KAJIAN PUSTAKA
mendorong siswa tersebut agar berbuat lebih baik lagi. Mulyani Soemantri
kualitas tingkah laku tersebut disaat yang lain. Kemudian tidak jauh
kepada siswa atas perilaku positif yang dicapai dalam proses belajarnya,
10
Selanjutnya Syaiful Bahri Djamarah (2005:118) mendefinisikan
berupa respon positif dan respon negatif. Respon positif adalah respon
laku seseorang. Hal ini menunjukan bahwa pengubahan tingkah laku siswa
kamu!. Hal ini dilakukan guru dalam rangka memberikan umpan balik
verbal adalah adalah segala aktivitas guru yang diungkapkan dengan kata
11
dorongan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga terjadi
dipahami dan dikuasai oleh guru. Hal ini akan membuat guru menjadi
tersebut merupakan balikan (feed back) yang dapat dilakukan oleh guru
a. Kata-kata.
Penguatan yang diberikan kepada siswa berupa kata saja, hal ini
Contoh:
1) Bagus.
12
2) Tepat/ betul/ benar.
3) Pintar.
yang baik di banding teman yang lain, bisa juga disampaikan pada
4) Ya.
benar.
b. Kalimat
Umpan balik yang diberikan guru berupa rangkaian kata atau kalimat
tersebut.
Contoh:
anak. Hal ini akan menimbulkan keefektivan dari penguatan itu sendiri.
13
Maka dari itu untuk penguatan verbal seharusnya dilakukan sesuai tahap
verbal terdiri dari kata dan kalimat. Dalam penelitian ini ke dua komponen
secara positif. Dapat dilakukan guru dengan berbagai cara, akan tetpi guru
penguatan fisik adalah perhatian yang dilakukan secara fisik berupa elusan
ekspresi kagum sebagai umpan balik positif terhadap perilaku baik yang
dilakukan anak. Hal ini akan menjadikan anak merasa dihargai, sehingga
14
Menurut Wina Sanjaya ( 2006: 36) penguatan nonverbal adalah
respon yang dilakukan guru terhadap perilaku siswa berupa bahasa isyarat.
tanda tidak setuju, mengangkat pundak, dan sebagainya. Selain itu juga
Ada beberapa penguatan non verbal yang tidak selamanya akan baik
belakang, tujuan dan sifat-sifat tugas. Hal ini bertujuan agar pemberian
15
nonverbal yaitu: a) penguatan gestural, b) penguatan dengan cara
a. Penguatan gestural.
bersifat verbal.
kepala siswa.
siswa yang positif. Bentuk penguatan ini antara lain: komnentar tertulis
16
pada buku pekerjaan, pemberian perangko, mata uang koleksi, bintang,
permen.
penguatan nonverbal ini tidak harus selalu dilaksanakan pada saat yang
17
kesenangannya terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan
saat di Taman Kanak-Kanak dan kelas rendah bisa dipakai, tetapi belum
Apapun jenis kegiatan atau tugas yang disenangi anak dan positif dapat
dari kertas dan benda lain yang tidak terlalumahal harganya, tetapi
18
memiliki arti simbolis. Sebaiknya jangan terlalu sering digunakan,
maka hal itu bisa juga menjadi bentuk penguatan bagi anak. Bentuk
tujuan yang harus dicapai. Karena dengan tujuan itu sendiri akan menjadi
arah bagi guru dalam melangkah. Secara garis besar pemberian penguatan
19
belajarnya, sehingga siswa akan termotivasi untukmeningkatkan prestasi
memiliki tiga peranan penting dalam kegiatan mengajar bagi siswa agar
20
Dari pendapat tersebut di atas, secara garis besar pemberian
sesuai dengan yang dikehendaki dan perilaku siswa. Untuk itu guru harus
berikut.
21
Selanjutnya Irawati Istadi (2006: 29-62) memperjelas untuk
Perilaku bisa baik/ benar dan bisa salah, tetapi pelaku senantiasa tetap
baik.
Hadiah berupa uang boleh diberikan kepada anak hanya apabila disertai
22
f. Dimusyawarahkan kesepakatanya.
tersebut.
c) bermakna, dan
sebagai berikut.
23
Penggunaan penguatan kepada seluruh anggota kelompok dapat
3) Penguatan partial.
4) Penguatan perorangan.
menyebut apa-apa.
dan Johar Permana (1998/1999: 276) guru harus pula memperhatikan hal-
hal berikut.
24
b. Jangan menunda pemberian penghragaan, karena akan menjadi tidak
berguna.
penguatan ini digunakan pada situasi atau waktu yang tidak tepat, maka
proses belajar mengajar, maka hal ini akan menimbulkan pengaruh yang
kelompok usia siswa manapun, tidak terbatas pada satu tingkat sekolah
tertentu saja, baik untuk anak yang sudah dewasa mapun yang belum
guru harus yakin, bahwa siswa akan menghargainya dan menyadari akan
saat:
25
b) siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, dan
f) ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis),
dan
f) tugas-tugas mandiri.
26
kepentingan, tingkah laku, dan kemampuan yang semuanya merupakan
Istilah motivasi berasal dari kata motif yand dapat dirtikan sebagai
ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi dalam usaha mencapai tujuan.
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang berkaitan erat dan saling
mengarah kepada tingkah laku yang baik, tapi ada kemungkinan mengarah
tingkah laku.
27
2. Teori-teori Motivasi
a. Teori Hedonisme.
kenikmatan.
b. Teori Naluri.
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok atau yang
hidup. Oleh karena itu, teori ini disebut sebagai teori lingkungam
kebudayaan.
Daya pendorong sama halnya dengan naluri, akan tetapi hanya satu
28
e. Teori kebutuhan.
tekun dalam belajar, tapi yang terjadi siswa tidak termotivasi, karena
ada beberapa bentuk dan cara yang perlu diperhatikan guru dalam
29
a. Memberi angka.
Angka merupakan simbol dari nilai yang dicapai siswa dalam kegiatan
baik, nilai rapot yang baik, bahkan nilai ujian akhir yang baik. Dengan
kata lain yang menjadi motivasi yang sangat kuat bagi siswa.
b. Hadiah.
siswa merasa senang dan bangga apabila dia diberikan hadiah atau
d. Ego involvement.
dengan giat.
30
e. Memberi ulangan.
Siswa akan menjadi giat kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh
guru juga harus terbuka dan memberitahukan kepada siswa kalau akan
ulangan.
f. Mengetahui hasil.
pada diri siswa untuk terus belajar dengan harapan hasilnya yang
meningkat.
g. Pujian.
h. Hukuman.
secara tepat dan bijak bisa menjadi sarana yang dapat menumbuhkan
31
i. Hasrat untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesenjangan yaitu ada maksud
dan keinginan untuk belajar. Hasrat untuk belajar pada diri siswa
j. Minat.
Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, juga menjadi sarana
ingin dicapai maka akan timbul semangat untuk terus belajar demi
cara lain yang bisa dimanfaatkan oleh guru. Selanjutnya yang tidak kalah
32
bentuk motivasi tersebut, supaya hasil belajar yang diperoleh dapat
bermakna.
macam, yaitu:
a) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
33
Selain faktor-faktor tersebut diatas ada beberapa faktor lain yang
b) kemampuan siswa,
d) kondisi lingkungan,
bahwa motivasi mengandung harapan yang akan diperoleh atas apa yang
dilakukan oleh pelaku, dalam hal ini siswa. Dengan demikian, motivasi
motivasi, yaitu :
34
Selanjutnya Syaiful Bahri Djamarah (2002: 122) mengungkapkan
bagi siswa dan fungsi motivasi bagi guru. Pentingnya motivasi belajar
berkesinambungan.
berikut.
35
b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang
beraneka ragam.
pendidikan.
belajar akan optimal jika adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang
dengan adanya motivasi seorang siswa akan lebih giat lagi dalam proses
6. Indikator Motivasi
36
Menurut Sardiman (2007: 83) indikator motivasi berpestasi
37
yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus
dengan harapan supaya siswa dapat masuk sekolah dan belajar dengan penuh
semangat. Tetapi semua itu akan sia-sia, jika siswa tidak ada motivasi untuk
belajar.
memiliki motivasi, namun tidak semua anak termotivasi untuk bertinglah laku
baik. Sebagian motivasi timbul dari diri siswa, dan sebagian lagi timbul dari
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri siswa (motivasi intrinsik)
maupun dari luar siswa (motivasi ektrinsik). Dan daya penggerak itulah yang
Akan tetapi mengharap motivasi selalu muncul atau datang dalam diri
seseorang merupakan hal yang tidak mungkin, hal ini dikarenakan tingkat
harus dipelajari oleh siswa setiap hari disekolah. Pada dasarnya kegiatan
38
belajar mengajar tidaklah selalu menarik, belum lagi banyaknya mata
pelajaran yang harus dipelajari. Oleh karena itu perlu adanya penguatan
(reinforcement) dari guru dalam belajar. Ada banyak upaya yang dapat
proses pembelajaran.
sebagai hubungan yang membutuhkan dan saling mengisi antara yang satu
dengan yang lain, terjadi proses take and give antara keduanya.
diketahui para guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan siswa dan
dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap individu siswa itu unik, mereka
memiliki kepribadian yang berbeda antara satu dengan yang lainya, sehingga
39
guru perlu memahami perbedaan setiap individu agar mampu menciptakan
secara umumnya.
Menurut Noehi (1992: 43) masa usia sekolah disebut juga sebagai
bersekolah ini secara relative anak-anak lebih mudah dididik daripada masa
fase, yaitu:
1) masa kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6/7 sampai umur 9/10,
dan
2) masa kelas tinggi sekolah dasar yaitu umur kira-kira9/10 sampai 12/13.
3. Adanya minat terhadap mata pelajaran khusus menjelang akhir masa ini.
4. Sampai kira-kira umur 11,00 anak membutuhkan guru atau orang dewasa
5. Anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-
40
6. Gemar membentuk kelompok sebaya, biasnya untuk bermain bersama.
F. Kerangka Berfikir
Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa, tetapi bisa
tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan, oleh karena itu pada
keberhasilan siswa.
dapat dilakukan oleh guru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada
41
prinsipnya kedua penguatan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu
G. Hipotesis.
Hipotesis yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
42