OLEH
NUR SYAMSI
NIM: 19.1900.012
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
NUR SYAMSI
NIM: 19.1900.012
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
Berdasarkan judul penelitian ini berikut ini terdapat beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
B. KAJIAN TEORI
1. Tinjauan tentan reward
a. Pengertian reward
kata reward berasal berasal bahasa Inggris yang mengandung arti anugerah, penghargaan atau
imbalan.. Reward artinya jenis balas jasa atau pengharagaan yg diberikan pada individu atau
grup sebab sudah bertindak menggunakan baik, melakukan suau keunggulan, membentuk
komitmen, atau secara efektif melakukan tugas yg diberikan sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.reward artinya imbalan yang diberikan organisasi kepada tenaga kerja, mengingat
energi pakar tersebut telah menyampaikan donasi energi serta pertimbangan bagi kemajuan
organisasi buat mencapai tujuan yg sudah ditetapkan (Sastrohadiwiryo (2009).
sementara itu, pendapat lain mengatakan reward adalah suatu kehormatan yang diberikan kepada
siswa menjadi hadiah sebab telah bertindak baik dan telah berhasil pada melakukan tugas yang
diberikan oleh pendidik dengan baik (Slameto (2010)).
Memberi reward pada seseorang memiliki poly manfaat, terutama pada memperluas ide. Selain
itu, anugerah reward jua bisa membangun hubungan positif antara penyedia serta penerima
manfaat dari ketidakrataan. tentang tujuan reward, Gibson et al (1997) menjelaskannya menjadi
berikut:
• Menarik (attract), reward akan bisa menarik orang yang berkualitas buat ikut terlibat
dalam pekerjaan, aktivitas, atau marketing campaign yang diselenggarakan.
• Memotivasi (inspire), sistem imbalan yang baik harus mampu menaikkan motivasi
seorang buat mencapai prestasi yg tinggi.
b. Jenis-jenis reward
Jenis reward atau penghargaan menentukan seberapa akbar imbalan yang diperoleh. ketika ini
ada 2 jenis reward yang biasanya diterapkan. Adapun dua jenis dari Ivancevich dkk (2006) ini
yaitu penghargaan ekstrinsik dan penghargaan intrinsik (intrinsic rewards).
Penghargaan ekstrinsik artinya suatu bentuk penghargaan yg tiba berasal luar individu. Adapun
dua hal yg ialah bentuk penghargaan ekstrinsik yaitu berupa penghargaan finansial serta non-
finansial. Penghargaan finansiaal bisa berupa pemberian honor serta upah, tunjangan pekerja,
serta insentif intensif. . Non-finansial, terdiri dari pemberian relasional berupa status serta
pengakuan serta promosi.
Penghargaan intrinsik ialah suatu bentuk apresiasi yang diatur atau diarahkan sendiri. Berikut
yang termasuk ke dalam penghargaan ini antara lain : Penyelesaian (completion), ialah
kemampuan buat memulai serta melakukan suatu tugas atau usaha adalah suatu bentuk apresiasi
itu sendiri. Pencapaian (achievement) yaitu suatu bentuk penghargaan yang ada dalam diri
seseorang, yang diperoleh saat seseorang mencapai tujuan yang sulit. swatantra (autonomy),
individu tertentu membutuhkan tugas yang memberikan pilihan buat sekedar menetapkan dan
bekerja tanpa pengawasan yang ketat. Pertumbuhan pribadi (personal growth) merupakan daur
berkelanjutan yg ada dalam kehidupan setiap orang. kata ini mengacu pada cara orang belajar
dan berkembang secara emosional, intelktual serta profesional dengan banyak sekali
kemampuan positif.
Selain daripada jenis reward di atas berikut ini juga terdapat beberapa poin-poin yang juga bisa
dikategorikan sebaagai bagian asal bentuk anugerah reward kepada anak-anak atau siswa
diantaranya :
dua) guru menyampaikan kata berupa pujian seperti “Tulisanmu sudah baik nak, kalau terus
berlatih, tentu akan lebih baik lagi”.
tiga) Pekerjaan juga adalah reward, misalnya ketika anak telah cukup baik mengerjakan satu
soal, kemudian diberikan soal tambahan yg lebih sukar.
