Keterampilan dasar mengajar merupakan kemampuan yang bersifat khusus yang harus
dimiliki tenaga pengajar agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien, dan
professional (Supriadie.2012). Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru
dapat melaksanakan peranya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efesien. Salah satu keterampilan dasar mengajar guru yang
tidak boleh dilupakan adalah keterempilan dalam memberi penguatan(Aqib.1984) .
2. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif namun bersifat mendidik dan
diperlukan dalam proses pembelajaran. Apabila diberikan secara tepat dapat menghadirkan
sebuah stimulus yang menyebabkan subyek melakukan sesuatu yang berbeda
(Baharuddin.2010). Tujuannya untuk mengurangi/menghilangkan frekuensi tingkah laku
yang kurang baik. Misalnya ketika siswa membuat keributan dapat diberi hukuman untuk
menjelaskan kembali pelajaran yang baru guru jelaskan. Pemberian hukuman harus segera
dilakukan jangan ditunda, hal ini dimaksudkan agar mendapat umpan balik bagi siswa yang
mendapat hukuman agar tidak mengulangi lagi perbuatannya sekaligus menjadi semacam
peringatan bagi siswa lainnya agar tidak meniru perbuatannya
b. Penguatan non verbal
Penguatan non verbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa
isyarat.(Noviana.2010) Bentuk penguatan non verbal adalah :
1. Mimik dan gerakan badan
Mimik dan gerakan badan seperti senyuman, mengekspresikan wajah ceria, anggukan,
tepukan tangan, mengacungkan ibu jari, dan gerakan-gerakan badan lainnya, penguatan
semacam ini dikenal dengan sebutan body language (Abuddin.2009). Secara psikologis,
siswa yang menerima perlakuan guru tersebut tentu saja akan menyenangkan dan akan
memperkuat pengalaman belajar bagi siswa. Mimik dan gerakan badan dapat dipakai
bersama-sama dengan penguatan verbal.
2. Gerak mendekati
Gerak mendekati dapat ditunjukkan guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri
di samping siswa atau kelompok siswa, bahkan dalam situasi tertentu duduk bersama siswa
atau kelompok siswa. Tujuan gerak mendekati adalah memberikan perhatian, menunjukkan
rasa senang akan pekerjaan siswa, bahkan juga memberi rasa aman kepada siswa. Bentuk
penguatan ini biasanya dipakai bersama-sama dengan penguatan verbal, artinya ketika guru
mendekati siswa, guru mengucapkan kata-kata tertentu sebagai penguatan tambahan.
3. Sentuhan
Penguatan dalam bentuk sentuhan yaitu dilakukan dengan adanya kontak fisik antara guru
dengan siswa. Sentuhan seperti menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan
siswa atau mengangkat tangan siswa yang menang, mengelus anggota badan tertentu yang
dianggap tepat. Jika sentuhan dilakukan dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang
efektif bagi siswa. Namun, jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-
hatian dengan mempertimbangkan berbagai unsur misalnya, kultur, etika, moral, umur,
serta jenis kelamin siswa.
Daftar pustaka
Abuddin, Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group.2009),Ed 1,cet 2,h.290
Aqib, Zainal., Membangun Prefesionalisme Guru Dan Pengawas Sekolah (Bandung : Yrama
Widya, 2007).h.61
Aria,Djalil,dkk. Pembelajaran Kelas Rangkap,(Jakarta:universitas terbuka.2002),cet 4.h 2.36
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran,(Jogjakarta:Ar-ruzz
Media.2010),cet v.h.80
Eni Purwati,dan Zumrotul Mukaffa, Micro Teaching.Surabaya: Aprinta. 2009.h.7-12
Hasibuan, JJ. Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008).h.84
Kunandar. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2007).h.57
Majid, Abdul.Belajar dan Pembelajaran PAI, (Bandung:Rosdakarya,2012).h.288
Margaret ,E Gredler, Learning and Instruction (Teori dan Aplikasi), (Jakarta:
Kencana.2011),ed ke-6,h.145
Noviana, Eddy dkk. Bahan Ajar Kajian dan Pengembangan Pembelajaran IPS SD,(Pekanbaru:
Cendikia Insan.2010).h108
Sanjaya, Wina,.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,(Jakarta:Kencana Prenada Media,2006).h.37
Sudarwan, Danim, Pengembangan Profesi Guru:Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke Professional
Madani,(Jakarta: prenada media group.2011).h.119
Supriadie, Didi dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2012).h.154
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,Strategi Belajar Mengajar ,(Jakarta: Rineka
Cipta,2006).h.174
Usman, Moh.Uzer,. Menjadi Guru Profesioanal, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA.2008),cet 22,h.83
Contoh :
Kompetensi Dasar:
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan dilaboratorium
serta peran kimia dalam kehidupan.
Guru : (ekspresi wajah ceria) “Hari ini kita akan mempelajari tentang apa ya?”
Guru : “Hmm kimia, ilmu kimia ya? Ada yang tau ilmu kimia itu ilmu yang bagaimana?”
Guru : “Bagus sekali Fajar jawabannya (dengan sedikit mengangguk), yang lain ada yg punya
jawaban lain?”
Guru : “Wah, iya, benar sekali susi. Masih ada jawaban lain?”
Guru : “Ya murid-murid jadi ilmu kimia adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari struktur dan sifat materi, perubahan materi dan energy yang menyertai
perubahan tersebut.”
Guru : “Setelah tau ilmu kimia itu yang seperti apa, menurut kalian ilmu kimia penting atau
tidak untuk dipelajari?”
Guru :“Iya benar, tepat sekali Dani (dengan mengacungkan ibu jari). Ilmu kimia dikatakan
pula sebagi pusat pengetahuan (the central of science) karena pengetahuan tentang
kimia dapat membantu memahami ilmu pengetahuan yang lainnya, termasuk fisika,
biologi, geologi, astronomi, oseanografi, industry, dan kesehatan.”
Guru : “Wah iya, benar sekali, obat-obatan merupakan salah satu penerapan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari. Ada yang bisa memberikan contoh lain mengenai penerapan
ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari?”
Guru : “Hahaha iya, itu benar, micin adalah sejenis penguat rasa, semua jenis bahan tambahan
makanan seperti pengawet, pewarna adalah bahan kimia. Meskipun bahan-bahan
tambahan pada makanan tersebut bermanfaat bagi manusia, perlu diketahui bahwa ada
batas ambang minimal dalam mengonsumsi bahan-bahan tersebut. Mar kita buka buku
pelajaran kimia bab satu halaman 2 ya.“