NIM : 2031017
MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA
RANGKUMAN MATERI
1. Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilaian hasil pencapaian hasil belajar. Dengan demikian
dapat memberikan informasi sejauh mana siswa telah menguasai materi yang
diterimanya dalam proses kegiatan belajar mengajar.
2. Fungsi Motivasional
Dengan pemberian umpan balik, maka tes berfungsi sebagai motivator bagi
siswa untuk belajar.
3. Fungsi Komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan komunikasi antara siswa dan guru. Guru
menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa dan bersama siswa membicarakan
upaya perbaikan jawaban siswa.
Variasi mengajar adalah suatu kegiatan guru dalam proses interaksi belajar-mengajar
yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam situasi belajar-mengajar,
siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Keterampilan
mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam
gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam
interaksi antara guru dengan siswa.
Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi, dan
belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi mengajar adalah:
a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar
mengajar
b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
e. Mendorong siswa untuk belajar
Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar,
tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya ke arah itu adalah
dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Berikut
beberapa prinsip penggunaan variasi mengajar:
Bagi siswa variasi tersebut dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias,
bersemangat, dan semuanya memiliki relevansi dengan hasil belajar. gaya mengajar
ini adalah sebagai berikut:
● Variasi suara
● Penekanan (Ocusing)
● Pemberian waktu (Pausing)
● Kontak pandang
● Gerakan anggota badan (Gesturing)
● Perpindahan posisi guru (Teacher Movement)
c. Variasi interaktif
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan siswanya memiliki rentangan yang
bergerak dari dua kutub, yaitu:
● Siswa bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru.
● Siswa mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru, di mana
guru berbicara kepada siswa.
3. Pengelolaan Kelas
kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi
Suharsimi arikunto (1988: 67) pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu
dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan. Suharsimi memahami pengelolaan kelas ini dari dua
segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa, dan pengelolaan fisik (ruangan,
menerima pelajaran, tetapi jika bukan pelajaran yang sama dari guru yang
2. Sekelompok anak yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang
sama, tetapi dari guru yang berbeda, namanya juga bukan kelas.
3. Sekelompok anak yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama, tetapi jika pelajaran tersebut diberikan secara bergantian, namanya juga
bukan kelas.
1. Pendekatan kekuasaan
dalam kelas melalui kekuasaan dalam norma yang mengikat untuk ditaati
mendekatinya.
2. Pendekatan ancaman
Pengelolaan kelas adalah sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku
anak didik, dengan cara memberikan ancaman, misalnya melarang, ejekan dan
memaksa.
3. Pendekatan kebebasan
Suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk
4. Pendekatan resep
Dilakukan dengan memberi suatu daftar yang dapat menggambarkan apa yang
harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua
5. Pendekatan pengajaran
baik.
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan
a. Semua tingkah laku yang baik dan yang kurang baik merupakan hasil
kalangan siswa.
hubungan sosial yang positif dalam kelas terdapat dua asumsi pokok sebagai
berikut:
guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa)
dalam belajar. Dasar dari group process approach ini adalah psikologi sosial
2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
5. Penekanan pada hal hal positif
TUGAS GURU
1. Mengajar
2. Mendidik
5. Memberikan motivasi
PERANAN GURU
kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya
secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional dan menyenangkan,
2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
secara wajar.
7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain,
dan lingkungannya.
8. Mengembangkan kreativitas.
Berikut ini adalah peran guru dalam pendidikan yang tidak dapat digantikan oleh
1. Fasilitator
2. Motivator
3. Inspirator
4. Mentor
7. Empati Sosial
KOMPETENSI GURU
berarti kemampuan mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan kepada
kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil
mental dan fisik untuk melakukan tugas atau keterampilan yang dipelajari melalui
latihan dan praktek. Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru antara lain:
Kompetensi Kepribadian
tindakan.
didik.
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur,
Kompetensi Pedagogik
berikut:
peserta didik.
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial meliputi:
masyarakat sekitar
Kompetensi Profesional
kreatif.
pengembangan diri.
5. Pembelajaran Modul
PENGERTIAN
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik
yang mencangkup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan adanya modul ini siswa akan memiliki
sumber belajar yang dapat diimplementasikan secara mandiri, dan dapat aktif dalam
pembelajaran yang diikutinya.
1. Pengertian Menurut Para Ahli
a. Menurut Winkel
b. Menurut Anwar
Anwar berpendapat bahwa modul merupakan bahan ajar yang dibuat dengan
sistematis dimana isinya dikemas secara komprehensif serta terdapat metode
dan evaluasi yang bertujuan untuk meraih kompetensi tertentu.
c. Menurut Wijaya
1. Mandiri
Self contained yang artinya isi dari modul mencangkup seluruh materi pembelajaran
yang berasal dari satu satuan kompetensi.
2. Berdiri sendiri
Stand alone yang artinya modul bisa dijadikan sumber pembelajaran yang bisa berdiri
sendiri. Sehingga tidak membutuhkan dan tidak dipengaruhi oleh media
pembelajaran.
3. Instruksional mandiri
Self instructional dimana pemilik ini atau penerima modul tersebut dapat dilakukan
kegiatan belajar secara mandiri.
MACAM-MACAM MODUL
Macam-macam Modul Menurut status dan fungsinya dalam keseluruhan program
pengajaran, maka modul dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Modul inti yaitu kurikulum dasar yang dapat dijabarkan dalam serangkaian unit- unit
program pengajaran menurut tingkat (kelas) dan bidang studi (mata pelajaran). Unit-
unit program pengajaran itu dapat disusun dalam bentuk modul-modul pengajaran.
2. Modul pengayaan yaitu suatu program pendidikan tambahan bagi siswa-siswa yang
telah menyelesaikan program pendidikan dasarnya dengan waktu yang lebih cepat.
1. Kelebihan
2. Kekurangan
PENGERTIAN
Mengajar adalah kegiatan dalam mengelolah proses pembelajaran oleh seorang guru
untuk mendorong siswanya dalam melakukan proses pembelajaran. Dalam mengajar guru
melakukan transfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didik agar pemahaman atau kekayaan
intelektual peserta didik bertambah dan menjadi lebih baik. Untuk melakukan hal tersebut
seorang guru harus memiliki keterampilan dasar mengajar.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga
pengajar, yaitu:
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)
1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan Menjelaskan
3. Keterampilan menggunakan variasi
4. Keterampilan memberikan penguatan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
1. Kesesuaian atau relevan, yaitu dalam memilih dan menentukan jenis keterampilan
dasar mengajar yang akan dilaksanakan harus memperhatikan dan disesuaikan
dengan seluruh komponen pembelajaran. Penyesuaian ini sangat penting, agar dalam
menerapkan setiap unsur pembelajaran tersebut dapat lebih meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran.
2. Kreativitas dan inovatif, unsur-unsur keterampilan dasar mengajar yang digunakan
dikemas lebih menarik, dan akan muncul hal-hal atau kegiatan yang baru dan berbeda
dengan cara yang dilakukan sebelumnya (inovatif).
3. Ketepatan penggunaan, setiap unsur keterampilan dasar harus memperhatikan aspek
ketepatan atau akurasi, sehingga dapat mencapai sasaran pembelajaran yang
diharapkan.
4. Kebermanfaatan, unsur-unsur keterampilan dasar mengajar yang diterapkan harus
memiliki nilai manfaat atau kegunaan terhadap pengembangan potensi siswa.
Pembelajaran adalah proses merubah perilaku siswa meliputi pengetahuan, sikap,
maupun keterampilan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Membangkitkan perhatian dan motivasi, artinya perhatian dan motivasi termasuk
untuk yang sangat menentukan terhadap kualitas pembelajaran. Sehingga selama
proses pembelajaran berlangsung perhatian dan motivasi siswa selalu terjaga dan
tercurah pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
6. Menyenangkan (joyfull learning), melalui pembelajaran yang menyenangkan siswa
akan merasa betah, semangat, bahkan mungkin siswa akan merasa bebas untuk
melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan potensi dan bakat yang dimilikinya.