Anda di halaman 1dari 10

HASIL PENGAMATAN

1. Hasil Pengamatan Di SMK NEGERI 2 PINRANG

A. Pemahaman Standar dan Pelaksanaan SPMI

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Pinrang


Nama Kepala Sekolah : SYAMSUAR, S.Pd., M.Pd.
Alamat Sekolah : Jl. Kesehatan Kel. Penrang Kec. Watang Sawitto Kab. Pinrang
Hari/ tanggal : Senin, 05 Agustus 2019

Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman sekolah terhadap standar mutu serta untuk mengetahui sejauh mana sekolah sudah
memahami dan melaksanakan SPMI

Catatan Hasil Pengamatan

1. Pemahaman Warga sekolah mengenai Standar Mutu, K13, SNP dan PMI
 Kepala sekolah yang tahu bahwa Acuan utama sistem penjaminan mutu adalah 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
 Tersedia di sekolah dokumen 8 SNP serta beberapa literature terkait dengan SNP. Akan tetapi warga sekolah belum paham tentang Standar
Mutu, SPMI.
 Warga sekolah belum pernah mendapatkan sosialisasi berbagai peratuaran dan perundang-uandangan terkait SPMP, SPMI dan 8 SNP.

2. Pemahaman warga sekolah mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


• Warga Sekolah memiliki komitmen mutu yang disepakati dan disetujui bersama oleh warga sekolah.
• Sekolah tidak atau belum membentuk TPMPS yang bisa mengawal keterlaksanaan SPMI.
Catatan Hasil Pengamatan
3. Keberadaan TPMPS di sekolah
Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)
• Sekolah belum membentuk TPMPS
• Sekolah belum memanfaatkan rapor mutu Sekolah telah menyusun dokumen perencanaan pemenuhan mutu dalam bentuk RKS (RKJM dan
RKAS)
4. Pemahaman TPMPS tentang peran dan fungsinya di sekolah.
• Sekolah membentuk TPMPS
• Sekolah menentukan penanggungjawab pada setiap kegiatan pemenuhan mutu
• Sekolah menetapkan kerangka waktu pelaksanaan kegiatan pemenuhan mutu
5. Pelaksanaan siklus SPMI
Pelaksanaan siklus SPMI, tidak sesuai dengan tahapan-tahapannya
• Sekolah menyusun dokumentasi hasil pelaksanaan pemenuhan mutu.
• Sekolah menetapkan skala prioritas dalam pelaksanaan pemenuhan mutu.
• Sekolah melibatkan pengawas, kepala sekolah, guru, siswa, komite sekolah, tenaga kependidikan, Pemerintah daerah dalam pelaksa naan
pemenuhan mutu
6. Pelaksanaan Pemetaan mutu
• Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan/EDS berdasarkan SNP
• TPMPS melakukan analisis kekuatan, kelemahan dan membuat rekomendasi pemenuhan/peningkatan mutu berdasarkan rapor mutu
• Sekolah memanfaatkan memiliki Rapor mutu selama 3 tahun terakhir

7. Penyusunan Perencanaan berdasarkan Rapor Mutu

• TPMPS melakukan analisis peningkatan capaian SNP berdasarkan rapor mutu tahun terakhir
8. Peran kepala sekolah dalam menjalankan SPMI.

• Kepala sekolah adalah motivator dan pendorong bagi warga sekolah dalam melaksanakan penjaminan mutu di sekolah
Analisis Hasil Pengamatan
1. Hal yang sudah baik:
 Sekolah memiliki dokumen Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Sekolah telah menetapkan dan Menerapkan standar mutu yang akan digunakan sebagai acuan penjaminan mutu
Hal yang Belum baik:
Pemahaman Warga sekolah mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP) rendah.
 Warga sekolah belum sepenuhnya memahami indicator SNP,
 Sekolah belum paham indicator mutu yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Capaian Rapor Mutu Sekolah rendah .
2. Hal yang sudah baik:
 Warga Sekolah memiliki komitmen mutu yang disepakati dan disetujui bersama oleh warga sekolah.
 Warga sekolah berasumsi bahwa, hanya Sekolah yang berlabel sebagai "sekolah model" saja yang sibuk melakukan SPMI, sedangkan sekolah-
sekolah yang tidak "bertatus" sebagai sekolah model kurang peduli melakukan SPMI.
Hal yang belum baik:
 SPMI masih asing di telinga para warga sekolah. Hal ini benar, karena selama ini, pendataan yang dilakukan oleh LPMP dikerjakan langsung
oleh operator sekolah.
 Sekolah tidak atau belum membentuk TPMPS untuk mengawal SPMI dalam bentuk Surat Keputusan
 Capaian Rapor Mutu Sekolah rendah
3. Keberadaan TPMPS di sekolah
Hal yang sudah baik:
 Saat ini, telah banyak tim dibentuk di dalam sekolah dan bekerja secara parsial sehingga menyebabkan beban kerja yang besar bagi sekolah dan
proses pengelolaan sekolah menjadi tumpang tindih, tidak efektif dan tidak efisien.
 Dokumen RKS dan RKSAS ada si sekolah
Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang belum baik:


