Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PEMBELAJARAN

“MENGKAJI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR


YANG MELIPUTI KETERAMPILAN BERTANYA,
MEMBERIKAN PENGUAT, MENGADAKAN VARIASI,
DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SERTA
PENERAPANNNYA DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR”
Hello!
Kelompok IX

▹ ADAM MAULANA (A1K117002)


▹ L.D. MUH. ISKANDAR K. (A1K117014)
▹ EKY ANUGRAH (A1K117058)
▹ L.D. MUH. RIO HIKMATIAR S. (A1K117074)
▹ NAZAR (A1K118060)
▹ FITRI (A1K116146)

2
PENGERTIAN KETERAMPILAN MENGAJAR

Keterampilan mengajar adalah (teaching skills)


adalah kemapuan atau keterampilan yang khusus
yang harus dimiliki oleh tenaga pengajar (guru, dosen,
dan instruktur) agar dapat melaksanakan tugas
megajar secara efektif.

3
DALAM KEGIATAN MENGAJAR BEGITU BANYAK
HAL YANG HARUS DIPERHITUNGKAN OLEH GURU
MISALNYA:

Keadaan siswa

Tujuan yang
Keadaan saran
akan di capai

Sifat materi
yang akan
menjadi bahan
ajar
4
KETERAMPILAN BERTANYA

5
PENGERTIAN KETERAMPILAN BERTANYA

Menurut Brown yang dikutip Udin S. Saud dan Cicih Sutarsih


(2007:59), menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan
yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.
Keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari
keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan
kelas. Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi
hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat
memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa
(Sofa, 2008).

6
JENIS-JENIS KETERAMPILAN BERTANYA

Menurut Albantati (2010), keterampilan bertanya dapat


dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :

Keterampilan Bertanya Dasar

Keterampilan Bertanya Lanjut

7
1. KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

PENGERTIAN

KOMPONEN-KOMPONEN

8
1.PENGERTIAN

Pengertian keterampilan bertanya dasar secara etimologis


diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “terampil dan tanya”.
Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari
kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan
keterangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti “cakap
dalam penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan”.
Dengan demikian keterampilan bertanya secara sederhana
dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan
seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari
orang lain atau pihak yang menjadi lawan bicara.

9
PENGERTIAN (LANJUTAN)

Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran


setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau
suruhan, yang menuntut respon siswa, sehingga
siswa memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan berfikir, dimasukkan
pertanyaan. Pendapat serupa dikemukakan oleh
G.A. Brown dan R.Edmonson dalam Siti Julaeha,
pertanyaan adalah segala pertanyaan yang
menginginkan tanggapan verbal (lisan).

10
2. KOMPONEN

■ Penggunaan pertanyaan secara jelas dan


singkat.
■ Pemberian acuan.
■ Pemindahan giliran
■ Penyebaran.
■ Pemberian waktu berfikir
■ Pemberian tuntunan

11
2. Keterampilan bertanya lanjut

PENGERTIAN

KOMPONEN-KOMPONEN

12
1. PENGERTIAN

Pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari


pertanyaan pertama (dasar) yaitu mengorek atau
mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih
dalam dan komperehensif dari pihak yang diberi
pertanyaan (siswa).

13
2. KOMPONEN

■ Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab


suatu pertanyaan
■ Pengaturan urutan pertanyaan secara tepat
■ Penggunaan pertanyaan pelacak
■ Peningkatan terjadinya interaksi

14
MEMBERIKAN PENGUAT

15
PENGERTIAN

Penguatan merupakan salah satu keterampilan


mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru
sehingga dapat memberikan suatu dorongan
kepada anak didik dalam mengikuti pelajaran.
Penguatan yang diberikan oleh guru harus dapat
tepat sasaran dan tepat waktu sehingga dapat
menjadi pemicu bagi anak didik secara
keseluruhan dalam kelas, baik yang menjadi
sasaran penguasa maupun bagi teman-
temannya.

16
LANJUTAN

Mulyasa (2013:77), penguatan (reinforcement)


merupakan respon terhadap suatu perilaku yang
dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya
kembali perilaku tersebut.

17
TUJUAN PEMBERIAN PENGUATAN

Murni (2010:117) Adapun tujuan dari pemberian


penguatan adalah:
▸ Meningkatkan perhatian siswa dalam
proses belajar
▸ Membangkitkan dan memelihara motivasi
siswa
▸ Mengarahkan pengembangan berfikir siswa
▸ Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku
siswa serta mendorong munculnya perilaku
positif
▸ Mengatur dan mengembangakan diri anak
sendiri dalam proses belajar.
18
PRINSIP PEMBERIAN PENGUATAN

▹ Anitah (2009: 7.28-7.30) mengemukakan prinsip


pemberian penguatan diantaranya:
▸ Kehangatan dan Keantusiasan, penguatan yang diberikan
guru haruslah disertai dengan kehangatan. Kehangatan
ini ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan
wajah berseri disertai senyuman, suara riang penuh
perhatian, dan sikap yang memberi kesan bahwa
penguatan diberikan memang sungguh-sungguh.
▸ Kebermaknaan, artinya siswa merasa terdorong untuk
meningkatkan penampilannya. Misalnya guru mengatakan
“model yang kamu rancang sangat menarik”. Dengan
pujian tersebut akan mendorong siswa untuk bekerja lebih
giat lagi dalam menciptakan model.

19
▸ Menghindari respon yang negatif, artinya respon negatif
seperti kata-kata kasar, hukuman, atau ejekan dari guru
merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan
iklim kelas yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri.
Oleh karena itu, guru hendaknya menghindari segala jenis
respon negatif tersebut.
▸ Penguatan harus diberikan dengan segera, bahwa agar
dampak positif yang diharapkan tidak menurun bahkan
hilang artinya tidak ada waktu tunggu antara respon yang
ditunjukkan dengan penguatan yang diberikan.
▸ Variasi dalam penggunaan penguatan, artinya pemberian
penguatan dilakukan dengan variasi yang beragam agar
memberikan dampak yang cukup tinggi bagi siswa. Sebab
pemberian penguatan yang monoton cenderung
membosankan dan tidak memberikan dampak apa-apa
bagi siswa.

20
KOMPONEN PEMBERIAN PENGUATAN

Djamarah (2010:120-122) komponen nya yaitu:


▹ penguatan verbal,
▹ penguatan gestural,
▹ penguatan kegiatan,
▹ penguatan mendekati,
▹ penguatan sentuhan,
▹ penguatan tanda.

21
Anitah (2009:7.25-7.28) komponennya meliputi:
▹ Penguatan Verbal, penguatan yang
ditunjukkan dengan komentar, pujian, atau
dukungan.
▹ Penguatan Non Verbal, penguatan yang
ditunjukkan dengan tindakan.

22
MENGADAKAN VARIASI

23
▹ Menurut (Mulyasa, 2013) variasi merupakan
keterampilan yang harus dikuasai guru dalam
pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan
peserta didik, agar selalu antusias, tekun dan
penuh partisipasi.
▹ Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa variasi adalah perubahan dalam proses
kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk
mengatasi kebosanan siswa dan meningkatkan
semangat siswa dalam belajar dan
meningkatkan perhatian siswa sehingga siswa
dapat aktif dan turut berpartisipasi dalam
pembelajarannya. 24
1. Variasi dalam Gaya Mengajar

Variasi ini dapat dilakukan melalui enam cara


sebagaimana dijelaskan dibawah ini.
▹ Variasi suara.
▹ Memusatkan perhatian.
▹ Membuatan kesenyapan sejenak.
▹ Mengadakan kontak.
▹ Variasi gerakan badan dan mimik.
▹ Mengubah posisi dengan gerak.

25
2.Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran

▹ Variasi media pandang (visual).


▹ Variasi media dengar (audio).
▹ Variasi alat yang dapat didengar, dilihat, dan
diraba (audio-visual aids).
▹ Variasi alat yang dapat diraba, dimanipulasi,
dan digerakkan (motorik).

26
3. Variasi dalam pola interaksi

Adapun jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan


seperti berikut:
▹ Pola guru-murid: komunikasi sebagai aksi satu arah.
▹ Pola guru-murid-guru: ada kebalikan (feedbeak) bagi guru,
tidak suka ada interaksi antara siswa.
▹ Pola guru-murud-murid: ada balikan bagi guru, siswa saling
belajar satu sama lain.
▹ Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: interaksi optimal
antara guru dengan murid, dan antara murid dengan murid
(komunikasi sebagai interaksi dan multi arah)
▹ Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk
mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan
berbicara dua kali sebelum semua siswa belum mendapat
giliran.

27
KETERAMPILAN MENJELASKAN

28
PENGERTIAN

Udin S. Winataputra, bahwa keterampilan


menjelaskan terkandung makna menyajikan
informasi secara lisan yang diorganisasi secara
sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan
antara satu bagian dengan bagian yang lainnya,
hubungan antara teori dengan praktik atau
hubungan teori misalnya antara sebab dan akibat,
atau dalil dan contoh.

29
TUJUAN KETERAMPILAN MENJELASKAN

Menurut Udin Syaefudin Saud tujuan dari keterampilan


menjelaskan materi yaitu:
▹ Membimbing murid untuk memahami materi yang
dipelajari.
▹ Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan
masalah-masalah. Untuk memberikan balikan kepada
murid menggenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalah fahaman mereka.
▹ Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat
proses penalaran serta menggunakan bukti-bukti dalam
pemecahan masalah.
▹ Menolong siswa untuk mendapatkan dan memahami
hukum, dalil,dan prinsip-prinsip secara objektif dan
bernalar.
30
KOMPONEN- KOMPONEN KETERAMPILAN
MENJELASKAN MATERI

Menurut Udin Syaefudin Saud dalam bukunya yang


berjudul Pengembangan Profesi Guru yang menyatakan
beberapa komponen keterampilan menjelaskan yang
meliputi:

Komponen merencanakan

Penyajian suatu pesan

31
KOMPONEN MERENCANAKAN

Komponen perencanaan itu sendiri terdiri dari isi


pesan dan penerima pesan.
▹ Isi pesan (materi) meliputi:Analisis masalah secara
keseluruhan. , Penemuan jenis hubungan yang ada
antara unsur-unsur yang dikaitkan tersebut. Penggunaan
hukum atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan
yang telah ditentukan.
▹ Penerima pesan

32
PENYAJIAN SUATU PESAN

Dalam penyajiannya suatu penjelasan dapat


ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut.
○ Kejelasan
○ Penggunaan contoh dan ilustrasi
○ Pemberian tekanan
○ Penggunaan balikan

33
PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR

34
▹ Keterampilan Bertanya
▹ Keterampilan Memberi Penguatan
▹ Keterampilan Mengadakan Variasi
▹ Ketrampilan Menjelaskan

35
thanks!
ANY QUESTIONS?

36

Anda mungkin juga menyukai