Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN VARIASI

MENGAJAR

OLEH :

DYAH RAHAYU WIDIARNI

IV.308.002

MAKALAH UNTUK MENDAPATKAN NILAI DALAM


MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PROGRAM AKTA IV
UNIVERSITAS ISLAM DJAKARTA
0
2 0 0 8

PENDAHULUAN

Pengertian mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa

pengalaman-pengalaman kecakapan kepada anak didik atau usaha mewariskan

nilai-nilai kebudayaan kepada generasi muda/penerus, sejalan dengan

pendapat De Quelyu

dan Gazali dalam Abdurrahman(1990: 73) mengatakan bahwa belajar adalah

menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan

tepat .

Usman (1995: 6) menyatakan mengajar merupakan suatu perbuatan yang

memerlukan tanggung jawab yang cukup berat, karena berhasilnya pendidikan

pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam

melaksanakan tugasnya.

Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar

mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu

usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan

bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar (Usman, 1995: 6).

Sejalan dengan

itu, Hamalik (2001: 8) menyatakan bahwa mengajar adalah usaha guru untuk

mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa.

Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan

sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu

memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar

kelas yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

1
Dalam proses mengajar ada variasi bila guru dapat menunjukkan adanya

perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan berganti-ganti, dan

ada perubahan dalam pola interaksi antara guru-siswa. Variasi lebih bersifat

proses daripada produk.

A. TUJUAN VARIASI MENGAJAR

Penggunaan variasi mengajar adalah untuk menarik perhatian para anak

didik agar lebih berkonsentrasi kepada pelajaran yang diberikan oleh guru.

Tujuan tersebut dapat adaah :

1. Meningkatkan dan Memelihara Perhatian Siswa terhadap Relevandi Proses

Belajar Mengajar.

Perhatian siswa dalam pelajaran yang diberikan oleh guru selama proses

pembelajaran amat penting karena mempengaruhi keberhasilan tujuan

belajar mengajar yang ditunjukan oleh penguasaan materi pelajaran pada

setiap siswa. Indikator penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

adalah terjadinya perubahan didalam diri siswa.

2. Memberikan kesempatan Kemungkinan Berfungsinya Motivasi

Siswa tidak akan belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada dorongan

kuat yang menggerakan siswa tersebut , dorongan tersebut disebut

Motivasi. Oleh sebab itu motivasi memegang peranan penting dalam

belajar. Motivasi setiap siswa berbeda terhadap suatu bahan pelajaran ,

oleh karena itu seorang guru selalu ingin memberikan motivasi terhadap

siswa yang kurang memberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang

diberikan.

Motivasi dapat dibedakan berdasarkan timbulnya yaitu :


2
- Motivasi Intrinsik, motivaasi yang timbul dari diri sendiri

- Motivasi Ekstrinsi yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari pihak

luar dirinya

Masalah akan muncul apabila ada siswa yang tidak ada motivasi di dalam

dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar

dirinya sangat diperlukan, dan peranan guru pada saat seperti ini sebagai

alat yang mendorong manusia untuk berbuat dan sebagai arah yang

menentukan arah perbuatan dan alat unttuk menyeleksi perbuatan.

3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

Tanggap siswa kepada gurunya bermacam-macam, masalah akan muncul

apabila ada siswa tertentu yang kurang senang terhadap gurunya , yang

mengakibatkan bidang pelajaran yang dipegang oleh guru tersebut

menjadi tidak disenangi.

Ketidak sukaan siswa terhadap guru tersebut mungkin terjadi karena :

- guru tersebut kurang bervariasi dalam mengajar atau

- gaya mengajar guru tidak sejalan dengan gaya belajar siswa.,

- guru kurang dapat menguasai keadaan kelas

- guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan

kreatifitas dan kegairahan belajar siswa

Hal ini kurang menguntungkan guru.

Oleh sebab itu jadilah guru yang bijaksana adalah guru yabf pandai

menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa dengan cara

mempunyai gaya mengajar dan pendekatan yang sesuai dengan

psikologis siswa misalnya disela-sela pelajaran selalu diselingi humor

dengan pendekatan edukatif.

3
4. Memberikan Kemungkian Pilihan dan Fasilitas Belajar Individual

Seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang

mendukung dalam proses beajar mengajar. Penguasaan metode pelajaran

yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode , tetapi

lebih banyak lagi. Selain itu, seorang guru harus menguasai tiga

ketrampilan meliputi :

 Metode

 Media

 Pendekatan

Apabila seorang guru mengusai ketiga ketrampilan tersebut diatas, maka

guru tersebut sangat mudah melakukan pengembangan variasi mengajar

untuk mencipkan lingkungan belajar yang kondusif.