 Warga sekolah belum memahami, arti penting dan keberadaan TPMS di Sekolah dalam rangka penjaminan pencapaian mutu.
 Belum ada Tim (TPMPS) yang dibentuk atau di SK-kan oleh kepala sekolah.
 Sekolah menyusun dokumen perencanaan pemenuhan mutu dalam bentuk RKS (RKJM dan RKAS) namun tanpa melalui pemetyaan mutu
terlebih dahulu
 Sekolah belum memanfaatkan hasil analisis rapor mutu sebagai dasar menentukan program dan kegiatan perencanaan pemenuhan/peningkatan
mutu

Hal yang sudah baik:


 Kepala Sekolah telah membentuk TPMPS di Sekolah dan telah di SK-kan. Namun tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
 Dalam pelaksananaan keseharian, anggota TPMPS adalah juga personil yang terlibat dalam beberapa organisasi kelembagaan di sekolah.
Hal yang belum baik:
 Terjadi tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu
Pendidikan Sekolah, yang baru di bentuk.
 TPMPS, belum mengetahui peran dan fungsinya di sekolah dalam rangka penjaminan mutu di satuan pendidikan.

5. Warga sekolah telah memahami fungsi dan keberadaan SPMI dalam rangka peningkatan mutu.
Hal yang sudah baik:
 Ada kemauan dan komitmen bersama sesama warga sekolah melaksanakan penjaminan dan peningkatan mutu di sekolah.
 Sekolah melibatkan pengawas, kepala sekolah, guru, siswa, komite sekolah, tenaga kependidikan, Pemerintah daerah dalam pelaksa naan
pemenuhan mutu
Hal yang belum baik:
 Warga sekolah belum memahami tahapan-tahapan ataupun siklus dari pelaksanaan SPMI.
Analisis Hasil Pengamatan

 RKS disusun tanpa lebih dahulu mengadakan pemetaan mutu, untuk mengetahui hal-hal yang perlu dimuat dalam rencana kerja sekolah.
 Mereka menyusun rencana kerja sekolah tanpa melihat hal-hal yang menjadi prioritas dan perlu segera ditangani dalam rangka pencapaian dan
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
 Tidak ada Instrumen Pemetaan Mutu atau hasil analisis Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

6. Pelaksanaan Pemetaan mutu


Hal yang sudah baik:
 Sekolah telah menyusun hasil EDS,
 Sekolah telah memiliki Dokumen RKS dan RKAS
 Sekolah telah memiliki Rapor Mutu
Hal yang belum baik:
Warga sekolah tidak mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan pemetaan mutu dengan benar berdasarkan SPMI.
 Sekolah tidak memanfaatkan hasil analisis rapor mutu (kekuatan, kelemahan dan rekomendasi) sebagai dasar menentukan program dan
kegiatan perencanaan pemenuhan/peningkatan mutu.
 Sekolah memiliki EDS, yang selama ini dilakukan hanya dengan mengcopy dokumen yang sudah ada sebelumnya.
 Rencana peningkatan mutu atau program dalam RKS tidak sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu sekolah. Hal ini terjadi karena, sekolah
tidak melakukan EDS atau pemetaan mutu.
 Program dalam RKS tidak sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu serta tidak menganut skala prioritas.

7. Hal yang sudah baik:


Sekolah telah menyusun dan memiliki dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah ) dalam jangka pendek, yaitu, Rencana Kerja Tahunan (RKT),
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) serta Rencana Kerja Jangka Menegah (RKJM)
Hal yang belum baik:
 Penyusunan RKS dan RKAS sekolah tidak berdasarkan perolehan Rapor Mutu sekolah
Analisis Hasil Pengamatan

 Dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah ) Sekolah yang ada tidak mengacu kepada hasil pemetaan mutu dan rapor mutu yang telah diperoleh
sekolah.
8. Peran Kepala Sekolah
Hal yang belum baik:
 Kepala Sekolah telah berperan sebagai manajer, inovator, motivator, dalam pelaksanaan SPMI di Sekolah
 Kepala Sekolah Menunjukkan kegigihan & kemauan dan kesabaran dalam melaksanakan tugasnya.
 Keteladanan Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan
Hal yang belum baik:
 Kepala Sekolah Belum Mampu mengembangkan dan mengelola sumber daya dengan baik.
 Pemahaman Kepala Sekolah mengenai SPMI kurang.
 Tidak ada pembagian tugas yang jelas dari kepala sekolah kepada personil sekolah tentang SPMI, yang terlibat dalam beberapa organisasi
kelembagaan di sekolah.

