Kelompok 5:
Pengertian
Penguatan merupakan respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan seseorang
yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku atau
perbuatan yang dianggap baik tersebut (Winataputra, 2004). Menurut Wartono, penguatan
adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya
kembali perilaku itu. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan
penguatan negatif. Dalam kegiatan pembelajaran, penguatan mempunyai peran penting dalam
meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pujian atau respon positif seorang guru
terhadap perilaku siswa yang positif akan membuat siswa merasa senang karena dianggap
mempunyai kemampuan. Namun sayangnya, guru sangat jaran memuji perilaku atau
perbuatan siswa yang positif. Yang sering terjadi, adalah guru menegur atau member respon
negative terhadap perbuatan siswa yang negative. Oleh karena itu, guru perlu melatih diri
sehingga terampil dan terbiasa memberikan penguatan.
PRINSIP PENGUATAN
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut:
1. Sasaran penguatan. Sasaran penguatan yang diberikan oleh guru harus jelas.
Misalnya, memberikan penguatan kepada siswa tertentu. Setiap penguatan yang
diberikan oleh guru harus jelas sasarannya, apakah ditujukan kepada pribadi
tertentu, kepada kelompok kecil siswa atau kepada seluruh siswa.
2. Penguatan harus diberikan segera. Hal ini bertujuan agar dampak positif yang
diharapkan tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera
setelah siswa menunjukkan respom yang diharapkan. Dengan perkataan lain, tidak
ada waktu tunggu antara respon yang ditunjukkan dengan penguatan yang
diberikan.
3. Variasi dalam penggunaan. Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan
variasi yang kaya hingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya.
Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, misalnya: bagus, bagus, bagus,
akan kehilangan makna, hingga tak berarti apa-apa bagi siswa. Demikian juga
penguatan dalam bentuk mimic dan gerakan badan yang diberikan secara terus-
menerus akan membosankan dan tidak berdampak apa-apa. Oleh karena itu, guru
hendaknya berusaha mencari variasi baru dalam member penguatan.
KESIMPULAN
Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku siswa yang baik, yang
menyebabkan siswa terdorong untuk mengulangi atau meningkatan perilaku yang baik
tersebut. Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar,
mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta
memelihara iklim kelas yang kondusif.Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan dapat
dibagi menjadi penguatan verbal dan non-verbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk
kata-kata/kalimat pujian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, serta benda atau simbol.
Penguatan dapat juga diberikan dalam bentuk penguatan tak penuh, jika respon/perilaku
siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, A. M. (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud.
Winataputra, U. S. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wartono. 2003.Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas Kanjuruhan
Udin Syaefudin Saud, 2010, pengembangan profesi guru, Bandung, Alfa Beta
Supardi dkk, 2009, profesi keguruan, Jakarta; diadit media.