Anda di halaman 1dari 3

PERAN PENGHARGAAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh: Nunung Wulandari, Umu Latifah, Dian Adiprana

dan Novantoni. KELAS A ANGKATAN 2009 TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

atau penghargaan dari orang lain. Maka, sikap saling menghargai dalam kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan guna tercapainya kehidupan yang harmonis. Nilai-nilai penghargaan seperti ini sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Selain guna memacu motivasi siswa, nilai-nilai penghargaan ini dalam dunia pendidikan digunakan untuk menanamkan sikap saling menghargai terhadap sesama. Mendapatkan penghargaan ketika melakukan tindakan yang terpuji merupakan hak siswa. B. Tujuan Pemberian Penghargaan kepada Siswa Pada hakekatnya hampir semua orang ingin dihargai. Hal ini menunjukkan bahwa memperoleh penghargaan merupakan salah satu hal yang diharapkan setiap orang dalam hidupnya sehari-hari. Dalam proses pembelajaran penghargaan juga mempunyai arti yang penting. Penghargaan memberikan penguatan atas tingkah laku positif peserta didik. Selain itu juga mampu mendorong dirinya untuk mengambil inisiatif serta bersemangat dalam belajar. Penghargaan sendiri memiliki makna sebagai suatu keterampilan dalam memberikan penguatan dan respon positif terhadap tingkah

A.

Nilai-nilai Penghargaan Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia : penghargaan

artinya perbuatan menghargai;

laku peserta didik yang memungkinkan terulangnya kembali tingkah laku tersebut. Sukarni (2010) menyebutkan ada beberapa tujuan dalam pemberian penghargaan ini, diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4. Meningkatkan perhatian peserta didik. Memudahkan peserta didik selama proses pembelajaran. Membangkitkan dan memelihara motivasi. Mengendalikan dan mengubah tingkah laku belajar yang negatif ke arah tingkah laku belajar yang produktif. 5. 6. C. Mengatur dan mengembangkan diri sendiri dalam mengajar. Mengarahkan cara berpikir tingkat tinggi. Prinsip-Prinsip dalam Pemberian Penghargaan Sukarni (2010) juga menyebutkan beberapa prinsip dalam pemberian penghargaan ini, diantaranya adalah: 1. Kehangatan dan keantusiasan. Dalam memberikan penguatan hendaknya menunjukkan kehangatan dan keantusiasan secara efektif baik suara, mimik maupun gerakan badan. 2. Makna. Bila guru mengatakan kepada seorang peserta didik, karangan anda sangat baik, padahal karangan tersebut bukan hasil karyanya, maka penguatan yang diberikan tidak bermakna bagi peserta didik. Sebaiknya guru mengatakan, karangan akan lebih baik jika

penghormatan. Penghargaan merupakan sesuatu hal yang memang diharapkan oleh sebagian manusia sebagai makhluk sosial. Sebuah penghargaan akan didapat oleh seseorang dikarenakan jasa-jasa atau sesuatu hal yang dilakukan atau diberikan. Akibat dari perbuatan yang dilakukan seseorang tersebut ia mendapat pujian atau benda tertentu secara khusus sebagai bentuk penghargaan. Biasanya penghargaan merupakan sesuatu yang dibanggakan oleh banyak orang, karena pemberiannya diberikan kepada orang-orang tertentu secara khusus. Nilai-nilai penghargaan memang sangat sulit untuk didefinisikan. Wujud nyata sebagai bentuk nilai penghargaan ini adalah sikap saling menghargai. Manusia sebagai makhluk sosial sangat perlu dihargai keberadaannya. Abraham Maslow (dalam www.sman3kotasukabumi.sch.id) menggolongkan kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) sebagai suatu kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi oleh manusia. Banyak cara yang dilakukan oleh manusia agar dapat dihargai oleh orang lain. Akan menjadi nilai lebih tersendiri jika apapun yang dilakukan seseorang mendapat tanggapan dari orang lain baik berupa pujian ataupun benda secara khusus. Panghargaan sangat erat kaitannya dengan sebuah motivasi. Manusia banyak menjadikan sebuah penghargaan sebagai sebuah motivasi eksternal tersendiri. Apapun yang dilakukan oleh manusia, akan mendapat kepuasan yang berbeda jika hal yang dilakukan tersebut mendapat tanggapan

anda berusaha sendiri. Dengan cara ini penguatan yang diberikan wajar dan bermakna bagi peserta didik yang bersangkuatan. 3. Hindarkan pemberian respon yang negatif. Respon negatif seperti komentar yang bernada menghina, ejekan, kata-kata kasar, sindirian dan sebagainya, perlu dihindari karena akan mematahkan semangat peserta didik dalam mengembangkan dirinya. D. Tatacara Dan Bentuk Pemberian Penghargaan Cara dalam memberikan penghargaan/penguatan inipun bermacam-macam, diantaranya adalah: 1. Cara penguatan verbal, contohnya adalah bagus, benar, tepat, pekerjaan anda baik sekali, saya gembira dengan hasil pekerjaan anda, dan sebagainya. 2. Cara penguatan dengan mimik dan gerakan badan: senyuman, anggukan, acungan jempol, tepuk tangan. Hal ini dapat diikuti dengan penguatan verbal. 3. Penguatan dengan cara mendekati: berdiri di samping peserta didik, berjalan menuju kearah peserta didik, duduk dekat peserta didik/kelompok dan sebagainya. Hal ini dapat dibarengi dengan penguatan verbal. 4. Dengan sentuhan: Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap peserta didik atas usaha dan penampilannya dengan cara menepuk pundak, menjabat tangan atau mengangkat tangan peserta didik yang berprestasi di kelas. Penggunaan penguatan ini harus bijaksana artinya dipertimbangakan umur, jenis kelamin dan latar kebudayaan setempat (umpamanya mengelus-elus rambut). 5. Dengan kegiatan yang menyenangkan: kegiatan atau tugas yang menyenangkan dapat dipakai sebagai penguatan. Misal: peserta didik yang dapat menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu dan baik dapat diberi tugas untuk membantu temannya yang kesulitan dan sebagainya. 6. Dengan simbol ataupun benda: komentar tertulis pada buku peserta didik, kartu bergambar, bintang, lencana dan lainnya asal tidak terlalu mahal tapi bermakna simbolis. Aryni Kurniawati (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk dari pemberian penghargaan, diantaranya adalah bentuk tulisan, ucapan, barang, dan penghargaan khusus. 1. Penghargaan berupa ucapan. Pemberian penghargaan ini dapat dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu atau bersifat spontan. Yang terpenting bahwa setiap siswa yang menunjukkan suatu usaha, maka layak dihargai. Pemberian pujian bagi siswa yang berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran, seperti kata-kata

YESS! (sambil mengancungkan jempol tangan), Excelent (dua jari membentuk huruf V), Thank you Very Much (kedua tangan diacungkan ke atas) dll. 2. Penghargaan berupa tulisan. Hal ini dapat dilakukan setiap hari, ketika siswa mengerjakan tugas atau PR. Penghargaan ini diberikan dengan cara guru menuliskan di buku catatan atau tugas siswa, berupa kata pujian, terutama bagi siswa yang berhasil mendapat nilai bagus. Kalimat pujian tersebut diantaranya Selamat, you are the best student , Alhamdulillah, kamu anak pintar , pacu terus prestasimu . 3. Penghargaan berupa barang/benda. Berbagai benda sebenarnya dapat dijadikan alat penghargaan, baik benda yang sudah ada maupun yang telah dimodifikasi/disiapkan. Misalnya memberikan penghargaan berupa Bintang, terbuat dari kertas karton/asturo berukuran kecil bagi siswa yang mendapat nilai tinggi (80-100) baik latihan soal, tugas maupun PR. Kalung medali pelajaran, terbuat dari gabus yang menyerupai sebuah medali dengan menggunakan tali warna. Medali dibuat khusus untuk setiap mata pelajaran, dan diberikan kepada siswa setiap selesai ulangan harian. Siswa yang mendapat nilai tertinggi dalam ulangan harian berhak menerima medali. Sewaktu-waktu tidak ada salahnya apabila guru memberikan penghargaan berupa uang jajan, walaupun dengan nilai nominal yang relatif kecil. Bagi siswa terkadang bukan besar kecilnya uang tetapi kebanggaan mendapatkannya dari guru yang dicintainya. 4. Penghargaan khusus. Penghargaan ini sifatnya spontan dan insidental, di mana siswa yang berhasil menjawab dengan tepat pertanyaan dari guru dimungkinkan untuk istirahat atau pulang terlebih dahulu. E. Peran Penghargaan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Telah disebutkan dalam tujuan penghargaan secara umum, bahwa pemberian penghargaan mampu menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan, membangkitkan, dan memelihara motivasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penghargaan dan motivasi adalah dua hal yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain. Hubungan antara penghargaan dengan motivasi merupakan hubungan sebab akibat. Artinya, dengan adanya sebab penghargaan, maka akan mengakibatkan timbulnya motivasi belajar bagi siswa. Motivasi dan Jenisnya Menurut Mc. Donald (Dalam Sardiman, 73-74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan ditandai dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan.

Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini, maka dapat diambil tiga cakupan

F.

Implementasi Penghargaan dalam Teknologi Pendidikan Jika bicara mengenai Teknologi Pendidikan, maka erat kaitannya dengan sumber belajar, baik

pengertian di dalamnya. 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

itu secara teori maupun praktek. Implementasi prinsip penghargaan dapat diterapkan untuk berbagai macam sumber belajar. Berbagai sumber belajar tersebut di antaranya:

Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam diri manusia yang selanjutnya akan diwujudkan dalam bentuk aktivitas fisiknya. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi

1.

Guru Guru sebagai sumber belajar dapat menerapkan prinsip penghargaan ini secara langsung serta

relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya

bisa melihat hasilnya, yaitu berupa motivasi dalam diri siswanya. Adapun bentuk-bentuk penghargaan yang bisa diterapkan telah dijelaskan pada poin pembahasan sebelumnya.

2.

Media Audio Media audio yang akan dibuat hendaknya mengandung unsur-unsur penghargaan sehingga

merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tapi kemunculannya karena terangsang oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Jika dikaitkan dengan konteks yang dibahas dalam makalah ini, maka tujuan yang dimaksud adalah adanya penghargaan dari guru atau orang dewasa di sekitarnya. Kemudian pengertian motivasi yang lain adalah, dorongan dari internal maupun eksternal individu yang membuat siswa/ peserta belajar memiliki kemampuan untuk belajar. Dari pengertian tersebut, maka dapat diambil benang merah bahwa motivasi terdiri dari dua macam: 1. Motivasi Internal Motivasi internal adalah dorongan yang timbul dari diri siswa sebagai si belajar tanpa dipengaruhi oleh lingkungan di luar dirinya. Contoh dari motivasi internal adalah perhatian siswa yang terpusat pada guru saat guru menjelaskan materi padahal teman-teman lain tidak memperhatikan. Perhatian terhadap penjelasan guru yang dilakukan dilatarbelakangi oleh keinginannya agar bisa memahami pelajaran sehingga mampu mendapatkan nilai yang baik dan akhirnya menjadi juara kelas. 2. Motivasi Eksternal Motivasi eksternal adalah dorongan yang timbul karena pengaruh lingkungan di luar diri siswa. Dorongan yang timbul itu bisa disebabkan oleh rasa ingin untuk mendapatkan sesuatu atau rasa takut terhadap akibat yang timbul jika tidak belajar. Misalnya seorang siswa yang rajin belajar karena ingin mendapatkan sepeda seperti yang dijanjikan oleh orangtuanya. Sedangkan contoh dorongan karena rasa takut adalah seorang siswa yang rajin belajar karena takut mendapatkan nilai buruk sehingga mengecewakan orangtuanya. (Asri, 2003:120). Ditinjau dari macam-macam motivasi yang telah disebutkan di atas, maka penghargaan termasuk salah satu sebab timbulnya motivasi eksternal di dalam diri siswa.

membangkitkan motivasi belajar dalam diri siswa. Adapun bentuk penghargaan yang diberikan melalui media ini pun harus menyesuaikan, yaitu dengan memberikan tanggapan positif saat siswa belajar dengan menggunakan media ini. Contoh: sebuah media audio pembelajaran yang berbentuk cerita, maka dapat dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang disela dengan jeda beberapa saat, agar siswa punya waktu unuk berpikir, kemudian seakan-akan siswa telah menjawab lalu perancang media audio memberikan respon positif atas jawaban yang telah diberikan siswa.

3.

Media Visual Media visual yang dimaksudkan dapat berupa komik, modul, poster, dan lain sebagainya.

Penerapan penghargaan terhadap kemampuan belajar siswa dapat diwujudkan dengan memberikan kata-kata penyemangat dan menghindari kata-kata negatif yang akan menyurutkan semangat siswa dalam mempelajari buku tersebut. Selain itu hendaknya juga dihindari penggunaan kata-kata yang sulit dipahami oleh siswa.

4.

Multimedia. Sikap menghargai dalam membuat media ini dapat diterapkan sebagaimana yang telah

dicontohkan dalam pembuatan media audio.

Akan tetapi perbedaannya adalah pada bentuk

penghargaan tersebut di mana dalam multimedia ini terdapat gabungan antara audio dan visual.

--Selesai--

Anda mungkin juga menyukai