Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

ANUNG ANINDITO TOHARI (K1514013)


FIVTYKA ODIANA (K1514033)
INTAN DEVI NATALIASARI (K1514029)
M. RIZKY PRAKOSO (K1514049)
RISQI KURNIAWAN (K1514065)
UMI KULTSUM (K1514071)

PENGERTIAN UMPAN BALIK


Umpan balik adalah pemberian informasi
yang diperoleh dari tes atau alat ukur
lainnya kepada siswa untuk memperbaiki
atau meningkatkan pencapaian atau hasil
belajarnya.
Umpan balik tidak akan membantu belajar
jika siswa tidak mengerti bahan yang harus
dikuasainya dahulu sebelum mempelajari
hal yang diteskan itu, atau hanya mengerti
sedikit atau sama sekali tidak mengerti isi
pelajaran pada waktu tes itu disajikan.

Umpan balik dalam kajian ini adalah


pemberian informasi mengenai benar atau
tidaknya jawaban siswa atas soal atau
pertanyaan yang diberikan, disertai dengan
informasi tambahan berupa penjelasan
letak kesalahan.
Dengan demikian, dalam usaha
meningkatkan kualitas pendidikan,
pemberian umpan balik sangat diperlukan
terlebih jika ditinjau dari penerapan konsep
belajar tuntas (mastery learning) yang
menghendaki semua siswa dapat mencapai
tujuan yang dirumuskan secara maksimal.

TUJUAN UMPAN BALIK


Pengajar perlu mengetahui sejauhmana bahan yang telah
dijelaskan dapat dimengerti murid, karena disinilah
tergantung apakah ia dapat melanjutkan pelajaran dengan
bahan berikutnya. Bila murid belum mengerti bagian tertentu,
pengajar harus mengulang lagi penjelasannya. Umpan balik
tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya bertujuan
untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti
bahan yang telah dibahas.
Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran sebelumnya
dengan cara:
1.Lewat informasi sederhana dari murid melalui pertanyaan
lisan yang diajukan oleh pengajar selama atau setelah jam
pelajaran.
2.Lewat informasi tertulis yang diperoleh melalui ujian
singkat.
Setiap umpan balik pengajaran menentukan isi pelajaran
berikutnya, oleh karena itu jelas, bahwa umpan balik tidak
hanya perlu bagi guru tetapi juga murid.

FUNGSI UMPAN BALIK


1. Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilaian hasil
pencapaian hasil belajar. Dengan
demikian dapat memberikan informasi
sejauh mana siswa telah menguasai
materi yang diterimanya dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
informasi ini dapat diupayakan umpan
balik pengayaan atau perbaikan.

2. Fungsi Motivasional

Dengan pemberian umpan balik, maka tes berfungsi


sebagai motivator bagi siswa untuk belajar. Upaya
tersebut antara lain:
a. Diupayakan kaitan yang jelas antara prosedur
penyajian umpan balik dengan akibat-akibatnya.
Misalnya disampaikan kepada siswa bahwa
dengan adanya umpan balik itu ditetakan bahwa
siswa yang mendapatkan nilai 70 keatas boleh
mengikuti pelajaran selanjutnya. Yang mendapat
nilai kurang dari 70 harus mengulangi seluruh
materi pelajaran yang diajarkan pada waktu itu.
b. Menjaga kerahasiaan pribadi siswa yang
menerima umpan balik dengan cara memberikan
komentar atau saran perbaikan langsung dalam
kertas pekerjaan siswa.

3. Fungsi Komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan
komunikasi antara siswa dan guru.
Guru menyampaikan hasil evaluasi
kepada siswa dan bersama siswa
membicarakan upaya perbaikan
jawaban siswa. Dengan demikian
melalui umpan balik siswa mengetahui
letak kelemahannya

TEKNIK MENDAPATKAN
UMPAN BALIK
1. Memancing Apersepsi Anak Didik.
Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah
diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh
anak. Pengalaman atau pengetahuan anak tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak terhadap
bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak
terpancing untuk memperhatikan penjelasan guru. Dengan
demikian, usaha guru menghubungkan pengetahuan yang
telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih
relevan yang akan diberikan, merupakan teknik untuk
mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam pengajaran.
Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha
mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan
oleh guru.

2. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel


Alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai taktik
yang jitu untuk meningkatkan perhatian anak didik terhadap bahan
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Umpan balik pun terjadi
seiring dengan proses belajar anak didik yang berkelanjutan.
Dalam bidang pendidikan,Association for educational
Communications and Technology(AECT), yaitu suatu asosiasi yang
bergerak dalam bidang teknologi komunikasi dan pendidikan,
mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan
untuk menyalurkan informasi. Telah disinggung di atas bahwa
penggunaan alat bantu/ media untuk memperjelas bahan
pelajaran.
Adapun manfaat dari penggunaan alat bantu/ media dalam
pembelajaran adalah:
a. Untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa
b. Proses belajar menjadi lebih menarik
c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
d. Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi
e. Meningkatkan kualitas belajar siswa
f. Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

3. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat


Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting
bagi seoranga anak didik. Apalah artinya anak didik
pergi ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Dalam
usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik,
ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:
a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk
belajar
b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang
dapat dilakukan pada akhir pengajaran
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai
anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat
prestasi yang lebih baik di kemudian hari
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual
maupun kelompok
f. Menggunakan metode yang bervariasi

Kemudian ada beberapa bentuk motivasi


yang dapat guru gunakan guna
mempertahankan minat anak didik
terhadap bahan pelajaran yang
diberikan, yaitu:
a. Memberi Angka
b. Hadiah
c. Pujian
d. Gerakan tubuh
e. Memberi Tugas
f. Memberi Ulangan
g. Hukuman

Beberapa hal yang dapat merangsang


tumbuhnya motivasi belajar aktif pada diri
peserta didik, antara lain:
a. Penampilan guru yang hangat dan
menumbuhkan partisipasi positif.
b. Peserta didik mengetahui maksud dan tujuan
pembelajaran.
c. Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan
lingkungan yang mendukung.
d. Adanya prinsip pengakuan penuh atas
pribadi setiap peserta didik
e. Adanya konsistensi dalam penerapan aturan
atau perlakuan oleh guru di dalam proses
belajar mengajar.

4. Menggunakan Metode yang bervariasi


Metode adalah strategi yang tidak bisa
ditinggalkan dalam proses belajar
mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti
menggunakan metode. Metode yang
digunakan itu tidak sembarangan,
melainkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penggunaan metode yang
bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya
belajar anak didik dalam menyerap bahan
pelajaran. Umpan balik dari anak didik
akan bangkit sejalan dengan penggunaan
metode mengajar yang sesuai dengan
kondisi psikologis anak didik.

Anda mungkin juga menyukai