Solusi/Tindak lanjut

1. Alternatif solusi:
 Sekolah melaksanakan bedah 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Warga sekolah segera mengundang narasumber untuk memberikan pendalamanan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Warga sekolah segera diberikan dan diasakan sosialisasi tentang SNP.
Solusi/Tindak lanjut

2. Alternatif solusi:

 Perlu pemahaman dan pengenalan terhadap warga sekolah mengenai Konsep SPMI.
 Adakan Sosialisasi Tentang Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk peningkatan Mutu Pendidikan.

..

3. Alternatif solusi:
 Mengadkan sosialisasi tentang keberdaan, Fungsi dan Kedudukan TPMPS di Sekolah
 Segera membentuk Tim (TPMPS) untuk selanjutnya di SK-kan oleh Kepala Sekolah.

4. Alternatif solusi:
Mengadakan sosialisasi tentang Peran dan Fungsi TPMPS di Sekolah.
 Segera dilakukan pembagian tugas dan peran masing-masing kelembagaan di sekolah.
 .Adakan sosialisasi mengenai peran dan fungsi serta Tugas Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)

5. Alternatif solusi:
Dalam rangka penjaminan pencapaian dan peningkatan mutu di sekolah Perlu diadakan Sosialisasi tentang siklus dan tahapan-tahapan
pelaksanaan SPMI
 .Sekolah mengadakan pemetaan mutu sebelum menyusun RKS
 Sekolah menyusun RKS berdasarkan hasil pemetaan mutu/ EDS

6. Alternatif solusi:

Sekolah menyusun rencana peningkatan mutu berdasarkan atas hasil pemetaan mutu atau EDS yang telah dilakukan.
Solusi/Tindak lanjut

 Sekolah menyusun Instrumen Pemetaan mutu atau EDS berdasarkan kondisi nyata sekolah.
 Sekolah menyusun program untuk dimuat dalam RKS berdasarkan skala prioritas.
.

7. Alternatif solusi:
Melaksanakan perencanaan peningkatan mutu berdasarkan hasil EDS serta berdasarkan data rapor mutu yang ada di sekolah
• Membuat RKS (Rencana Kerja Sekolah) berdasarkan data dalam Rapor Mutu sekolah
• Menyusun perencanaan peningkatan mutu yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
8. . Alternatif solusi:
Kepala Sekolah mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki
Kepala sekolah membagi-bagi tugas dan tanggungjawab pengembangan organisasi internal sekolah kepada masing-masing personil sekolah

Aktifitas Pendampingan yang dilakukan

1. Solusi dan pendampingan yang dilakukan pengawas :


 Menjadi narasumber dalam sosialisasi standar
 Memberikan layanan konsultasi standar
 Pengawas Sekolah mengadakan Sosialisasi tentang SNP di Sekolah binaan
Aktifitas Pendampingan yang dilakukan

2. Pengawas Sekolah mengadakan pertemuan dengan Warga sekolah dalam rangka Mensosialisasikan Pentingnya SPMI di laksanakan di
Sekolah binaan

 3. Pengawas Sekolah mengadakan pertemuan dengan Warga sekolah dalam rangka Mensosialisasikan Pentingnya SPMI di laksanakan di Sekolah
binaan
 Mendampingi sekolah dalam rangka pembentukan TPMPS

 4. Pengawas Sekolah mengadakan pertemuan dengan Warga sekolah dalam rangka Mensosialisasikan Peran dan Fungsi TPMPS di sekolah.
 Mendampingi sekolah dalam rangka pembagian tugas dan peran masing-masing kelembagaan di sekolah.

 5. Menjadi nara sumber dalam acara Sosisalisasi tentang Siklus dan Tahapan-tahapan SPMI di sekolah
 Mendampingi sekolah dalam menyusun Instrumen Pemetaan mutu/ EDS sekolah.
 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan
penjaminan mutu pendidikan

 6. Melakukan Pendampingan dalam menyusun Instrumen EDS.


 Melakukan Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu
 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan
penjaminan mutu pendidikan.
 7. Melakukan pendampingan dalam rangka penyusunan rencana kerja sekolah yang berdasarkan atas rapor mutu yang telah ada di sekolah
• Mendampingi sekolah dalam menyusun dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah) yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
8. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan
dan penjaminan mutu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai