Anda di halaman 1dari 6

SUPERVISI MUTU

B. Pemahaman Standar dan Pelaksanaan SPMI

Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Pinrang


Nomor NPSN : 4030 5081
Alamat Sekolah : Jl. Rappang KM 7 No. 360 Tiroang Kec.
Tiroang Kab. Pinrang
Hari/ tanggal : Senin, 02 September 2019
Nama Kepala Sekolah : MASRIADI, S.Pd., MM.
Nama Pengawas Sekolah: MUSLIMIN SYARIF, S.Pd., M.Si.

Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman sekolah


terhadap standar mutu serta untuk mengetahui sejauh mana
sekolah sudah memahami dan melaksanakan SPMI

I. Aspek/ Hasil Pengamatan :


1. Pemahaman Warga sekolah mengenai Standar Mutu, rendah.
Acuan utama sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
2. Pemahaman warga sekolah mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
. SPMI adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh
seluruh komponen dalam satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan yang betujuan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3. Keberadaan TPMPS di sekolah
Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) adalah
organisasi internal ) yang merupakan tim independen di luar manajemen sekolah yang bergerak
serta serta focus pada Peningkatan dan penjaminan Mutu.
4. Pemahaman TPMPS tentang peran dan fungsinya di sekolah.
5. Pelaksanaan siklus SPMI
Pelaksanaan siklus SPMI, tidak sesuai dengan tahapan-tahapannya.
6. Pelaksanaan Pemetaan mutu
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemetaan mutu/EDS berdasarkan SNP.
7. Penyusunan Perencanaan berdasarkan rapor mutu
Dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah ) Sekolah yang ada tidak mengacu kepada hasil pemetaan
mutu dan rapor mutu yang telah diperoleh sekolah
8. Peran kepala sekolah dalam menjalankan SPMI
Kepala Sekolah harus berperan sebagai manajer, inovator, motivator, dalam pelaksanaan SPMI di
Sekolah.

1
II. Analisis Hasil Pengamatan :
1. Aspek/Pemahaman Warga sekolah mengenai Standar Mutu, rendah.
Hal yang sudah baik:
 Sekolah memiliki dokumen Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Sekolah telah menetapkan dan Menerapkan standar mutu yang akan digunakan sebagai acuan
penjaminan mutu
Hal yang Belum baik:
 Pemahaman Warga sekolah mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP) rendah.
 Warga sekolah belum sepenuhnya memahami indicator SNP,
 Sekolah belum paham indicator mutu yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Capaian Rapor Mutu Sekolah rendah

2. Aspek/Pemahaman warga sekolah mengenai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Hal yang sudah baik:
 Sebanyak 75% Warga sekolah memahami dan tahu akan arti pentingnya peningkatan mutu, akan
tetapi mereka belum paham dan mengerti tentang SPMI yang dikembangkan oleh LPMP.
Hal yang Belum baik:
 SPMI masih asing di telinga para warga sekolah. Hal ini benar, karena selama ini, pendataan yang
dilakukan oleh LPMP dikerjakan langsung oleh operator sekolah.
 Warga sekolah berasumsi bahwa, hanya Sekolah yang berlabel sebagai "sekolah model" saja
yang sibuk melakukan SPMI, sedangkan sekolah-sekolah yang tidak "bertatus" sebagai sekolah
model kurang peduli melakukan SPMI

3. Aspek/ Keberadaan TPMPS di sekolah


Hal yang sudah baik:
 Saat ini, telah banyak tim dibentuk di dalam sekolah dan bekerja secara parsial sehingga
menyebabkan beban kerja yang besar bagi sekolah dan proses pengelolaan sekolah menjadi
tumpang tindih, tidak efektif dan tidak efisien.
Hal yang Belum baik:
 Warga sekolah belum memahami, arti penting dan keberadaan TPMS di Sekolah dalam rangka
penjaminan pencapaian mutu.
 Belum ada Tim (TPMPS) yang dibentuk atau di SK-kan oleh kepala sekolah.

4. Aspek/ Pemahaman TPMPS tentang peran dan fungsinya di sekolah


Hal yang sudah baik:
 Kepala Sekolah telah membentuk TPMPS di Sekolah dan telah di SK-kan. Namun tidak berjalan
sebagaimana yang diharapkan.
 Dalam pelaksananaan keseharian, anggota TPMPS adalah juga personil yang terlibat dalam
beberapa organisasi kelembagaan di sekolah.
Hal yang Belum baik:
 Terjadi tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah
dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah, yang baru di bentuk.
 TPMPS, belum mengetahui peran dan fungsinya di sekolah dalam rangka penjaminan mutu di
satuan pendidikan.

5. Pelaksanaan siklus SPMI

2
Hal yang sudah baik:
 Warga sekolah telah memahami fungsi dan keberadaan SPMI dalam rangka peningkatan
mutu.
 Ada kemauan dan komitmen bersama sesama warga sekolah melaksanakan penjaminan
dan peningkatan mutu di sekolah.

Hal yang Belum baik:


 Akan tetapi Warga sekolah belum memahami tahapan-tahapan ataupun siklus dari
pelaksanaan SPMI.
 RKS disusun tanpa lebih dahulu mengadakan pemetaan mutu, untuk mengetahui hal-hal
yang perlu segera dimuat dalam rencana kerja sekolah.
 Mereka menyusun rencana kerja sekolah tanpa melihat hal-hal yang menjadi prioritas dan
perlu segera ditangani dalam rangka pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
 Tidak ada Instrumen Pemetaan Mutu atau hasil analisis Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

6. Pelaksanaan Pemetaan mutu


Hal yang sudah baik:
 Warga sekolah tidak mengetahui langkah-langkah dalam melaksanakan pemetaan mutu
dengan benar berdasarkan SPMI.
 Penyusunan EDS, selama ini dilakukan hanya dengan mengcopy dokumen yang sudah ada
sebelumnya.
Hal yang Belum baik:
 Rencana peningkatan mutu atau program dalam RKS tidak sesuai dengan kebutuhan
peningkatan mutu sekolah. Hal ini terjadi karena, sekolah tidak melakukan EDS atau
pemetaan mutu.
 Program dalam RKS tidak sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu serta tidak menganut
skala prioritas.

7. Penyusunan Perencanaan berdasarkan rapor mutu


Hal yang sudah baik:
 Sekolah telah menyusun dan memiliki dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah ) dalam
jangka pendek, yaitu, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah (RKAS) serta Rencana Kerja Jangka Menegah (RKJM)
Hal yang Belum baik:
 Penyusunan RKS dan RKAS sekolah tidak berdasarkan perolehan Rapor Mutu sekolah
 Dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah ) Sekolah yang ada tidak mengacu kepada hasil
pemetaan mutu dan rapor mutu yang telah diperoleh sekolah.

8. Peran kepala sekolah dalam menjalankan SPMI


Hal yang sudah baik:
 Kepala Sekolah telah berperan sebagai manajer, inovator, motivator, dalam pelaksanaan
SPMI di Sekolah
 Kepala Sekolah Menunjukkan kegigihan dengan kemauan dan kesabaran dalam
menjalankan tugasnya.
 Keteladanan Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan
Hal yang Belum baik:
 Kepala Sekolah Belum Mampu mengembangkan dan mengelola sumber daya dengan baik.
 Pemahaman Kepala Sekolah mengenai SPMI masih kurang.

3
 Tidak ada pembagian tugas yang jelas dari kepala sekolah kepada personil sekolah tentang
SPMI, yang terlibat dalam beberapa organisasi kelembagaan di sekolah.

III. Solusi/ Tindak Lanjut


1. Alternatif solusi:
 Sekolah melaksanakan bedah 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Warga sekolah segera
 Sekolah mengundang narasumber untuk memberikan pendalamanan tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
 Warga sekolah segera diberikan dan diasakan sosialisasi tentang SNP.