4) Reward tak hanya perorangan mampu diberikan kepada semua kelas, menggunakan
membolehkan mereka bernyanyi di pada kela beserta, atau pergi berdarmawisata.
5) Reward yg satu ini tak jarang diberikan kepada anak yakni berupa benda-benda yang
menyenangkan serta berguna bagi anak, misalnya penil, buku tuli, permen, atau makanan
lainnya.
C. KERANGKA PIKIR
Berdasarkan penelitian yang membahas tentang “ HubunganPemberian Reward dan
Punishment dengan Motivasi Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 9 Lembang” maka
adapun kerangka piker daro peneliti adalah sebagai berikut :
Motivasi belajar
(y)
D. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. Adapun
hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian reward dan punishment
terhadap motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 9 Lembang.
Ha : ada terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian reward dan punishment
terhadap motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 9 Lembang
METEDOLOGI PENELITIAN
No Jenis kelamin
Kelas
. Laki-laki Perempuan Total
1 VIII A 12 18 30
2 VIII B 10 15 25
2. Sampling
Sampel adalah bagian dari populasi, sampel ialah pemilihan sejumlah individu
sehingga individu-individu tersebut menjadi perwakilan dari kelompok yang lebih
besar atau populasi. Sampel diambil melalui cara-cara eksklusif dengan memiliki ciri
eksklusif (Mahmud 2011:154). karena jumlah populasi yang dipergunakan pada
penelitian ini kurang dari 100 maka memakai teknik total sampling. Total sampling
adalah salah satu teknik pengambilan sampel yg mana jumlah populasi sama
menggunakan jumlah sampel (Suguyono 2007).
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dalam penelitian maka peneliti menggunakan teknik sebagai
berikut
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden agar dijawabnya,
angket dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos
atau internet.
Tabel 2.1 kisi-kisi angket reward, punishment dan motivasi belajar
Variabel
Indikator No. Item Instrumen
Penelitian
Penerimaan siswa terhadap reward 2,3,4,5,7
Reward
Persepsi siswa terhadap pemberian reward 1,2,3,4,5,6,7,15
Berdasarka indikator di atas, dalam penelitian ini akan memakai skala likert. Skala likert adalah
skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
gerombolan orang tentang fenomena sosial, fenomena sosial ini bisa ditetapkan oleh peneliti
menjadi variabel penelitian (Sugiyono 2014).
Jawaban pada setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif hingga sangat negatif, yaitu dapat berupa kata-istilah berikut
2. Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti serta pencatatan datanya secara sistematis dan dengan persiapan matang
(Anas Sudijono 2011). Penulis pada penelitian ini memakai observasi partisipan
sebagai observasi tahap awal yaitu, observasi partisipan adalah observasi yang
dilakukan pengamat serta pada pengamatan itu pengamat memasuki serta mengikuti
kegiatan kelompok yang sedang diamati, observasi partisipan dilaksanakan
sepenuhnya pengamat mengikuti dan mencicipi seperti apa keadaan, dengan
demikian ia bisa menghayati dan merasakan keadaan sama seperti apa orang-orang
dalam kelompok yang diamati. pada observasi ini penulis mengamati keadaan masuk
akal serta sebenarnya, objek berasal observasi ini ialah lingkungan sekolah, pengajar,
dan peserta didik.
5. Teknik Analisis Data
Sehabis data terkumpul langkah selanjutnya merupakan menganalisis data pada
penelitian ini dipergunakan teknik statistik parametik dengan memakai analisis regresi
liniear berganda. menurut Suharsimi Arikunto “regresi linear berganda adalah analisis
terhadap hubungan antara satu dependent variabel menggunakan dua atau lebih
independen variabel. Sebelum melakukan uji analisis regresi linear langkah awal adalah
menguji asumsi klasik agar mengetahui layak tidaknya data yg didapatkan untuk
dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolinieritas
Di uji multikolinearitas data penelitian tidak mengalami multikolinearitas untuk
dapat diolah menggunakan analisis regresi linear berganda. berikut langkah-
langkah pengambilan keputusan:
1) Melihat nilai tolerance tidak terjadi multikolinearitas, Jika nilai tolerance lebih
besar 0,1, serta sebaliknya terjadi multikolinearitas, Jika nilai tolerance lebih
kecil atau sama dengan 0,1.
2) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak terjadi multikolinearitas,
Bila nilai VIF lebih kecil 10,00, dan kebalikannya terjadi multikolinearitas,
Jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 10,00 ( Akila 2017;40)
Langkah pengujian memakai SPSS 23 sebagai berikut: Klik menu analyze - Pilih
submenu regresion - klik liniear - Box dependent : Variabel terikat (Y) - Box
independen: Variabel bebas (X) – klik method pilih enter - klik tombol statistik,
akan timbul linier regression statistik, non aktifkan estimates dan model fit,
aktifkan: covariance matrix dan collinieritas diagnostic – klik continu – klik ok
(Fadli 2018).
b. Uji heteroskedatisitas
Pada persamaan regresi beganda perlu diuji tentang sama atau tidak varian, Bila
residual mempunyai varian sama diklaim homoskedastisitas, serta Jika tidak sama
dianggap heteroskedatisitas. di uji heteroskedatisitas data penelitian tidak
mengalami heteroskedatisitas untuk dapat diolah menggunakan analisis regresi
linear berganda. ada atau tidaknya heteroskedatisitas bisa dipandang dengan ada
atau tidaknya pola tertentu di grafik scaterplot, Bila ada pola eksklusif maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedatisitas tetapi Bila tidak ada pola yg jelas
dan titik- titik berada di bawah nomor 0 di sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedatisitas.(Haslinda dan Jaamaluddin 2016)
Langkah pengujian menggunakan SPSS sebagai berikut: Klik menu analuze -
pilih submenu regresion, klik linear – box dependent : variabel terikat (Y) –
boxindependent: variabel bebas (X) – klik plots, muncul liniear regresion plot dan
isikan: variabel SRESID disumbu Y dan variabel ZPRED disumbu X – klik
continu – klik ok.
c. Uji normalitas
Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas
data, berikut langkah pada pengujian normalitas data menggunakan SPSS 23
menjadi berikut:
1) masukkan data ke SPSS 23
2) Klik Analyze-descriptive statistics-descriptive
3) Klik semua variabel dan masukkan ke kotak vaiabel
4) Klik options-kurtonis dan skwness-continue.
5) Klik OK akibat hasil uji normalitas akan ada.
2. Uji Regresi Berganda
Menurut sugiyono, regresi linier berganda ialah analisis yg digunakan peneliti Jika
peneliti bemaksud meneliti menggunakan memakai variabel independen yang diteliti
berjumlah minimal dua. Rumus regresi linear berganda artinya menjadi berikut :
Keteranga :
Y = Variabel terikat
X1, X2 = Variabel bebas
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
Pengujian analisis regresi linier berganda ini dilakukan menggunakan softare
SPSS, berikut langkah-langkahnya:
a. Klik analyze-regresion-linear
b. masukkan variabel Y ke kolom dependent, lalu X1 serta X2 ke kolom
independent
c. Klik tombol statistics, pilih esrimates, contoh fit, dan durbin-watson.
d. Klik continue
e. Klik tombol options, pilih use probability of F, lalu masukkan nilai taraf
agama pada kotak entry
f. klik continue-klik OK sebagai akibatnya output SPSS 23 viee akan tampil.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, Aditya Kresnawan. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Pornografi Pada Siswa Kelas
VIII di SMPN 5 Lembang. Diss. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, 2013.
Khoiriyah, Ari Noer. Pengaruh reward dan punishment terhadap motivasi belajar fiqih siswa mts
islamiyah ciputat. BS thesis. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Syahrul, Alfattory Rheza. "Reward, Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa Ips Terpadu Kls Viii
Mtsn Punggasa." Jurnal Curricula 2.1 (2017): 1-9.
Sujiantari, Ni Kadek, I. Nyoman Sujana, and Anjuman Zukhri. "Pengaruh Reward dan Punishment
terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS (Studi Pada SMP Negeri 1 Singaraja
Kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016)." Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 7.2 (2016).
Anjani, Fera Kiki. Hubungan Pemberian Reward dan Punishment Guru dengan Motivasi Belajar pada
Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Gugus 1 Kecamatan Kediri Tahun Ajaran 2018/2019. Diss.
Universitas Mataram, 2018.