Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN IPS DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Asrah Putri Hamdana (2223270023)


2. Ilham Fauzan (2223270033)
3. Siti Rahmadona (2223270040)

Dosen Pengampu:
Roni Wirachman, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang beragam isu global dan lokal
dalam kepentingan nasional dan isu global tentang HAM dalam kaitannya dengan
kepentingan nasional.
Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga bermanfaat bagi penulis
sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada para staf dosen
selaku dosen pengampu mata kuliah kajian IPS dalam perspektif global yang telah
membimbing penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Maret 2024

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Beragam Isu Global Dan Lokal Dalam Kepentingan Nasional ........... 6
B. Isu Global Tentang HAM Dalam Kaitannya Dengan
Kepentingan Nasional .......................................................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu persaingan
global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan berusaha yang kemudian
dipacu dengan persaingan bebas yang tidak ada lagi batasannya dalam suatu wilayah
atau negara tertentu. Kebebasan berusaha ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan
masyarakat dunia dari strata manapun dan dimanapun berada. Dengan demikian, dalam
era persaingan bebas ini peran pemerintah semakin berkurang terutama dalam
perekonomian dengan berbagai proteksi baik pada badan usaha milik swasta maupun
badan usaha milik negara.

Dan Isu hak asasi manusia (HAM) semakin berkembang di tingkat global.
Paska perang dingin berakhir, runtuhnya tembok Berlin (1989), rezim hak asasi
manusia semakin menguat. Tahun 1993 menjadi momen bersejarah dimana hak asasi
diperdebatkan namun diakui secara bersamaan. Melalui momen Wina diatas, hak asasi
semakin universal diakui dengan menyeimbangkan pada ke-khas-an lokal tanpa
mengurangi hak yang fundamental. Negara-negara dengan berbagai latar belakang
rezim politik, dituntut untuk ikut memajukan HAM di wilayah manapun, tanpa
mengenal batasan negara, kewarganegaraan, agama, suku, dan latar belakang lainnya.
Dengan kata lain, hak asasi manusia bukan sekedar urusan negara-negara tertentu saja,
melainkan menjadi urusan bersama secara global (Azhar, 2014)

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan dalam


penulisan makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Isu global dan lokal dalam kepentingan nasional
2. Isu global tentang HAM dalam kaitannya dengan kepentingan nasional

C. Tujuan

Melihat rumusan permasalahan yang sudah ditetapkan, maka tujuan yang


ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan isu global dan lokal dalam
kepentingan nasional
2. Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan isu global tentang HAM dalam
kaitannya dengan kepentingan nasional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Beragam Isu Global Dan Lokal Dalam Kepentingan Nasional


1. Isu- Isu Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional
Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997: 8)
mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga berencana (population
and family planning), hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-
determinaton), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right),
emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration, and refuges),
kepemilikan bersama secara global (the global cammnos), lingkungan hidup
dan sumber daya alam (environment and natural resources), persebaran
kemakmuran, teknologi, informasi, sumber daya, jalan masuk ke pasar,
kelaparan dan bahan pangan, perdamaian dan keamanan, prasangka dan
diskriminasi. 1
Isu dan masalah yang telah dikemukakan tadi, bukan lagi hanya
dirasakan secara local dan regional di tempat-tempat serta kawasan tertentu,
melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang telah dirasakan serta
disadari oleh masyarakat dunia, badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang
merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) maupun yang diluar
PBB seperti lembaga swadaya masyarakat, telah menaruh perhatian serta
kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut. Sebagai contoh tinjauan
lebih terurai, kita angkat beberapa isu dan masalah seperti penduduk dan
keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan
sumber daya.

1
Vania Zulfa. Dkk. Isu-isu Lingkungan Dan Perspektif Global, Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta,
Vol. 5, No. 1, 2016

6
• Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk, bukan hanya merupakan masalah nasional
Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa
yang telah terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-bangsa yang
telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan
jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta
perumahan (permukiman) yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan
hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia, melainkan dialami oleh
seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah ini dapat dinyatakan
sebagai masalah global.
Salah satu upaya mengatasi masalah penduduk yaitu dengan
melakukan program keluarga berencana dengan tujuan untuk mengendalikan
laju pertumbuhan penduduk. Program ini menyediakan informasi dan
pelayanan terkait keluarga berencana, serta memberikan akses terhadap
metode-metode KB yang aman dan efektif. Dan penyediaann pelayanan
kesehatan reproduksi: Pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk pelayanan kontrasepsi,
untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan individu dan keluarga dalam
mengatur kelahiran.2

• Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (19863) dinyatakan sebagai proses
yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi materiil
maupun non- material termasuk kebutuhan-kebutuhan fisikal, 3 telah sedang
akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada
pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA) maupun

2
Arinda Puspita Sari. Analisis Masalah Kependudukan Indonesia, Universitas Jambi, Vol. 2, No. 1, 2023
3
Muhammad Habib Ridwan. Isu-isu Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional.
Oktober 2015

7
manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEK-nya, masih banyak menghadapi
masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah
kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan
demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan
demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah global.

• Hak Asasi Manusia (HAM)


Selaku manusia memiliki hak asasi yang sama untuk diperlakukan
sebagai makhluk-Nya. Namun demikian, dalam kehidupan di masyarakat hak
asasi selaku manusia ini mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-
pihak tertentu, sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi
rasial, etnis, agama dan lain-lainnya, merupakan pelanggaran HAM. Hal
tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di Negara
masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, masalah
HAM ini tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-tempat
serta kawasan tertentu, melainkan juga merupakan masalah global.

• Migrasi
Perpindahan penduduk, baik itu dalam bentuk emigrasi (keluar dari
Negara sendiri) imigrasi (masuk ke Negara tertentu) maupun dalam bentuk
pengungsian (di Negara sendiri atau ke Negara orang lain secara berkelompok),
terjadi di mana-mana di dunia ini. Faktor emigrasi bermacam-macam, mulai
dari karena adanya situasi konflik atau perang di negara asalnya sehingga
individu atau kelompok tersebut ingin mencari perdamaian dan ketenangan
hidup, kurangnya kebebasan dalam berpendapat, kesulitan mendapatkan
pekerjaan dan pemasukan, kesulitan akses terhadap fasilitas dan pelayanan

8
publik, kesulitan mendapatkan akses pendidikan hingga terkait dengan tindak
4
kriminal dan kekerasan.
• Lingkungan Dan Sumber Daya
Masalah lingkungan seperti pencemaran (udara, tanah, air, suara atau
kebisingan, sinar yang menyilaukan), banjir, kekeringan, tanah longsor, hama
dan sebagainya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia,
tidak hanya terjadi secara local atau regional di tempat-tempat atau kawasan
tertentu, melainkan secara meluas terjadi dimana-mana di permukaan bumi ini.
Kita dapat menyimak dan mengamati di berbagai kawasan serta secara tidak
langsung dari pemberitaan dan inormasi melalui berbagai media (radio, TV,
surat kabar). Masalah lingkungan hidup telah menjadi perhatian dan kepedulian
dunia, baik lembaga-lembaga di bawah PBB maupun yang merupakan LSM.
Pencemaran udara, perusakan hutan, perusakan terumbu karang dan
pencemaran air (sungai, danau, laut) telah menjadi pekerjaan rumah lembaga
serta organisasi.

2. Masalah- Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan


Nasional
Dari sekian jumlah Negara di dunia ini, kita membedakan Negara-
negara yang terbelakang, yang sedang berkembang, dan Negara-negara maju.
Tekanan perbedaan tersebut terutama terletak pada tingkat kemampuannya
dalam menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengolah sumber daya alam bagi kepentingan kemakmuran penduduknya.

• Negara Terbelakang

Negara-negara yang dikategorikan kedalam Negara yang terbelakang,

4
Arief Febriansyah Sugiono. Terorisme Dan Migrasi Internasional: Dampak Dan Tantangan Bagi
Indonesia, Universitas Indonesia, Volume. 5, No. 2, 2022

9
adalah Negara yang kemampuan SDM nya masih sangat rendah dalam
menguasai dan memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta
lingkungan bagi kemakmurannya. Oleh karena itu, tingkat ekonomi mereka juga
rendah. Dengan perkataan lain, mereka tergolong ke dalam masyarakat, bangsa,
dan Negara miskin. Terkait dengan kemiskinan itu juga tingkat pendidikan
warga masyarakatnya sangat rendah atau dapat dikategorikan masih “bodoh”,
sehingga kemampuan dan pengasaan IPTEKnya juga rendah, serta tingkat dan
kemampuan ekonominya pun rendah (miskin).negara-negara bangsa dan
masyarakat dalam kategori ini tersebar luas di Afrika, Amerika Latin dan di
berbagai kawasan Asia.

