Anda di halaman 1dari 14

4.

HASIL PENGAMATAN DI SMKS DDI KABALLANGAN PINRANG

A. PEMAHAMAN STANDAR DAN PELAKSANAAN SPMI

Nama Sekolah : SMKS DDI KABALLANGAN PINRANG


Alamat Sekolah : Jalan Poros Polman, Kaballangan Kec. Duampanua Kab. Pinrang
Nama Kepala Sekolah : JONI SETIAWAN, S.Pd.
Hari/ tanggal : Jumat, 30 Agustus 2019

Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman sekolah terhadap standar mutu serta untuk mengetahui sejauh mana sekolah
sudah memahami dan melaksanakan SPMI

Aktifitas
ASPE Catatan Hasil
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindak lanjut Pendampingan yang
K Pengamatan
dilakukan
1. Pemahaman Warga
1. sekolah mengenai 1. Hal yang sudah baik: 1. Alternatif solusi: 1. Solusi dan
Standar Standar Mutu,  Sekolah memiliki dokumen Standar  Sekolah melaksanakan bedah pendampingan yang
Mutu/ rendah. Nasional Pendidikan (SNP) 8 Standar Nasional dilakukan :
SNP Acuan utama sistem Sekolah telah menetapkan dan Pendidikan (SNP)  Menjadi narasumber
penjaminan mutu Menerapkan standar mutu yang akan  Warga sekolah segera dalam sosialisasi
pendidikan dasar dan digunakan sebagai acuan penjaminan  Sekolah mengundang standar
menengah adalah mutu narasumber untuk  Memberikan layanan
Standar Nasional Hal yang Belum baik: memberikan pendalamanan konsultasi standar
Pendidikan (SNP) yang Pemahaman Warga sekolah mengenai tentang Standar Nasional  Pengawas Sekolah
ditetapkan oleh Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pendidikan (SNP) mengadakan
pemerintah pusat melalui rendah. Sosialisasi tentang
SNP di Sekolah binaan
Aktifitas
ASPE Catatan Hasil
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindak lanjut Pendampingan yang
K Pengamatan
dilakukan
Badan Standar Nasional  Warga sekolah belum sepenuhnya  Warga sekolah segera
Pendidikan (BSNP). memahami indicator SNP, diberikan dan diasakan
 Sekolah belum paham indicator mutu sosialisasi tentang SNP.
yang memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
 Capaian Rapor Mutu Sekolah, rendah
2. 2. Pemahaman warga 2. Warga sekolah memahami dan tahu akan 2. Perlu pemahaman dan 2. Pengawas Sekolah
SPMI sekolah mengenai arti pentingnya peningkatan mutu, akan pengenalan terhadap warga mengadakan
Sistem Penjaminan tetapi mereka belum paham dan mengerti sekolah mengenai Konsep pertemuan dengan
Mutu Internal tentang SPMI yang dikembangkan oleh SPMI. Warga sekolah dalam
(SPMI) LPMP.  Adakan Sosialisasi Tentang rangka
. SPMI adalah sistem  SPMI masih asing di telinga para warga Pentingnya Sistem Mensosialisasikan
penjaminan mutu sekolah. Hal ini benar, karena selama Penjaminan Mutu Internal Pentingnya SPMI di
yang berjalan di ini, pendataan yang dilakukan oleh (SPMI) untuk peningkatan laksanakan di Sekolah
dalam satuan LPMP dikerjakan langsung oleh operator Mutu Pendidikan. binaan
pendidikan dan sekolah.
dijalankan oleh  Warga sekolah berasumsi bahwa, hanya
seluruh komponen Sekolah yang berlabel sebagai "sekolah
dalam satuan model" saja yang sibuk melakukan
pendidikan SPMI, sedangkan sekolah-sekolah yang
tidak "bertatus" sebagai sekolah model
kurang peduli melakukan SPMI.
3. 3. Keberadaan TPMPS 3. Keberadaan TPMPS di sekolah 3. Mengadkan sosialisasi  3. Pengawas Sekolah
TPMPS di sekolah tentang keberdaan, Fungsi dan mengadakan pertemuan
Aktifitas
ASPE Catatan Hasil
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindak lanjut Pendampingan yang
K Pengamatan
dilakukan
Tim Penjamin Mutu  Saat ini, telah banyak tim dibentuk di Kedudukan TPMPS di dengan Warga sekolah
Pendidikan Sekolah dalam sekolah dan bekerja secara parsial Sekolah dalam rangka
(TPMPS) adalah sehingga menyebabkan beban kerja yang  Segera membentuk Tim Mensosialisasikan
organisasi internal ) yang besar bagi sekolah dan proses (TPMPS) untuk selanjutnya di Pentingnya SPMI di
merupakan tim pengelolaan sekolah menjadi tumpang SK-kan oleh Kepala Sekolah. laksanakan di Sekolah
independen di luar tindih, tidak efektif dan tidak efisien. binaan
manajemen sekolah yang  Warga sekolah belum memahami, arti  Mendampingi sekolah
bergerak serta serta penting dan keberadaan TPMS di dalam rangka
focus pada Peningkatan Sekolah dalam rangka penjaminan pembentukan TPMPS
dan penjaminan Mutu pencapaian mutu.
 Belum ada Tim (TPMPS) yang dibentuk
atau di SK-kan oleh kepala sekolah.
4. 4. Pemahaman  Kepala Sekolah telah membentuk 4. Mengadakan sosialisasi  4. Pengawas Sekolah
TPMPS TPMPS tentang peran TPMPS di Sekolah dan telah di SK-kan. tentang Peran dan Fungsi mengadakan pertemuan
dan fungsinya di Namun tidak berjalan sebagaimana yang TPMPS di Sekolah. dengan Warga sekolah
sekolah. diharapkan.  Segera dilakukan pembagian dalam rangka
 Terjadi tumpang-tindih peranan antara tugas dan peran masing- Mensosialisasikan Peran
kelembagaan sekolah yang dipimpin masing kelembagaan di dan Fungsi TPMPS di
oleh Kepala Sekolah dengan sekolah. sekolah.
kelembagaan Tim Penjaminan Mutu  .Adakan sosialisasi mengenai  Mendampingi sekolah
Pendidikan Sekolah, yang baru di peran dan fungsi serta Tugas dalam rangka
bentuk. Tim Penjamin Mutu pembagian tugas dan
Pendidikan Sekolah (TPMPS) peran masing-masing
kelembagaan di sekolah.
Aktifitas
ASPE Catatan Hasil
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindak lanjut Pendampingan yang
K Pengamatan
dilakukan
 TPMPS, belum mengetahui peran dan
fungsinya di sekolah dalam rangka
penjaminan mutu di satuan pendidikan.

