E-COMMERCE
DISUSUN OLEH:
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat-nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya.Untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini saya mohon maaf yang sebesar -sebesarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................. 1
BAB 3 PEMBAHASAN……………………………………………………….. 3
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………… 7
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..... 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian E-commerce
3. Manfaat E-commerce
4. Dampak E-commerce
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Apakah pertanyaan mengenai apa itu ecommerce sudah terjawab? Jika sudah,
mari lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu jenis-jenis ecommerce.
3
Business to business (B2B) Jenis di mana sebuah perusahaan menjual
produk atau jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam model ecommerce ini,
biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya adalah
sebuah perusahaan yang membeli perlengkapan kantor dari sebuah
produsen.
Business to consumer (B2C) Dalam jenis ecommerce ini, sebuah
perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumen. Pada umumnya,
pelanggan dalam ecommerce B2C hanya mengecer. Jika anda pernah
membeli dari suatu toko online, aktivitas tersebut termasuk dalam golongan
ini.
Consumer to consumer (C2C) Pernah menjual barang bekas ke orang lain
yang membutuhkannya melalui internet? Aktivitas tersebut termasuk dalam
ecommerce jenis ini. Dengan kata lain, C2C adalah transaksi online antara
dua individu.
Consumer to business (C2B) Berkebalikan dengan B2C, ecommerce C2B
adalah skenario di mana seseorang menjual produk atau layanan kepada
sebuah perusahaan. Seorang graphic designer, misalnya, menawarkan dan
menjual logo buatannya kepada sebuah bisnis makanan.
Business to public administration (B2A) Model ecommerce ini mirip
dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah.
Contoh B2A adalah jasa pembuatan website untuk sistem administrasi
online.
Consumer to public administration (C2A) Jenis ecommerce ini berjalan
seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga
pemerintah. Ecommerce dengan model C2A jarang ditemui di Indonesia.
Jenis transaksi yang terjadi biasanya berbentuk jasa.
4
2.2 Perkembangan E-commerce
Dinilai dari statistik tersebut, memiliki sebuah situs ecommerce tentunya akan
sangat menguntungkan, baik bagi Anda yang sudah memiliki bisnis maupun yang
baru akan memulai. Apalagi, ecommerce menawarkan banyak manfaat. Ingin tahu
apa saja? Simaklah bagian berikutnya.
5
Jangkauan yang luas Sebagai pemilik toko konvensional, Anda hanya
dapat menjangkau pembeli dari daerah yang sama. Lain halnya jika Anda
memiliki sebuah website ecommerce. Dengan demikian, pembeli dari
berbagai penjuru negeri dapat melakukan transaksi di toko Anda.
Tidak dibatasi oleh waktu Toko di dunia nyata bisa beroperasi selama 24
jam setiap hari, tetapi biaya untuk mendukungnya pun akan sangat besar.
Melalui internet, pembeli tetap dapat mengakses dan membeli dari toko
walaupun Anda tertidur lelap.
Biaya yang lebih murah Biaya operasional lapak online sangat rendah
dibandingkan toko berbentuk bangunan. Setidaknya, Anda tidak perlu
memikirkan gaji karyawan, sewa bangunan, serta ongkos listrik.
Tidak perlu stok barang sendiri Dalam industri ecommerce, Anda bisa
menjadi seorang dropshipper. Teknik pemasaran ini memungkinkan Anda
berjualan tanpa memiliki stok barang. Ketika order datang, Anda tinggal
meneruskannya kepada produsen barang yang diinginkan. Untuk memahami
bisnis dropshipping lebih lanjut, Anda dapat membaca artikel ini.
Kemudahan mengelola transaksi dan pengiriman Dengan memiliki toko
online, Anda tidak perlu pusing memikirkan cara transaksi dan pengiriman
barang. Kini sudah ada berbagai layanan pembayaran elektronik yang
dilakukan melalui internet. Selain itu, barang kiriman dapat dilacak secara
online.
Anda mampu mempelajari kebiasaan pelanggan Menjalankan bisnis
online tanpa memahami perilaku pelanggan akan menyia-nyiakan investasi
Anda. Saat ini sudah banyak tool analytic yang dapat digunakan untuk
mempelajari data toko online Anda, seperti Google Analytics.
Kerja dari manapun Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, toko
online dapat diakses kapanpun. Oleh karena itu, Anda pun dapat
6
menjalankannya dari mana saja asal memiliki perangkat dan koneksi internet
yang memadai.
7
Adanya pengaksesan ke sumber pihak yang tidak berhak. Seperti seorang
hacker yang membobol sistem perbankan. Kemudian memindahkan
sejumlah rekening milik orang lain ke rekeningnya sendiri.
Dapat kehilangan sebuah kepercayaan dari para konsumen. Karena faktor-
faktor seperti adanya usaha sengaja yang dilakukan oleh pihak luar yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
Terjadinya kerugian yang tidak terduga-duga, karena adanya gangguan yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, kesalahan dari faktor manusia
ataupun kesalahan dari sistem elektronik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search
https://sarjanaekonomi.co.id/
https://andyyjr20.blogspot.com/
https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ecommerce/