• Negara Berkembang
Suatu negara masih disebut negara berkembang jika di negara tersebut
masih terjadi keseimbangan antara jumlah faktor produksi yang tersedia dengan
teknologi yang mereka kuasai, sehingga penggunaan modal dan tenaga kerja
secara penuh (full ulitization) tidak tercapai. 5 Kelompok Negara dan bangsa
yang kedua ini telah dapat memanfaatkan IPTEK dalam mengolah sumber daya
alam dan lingkungan, meskipun masih berbobot tradisional. Namun demikian,
dalam bobot yang belum begitu tinggi penerapan dan pemanfaatan IPTEK maju
(canggih) telah pula masuk dalam kehidupan Negara, bangsa, serta masyarakat
yang sedang berkembang ini. Tingkat pendidikan masyarakatnya telah lebih
baik bila dibandingkan dengan kelompok Negara yang terbelakang. Tingkat dan
kemampuan ekonomi serta pendapatnya lebih baik dari pada kelompok Negara
yang pertama. indonesia termasuk ke dalam kelompok negara yang sedang
berkembang. Negara-negara di Asia Tenggara, kecuali Singapura, termasuk
kelompok Negara berkembang. Beberapa Negara di Arika seperti Mesir,
Maroko, Republik Afrika Selatan, termasuk kategori Negara yang sedang

5
I Wayan Legawa. Dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Pertama Kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Hal 3

10
berkembang. Negara-negara di timur tengah, semuanya termasuk Negara-
negara berkembang.

• Negara Maju
Negara-negara yang dikategorikan negara maju, yaitu negara yang
identik dengan kecanggihan, keamanan, dan kesejahteraan. Oleh sebab itu, tidak
mengherankan jika banyak negara yang bermimpi untuk menjadi negara maju.
Sebuah negara dapat dikatakan maju apabila memiliki keadaan ekonomi,
keadaan penduduk, keadaan sosial budaya, dan kemajuan teknologi.6 Negara-
negara barat (Eropa Barat, Amerika Utara) dan Jepang, termasuk kategori
Negara maju.

• Perbedaan Negara Terbelakang, Negara Berkembang, Dan Negara


Maju

Negara terbelakang, biasanya memiliki kekurangan dalam aspek


ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh
faktor-faktor seperti kekurangan sumber daya, kekurangan teknologi,
kekurangan sumber daya manusia, dan kekurangan pemerintahan yang efisien.
Negara berkembang, memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat karena
adanya investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia. Hal
ini memungkinkan negara berkembang untuk memperoleh daya saing yang
lebih tinggi dalam pasar internasional. Negara maju, memiliki ekonomi yang
kuat, infrastruktur yang baik, dan tingkat pendidikan serta kesehatan yang
tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti investasi dalam
infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang tinggi, serta pemerintahan yang
efisien dan transparan.

6
Pekik Nursasongko, M Rofi'i. Negara Maju Dan Negara Berkembang. Klaten: PT Saka Mitra
Kompetensi. 2018. Hal. 7

11
B. Isu Global Tentang HAM Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan
Nasional
1. Pengertian HAM
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia tanpa hak-
hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Menurut Baharudin
Lopa. HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia, tanpa dengannya, kita
tidak dapat hidup sebagai manusia.7 Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia”.8
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi. Hak asasi Manusia menjadi
kewajiban dan tangung jawab bersama antarindividu, pemeritah (Aparatur
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara9.

2. Hak Asasi Manusia Dan Globalisasi


Hak asasi manusia adalah komponen yang integral dari kekuatan
politik, ekonomi, dan budaya dalam globalisasi. Perlindungan hak asasi
manusia tidak lagi dipandang sebagai isu nasional, tapi juga lingkup global.

7
Cholidah Utama MZ, SH,. M. Hum. Hak Asasi Manusia. Palembang: Perpustakaan Nasional
Katalog Dalam Terbitan Anggota IKPPI. Hal 2
8
Dr. Suparman Marzuki. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UI. 2017. Hal 3
9
A.Bazar Harapan, Nawangsih Sutard. Hak Asasi Manusia dan Hukumnya. Jakarta: CV. Yani’s . 2006.
Hal 33-34

12
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap ekspansi dan komitmen dalam
agenda-agenda global hak asasi manusia yaitu:
a. Pembentukan institusi global yang peduli terhadap perlindungan hak asasi
manusia
b. Semakin diterimanya hak interdependen dan indivisibility, di mana
pelanggaran hak asasi dalam suatu negara akan berimplikasi terhadap orang di
negara lain
c. Penekanan terhadap penegakan demokrasi yang dianggap penting untuk
mewujudkan perdamaian internasional
d. Pandangan bahwa kepedulian terhadap hak asasi manusia difasilitasi oleh
perkembangan ekonomi yang berbasis pasar
e. Efektivitas aktor nonnegara
Konsep hak asasi manusia secara signifikan semakin dikuatkan dengan
kemunculan NGO multilateral yang peduli terhadap penegakan hak asasi
manusia. Contohnya adalah Amnesty International, Human Rights Watch, dan
institusi internasional yang berbasis pada hak asasi manusia seperti
International Criminal Court dan United States Commission on Human Right.10
Peran institusi dan NGO dalam penegakan hak asasi manusia tidak
dapat dipungkiri justru lebih signifikan dibandingkan peran negara, misalnya
Human Rights Watch (HRW). HRW adalah organisasi hak asasi manusia
nonpemerintahan yang nonprofit. HRW memiliki staf sebanyak lebih dari 275
di seluruh dunia yang mereka sebut sebagai defender yang memiliki keahlian
di bidang masing-masing seperti pengacara, jurnalis, akademisi dari berbagai
studi dan kebangsaan. HRW, yang didirikan pada tahun 1978, terkenal dengan
penemuan fakta yang akurat, laporan yang nonparsial, penggunaan efektif
terhadap media, dan memiliki target advokasi. Setiap tahunnya, HRW

10
Jiji Ismail, Hak Asasi Manusia Dan Globalisasi, 14 Januari 2017,
http://jijiismail.blogspot.com/2017/01/hak-asasi-manusia-dan-globalisasi.html?m=1

13
mempublikasikan lebih dari 100 laporan tentang kondisi hak asasi manusia di
berbagai negara. HRW mengadakan pertemuan dengan pemerintah negara yang
bersangkutan, PBB, kelompok regional seperti Uni Afrika atau Uni Eropa,
institusi finansial, dan perusahaan untuk menekan agar terjadi perubahan
kebijakan yang membantu penegakan hak asasi manusia dan keadilan di
seluruh dunia.

3. Permasalahan Dan Penegakan HAM Di Indonesia


Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa
pemajuan dan perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-
hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan
satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan, baik dalam penerapan, pemantauan,
maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56
Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui
suatu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negara serta hukum
internasional yang berlaku.11
Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi,
antitrorisme, serta pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya.
Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak
diskriminatif dan konsisten.12
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal
berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari
2004-2009 sebagai gerakan nasional

11
Irwan Gesmi. Dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Sidoarjo: Myria Publisher. 2018. Hal 87
12
Sunarso. Dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press. 2016. Hal 189

14
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun
lembaga yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara
di depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya
untuk memetuhi/ menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta
konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi
manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika
masyarakat dapat berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan
Rencana, Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana
terorisme dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga
Negara serta badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan
HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan
hukum dan HAM.
9. Pengembangan manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka
mewujudkan proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan
biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu dan masalah yang telah dikemukakan tadi, bukan lagi hanya dirasakan secara
local dan regional di tempat-tempat serta kawasan tertentu, melainkan telah menjadi
isu dan masalah global yang telah dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia,
badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) maupun yang diluar PBB seperti lembaga swadaya masyarakat,
telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.

HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Menurut Baharudin Lopa. HAM
adalah hak-hak yang melekat pada manusia, tanpa dengannya, kita tidak dapat hidup
sebagai manusia. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah- Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, terutama pada
ketersediaan sumber bahan bacaan dan referensi, sehingga materi yang disampaikan
juga sedikit, kurang banyak dan tidak lengkap, hanya garis besarnya saja yang mampu
penulis tuliskan pada makalah ini. Oleh karena itu, harapan penulis pada pemakalah
dengan judul yang sama berikutnya mampu memenuhi kekurangan, Sehingga makalah
berikutnya akan memiliki kesempurnaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Vania Zulfa. Dkk. Isu-isu Lingkungan Dan Perspektif Global, Pascasarjana Universitas
Negeri Jakarta, Vol. 5, No. 1, 2016
Arinda Puspita Sari. Analisis Masalah Kependudukan Indonesia, Universitas Jambi,
Vol. 2, No. 1, 2023
Muhammad Habib Ridwan. Isu-isu Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan
Kepentingan Nasional. Oktober 2015
Arief Febriansyah Sugiono. Terorisme Dan Migrasi Internasional: Dampak Dan
Tantangan Bagi Indonesia, Universitas Indonesia, Volume. 5, No. 2, 2022
I Wayan Legawa. Dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Pertama Kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Hal 3
Pekik Nursasongko, M Rofi'i. Negara Maju Dan Negara Berkembang. Klaten: PT Saka
Mitra Kompetensi. 2018. Hal. 7

17

Anda mungkin juga menyukai