5. 5. Pelaksanaan 5. Warga sekolah telah memahami 5. Dalam rangka penjaminan  5. Menjadi nara sumber
Siklus siklus SPMI fungsi dan keberadaan SPMI dalam pencapaian dan peningkatan dalam acara Sosisalisasi
SPMI Pelaksanaan siklus rangka peningkatan mutu. mutu di sekolah Perlu tentang Siklus dan
SPMI, tidak sesuai  Ada kemauan dan komitmen bersama diadakan Sosialisasi tentang Tahapan-tahapan SPMI
dengan tahapan- sesama warga sekolah melaksanakan siklus dan tahapan-tahapan di sekolah
tahapannya penjaminan dan peningkatan mutu di pelaksanaan SPMI  Mendampingi sekolah
sekolah.  .Sekolah mengadakan dalam menyusun
 RKS disusun tanpa lebih dahulu pemetaan mutu sebelum Instrumen Pemetaan
mengadakan pemetaan mutu, untuk menyusun RKS mutu/ EDS sekolah.
mengetahui hal-hal yang perlu dimuat  Sekolah menyusun RKS
dalam rencana kerja sekolah. berdasarkan hasil pemetaan
 Tidak ada Instrumen Pemetaan Mutu mutu/ EDS
atau hasil analisis Evaluasi Diri Sekolah
(EDS)

6. 6. Pelaksanaan 6. Warga sekolah tidak mengetahui 6. Sekolah menyusun rencana  6. Melakukan


Pemetaa Pemetaan mutu langkah-langkah dalam melaksanakan peningkatan mutu Pendampingan dalam
n mutu Langkah pertama pemetaan mutu dengan benar berdasarkan atas hasil menyusun Instrumen
yang harus dilakukan berdasarkan SPMI. pemetaan mutu atau EDS EDS.
adalah melakukan yang telah dilakukan.
Aktifitas
ASPE Catatan Hasil
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindak lanjut Pendampingan yang
K Pengamatan
dilakukan
pemetaan/EDS  Penyusunan EDS, selama ini dilakukan  Sekolah menyusun Instrumen  Melakukan
berdasarkan SNP hanya dengan mengcopy dokumen yang Pemetaan mutu atau EDS Pendampingan dalam
sudah ada sebelumnya. berdasarkan kondisi nyata Penyusunan Rencana
 Rencana peningkatan mutu atau program sekolah. Peningkatan Mutu
dalam RKS tidak sesuai dengan  Sekolah menyusun program  Melakukan pembinaan,
kebutuhan peningkatan mutu sekolah. untuk dimuat dalam RKS pembimbingan,
Hal ini terjadi karena, sekolah tidak berdasarkan skala prioritas. pendampingan, dan
melakukan EDS atau pemetaan mutu. . supervisi terhadap
 Program dalam RKS tidak sesuai dengan pelaku pendidikan di
kebutuhan peningkatan mutu serta tidak satuan pendidikan dalam
menganut skala prioritas. pengembangan dan
penjaminan mutu
pendidikan.

7. 7. Penyusunan 7. Sekolah telah menyusun dan memiliki 7. Melaksanakan perencanaan  7. Melakukan


Rapor Perencanaan dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah ) peningkatan mutu pendampingan dalam
Mutu berdasarkan rapor dalam jangka pendek, yaitu, Rencana berdasarkan hasil EDS serta rangka penyusunan
mutu Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja berdasarkan data rapor mutu rencana kerja sekolah
dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang ada di sekolah yang berdasarkan atas
serta Rencana Kerja Jangka Menegah • Membuat RKS (Rencana rapor mutu yang telah
(RKJM) Kerja Sekolah) berdasarkan ada di sekolah
 Penyusunan RKS dan RKAS sekolah data dalam Rapor Mutu • Mendampingi sekolah
tidak berdasarkan perolehan Rapor Mutu sekolah dalam menyusun
sekolah dokumen RKS
Aktifitas
ASPE Catatan Hasil
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindak lanjut Pendampingan yang
K Pengamatan
dilakukan
 Dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah • Menyusun perencanaan (Rencana Kerja
) Sekolah yang ada tidak mengacu peningkatan mutu yang sesuai Sekolah) yang sesuai
kepada hasil pemetaan mutu dan rapor dengan kebutuhan sekolah dengan kebutuhan
mutu yang telah diperoleh sekolah. sekolah
8. Peran 8. Peran kepala sekolah 8. Kepala Sekolah telah berperan sebagai 8. Kepala Sekolah 8. Melakukan
kepala dalam menjalankan manajer, inovator, motivator, dalam mengoptimalkan pemanfaatan pembinaan,
sekolah SPMI. pelaksanaan SPMI di Sekolah sarana dan prasarana yang pembimbingan,
Kepala Sekolah Menunjukkan kegigihan & dimiliki pendampingan, dan
kemauan dan kesabaran dalam melaksanakan Kepala sekolah membagi-bagi supervisi terhadap
tugasnya. tugas dan tanggungjawab pelaku pendidikan di
Keteladanan Kepala Sekolah, Pendidik, dan pengembangan organisasi satuan pendidikan dalam
Tenaga Kependidikan internal sekolah kepada pengembangan dan
Kepala Sekolah Belum Mampu masing-masing personil penjaminan mutu
mengembangkan dan mengelola sumber sekolah pendidikan.
daya dengan baik.
Pemahaman Kepala Sekolah mengenai SPMI
kurang.
Tidak ada pembagian tugas yang jelas dari
kepala sekolah kepada personil sekolah
tentang SPMI, yang terlibat dalam beberapa
organisasi kelembagaan di sekolah.
B. MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Sekolah : SMKS DDI KABALLANGAN PINRANG


Alamat Sekolah : Jalan Poros Polman, Kaballangan Kec. Duampanua Kab. Pinrang
Nama Kepala Sekolah : JONI SETIAWAN, S.Pd.
Hari/ tanggal : RABU, 23 september 2019

Tujuan: untuk melihat keterlaksanaan penjaminan mutu pendidikan pada manajemen yang dilakukan oleh sekolah, kendala apa yang
dihadapi sekolah, upaya apa yang sudah dilakukan hingga tindaklanjut apa yang akan dilaksanakan sekolah kedepannya yang akan
meningkatkan pelaksanaan dan pengelolaan manajemen yang ada di sekolah.
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
Tata Tata Tertib/ Peraturan Hal yang sudah baik : Sekolah perlu mensosialisasi kan Pengawas ikut serta
Tertib/ Akademik Sekolah memiliki Tata tertib atau kembali kepada siswa dan seluruh Mensosialisasikan
Peratur Peraturan dan tata tertib Peraturan akademik yang mengatur dan yang terlibat dan ter kait dengan Pentingnya Pelaksanaan
an ini bertujuan untuk mengikat orang-orang yang ada di sekolah mengenai Tata Tertib yang Tata Tertib Sekolah yang
Akade menjaga keseimbangan dalamnya. berlaku di Sekolah. disampaikan dalam
mik pergaulan siswa dalam Hal yang belum baik : Warga sekolah perlu melaksanakan pelaksanaan Upacara
kehidupan sekolah Akan tetapi tata tertib di sekolah belum Peraturan dan Tata Tertib sekolah Bendera yang dilakukan
berjalan dengan baik dalam mengatur secara Konsisten. setiap hari Senin.
standar aktifitas anak di sekolah. Salah satu upaya yang dapat
Pelaksanaan Tata tertib di sekolah dilakukan dalam rangka
belum sepenuhnya di perhatikan dan di menanggulangi pelanggaran tata
kontrol oleh guru. tertib sekolah adalah melalui
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
pembinaan akhlak yang dilakukan
oleh dewan guru staff dan yang
terlibat dalam lembaga sekolah.

Rencan Rencana Kerja Sekolah Hal yang sudah baik : Sekolah perlu mengadakan EDS atau Pengawas mendampingi
a Kerja Sekolah telah memiliki RKS (Rencana analisis SWOT sebelum menyusun sekolah dalam penyusunan
Sekola RKS (Rencana Kerja Kerja Sekolah) yang disusun sebagai RKS. RKS
h Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja dalam pengembangan Sekolah harus menyusun RKS Memberikan masukan
pedoman kerja dalam sekolah, dasar untuk melakukan berdasarkan kondisi nyata yang penyempurnaan terkait
pengembangan sekolah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan dihadapi saat ini, dalam mencapai penyusunan RKS
dasar untuk melakukan pengembangan sekolah. tujuan, baik jangka pendek maupun
monitoring dan evaluasi jangka menengah
pelaksanaan Hal yang belum baik : Sekolah perlu Menerapkan
pengembangan sekolah, Penyusunan RKS tersebut dilakukan manajemen partisipatif dengan
dan sebagai bahan acuan tanpa melakukakan EDS atau analisis melibatkan seluruh warga sekolah
untuk mengidentifikasi SWOT terlebih dahulu. dan stake holders dalam menyusun
serta mengajukan sumber Sekolah tidak melakukan Analisis RKS
daya yang diperlukan. terhadap Tantangan nyata yang ada dan
Apabila sekolah keliru dihadapi yang merupakan gap
dalam menetapkan sasaran (kesenjangan) antara tujuan yang ingin
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
dalam RKS, maka dapat dicapai sekolah dengan kondisi sekolah
dipastikan hasil analisis saat ini.
dan program yang telah Sekolah tidak memperhatikan peluang
disusun akan menyimpang dan ancaman dari lingkungan eksternal,
dan tidak berguna untuk tidak menganalisis kekuatan dan
memecahkan persoalan. kelemahan internal, untuk kemudian
mencari dan menemukan strategi dan
program-program untuk memanfaatkan
peluang dan kekuatan yang dimiliki,
mengatasi tantangan dan kelemahan
yang ada, guna mencapai visi yang
diinginkan.
Sasaran sekolah juga belum
menggambarkan mutu dan kuantitas
yang ingin dicapai.
3 Hal yang sudah baik : Sekolah menambah dan Solusi dan pendampingan
Sekolah telah mengembangkan muatan mengupayakan buku pegangan untuk yang dilakukan :
local sesuai Kurikulum 2013 KTSP guru maupun untuk siswa Membantu guru mencari
KURIKULUM sekolah Sekolah perlu menyusun Silabus buku paket yang bias
Muatan Lokal Bahasa Muatan Lokal Bahasa Daerah Bugis Pembelajaran Bahasa Daerah Bugis dijadikan Buku Pegangan
Daerah sesuai dengan kondisi lingkungan Sekolah Mengembangkan Muatan Membimbing guru dalam
sekolah dalam rangka mengembangkan Lokal yang baru dan sesuai penyusunan Silabus
budaya daerah. kebutuhan dan kondisi lingkungan Pembelajaran
Hal yang belum baik : sekolah
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
Tidak ada buku pegangan untuk
pengembangan mata pelajaran baik
untuk guru maupun untuk siswea
Silabus Pembelajaran Tidak ada
Muatan Lokal hanya Bahasa Daerah
Bugis
4 Hal yang sudah baik : Sekolah melibatkan unsur guru, Pengawas mengikuti rapat
Sekolah membentuk Tim Pengembang komite, nara sumber, dan pihak lain penyusunnan dan
Kurikulum (TPK) yang di SK-kan oleh yang terkait dalam pengembangan pengembangan kurikulum
Pelibatan Unsur kepala sekolah kurikulum, termasuk dari Dinas sekolah
Pemangku Kepentingan Hal yang belum baik : pendidikan atau kantor kementerian
Sekolah tidak melibatkan guru dan agama.
Komite dalam pengembangan
Kurikulum
5 Ekstrakurikuler Hal yang sudah baik : Sekolah mengembangkan kegiatan
Pilihan ekstrakurikuler Siswa diberi kesempatan memilih jenis Kepramukaan sebagai kegiatan
yang beragam untuk kegiatan ekstrakurikuler yang ada di ekstrakurikulker wajib bagi anak
menumbuhkan dan sekolah Sekolah mencari guru yang sesuai
mengembangkan norma Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di dengan dan memenuhi persyaratan
dan tradisi sekolah atau sekolah yaitu Keagamaan (Remus), untuk kegiatan ekstrakurikulker
pembiasaan nilai-nilai Keolahragaan, Kesenian, wajib Kepramukaan
utama PPK. Kepemimpinan (LDK, PMR, Pramuka) Sekolah bekerjasama dengan
dan Keilmuan EC. KIR) DKC/Kwarcab Pinrang untuk
Hal yang belum baik : mencari Tenaga yang bisa
mengajarkan kepramukaan
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
Sekolah tidak mengembangkan kegiatan
Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikulker yang wajib
Tidak ada guru yang mahir dan
memenuhi persyaratan untuk
mengembangakan Kegiatan
Kepramukaan sebagai pilihan wajib.
6 Hal yang sudah baik : Pelaksanaan Upacara Bendera lebih Pengawas mengikuti
Sekolah mengembangkan pembiasaan ditingkatkan upacara bendera dan
5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Tata Tertib sekolah harus bertindak sebagai Pembina
Santun) dilaksanakan sesuai peraturan upacara
(Upacara, Sholat berjamaah, berdoa Sekolah mengangkat seorang guru
Pembiasaan nilai-nilai bersama, salam selamat datang) penanggungjawab untuk
utama PPK dalam Hal yang belum baik : terlaksananya Sholat berjamaah
keseharian seharian Pelaksanaan Upacara bendera belum siswa tanpa terkecuali
berjalan sesuai aturan karena masih
banyak peserta upacara yang terlambat
Tidak ada guru pemandu sebagai
penggungjawab dalam pelaksanaan
sholat berjamaah bagi siswa
Mushollah sekolah tidak muat untuk
Sholat berjamaah secara keseluruhan.
Ketersediaan dan Hal yang sudah baik: Alternatif solusi: Pengawas melakukan :
7. Kompetensi Guru Sekolah mengusulkan kebutuhan Melakukan pembinaan,
Keterse Guru kepada Dinas Pendidikan pembimbingan,
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
diaan Guru adalah pendidik, GURU Memiliki yang berlatar belakang Sekolah mengadakan kegiatan yang pendampingan, dan
dan yang menjadi tokoh, pendidikan yang sesuai dengan mata dapat menigkatkan kemampuan dan supervisi terhadap pelaku
Kompe panutan, dan identifikasi pelajaran yang diajarkan kompetensi guru, sepereti pendidikan di satuan
tensi bagi para peserta didik, Jumlah guru yang ada di sekolah telah mengadakan IHT, Workshop maupun pendidikan dalam
Guru dan lingkungannya. Oleh cukup untuk melaksanakan Kurikulum MGMP pengembangan dan
karena itu guru harus yang telah ditetapkan sekolah, Guru Honorer diikutkan dalam penjaminan mutu
memiliki standar kualitas Kepala Sekolah sekolah mengangkat kegiatan Diklat Pengembangan pendidikan
pribadi tertentu, yang Guru Honorer untuk terlaksananya Kompetensi guru
mencakup PBM Komitmen Sekolah:
tanggungjawab, wibawa, Hal yang Belum baik: Sekolah mengalokasikan Dana BOS
mandiri, dan disiplin Masih kekurangan Guru PNS untuk membayar guru Honorer.
Kompetensi Guru masih perlu
ditingkatkan
8 Komponen KTSP Hal yang sudah baik: TPK melampirkan contoh silabus dan Pengawas melakukan :
Sekolah telah membentuk TPK RPP salah satu mata pelajaran Melakukan pembinaan,
KTSP memuat Kondisi riil, potensi dan Sekolah membuat sendiri Kalender pembimbingan,
tantangan, Visi, misi dan tujuan Pendidikan pendampingan, dan
Struktur dan muatan Kurikulum Sekolah memasukkan Kegiatan supervisi terhadap pelaku
Pengaturan beban belajar Ekstrakuriukuler Pramuka sebagai pendidikan di satuan
Kalender Pendidikan pilihan Wajib pendidikan dalam
Hal yang belum baik: Sekolah melaksanakan Penilaian pengembangan dan
Tidak ada contoh silabus maupun RPP Harian dan Penilaian Tengah penjaminan mutu
dari salah satu Mata Pelajaran Semester pendidikan
Kalender Pendidikan tidak jelas
Kegiatan Ekstrakuriukuler Pramuka
Wajib tidak Nampak dalam KTSP
ASPE Catatan Hasil Aktifitas Pendampingan
Analisis Hasil Pengamatan Solusi/Tindaklanjut
K Pengamatan yangdilakukan
Sekolah tidak melaksanakan Penilaian
Harian dan Penilaian Tengah Semester

8.Saran Kondisi Sarpras Hal yang sudah baik: Alternatif solusi: Solusi dan pendampingan
a dan Sekolah memiliki Rasio sekolah sudah sesuai Sekolah mengusulkan kebutuhan yang dilakukan :
Prasara perpustakaan Memiliki perpustakaan anggaran perpustakaan kepada Terlibat memilih judul-
na Koleksi buku hanya buku Sekolah menyelenggarakan rapat komite sekolah judul buku yang
teks dengan pemangku kepentingan secara Sekolah mengundang rapat dibutuhkan sesuai
Partisipasi Pemangku berkala pemangku kepentingan untuk kebutuhan anak
Kepentingan Hal yang Belum baik: menentukan jadual pertemuan Memjembatani kerjasama
Sekolah Koleksi buku minim Sekolah mengalokasikan dana untuk dengan donor untuk
menyelenggarakan rapat Tingkat partisipasi pemangku menyediakan buku membantu menyediakan
berkala kepentingan non PTK rendah buku
Tingkat kehadiran Kendala:
pemangku kepentingan di Kepala sekolah pasif
luar PTK rendah

Anda mungkin juga menyukai