2. Perlu pemahaman dan pengenalan terhadap warga sekolah mengenai Konsep SPMI.
 Adakan Sosialisasi Tentang Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk peningkatan
Mutu Pendidikan.

3. Mengadkan sosialisasi tentang keberdaan, Fungsi dan Kedudukan TPMPS di Sekolah


 Segera membentuk Tim (TPMPS) untuk selanjutnya di SK-kan oleh Kepala Sekolah.

4. Mengadakan sosialisasi tentang Peran dan Fungsi TPMPS di Sekolah.


 Segera dilakukan pembagian tugas dan peran masing-masing kelembagaan di sekolah.
 .Adakan sosialisasi mengenai peran dan fungsi serta Tugas Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah
(TPMPS)
5. Dalam rangka penjaminan pencapaian dan peningkatan mutu di sekolah Perlu diadakan Sosialisasi
tentang siklus dan tahapan-tahapan pelaksanaan SPMI
 Sekolah mengadakan pemetaan mutu sebelum menyusun RKS
 Sekolah menyusun RKS berdasarkan hasil pemetaan mutu/ EDS

6. Sekolah menyusun rencana peningkatan mutu berdasarkan atas hasil pemetaan mutu atau EDS yang
telah dilakukan.
 Sekolah menyusun Instrumen Pemetaan mutu atau EDS berdasarkan kondisi nyata sekolah.
 Sekolah menyusun program untuk dimuat dalam RKS berdasarkan skala prioritas.

7. Melaksanakan perencanaan peningkatan mutu berdasarkan hasil EDS serta berdasarkan data rapor
mutu yang ada di sekolah
• Membuat RKS (Rencana Kerja Sekolah) berdasarkan data dalam Rapor Mutu sekolah
• Menyusun perencanaan peningkatan mutu yang sesuai dengan kebutuhan sekolah

8. Kepala Sekolah mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki


 Kepala sekolah membagi-bagi tugas dan tanggungjawab pengembangan organisasi internal
sekolah kepada masing-masing personil sekolah

4
IV. Aktifitas Pendampingan yang dilakukan Pengawas :
1. Solusi dan pendampingan yang dilakukan Pengawas :
 Menjadi narasumber dalam sosialisasi standar
 Memberikan layanan konsultasi standar
 Pengawas Sekolah mengadakan Sosialisasi tentang SNP di Sekolah binaan
2. Pengawas Sekolah mengadakan pertemuan dengan Warga sekolah dalam rangka Mensosialisasikan
Pentingnya SPMI di laksanakan di Sekolah binaan
3. Pengawas Sekolah mengadakan pertemuan dengan Warga sekolah dalam rangka Mensosialisasikan
Pentingnya SPMI di laksanakan di Sekolah binaan
 Mendampingi sekolah dalam rangka pembentukan TPMPS
4. Pengawas Sekolah mengadakan pertemuan dengan Warga sekolah dalam rangka Mensosialisasikan
Peran dan Fungsi TPMPS di sekolah.
 Mendampingi sekolah dalam rangka pembagian tugas dan peran masing-masing kelembagaan di
sekolah.
5. Menjadi nara sumber dalam acara Sosisalisasi tentang Siklus dan Tahapan-tahapan SPMI di sekolah
 Mendampingi sekolah dalam menyusun Instrumen Pemetaan mutu/ EDS sekolah.
 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di
satuan pendidikan dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan
6. Melakukan Pendampingan dalam menyusun Instrumen EDS.
 Melakukan Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu
 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di
satuan pendidikan dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan
7. Melakukan pendampingan dalam rangka penyusunan rencana kerja sekolah yang berdasarkan atas
rapor mutu yang telah ada di sekolah
• Mendampingi sekolah dalam menyusun dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah) yang sesuai
dengan kebutuhan sekolah
8. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di
satuan pendidikan dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan.

5
6

Anda mungkin juga menyukai