Anda di halaman 1dari 7

KETERAMPILAN MENJELASKAN

A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan


Menjelaskan memiliki arti yang sama seperti komunikasi, sehingga melalui
keterampilan guru dalam menjelaskan diharapkan murid dapat mengerti penjelasan
dari guru sejelas-jelasnya. Menurut Pingge (2020), komponen yang mendukung
keberhasilan guru dalam menjelaskan yaitu bagaimana guru merancang serta
menyajikannya. Guru diharapkan untuk dapat menjelaskan apa yang telah
dirancang secara sistematis dan juga dapat menyajikan menggunakan tone, ekspresi
dan penggunaan kata sesuai dengan tingkatan pada murid.
Keterampilan ini harus terus diasah oleh guru agar murid dapat memahami
setiap pembelajaran yang diajarkan. Keterampilan ini diperlukan oleh guru untuk
membimbing murid agar dapat telibat di dalam proses pembelajaran dan
membimbing murid untuk menalar serta memecahkan masalah.
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan ajar
yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga
mudah dipahami para siswa. Keterampilan menjelaskan sangat penting dimiliki oleh
guru karena tugas utama seorang guru adalah menyampaikan sesuatu kepada siswa
sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan pemahaman dalam diri siswa dari yang
tidak mengerti menjadi mengerti.
Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang sangat
penting dimiliki oleh guru karena setiap siswa yang belajar perlu mendapatkan
pengetahuan. Pengetahuan akan mudah dipahami dan mudah dimengerti siswa
apabila ada yang menjelaskan, hal ini dikarenakan siswa balum mampu mengolah
sendiri pelajaran yang dipelajari. Sejalan dengan hal ini, Uzer berpendapat dalam
Ica Lisnawati dan Rohita (2020), keterampilan menjelaskan adalah keterampilan
guru dalam memberikan informasi secara lisan yang berupa fakta, ide atau pendapat
kepada siswa.
B. Kelebihan Keterampilan Menjelaskan
Kelebihan penerapan keterampilan menjelaskan diantaranya sebagai berikut:
1) Lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam
menemukan,mengorganisasi, dan menilai informasi yang diterima.
2) Lebih mudah dalam memancing meningkatkan kemampuan siswa dalam
membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas
informasi yang lengkap dan relevan.
3) Mendorong siswa untuk mengembangkan ide-ide dan mengemukakan ide-ide
tersebut.
4) Dapat mengatasi masalah pembelajaran yang diikuti oleh jumlah siswa yang
besar.
5) Merupakan cara yang lebih mudah saat guru akan memulai mengenalkanmateri.
6) Dapat meningkatkan analisis guru terhadap teori yang sedang disampaikan dan
guru menjadi benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih
mendalam.
C. Kekurangan Keterampilan Menjelaskan
Selain memiliki kelebihan tentunya keterampilan menjelaskan juga memiliki
beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya.
1) Bila kegiatan menjelaskan dilakukan terlalu lama, siswa cenderung menjadi
karakteristik auditif (mendengar) sehingga akhirnya menjadi siswa yang pasif.
2) Apabila selalu digunakan dan terlalu lama maka perjalanan akan terkesan
membosankan.
3) Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, kesempatan untuk berdiskusi menjadi
terlalu sedikit bahkan habis untuk menjelaskan.

D. Kriteria Keterampilan Menjelaskan


Kriteria keterampilan menjelaskan dapat dikatakan baik adalah dengan
memenuhi komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam keterampilan
menjelaskan. Komponen keterampilan diantaranya dijelaskan oleh Alma (2009),
komponen yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menjelaskan diantaranya :
1) Kejelasan meliputi kejelasan penggunaan bahasa secara fasih, kejelasan dalam
menyatakan suatu ide secara eksplisit, dan upaya untuk menghindari kekaburan.
2) Pemberian ilustrasi dan contoh ilustrasi merupakan penggambaran dari ide yang
telah disampaikan, fungsiya untuk memperjelas ide sehingga tidak menimbulkan
tafsiran yang kabur, contoh diberikan fungsinya untuk menghindari terjadinya
verbalisme. Untuk perlu diperhatikan kesederhanaan, jelas dan konkret, selaras
dengan tingkat pengalaman siswa, kalau mungkin fakta dan actual.
3) Penekanan. Pemberian tekanan dapat dilakukan agar hal-hal tertentu yang
dianggap penting dari ide yang disampaikan itu lebih mendapat perhatian siswa.
Penekanan dilakukan dalam bentuk: penggunaan variasi yang diantaranya, suara,
nada, volume, isyarat, simbol, Gerakan, dan penggunaan media pengajaran
4) Pengambilan umpan balik. Hal ini dilakukan dengan beberapa maksud atau
kepentingan sebagai evaluasi sederhana, menciptakan situasi baru dan
menimbulkan minat belajar. Cara yang dapat dilakukan diantaranya mengkaji
pemahaman siswa, mengkaji minat siswa, mengendalikan sikap serta perilaku
siswa.

Berdasarkan dari komponen keterampilan menjelaskan dalam proses


pembelajaran seorang guru sudah seharusnya memahami mengenai komponen dari
keterampilan menjelaskan sehingga dapat mencapai pembelajaran yang efektif.

E. Lembar Penilaian
Tingkat keterampilan dasar mengajar biasanya dapat diamati melalui kegiatan
observasi di kelas. Kegiatan obeservasi dilakukan melalui proses penilaian dengan
menggunakan lembar penilaian keterampilan atau lembar observasi keterampilan.
Dalam lembar observasi keterampilan terdapat beberapa indicator yang dijadikan
sebagai acuan dalam menilai keterampilan dasar mengajar seorang guru. Berikut ini
contoh lembar observasi keterampilan menjelaskan.

LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MENJELASKAN

Nama guru : ...............................................................................................


Kelas : ...............................................................................................
Tema : ...............................................................................................
Sub Tema : ...............................................................................................
Pokok Bahasan : ...............................................................................................
Tanggal : ...............................................................................................

No Indikator Skor
1 2 3 4 5
Guru menyadari keterbatasan
perbendaharaan kata-kata dan
1 ungkapan yang dimiliki siswa,
maka itu guru tidak menggunakan
kalimat yang berbelit-belit.
Guru menghidari penggunaan
2 kata-kata yang meragukan dan
berlebih-lebihan.
Guru memberikan contoh yang
3 cukup untuk menanamkan
pengertian dalam penjelasannya.
Guru memberikan contoh yang
4 relevan dengan sifat dari
penjelasan itu.
Contoh yang digunakan guru
5 sesuai dengan usia, pengetahuan
dan latar belakang siswa.
Guru menunjukkan dengan jelas
pola atau struktur kajian,
6 khususnya hubungan antara
kontrol dan generalisasi (hukum,
rumus).
Guru memberikan ikhtisar butir-
butir yang penting, baik selama
7 pelajaran maupun pada akhir
pelajaran, dan bila perlu
memberikan pelajaran tambahan.
Guru mengadakan variasi suara
dalam meberikan penekanan pada
8
hal-hal penting dalam
penjelasannya.
Butir-butir penting dalam
penjelasan diberi tekanan dengan
cara mengulanginya, mengatakan
9
dalam kalimat lain, ataupun
dengan gerakan selama pelajaran
berlangsung.
Penekanan yang berbeda
diberikan pula dengan mimik,
10
isyarat, ataupun dengan gerakan
selama pelajaran berlangsung.
Pemberian tekanan juga diberikan
dengan menggunakan gambar-
11
gambar, demonstrasi, atau benda
sebenarnya.
Pemberian tekanan juga diberikan
dengan menggunakan gambar-
12
gambar, demonstrasi, atau benda
sebenarnya.
Guru menggunakan balikan itu
untuk menyesuaikan ketepatan
13
atau mengubah maksud
penjelasan itu
14 Siswa menguasai materi pelajaran
Guru menyampaikan materi
15 secara hirarkhis dan logis serta
terstruktur
Membimbing siswa memahami
16
materi yang dipelajari.
Melibatkan siswa untuk berpikir
17 dengan memecahkan masalah-
masalah
18 Memberi balikan kepada siswa
mengenai tingkat pemahamannya,
dan untuk mengatasi
kesalahpahaman mereka.
Membimbing siswa untuk
menghayati dan mendapat proses
19 penalaran, serta menggunakan
bukti-bukti dalam pemecahan
masalah.
Membantu siswa untuk
mendapatkan dan memahami
20 hukum, dalil, dan prinsip-prinsip
umum secara objektif dan
bernalar
DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.


Bandung: Alfabeta

Damanik, R., Sagala, R. W., & Rezeki, T. I. (2021). Keterampilan Dasar Mengajar
Guru. Medan: UMSU Press.

Lisnawati, I., & Rohita, R. (2020). Keterampilan Mengajar pada Guru Taman Ksiswa-
ksiswa: Tinjauan pada Keterampilan Menjelaskan. JP2KG AUD (Jurnal
Pendidikan, Pengasuhan, Kesehatan dan Gizi Siswa Usia Dini), 1(1), 55-70

Marpaung, J. N., & Cendana, W. (2020). Keterampilan menjelaskan guru untuk


membangun minat keterlibatan siswa dalam pembelajaran online. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(7), 1245-1252.

Sundari, F. S., Sukmanasa, E., Novita, L., & Mulyawati, Y. (2020). Keterampilan Dasar
Mengajar. Bogor: Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Pakuan.

Anda mungkin juga menyukai