Fasilitas merupakan kelengkapan yang diperlukan disekolah. Fasilitas

dapat berfungsi sebagai :

 Sebagai alat bantu pengajaran

 Sebagai alat peraga

 Sebagai sumber belajar

Kelengkapan fasilitas belajar tersebut mempengaruhi guru dalam

pemilihan metode pengajaran.

5. Mendorong Anak Didik untuk Belajar

Seorang guru harus menyediakan lingkungan belajar, kewajiban siswa

adalah belajaar, kedua kegiatan tersebut menyatu dalam sebuah interaksi

pengajaran yang disebut interaksi edukatif. Lingkungan pengajaran yang

kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk

selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar.

4
Belajar memerlukan motivasi sebagai pendorong bagi anak didik adalah

motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu

pengetahuan.

Anak didik yang kurang senang menerima pelajaran tidak harus terjadi ,

karena hal itu sangat menghambat proses belajar mengajar, oleh sebab iu

guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong

anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Untuk hal ini , cara akurat

yang seharusnya dilakukan guru adalah mengembangkan variasi belajar,

baik dalam gaya mengajar,dalam penggunaan media dan bahan

pelajaran

B. PRINSIP PENGGUNAAN

Lingkungan yang kondusif dan menyenangkan dalam suasana belajar

sangat diperlukan agar dapat menggariahkan belajar siswa dan merangsang

siswa menjadi aktif

Prinsip - prinsip penggunaan variasi mengajar adalah sebagai berikut :

1. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua variasi

digunakan , selain juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk

setiap jenis variasi. Semua itu untuk mencapai tujuan belajar.

2. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan , sehingga saat

proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian anak didik dan

proses belajar tidak terganggu

3. Penggunaan komponen variasi harus benar – benar terstruktur dan

direncanakan oleh guru. Karena itu memerlukan penggunaan yang luwes ,

spontan , sesuai dengan umpan balik yang diterima oleh siswa.


5
Bentuk umpan balik ada dua yaitu :

a. Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan

keterlibatan siswa

b. Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajar

C. KOMPONEN – KOMPONEN VARIASI MENGAJAR

Ketrampilan
Mengadakan Variasi

Variasi Variasi Variasi Pola


Mengajar Media dan Bahan Interaksi dan
` Kegiatan

 Suara  Visual  Klasikal


 Memusatkan Perhatian  Audio  Kelompok
 Kesenyapan  Taktil  Perorangan
 Kontak Pandang  Dsikusi, Latihan,
 Variasi Gerakan Badan Demontrasi dll
 Mengubah Posisi

Ketrampilan
Memberikan Penguatan

6
Jenis
Syarat

Verbal Non Verbal

 Gerak Mendekati
 Hangat dan Antusias
 Mimik
 Bermakna
 Sentuhan
 Respon Positif
 Kegiatan
 Jelas sasaran
 Token
 Segera
 Variasi

Komponen variasi mengajar dapat dibagi dalam tiga kelompok besar

yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan , serta variasi

interaksi.

Uraian yang mendalam mengenai ketiga kelompok variasi ini akan dibahas .

1. Variasi Gaya Mengajar

Variasi ini meliputi variasi suara , variasi gerakan anggota badan, dan

variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi anak didik , variasi

tersebut dilihat sebagai suatu yang energik, antusias, bersemangat, dan

semuanya memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperti itu

dalam proses belajar mengajar akan :

 menjadi dinamis dan

 mempertinggi komunikasi antara guru dan anak didik,

 menolong penerimaan bahan pelajaran dan

7
 memberi stimulasi .

Variasi gaya mengajar ini adalah sebagai berikut :

a. Variasi Suara

Suara guru dapat bervariasi dalam intonasi , nada, volume dan

kecepatan. Guru dapat mendramatisir suatu peristiwa,

menunjukkan hal – hal yang dianggap penting, berbicara secar

pelan dengan seorang anak didik , atau berbicara secar tajam

dengan anak didik yang kurang perhatian dan lain-lain.

b. Penekanan (focusing)

Berfungsi untuk menfokuskan perhatian anak didik pada suatu

aspek yang penting atau aspek kunci, digunakan penekanan verbal.

Penekana tersebut biasanya dikombinasikan dengan gerakan

anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari atau memberi

tanda pada papan tulis.

c. Pemberian Waktu ( Pausing)

Untuk mendapatkan perhatian anak didik , dapt dilakukan dengan

mengubah suara menjadi sepi , dari suatu kegiatan menjadi tanpa

kegiatan atau diam, dari akhir bagian pelajaran kebagian

berikutnya. Dalam keterampilan bertanya , pemberian waktu dapat

diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan , untuk

mengubahnya menjadi pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya .

Bagi anak didik , pemberian waktu dipakai untuk

mengorganisasikan jawaban agar menjadi lengkap.

d. Kontak Pandang

8
Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan anak didik, sebaiknya

mengarahkan pandangan ke seluruh kelas, menatap mata setiap

anak didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan

menghindari hilangnya kepribadian.

e. Gerakan Anggota Badan ( Gesturing)

Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian

yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik

perhatian saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti

pembicaraan.

f. Pindah Posisi

Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu

menarik perhatian anak didik, dapt meningkatkan kepribadian guru.

Gerakan tersebut misalnya dari depan ke belakang, dari sisi kiri ke

sisi kanan atau dari posisi duduk kemudian berubah menjadi posisi

berdiri.Yang pentinag setiap perubahan ada tujuannya dan tidak

menjemukan.

2. Variasi Media dan Bahan

Setiap anak mempunyai kemampuan indra yang tidak sama baik

pendengaran maupun penglihatan, juga kemampuan berbicara. Ada anak

yang suka membaca, ada yangsuka mendengarkan dulu baru mambaca

atau sebaliknya.

Ada tida komponen dalam variasi penggunan media yaitu, media

pandang, media dengar dan media taktil.

a. Variasi Media Pandang (Visual )

9
Pengunaan media visual dapat diartikan sebagai penggunaan alat

dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah,

globe, peta , film , slide, TV, Radio , grafik, model , demontrasi dan

lianlainnya. Penggunaan media tersebut mempunyai keuntungan :

i. Membantu secara konkret konsep berpikir, dan mengurangi

respon yang kurang bermanfaat

ii. Memiliki secar potensial perhatian anak didik pada tingkat

yang tinggi

iii. Dapat membuat hasil belajar yang nyata yang akan

mendorong kegiatan mandiri anak didik

iv. Mengembangkan cara berpikir berkesinambungan, seperti

halna dalam film

v. Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat

yang lain

vi. Menambah frekuensi kerja, lebih dalam dan variasi belajar

b. Variasi Media Dengar ( Audio)

Pada umumnya dalam proses belajar di kelasm suara guru adalah

alat utama dalam komunikasi. Variasi dalam pengunaan media

dengan memerlukan sekali saling bergantian atau kombinasi

dengan media pandangan ( visual ) dan media taktil (interaksi)

c. Variasi Media Taktil ( Interaksi )

Pengunaan media yang memberikan kesempatan kepada anak didik

untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran.

Dalam hal ini akan melibatkan anak didik dalam kegiatan

10
penyusunan atau pembuatan model, yang hasilnya dapat

disebutkan sebagao media taktil. Kegiatan tersebut dapat dilakukan

secara individu ataupun kelompok kecil.

3. Variasi Interaksi

Dalam pola interaksi antara guru dan anak didik memiliki rentangan

yang bergerak dari dua kutub yaitu :

a. Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan

dari guru

b. Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh

guru , dimana guru berbicara kepada anak didik

Bila guru berbicara dapat melalui beberapa kategori : Filling

persetujuan, Penghargaan ataupeningkatan, Menggunakan pendapat anak

didik, Bertanya, Ceramah ,Memberi petunjuk, Mengkritik.

Bila Anak didik dapat berbicara melalui : Pemberian respon,

Pengambilan prakarsa.

Bila guru mengajukan pertanyaan dapat juga divariasikan sesuai dengan

domain kognitif dari Bloom, pertanyaan dapat juga diajukan keseluruh

kelas atau ditujukan kepada anak didik, maka dapat berbentuk :

mendengarkan ceramah guru, mengajukan pendapat pada diskusi

kelompok kecil , bekerja individual atau kerja kelompok, membahas

secara keras atau secara pelan, melihat film , bekerja di laboratoriu,.

KESIMPULAN
11
Variasi mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar .

Komponen-komponen variasi menajar seperti variasi gaya mengajar, variasi

media, dan bahan ajaran dan variasi interaksi , mutlak dikuasi oleh guru

untuk menggairahkan belajar anak didik dalam waktu relatif lama dalam

suatu pertemuan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Drs Syaiful Bahri Djamara dan Drs Aswan Zain; Strategi Belajar
Mengajar, :Penerbit Rhineka Cipta, Cetakan ke tiga , Agustus 2006, Jakarta
2. Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata,; Landasan Psikologis Proses
Pendidikan,;Penerbit PT Remaja Rosdakarta, Cetakan ke dua, Oktober
2004, Bandung.

12
3. Roestiyah N K; Strategi Belajar Mengajar ; Penerbit Rhineka Cipta,
Cetakan ke tujuh , Maret 2008, Jakarta
4. Moh Uzer Usman dan Lilis SEtiawati; Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, ,;Penerbit PT Remaja Rosdakarta, Cetakan pertama, 1993,
Bandung.
5. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2003
6. Hamalik, O, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, 1992
7. Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, Rineka Cipta, Jakarta, 2005
8. Prof. Dr Azhar Arsyad,M.A , Media Pembelajaran, PT Rajagrafindo, edisi ke
9 , 2007. Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai