1
J. P Chapilin,2004,Kamus Lengkap Psikologi, cetakan ke sembilan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
2
Henry Simamora, 2004,Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta : STIE YKPN, h514
3
Henry Simamora, 2004,Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta : STIE YKPN, h514
f. Pendapat ini dikuatkan pula dengan perkataan Hamalik (2009: 184) yang
mengatakan bahwa reward adalah alat untuk membangkitkan atau mengembangkan
minat, reward ini hanya berupa alat untuk membangkitkan minat saja dan bukan
sebagai tujuan.
4
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 315.
2. Punishment Represif.
Punishment Represif adalah punishment yang dilakukan karena adanya suatu
pelanggaran. Jadi punishment ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
kesalahan. Punishment refresif diadakan bila terjadi suatu perbuatan yang dianggap
bertentangan dengan peraturan-peraturan atau suatu perbuatan yang dianggap
melanggar peraturan. Hal-hal yang termasuk dalam punishment represif adalah
pemberitahuan, teguran, peringatan, dan hukuman.
c. Tujuan Pemberian Punishment.
Tujuan diberikannya suatu punishment (sanksi) ada dua macam:
1. Tujuan Jangka Pendek.
Tujuan dalam jangka pendek adalah untuk menghentikan tingkah laku yangdi
anggap salah, sedangkan tujuan dalam jangka panjang adalah untuk mengajar dan
mendorong pegawai agar dapat menghentikan sendiri tingkah lakunya yang
salah.5
2. Tujuan jangka Panjang.
Tujuan jangka panjang adalah untuk mengajarkan dan mendorong peserta didik
agar dapat menghentikan sendiri tingkah lakunya yang salah.
d. Jenis-jenis punishment (sanksi)
Menurut Veithzal Rival jenis punishmen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Punishment ringan, terdiri dari:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan ketidaksetujuan (ketidak puasan) secara tertulis.
2. Punishment sedang.
3. Punishment berat.
e. Fungsi Punishmen (sanksi)
Menurut Soerjono Soekanto punishment dalam sebuah organisasi pun tidak kalah
penting karena akan ada keteraturan dalam membentuk sebuah organisasi dengan
5
42Resa Nur Pahlevi, “Pengaruh Penerapan Metode Reward dan Punishment Terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil di Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Cilegon”, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Serang, 2012, hlm.42.
displin yang kuat dan tanggung jawab yang tinggi untuk menciptakan kepribadian
yang baik pula pada setiap anggota organisasi tersebut adalah fungsi punishment.
Ada dua fungsi penting dari punishment yang berperan besar bagi pembentukan
tingkah laku yang diharapkan:
a. Membatasi perilaku.
Punishment mengahalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak
diharapkan.
b. Bersifat mendidik.
Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.