
siswa yang memiliki kemampuan berpidato diberi kesempatan untuk
menyampaikan kata sambutan dalam acara tertentu di sekolah.
Penguatan non verbal meliputi beberapa hal, seperti:
1) Penguatan berupa gerakan mimik dan badan, misalnya: acungan
jempol, senyuman, kerut kening, wajah cerah.
2) Penguatan dengan cara mendekati, misalnya: guru duduk dekat
siswa, berdiri di samping siswa, berjalan di sisi siswa.
3) Pengaturan dengan kegiatan menyenangkan. Dalam hal ini guru
dapat menggunakan kegiatan-kegiatan yang disenangi Oleh siswa
sebagai penguatan. Misalnya, apabila siswa dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik, maka dia dapat diminta untuk membantu
teman Iainnya.
4) Penguatan berupa simbol dan benda, misalnya kartu bergambar
lencana, bintang dari plastik.
5) Penguatan tak penuh, yang diberikan apabila siswa memberi
jawabannya sebagian yang benar.
Dalam hal ini guru tidak boleh langsung menyalahkan siswa, tetapi
sebaiknya memberikan penguatan tak penuh, misalnya ”ya,
jawabanmu sudah baik, tetapi masih dapat sempurnakan"
sehingga siswa tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak
seluruhnya salah, dan ia mendapat dorongan untuk
menyempurnakannya.
Prinsip-prinsip keterampilan penguatan, yaitu:
1) Kehangatan dan antusias
2) Kebermaknaan
3) Menghindari respon yang negatif
4) Penguatan pada perseorangan
5) Penguatan pada kelompok siswa
6) Penguatan yang diberikan dengan segera
7) Penguatan yang diberikan secara variatif

Udin Syaefudin Saud, 2010, pengembangan profesi guru, Bandung, Alfa Beta
Supardi dkk, 2009, profesi keguruan, Jakarta; diadit media.

Anda mungkin juga menyukai