MAKALAH
Perspektif Global
Oleh:
November 2019
0
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar Isi………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan…..........................................................................................................9
B. Saran…………………………………………………………………………....9
DAFTAR RUJUKAN………………………………………...............................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik beberapa tujuan penulisan
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan masalah-masalah global dalam pemebelajaran IPS
SD.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pembangunan
2
Masyarakat dan negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan
pembangunan untuk mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu
melaksanakannya.
HAM merupakan hal yang melekat pada tiap diri manusia, baik sebagai
individu, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara-bangsa dan
warga dunia. HAM yang melekat pada diri tiap orang itu dapat menjadi
masalah, bahkan menjadi masalah global.
Oleh karena itu, setiap orang harus menyadari hak dan kewajiban, dan
memahami serta menghormati hak dan kewajiban orang lain. Selain itu,
harus berupaya memberikan pengertian dan kesadaran kepada peserta didik
atas hak dan kewajibannya.
3
tersebut menjadi sasaran pihak-pihak yang berusaha memanfaatkannya.
Upaya penegakan HAM ini harus dilakukan oleh tiap warga untuk
mencegah dan memecahkan masalah atas pelanggarannya.
4. Migrasi
4
Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap negara dengan negara lain,
terdapat “apa” yang ditetapkan sebagai batas wilayah (darat, perairan,
udara). Namun dalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan dengan
samudera dan udara terbuka, merupakan milik seluruh umat manusia, yang
dapat dimanfaatkan oleh siapa saja.
Pada kenyataannya, baik samudera luas terbuka dan angkasa luar yang
“tidak bertuan” itu, menjadi sengketa yang dapat menimbulkan masalah
besar. Oleh karena itu, hal-hal yang sesungguhnya menjadi milik bersama
umat manusia, yang tidak dapat diklaim oleh pihak manapun, harus diatur
bersama secara global oleh “hokum internasional”
Lingkugan hidup dengan sumber daya alam, merupakan dua hal yang
terkait satu sama lain, bahkan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya.
Lingkungan hidup bagi kita manusia yaitu “kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya” (UURI No.4/1982: 3).
5
punggung kesejahteraan”. Namun di pihak lain, seperti dapat kita amati
dalam kehidupan, penerapan dan pemanfaatan IPTEK itu juga telah
membawa dampak negatif dalam bentuk masalah lingkungan.
Jumlah penduduk dunia yang terus meningkat seperti itu, sudah pasti
diikuti oleh pertumbuhan kebutuhan hidupnya, paling tidak kebutuhan
pangan. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan, khususnya produksi
pertanian bahan pangan, menjadi tuntutan. Segala metode, pendekatan,
teknik dan teknologi telah diterapkan pada bidang pertanian dalam upaya
meningkatkan produksi bahan pangan tersebut, baik tingkat lokal, regional,
maupun dunia.
6
“senjata untuk perdamaian” (armforces for peace) yang tidak hanya
dilakukan oleh negara-negara adikuasa melainkan juga oleh negara-negara
“kecil” merupakan petunjuk bahwa perdamaian itu seperti “telur diujung
tanduk”
Prasangka adalah Sikap yang negatif terhadap sesuatu tanpa ada alasan
yang mendasar atas pribadi tersebut. Sedangkan, diskriminasi adalah
Pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara ( berdasarkan warna
kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb). Apabila kita berbicara tentang
prasangka dan diskriminasi adalah stereotyping, yaitu suatu kecenderungan
untuk mengidentifikasi dan mengeneralisasi setiap individu, benda dan
sebagainya ke dalam katagori-katagori yang sudah dikenal. Prasangka dan
diskriminasi berhubungan erat satu dengan yang lainnya karena pada
teorinya prasangka bersumber pada satu sikap dan diskriminasi menunjuk
pada satu sikap, prasangka dapat menjadi dasar dari diskriminasi, dan pada
akhirnya mereka akan melakukan tindakan yang negatif.
7
yuridis telah menjadi warga negara Indonesia dan dalam UUD 1945 Bab X
Pasal 27 dinyatakan bahwa semua warga negara mempunyai kedudukan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Apabila muncul suatu sikap
berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap
suku bangsa , kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan menimbulkan
pertentangan-pertentangan yang lebih luas. Suatu contoh : Beberapa
peristiwa yang semula menyangkut berapa orang saja bisa menjadi luas dan
melibatkan sejumlah orang, misalnya akibat berebut pacar antar geng motor
bisa menyebabkan kerusuhan dan meresahkan orang lain.
Praktek Diskriminasi etnik yang terjadi pada kerusuhan pada masa Orde
Baru Mei 1998 yang lalu di Jakarta juga merupakan Representasi paling
nyata adanya prasangka terhadap minoritas, khususnya etnis China terjadi
pada Mei 1998. saat itu harta mereka di jarah, anak perempuan di perkosa
dan rumah serta pertokoan mereka di bakar habis. Prasangka merupakan
sebuah tipe khusus dari sikap yang cenderung kearah negatif sehingga
konsekuensinya:
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun sehingga pembahasan ini semakin sempurna dan dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai masalah-masalah global
dalam pembelajaran IPS.
9
DAFTAR RUJUKAN
10