2. Komponen Penyajian
a. Kejelasan
Kejelasan yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa
lisan.
Kejelasan dalam menjelaskan, dapat dicapai dengan berbagai cara seperti
bahasa yang jelas, berbicara dengan lancar, dan mendefinisikan istilah-istilah
teknis, serta berhenti sejenak untuk melihat respon peserta didik.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Kejelasan
Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan seperti: ”ee”, ”aa”,
”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah yang tidak
dapat dimengerti oleh anak.
Pengguanaan contoh dan ilustrasi
Dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada
hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa
kepada masalah-masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu
penting. Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti
“yang terpenting adalah…” atau “perhatikan dengan baik,anak-anak. Yang
ini agak sukar!”.
Penggunan “balikan”
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu diberikan. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti: “apakah anak-
anak mengerti dengan penjelasan Ibu tadi?” dan sebagainya.
Uzer Usman (2000) dan Mulyasa (2005) menjelaskan adanya beberapa prinsip
keterampilan menjelaskan sebagai berikut:
1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah maupun
diakhir pembelajaran.
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar
dan kompetensi dasar.
3. Penjelasan dapat dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik atau
menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk kompetensi
dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar, dan bermakna bagi
peserta didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan
peserta didik.
6. Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang
bermakna bagi siswa karna pada umumnya pembicaraan lebih didominasi oleh guru
dari pada siswa.
7. Tidak semua murid dapat menggali sendri pengetahuan dari buku atau sumber lainya.
Oleh sebab itu, guru perlu membantu menjelaskan hal-hal tertentu.
8. Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaat oleh murid dalam belajar.
Guru perlu membantu murid dengan cara memberikan informasi lisan berupa
penjelasan yang cocok dengan materi yang diperlukan.
Untuk menciptakan penjelasan yang efektif, berikut adalah tujuah pertanyaan acuan yang
menjadi pertimbangan:
1. Apakah penjelasan dapat dipahami?
2. Apakah penjelasan tersebut menarik minat kelas Anda?
3. Apakah penjelasan mencakup elemen utama?
4. Apakah Anda merespons pemahaman siswa?
5. Apakah Anda mengklasifikasikan respons?
6. Apakah ilustrasi penjelasan menarik?
7. Apakah ilustrasi penjelasan relevan?
H. Penerapan Keterampilan Menjelaskan
Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi. Oleh
karena itu, keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus
mumpuni sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain
untuk memberikan pemahaman, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir,
mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian
informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan ini
memungkinkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian
penjelasannya, mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas
cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber
belajar.
Keterampilan menjelasakan merupakan salah satu keterampilan yang sangat
penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya penting bagi siswa, tetapi juga
sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan penjelasan
guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau
mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain
itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam belajar.
Menjelaskan merupakan suatu keterampilan yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara langsung. Menjelaskan adalah suatu kegiatan yang aktif dan
produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dengan cara
percakapan, penulisan dipapan atu slide, atau praktek dengan media. Menjelaskan juga
dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun
keterampilan reseptif yaitu aspek pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat,
penggunaan ejaan, dan bahasa tubuh serta keterampilan menggunakan media.
Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh
informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru
merupakan kunci dalam pelurusan masalah, mereka berada di titik sentral untuk
mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang yang
diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru harus lebih profesional, inovatif,
perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya dengan cara memberikan suatu
pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa diterima siswa
dengan mudah. Salah satu contohnya adalah dengan mengulangi pertanyaan yang
diungkapkan oleh siswa kemudian menyebarkan pertanyaan tersebut kepada seluruh
kelas. Selanjutnya dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan
atau meluruskan jawaban yang sebenarnya.
Dalam kegiatan menjelaskan dibutuhkan suatu ketelitian, kepaduan, keruntutan dan
kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara subbab satu dengan subbab
berikutnya sehingga akan membentuk sebuah penjelasan yang baik dan utuh.
Dalam kegiatan guru memberikan penjelasan haruslah kreatif, karena guru yang
penuh inovasi akan selalu ditunggu para muridnya, tentunya kreasi dan inovasi yang
positif. Bagaimana mungkin seorang guru mengajarkan muridnya supaya aktif kalau ia
sendiri kontraproduktif. Dari sini diketahui bahwa guru banyak berurusan dengan strategi
dalam melaksanakan tugas mengajar sehari-hari.
Dari uraian komponen dan prinsip keterampilan menjelaskan, serta pengalaman
pembelajaran, maka terdapat kelebihan dan kelemahan penerapan keterampilan
menjelaskan.
Kelebihan penerapan keterampilan menjelaskan:
1. Lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan,
mengorganisasi, dan menilai informasi yang diterima.
2. Lebih mudah dalam memancing meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk
dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang
lengkap dan relevan.
3. Mendorong siswa untuk mengembangka ide-ide dan mengemukakan ide-ide tersebut.
4. Dapat mengatasi malsalah pembalajaran yang diikuti oleh jumlah peserta didik yang
besar.
5. Merupakan cara yang lebih mudah saat guru akan memulai mengenalkan materi.
6. Dapat meningkatkan analisa guru terhadap teori yang sedang disampaikan dan guru
menjadi benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam.
7. Kelemahan penerapan keterampilan menjelaskan:
8. Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, peserta didik cenderung menjadi
karakteristik auditif (mendengar) dan akhirnya menjadi siswa yang pasif.
9. Apabila selalu digunakan dan terlalu lama maka pembelajaran akan terkesan
membosankan.
10. Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, kesempatan untuk berdiskusi menjadi terlalu
sedikit bahkan habis untuk menjelaskan.
3. Ajukan Pertanyaan
Ajukan pertanyaan kepada siswa, lebih disukai tentang situasi eksperimental.
Setelah Anda mengajukan pertanyaan, Anda dapat bertanya kepada siswa:
a. Apa yang Anda ketahui relevan dengan pertanyaan / situasi ini?
b. Apa yang perlu Anda ukur atau temukan?
Setelah Anda membahas informasi apa yang Anda butuhkan, Anda dapat
membahas cara menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan jawabannya.
Latihan semacam ini akan mengungkapkan tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa
(fakta apa yang mereka ketahui) dan tingkat wawasan mereka (seberapa baik mereka
dalam menerapkan fakta). Ini juga akan memungkinkan kesalahpahaman atau
ketidakpastian yang harus dihadapi siswa.
Penjelasan hebat adalah batu fondasi yang menjadi dasar pengajaran hebat. Ada
interaksi yang kompleks antara penjelasan kita, mengajukan pertanyaan dan
memperoleh umpan balik bahwa jika kita menguasai kita akan mengajar dengan
sukses. Kita hendaknya merefleksikan dan menggunakan lebih sedikit waktu untuk
pekerjaan yang tidak terkait dengan inti pengajaran yang hebat, seperti menciptakan
sumber daya penggunaan terbatas, atau berfokus pada alat yang digunakan siswa
dalam perencanaan kita dan kembali ke praktik inti kita dalam menjelaskan,
mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik.
Penjelasan yang benar-benar baik didukung dan dipicu oleh berbagai hal yang
dilakukan oleh guru ketika menjelaskan. Penyebab-penyebab itu antara lain:
a. Memberikan ikhtisar konten: ‘
Pembeljaran hari ini, saya akan membahas tiga aspek khusus dari topik ini: Pertama,
saya akan melihat ...; kedua ... 'dll'
b. Memberikan ikhtisar dalam format visual.
c. Mengatur konten di bawah judul:
‘Kita akan melihat aspek pertama di bawah dua judul utama:..”. (Urutan seperti itu
penting untuk pelajar yang holistik, logis, dan berurutan. Lagi pula, masuk akal untuk
melakukan ini).
d. Memperlihatkan bagaimana setiap poin BARU dibangun di atas yang sebelumnya.
Adalah praktik yang baik untuk melibatkan siswa dalam melakukan hal ini, karena itu
akan memungkinkan guru dan siswa untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam
pemahaman: ‘Saya sekarang akan menambahkan contoh lebih lanjut di sini. Saat
saya melakukannya, pikirkan dengan hati-hati tentang pentingnya dan mengapa saya
memperkenalkannya", "Siapa yang bisa mengatakan apa yang akan terjadi
selanjutnya?”
e. Memberikan kedalaman cakupan pada sebagian topik yang dipilih daripada mencoba
untuk mencakup semuanya, yang hanya akan melibatkan siswa dalam pembelajaran
permukaan daripada pembelajaran yang mendalam.
f. Mendorong keterlibatan siswa
‘Itulah poin terakhir saya. Sekarang saya ingin Anda meluangkan waktu memikirkan
konten kelas hari ini: Apa poin utamanya? Bagaimana mereka terhubung satu sama
lain? Apa yang bisa dijelaskan lebih lanjut? Siapa yang bisa meringkas? '
g. Mengalokasikan tingkat kepentingan
‘Poin yang sekarang akan saya jelaskan adalah pusat. Karena itu saya ingin Anda
memperhatikannya dengan cermat. Ketika saya menjelaskannya, saya ingin Anda
BERPIKIR tentang implikasinya untuk (sebutkan konteks spesifik untuk ini). Apakah
Anda MEMAHAMI signifikansinya?" (Catatan mengalihkan tanggung jawab dari guru
ke siswa. Jika intinya adalah begitu sentral, maka sangat penting untuk menilai
pemahaman sebelum melanjutkan). Perhatikan juga fokus pada 'signifikansi' yang
merupakan pendekatan yang lebih tajam.
h. Peragaan atau contoh - contoh tidak ternilai dan demonstrasi bahkan mungkin lebih,
tetapi perhatikan pedoman yang diberikan di bawah ini tentang penggunaan
demonstrasi.
i. Membuat analogi dan contoh. ‘Ini mirip dengan ... atau ...‘ Contoh yang bagus
tentang ini adalah ....’ Lebih baik, minta siswa untuk memberikan contoh, ilustrasi,
atau analogi mereka sendiri.
j. Menjelaskan kesalahan umum juga merupakan strategi menjelaskan yang sangat
membantu: ‘Kesalahan yang biasa dilakukan ketika melakukan hal ini adalah?'
Atau:‘ Selalu ingat bahwa untuk melakukan ini, Anda harus / harus melakukan yang
berikut: ...'
k. Mengutip/Parafrase - "Cara lain untuk menjelaskan ini adalah sebagai berikut….".
Atau: ‘Biarkan saya menyatakan itu dengan cara lain….’. Parafrase mungkin
diperlukan ketika berurusan dengan konten yang lebih kompleks, atau ketika jelas
bahwa makna tidak dipahami.
l. Mendapatkan umpan balik yang akurat: ketidakakuratan harus diambil sebagai
indikasi bahwa penjelasannya belum dipahami.
m. Menggunakan pertanyaan yang sangat spesifik untuk menilai pemahaman. "Apakah
Anda semua mengerti itu?" Terlalu kabur. Sebaliknya, merujuk pada titik, konsep
atau aspek tertentu, mengarahkan pertanyaan dengan cara yang menyampaikan
kekhususan dan persyaratan untuk menerima jawaban yang akurat.
n. Menutup setiap poin dengan menggunakan penekanan dan ungkapan yang tepat untuk
menyampaikan apa yang seharusnya dipahami.
o. Secara kritis, menggunakan bahasa yang sederhana, kalimat pendek dan suara yang
jelas dan dapat didengar. (Penelitian menganalisis transkrip guru sering menunjuk
pada kompleksitas bahasa guru, terlalu banyak bicara guru dan menjawab pertanyaan
siswa yang tidak berhubungan / tidak relevan).
WALLAHU A’LAM
BAHAN REFERENSI