PENDAHULUAN
Pohon jambu biji memiliki khasiat yang tinggi. Antara lain khasiat jambu biji
yaitu untuk mengobati berbagai macam penyakit secara herbal. Penyakit yang
dapat diobati menggunakan jambu biji antara lain diabetes militus, maag, diare
(sakit perut), masuk angin, prolapsisani / beser, sariawan, sakit kulit, luka baru,
dan masih banyak lagi. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Selain itu tanaman jambu biji merupakan tanaman yang multifungsi dan
serbaguna.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi dan manfaat jambu biji
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi daya tumbuh tanaman jambu biji
3. Mengetahui proses penanaman jambu biji
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Pemanfaatan Jambu biji
Jambu biji merupakan jenis tanaman yang serbaguna dan multifungsi. Jambu
biji dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Daerah yang
memiliki iklim tropis maupun subtropis juga baik untuk pertumbuhan tanaman
ini. Tetapi saat ini umumnya tanaman ini ditanam di pekarangan dan di ladang-
ladang. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang banyak bercabang,
tingginya dapat mencapai 12 meter. Besar buahnya bervariasi dari yang
berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm.
Namun pemanfaatannya dalam masyarakat belum semaksimal mungkin.
Buah dan daunnya dapat digunakan untuk obat tradisional misalnya untuk obat
maag, diare. Selain itu buah jambu biji juga kaya akan serat, khususnya pectin
(serat larut air) , mengandung tannin, kalium, dan likopen.
Manfaat pectin (serat larut air) untuk bahan pembuat gel atau jeli, untuk
menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh
dan membantu pengeluarannya. Jambu biji juga mengandung tannin yang
menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar sistem
pencernaan, sirkulasi darah dan berguna untuk menyerang virus. Kalium yang
terkandung dalam jambu biji berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung,
mengaktifkan kontraksi otot, mengatur jalannya zat-zat gizi lainnya ke sel-sel
tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh serta
menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah, dan menurunkan
tekanan darah tinggi (hipertensi). Likopen merupakan karotenoid (pigmen
penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 mol perliter darah) serta
memiliki aktifitas anti oksidan. Jika mengkonsumsi likopen dalam jumlah yang
tinggi khusussnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji
banyak, dan rasanya manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada
tubuh dari serangan beberapa jenis kanker.
a. Faktor Eksternal
1. Tanah
Tanah adalah faktor penting dari pertumbuhan suatu tanaman. Tanaman
jambu biji menyukai tanaman yang gembur, subur, kaya nitrogen. Jenis tanah
dari jambu biji adalah tanah liat berpasir dan merupakan tanaman tropis yang
sangat baik tumuh di ketinggian tempat berkisar 5-1200 mdpl
2. Iklim
3
Iklim dapat diartikan sebagai keadaan rata-rata cuaca di tempat tanam
rambutan sepanjang tahun. Dari segi iklim, Tanaman Jambu Biji akan
dipengaruhi hal utama yakni suhu udara, curah hujan rata-rata, jumlah sinar
matahari sepanjang tahun, arah angin dan kecepatan angin. Secara umum,
iklim yang tepat untuk menanam pohon jambu ialah:
Kondisi angin yang kencang untuk membantu penyerbukan
Curah hujan 1000-2000 mm/tahun
Suhu udara 23-28 derajat celcius
Kelembapan udara rendah (udara kering dan sedikit mengandung uap
air)
b. Faktor Internal
Jambu biji memiliki beranekaragam varietas. Jadi, bibit unggul juga penentu
tumbuh kembangnya jambu biji. Tentunya, untuk memilih bibit jambu biji kita
harus menentukan terlebih dahulu varietas jambu biji yang ingin di tanam di
pekarangan rumah. Setelah memutuskan jenis jambu biji yang ingin di tanam,
maka selanjutnya kita perlu memilih buah jambu biji yang berkualitas sebagai
upaya untuk mendapatkan biji yang juga berkualitas. Dengan bibit yang
berkualitas, maka akan menghasilkan jambu biji yang berkualitas pula.
Jika sudah mendapatkan buah jambu biji yang berkualitas, maka langkah selanjutnya
adalah menyiapkan biji dari buah jambu biji agar siap untuk disemai. Bagaimana cara
memperoleh biji buah tersebut? Dan bagaimana proses persiapan biji buah jambu biji
yang baik? Mari kita ulas sedikit untuk langkah-langkahnya!
4
Siapkan satu buah jambu biji
Jika alat dan bahan yang digunakan untuk menyemai bibit sudah lengkap,
maka proses menanam sudah bisa untuk dilakukan.
3. Penyemaian
Dalam menanam jambu biji secara generatif atau dari biji, proses
penyemaian menjadi hal yang cukup penting. Penyemaian dilakukan untuk
merangsang biji buah untuk tumbuh dengan media mikro. Hal ini juga bertujuan
agar bibit baru terhindar dari hama penyakit ataupun hewan pengganggu jika
dibiarkan langsung ditanam di tanah.
Oleh karena itu, lakukanlah proses penyemaian di tempat yang aman dan
strategis sehingga Anda dapat memantau pertumbuhan biji buah secara berkala.
Penyemaian untuk benih jambu biji dapat dilakukan dengan langkah-langkah
5
berikut, yaitu.
Jika penyemaian berhasil, maka tunas akan dapat tumbuh dalam jangka waktu
20 – 30 hari. Sekitar 2 – 4 bulan kemudian bibit akan mencapai ketinggian kurang
lebih 5 – 10 cm. Pada masa inilah bibit sudah dianggap siap untuk dipindahkan ke
lahan yang permanen. Persiapan lahan permanen harus sudah disiapkan terlebih
dahulu agar pemindahan bibit dapat dilakukan di waktu yang tepat.
4. Persiapan Lahan
Sembari menunggu bibit jambu biji tumbuh, lakukanlah persiapan lahan.
Lahan yang dimaksud adalah lahan permanen yang digunakan untuk menanam
jambu biji. Kita dianjurkan untuk menyiapkan lahan mulai dari dua minggu
sebelum proses pemindahan bibit. Berikut adalah proses persiapan lahan jambu
biji.
Pilihlah lahan yang gembur, di area terbuka yang terkena sinar matahari secara
langsung
Bersihkanlah tanah dari bebatuan dan rumput-rumput liar yang sekiranya
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
Galilah lubang sedalam 20 – 30 cm
Buatlah bedengan di sekitaran lubang dengan tinggi 30 cm dan lebar kurang
lebih 3 meter sebagai penunjang saluran air untuk tanaman
Masukkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak ¾ bagian
Biarkan lubang dengan pupuk selama dua minggu untuk mengupayakan
kondisi tanah lebih stabil dan layak tanam
6
memindahkan bibit jambu biji ke lahan permanen adalah sebagai berikut.
6. Penyiraman
Seperti halnya tanaman pada umumnya, tanaman jambu biji juga
membutuhkan pasokan air yang cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Tidaklah cukup jika hanya menyiram tanaman ini saat pemindahan bibit saja.
Alangkah baiknya jika penyiraman dilakukan setiap hari secara rutin sebanyak
dua kali.
Disarankan untuk melakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore
hari. Waktu yang dianjurkan pada pagi hari adalah mulai dari pukul 7 hingga 9,
sedangkan waktu yang dianjurkan saat sore hari adalah pada pukul 3 hingga 5
sore. Selain dari waktu tersebut, janganlah melakukan penyiraman.
Kuantitas air juga perlu diperhitungkan. Jambu biji tidak akan mampu
bertahan jika mendapat pasokan air yang terlalu banyak atau tergenang air dalam
waktu yang lama. Hal ini akan menyebabkan pembusukan tanaman jambu biji
berlangsung dengan lebih cepat. Untuk itu metode penyiraman juga perlu
diperhatikan dalam merawat tanaman jambu biji. Meskipun terlihat sepele,
beberapa hal berikut terkait proses menyiram, harus diperhatikan.
7
dibandingkan penanaman yang dilakukan di pot.
Tanaman liar atau gulma akan menyerap nutrisi dalam tanah, yang kemudian
akan berdampak pada tingkat nutrisi yang diserap oleh tanaman pokok. Jika
nutrisi dalam tanah terbagi, maka pertumbuhan jambu biji pun tidak akan
optimal.
8. Pemupukan
Pemupukan pada tanaman jambu biji juga perlu dilakukan sebagai upaya
untuk mempercepat pertumbuhan tanaman jambu biji. Pemberian pupuk
sebaiknya dilakukan secara berkala.
Berikan pupuk pada saat usia tanaman belum menginjak satu tahun. Pada fase
ini, campuran pupuk yang baik untuk diberikan adalah pupuk kandang, TSP,
Urea, dan ZK. Taburkanlah pupuk tersebut di area sekeliling tanaman jambu
biji.
Fase kedua adalah saat tanaman jambu biji berusia 1 – 3 tahun (biasanya
sudah melewati masa berbuah sebanyak dua kali), pupuk yang disarankan
untuk diberikan adalah pupuk NPK dan TSP. Pemberian pupuk sebaiknya
dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan sekali.
Di atas usia tiga tahun, pemberian pupuk hanya dilakukan jika tanaman dirasa
tubuh kurang sempurna. Pada fase ini disarankan untuk memberikan pupuk
kandang, TSP, dan NPK.
8
Kulit buah berwarna hijau kekuningan dan mengkilap
Mengeluarkan aroma khas jambu biji
Tekstur buah lunak
Ketika buah jambu biji telah memenuhi tiga ciri-ciri tersebut, maka sudah
diizinkan untuk memanen. Panen dapat dilakukan dengan memetik dan
memotong tangkai jambu biji dengan alat potong seperti pisau atau gunting.
Pasca panen, kita masih dapat memelihara tanaman jambu biji tersebut
karena tanaman ini masih mampu menghasilkan buah di periode berikutnya.
Tentunya, perawatan juga harus tetap dijalankan. Pemangkasan terhadap ranting-
ranting yang sudah terlalu panjang atau tua juga dianjurkan untuk dilakukan guna
merangsang pertumbuhan ranting baru.
Berikut adalah cara menanam jambu biji dalam pot yang dapat di praktikkan
secara langsung di rumah dengan motede mudah.
1) Siapkan bibit jambu biji, dapat berupa biji maupun potongan batang (metode
stek).
2) Campurkan tanah, pasir, dan pupuk organik (kompos/kandang), dengan
perbandingan 2:1:1.
3) Masukkan campuran ke dalam pot yang telah dilubangi di bagian bawahnya.
4) Buatlah lubang di bagian tengah media tanam.
5) Jika berupa biji, cukup diletakkan saja. Jika berupa potongan batang (metode
stek), tancapkan dengan posisi tegap lurus.
6) Tutupi dengan tanah dan padatkan.
7) Siram dengan air secukupnya.
8) Letakkan di tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari