Anda di halaman 1dari 10

(COVER)

(KATA PENGANTAR)
LATAR BELAKANG

Dalam konteks pendidikan, keterampilan menjelaskan memiliki peranan yang sangat


penting dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif. Kemampuan menjelaskan
mencakup kegiatan guru atau instruktur dalam mengkomunikasikan informasi, konsep,
atau materi pembelajaran kepada siswa dengan cara yang mudah dipahami dan relevan.
Kemampuan ini bukan hanya menjadi kunci dalam penyampaian informasi, tetapi juga
berpengaruh pada pemahaman, motivasi, dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.

Pentingnya kemampuan menjelaskan dalam konteks pembelajaran telah menjadi fokus


perhatian para pendidik, peneliti pendidikan, dan praktisi pendidikan. Seiring dengan
perkembangan zaman, pendidikan menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan
paradigma pendidikan, teknologi, dan kebutuhan kompetensi yang semakin kompleks.
Oleh karena itu, kemampuan menjelaskan yang berkualitas dan efektif menjadi kunci
untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa keterampilan menjelaskan yang baik
mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, membantu siswa menginternalisasi
konsep-konsep yang diajarkan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif
Namun, masih banyak guru dan instruktur yang mengalami kesulitan dalam
mengembangka kemampuan menjelaskan yang optimal.

Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang pentingnya
kemampuan menjelaskan dalam keterampilan pembelajaran. Kami akan mengeksplorasi
faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan menjelaskan, strategi-strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkannya, serta dampaknya terhadap hasil pembelajaran siswa.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang topik ini, diharapkan pembaca dapat
mengaplikasikan prinsip-prinsip yang relevan dalam konteks pembelajaran mereka dan
mendukung peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
(PEMBAHASAN)
1. Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam konteks pembelajaran merujuk pada penyajian
informasi secara lisan yang telah diatur dengan sistematis untuk menggambarkan
hubungan yang terjadi antara satu informasi dengan informasi lainnya, seperti
hubungan sebab dan akibat. Contohnya, dalam hubungan sebab dan akibat, seperti
yang disebutkan oleh Ramayulis (2013:283). Kegiatan menjelaskan ditandai oleh
penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dalam urutan
yang teratur. Pemberian penjelasan ini memainkan peran yang sangat penting
dalam interaksi guru dan siswa di dalam kelas, seperti yang dijelaskan oleh Syaiful
Bahri Djamarah (2010:131).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010:131), konsep keterampilan menjelaskan


mencakup memberikan informasi secara lisan yang telah diatur dengan sistematis,
dengan tujuan untuk mengungkapkan hubungan antara berbagai hal, seperti sebab
dan akibat, generalisasi dengan konsep, atau konsep dengan data. Keberhasilan
dalam melakukan kegiatan menjelaskan oleh guru bergantung pada sejauh mana
tingkat pemahaman yang dicapai oleh siswa.

Selanjutnya, dalam pandangan Wahid Murni dan rekan-rekannya (2012:71),


keterampilan menjelaskan dianggap sebagai salah satu kegiatan mengajar yang tak
bisa dihindari oleh guru. Kegiatan penjelasan ini diperlukan ketika informasi yang
dibutuhkan tidak terdapat dalam buku teks, sehingga guru harus menyampaikannya
secara verbal. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan
dengan baik. Guru juga perlu menjelaskan dengan berurutan dan terstruktur saat
menyampaikan materi pelajaran yang melibatkan hubungan antar konsep. Selain
itu, penjelasan juga berguna untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang
mengapa suatu hal terjadi. Tentu saja, ada banyak situasi dalam proses belajar-
mengajar yang memerlukan guru untuk memberikan penjelasan. Dalam konteks
yang hampir sama, keterampilan menjelaskan adalah tindakan yang dilakukan oleh
guru dengan tujuan untuk menyampaikan, menguraikan, dan menjelaskan secara
detail suatu materi sehingga siswa benar-benar memahaminya, bukan sekadar
mengetahuinya, sebagaimana dikemukakan oleh Mulyasa (2009:80).

2. Tujuan Keterampilan Menjelaskan


a. Mengarahkan siswa agar mampu mendapatkan pemahaman yang obyektif dan
berpikir secara logis dalam memahami ilmu pengetahuan.
b. Menyediakan latihan kepada siswa untuk selalu fokus saat mendengarkan
penjelasan guru, sehingga mereka terlibat dalam proses berpikir dan
menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan.
c. Untuk memperoleh respons dan umpan balik dari siswa mengenai pemahaman
mereka serta untuk mengatasi kesalahan pemahaman yang mungkin timbul.
d. Mengarahkan siswa untuk merasakan dan menerapkan proses berpikir dengan
merujuk pada bukti-bukti dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

3. Alasan Pentingnya Keterampilan Menjelaskan Oleh Guru


a. Meningkatkan efektivitas komunikasi sehingga penjelasan yang diberikan
benar-benar memiliki makna bagi siswa, karena seringkali dalam percakapan,
peran guru lebih mendominasi daripada siswa.
b. Terkadang, penjelasan yang diberikan oleh guru tidak mudah dimengerti oleh
siswa, namun hanya mudah dimengerti oleh guru itu sendiri. Hal ini mungkin
disebabkan oleh gaya bahasa guru yang belum dapat dipahami atau diikuti oleh
siswa, atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan pemikiran mereka. Oleh
karena itu, kemampuan guru dalam mengenali atau menganalisis pemahaman
siswa sangat diperlukan dan memiliki peran penting dalam memberikan
penjelasan.
c. Tidak semua siswa memiliki kemampuan untuk menggali atau memahami
pengetahuan sendiri dari buku atau sumber lainnya. Karena itu, guru perlu
membantu dalam menjelaskan hal-hal tersebut.
d. Terbatasnya sumber daya yang dapat diakses oleh siswa untuk memahami
materi pelajaran. Oleh karena itu, guru perlu membantu siswa dengan
memberikan penjelasan lisan yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
4. Macam-macam Teknik Menjelaskan
1. Bertanya
Guru seringkali memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang relevan
dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Pertanyaan ini bertujuan untuk
menarik perhatian siswa dan membantu mereka fokus pada pelajaran yang akan
disampaikan. Terkadang, siswa merasa cemas jika tidak bisa menjawab pertanyaan
tersebut, sehingga mereka sering mengulang materi agar siap jika guru mengajukan
pertanyaan semacam itu dalam kelas.
2. Penjelasan
Tidak selalu siswa dapat menjawab semua pertanyaan guru dengan tepat. Oleh
karena itu, guru menggunakan berbagai teknik pertanyaan tidak langsung untuk
memberikan pemahaman dasar kepada siswa tentang topik yang akan diajarkan.
Namun, guru juga perlu memberikan penjelasan tambahan untuk bagian-bagian
tertentu dari materi. Sebagai contoh,
3. Memberikan Contoh
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep baru, guru dapat
memberikan contoh konkret yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh-
contoh ini harus mudah dipahami oleh siswa dan dapat membantu mereka
mengambil kesimpulan yang lebih mendalam. Misalnya, guru dapat menjelaskan
bahwa semua benda yang terbuat dari besi dapat ditarik oleh magnet, dengan
memberikan contoh seperti paku, peniti, dan anak kunci. Sebaliknya, benda-benda
seperti kertas lipat, sedotan plastik, dan pensil warna tidak dapat ditarik oleh
magnet karena mereka tidak terbuat dari besi.

5. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan


a. Merencanakan
Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang
berkenaan dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi
pesan atau materi meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan
jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Misalnya kita menganalisa tema
dan sub tema yang akan dibicarakan kepada anak TK serta kemampuan-
kemampuan yang ada pada program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan
bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani serta bagaimana hubungannya dengan
tema dan sub tema yang akan dibicarakan. Mengenai yang berhubungan dengan
yang menerima pesan (siswa) hendaknya diperhatikan hal-hal atau perbedaan-
perbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin,
kemampuan, latar belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.

b. Penyajian suatu penjelasan


Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti:
”ee”, ”aa”, ”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah
yang tidak dapat dimengerti oleh anak
2. Pengguanaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya
digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat
ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pemberian tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan
perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi
yang tidak begitu penting.
Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti “yang
terpenting adalah” atau “perhatikan dengan baik,anak-anak. Yang ini agak sukar”.
c. Penggunan balikan
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti: “apakah anak-anak
mengerti dengan penjelasan Ibu tadi?” dan sebagainya.
(KESIMPULAN)
Kemampuan menjelaskan materi dalam konteks pembelajaran mengacu pada
kemampuan seseorang, terutama guru atau instruktur, untuk mengkomunikasikan
informasi, konsep, atau materi pembelajaran kepada siswa atau peserta pelatihan
dengan cara yang jelas, mudah dipahami, dan relevan. Kemampuan ini melibatkan
penggunaan bahasa yang tepat, penyajian visual (jika diperlukan), serta
kemampuan untuk merespons pertanyaan atau kebingungan siswa.

Kemampuan menjelaskan materi sangat penting dalam proses pembelajaran karena


dapat mempengaruhi pemahaman siswa, tingkat keterlibatan mereka dalam
pembelajaran, dan motivasi mereka untuk belajar. Guru yang efektif dapat
menjelaskan materi dengan baik, sehingga siswa dapat mengerti konsep-konsep
yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai