NIM : 1181111027
Kelas : Reg-A
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Puji
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulisan makalah ini dapat dikerjakan dan diselesaikan.
Penulisan makalah CJR ini bertujuan untuk menyelesikann tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Mungkin, makalah CJR ini tidak luput dari kekurangannya. Oleh
karena itu, saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini akan disambut
dengan senang hati.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyelesaian makalah ini, pada Program Sarjana (S-1) Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Negeri Medan seperti :
1. Bapak Dr. Syamsul Gultom, S.K.M., M.Kes., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Elvi Mailani, S.Si., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan PGSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., sekalu Dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Universitas Negeri Medan.
6. bapak/ibu Dosen yang mengajar pada Program Sarjana (S-1) Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan.
7. teman-teman kelas PGSD A Reguler 2018 Universitas Negeri Medan.
8. kedua orang tua tercinta yang berada dirumah yang selalu memberikan doa dan
dukungan biaya selama perkuliahan.
Penulis sadari kritik dan saran sangat membatntu untuk menjadi lebih baik lagi.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
A. Pendahuluan ......................................................................................... 4
B. Isi.......................................................................................................... 4
C. Hasil ..................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Rekomendasi ........................................................................................ 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
Jurnal merupakan sumber bacaan selain buku. Jurnal di pelajari untuk mengetahui hasil
penelitian para ahli yang dilakukan secara ilmiah atau merupakan kesimpulan dari penelitian.
Sebelum mengkritisi jurnal terlebih dahulu untuk mengetahui jurnal tersebut agar lebih
relevan untuk dijadikan sumber bacaan.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan IPA Kelas Tinggi.
2. Meningkatkan kemampuan dalam meringkas, menganalisa, dan membandingkan
serta memberi kritik pada jurnal
C. Manfaat
1. Sabagai mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah jurnal
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Pendidikan IPA Kelas Tinggi.
D. Identitas Jurnal
3
BAB II
RINGKASAN ARTIKEL
A. Pendahuluan
Wulan dalam jurnal penelitiannya mengungkapkan bahwa membaca adalah salah satu
faktor yang penting dalam kehidupan masyarakat modern. Kemampuan membaca menjadi
kebutuhan karena penyebaran informasi dan pesan-pesan dalam dunia modern ini disajikan
dalam bentuk tertulis, dan hanya dapat diperoleh melalui membaca. Apabila seseorang tidak
mampu membaca sehingga tidak memahami suatu petunjuk atau pengumuman yang tertulis,
maka orang tersebut akan ketinggalan, salah jalan, atau tidak dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya
B. Deskipsi Isi
Hanya delapan dari 24 peserta didik yang mampu mencapai ketuntasan minimal.
Peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal umumnya memiliki beberapa
permasalahan terkait pengetahuan dan keterampilan dalam membaca. Permasalahan tersebut
antara lain; 1) peserta didik kurang terampil dalam membaca sebuah teks, 2) peserta didik
masih kurang memerhatikan pokok-pokok bacaan, 3) peserta didik cepat merasa jenuh
dengan teks bacaan yang panjang, dan 4) peserta didik masih kurang teliti dalam membaca,
5) setelah membaca, peserta didik kesulitan dalam menyimpulkan bacaan, dan 6)
pembelajaran dirasakan monoton dan membosankan oleh peserta didik karena metode serta
media pembelajaran kurang digunakan secara optimal.
4
C. Hasil
Sikap religius peserta didik kelas X-2 SMA Taruna Nusantara Magelang mengalami
peningkatan setelah mengikuti pembelajaran membaca teks klasifikasi menggunakan metode
SQ3R dengan media gambar. Pada siklus I, persentase ketuntasan sikap religius peserta didik
mencapai 83%. Sementara pada siklus I, persentase ketuntasan sikap religius peserta didik
meningkat menjadi 92%. Dengan demikian, sikap religius peserta didik mengalami
peningkatan 9% dari siklus I ke siklus II. Berikut tabel yang mendeskripsikan peningkatan
perubahan sikap religius peserta didik.
5
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS
Langkah Adapun sumber data penelitian ini Proses pembelajaran menulis puisi
penelitian adalah kelas X-2 SMA Taruna melalui strategi Pikir Plus dengan
Nusantara Magelang. Berdasarkan menggunakan media gambar
hasil wawancara dengan guru berbagai peristiwa yang terdapat
pengampu kelas X SMA Taruna dalam surat kabar siklus I,
Nusantara Magelang diketahui terangkum menjadi 3 kegiatan inti.
bahwa keterampilan membaca Tiga kegiatan inti tersebut antara
peserta didik kelas X-2 SMA lain: (1) proses apersepsi dan
Taruna Nusantara Magelang internalisasi penumbuhan minat-
masih belum optimal. Oleh sebab minat siswa untuk menulis puisi (2)
itu, peneliti menentukan subjek proses siswa ketika mencari gambar
penelitian pada kelas X-2. peristiwa dari surat kabar yang
Kemudian peneliti berkolaborasi dijadikan ide dan tema untuk
dengan guru menentukan metode menulis puisi secara berkelompok
membaca dan media (3) intensifnya siswa dalam menulis
pembelajaran untuk meningkatkan puisi dengan memperhatikan
6
keterampilan membaca peserta kesesuaian isi dengan gambar yang
didik kelas X-2 SMA Taruna dipilih untuk dijadikan tema, diksi,
Nusantara Magelang. Peneliti rima, tipografi, dan amanat.
kemudian memilih metode SQ3R Berdasarkan hasil tes pada siklus I,
dan media gambar sebagai upaya telah terjadi peningkatan
meningkatkan keterampilan kemampuan menulis puisi.
membaca peserta didik kelas X-2. Peningkatan ini dipengaruhi oleh
Dengan demikian, sumber data penggunaan metode sugesti diri dan
dalam penelitian ini adalah media audiovisual. Aspek yang
kelas X-2 SMA Taruna dinilai dalam pembelajaran ini
Nusantara Magelan. meliputi aspek (1) kesesuain isi
dengan gambar, (2) diksi, (3) rima,
(4) tipografi, serta (5) amanat, Data
yang diperoleh dari kemampuan
menulis puisi siklus I yaitu, aspek
kesesuaian isi dengan gambar
sebesar 77,78%, kemudian diikuti
secara urut aspek amanat sebesar
76,67%, aspek diksi sebesar
68,89%, aspek rima 61,37%, dan
aspek tipografi memperoleh hasil
nilai terendah dengan 61,37%.
Hasil tes siklus I secara
keseluruhan dengan nilai rata-rata
69,50. Nilai keseluruhan pada
siklus I belum memenuhi target
pencapaian nilai 75 dalam rata-rata
kelas, sehingga perlu diadakan
kegiatan siklus II.
Hasil pembahasan Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian ini diperoleh dari
peningkatan secara signifikan. tindakan pada siklus I dan siklus II.
Rata-rata nilai keterampilan. Hasil penelitian ini terdiri atas hasil
peserta didik pada siklus I 82 tes puisi dan hasil nontes. Hasil tes
dengan persentase ketuntasan puisi siklus I dan II berupa
57%. Pada siklus II nilai ratarata keterampilan siswa kelas VIII-F
meningkat signifikan menjadi 93 MTs Negeri Kesesi dalam menulis
dengan ketuntasan 100%. puisi setelah mengikuti
Peningkatan keterampilan pembelajaran menulis puisi melalui
membaca teks klasifikasi ini juga strategi Pikir Plus dengan media
diikuti perubahan sikap religius gambar berbagai peristiwa pada
dan sosial ke arah yang lebih baik. surat kabar dan hasil nontes berupa
Respon peserta didik terhadap observasi, catatan lapangan, catatan
pembelajaran juga sangan baik harian, wawancara, dokumentasi
7
foto. Proses pembelajaran menulis
puisi melalui strategi Pikir Plus
dengan menggunakan media
gambar berbagai peristiwa yang
terdapat dalam surat kabar siklus I,
terangkum menjadi 3 kegiatan inti.
Tiga kegiatan inti tersebut antara
lain: (1) proses apersepsi dan
internalisasi penumbuhan minat-
minat siswa untuk menulis puisi (2)
proses siswa ketika mencari gambar
peristiwa dari surat kabar yang
dijadikan ide dan tema untuk
menulis puisi secara berkelompok
(3) intensifnya siswa dalam menulis
puisi dengan memperhatikan
kesesuaian isi dengan gambar yang
dipilih untuk dijadikan tema, diksi,
rima, tipografi, dan amanat.
Berdasarkan hasil tes pada siklus I,
telah terjadi peningkatan
kemampuan menulis puisi.
Peningkatan ini dipengaruhi oleh
penggunaan metode sugesti diri dan
media audiovisual. Aspek yang
dinilai dalam pembelajaran ini
meliputi aspek (1) kesesuain isi
dengan gambar, (2) diksi, (3) rima,
(4) tipografi, serta (5) amanat, Data
yang diperoleh dari kemampuan
menulis puisi siklus I yaitu, aspek
kesesuaian isi dengan gambar
sebesar 77,78%, kemudian diikuti
secara urut aspek amanat sebesar
76,67%, aspek diksi sebesar
68,89%, aspek rima 61,37%, dan
aspek tipografi memperoleh hasil
nilai terendah dengan 61,37%.
Hasil tes siklus I secara
keseluruhan dengan nilai rata-rata
69,50. Nilai keseluruhan pada
siklus I belum memenuhi target
pencapaian nilai 75 dalam rata-rata
8
kelas, sehingga perlu diadakan
kegiatan siklus II
Kesimpulan Berdasarkan data, Berdasarkan pembahasan dan hasil
analisis, dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan
dalam penelitian ini yang bahwa. Penerapan strategi Pikir
telah diuraikan pada Plus dan penggunaan media gambar
bagian sebelumnya, berbagai peristiwa yang terdapat
penulis mengambil dalam surat kabar mampu
simpulan sebagai berikut. meningkatkan keterampilan
1) Keberlangsungan menulis puisi siswa kelas VIII-F
proses pembelajaran MTs Negeri Kesesi Kabupaten
membaca teks klasifikasi Pekalongan. 1. Hasil penenlitian
pada peserta didik kelas menunjukkan bahwa setelah
mengikuti pembelajaran menulis
puisi melalui strategi Pikir Plus
X-2 SMA Taruna dengan media gambar berbagai
Nusantara Magelang peristiwa yang terdapat dalam surat
semakin baik. Pada siklus
kabar, nilai rata-rata kelas VIII-F
I aspek pengamatan proses
mengalami masih belum MTs. Negeri Kesesi Kabupaten
maksimal. Namun, pada Pekalongan mengalami
siklus II setiap aspek peningkatan. Hasil pada siklus I
pengamatan proses nilai rata-ratanya sebesar 69,17
mengalami peningkatan. meningkat sebesar 12,96 % dari
Rata-rata peningkatan nilai ratarata prasiklus sebesar
persentase ketuntasan hasil
56,22. Hasil siklus II nilai rata-
pengamatan proses
pembelajaran dari siklus I ratanya 77,83 meningkat sebesar
ke siklus II meningkat 10,88% dari siklus I yang memiliki
13%. nilai rata-rata sebesar 69,17 dan
2) Sikap religius peserta didik meningkat 23,84% dari nilai rata-
kelas X-2 SMA Taruna Nusantara rata tahap prasiklus sebesa 56,21.
Magelang mengalami peningkatan Hasil pada siklus II sudah termasuk
setelah mengikuti pembelajaran dalam kategori baik dengan nilai
membaca teks klasifikasi rata-rata di atas standar KKM, yaitu
menggunakan metode SQ3R 75, dengan demikian, tidak perlu
dengan media gambar. Pada siklus dilakukan tindakan pada tahapan
I, persentase ketuntasan sikap siklus II dalam penenlitian ini. 2.
religius peserta didik mencapai Perubahan perilaku siswa kelas
83%. Sementara pada siklus I, VIII-F menunjukkan perubahan
persentase ketuntasan sikap yang positif, siswa lebih tertarik,
religius peserta didik meningkat semangat dan antusias dalam
menjadi 92%. Dengan demikian, pembelajaran menulis puisi.
sikap religius peserta didik
mengalami peningkatan 9% dari
siklus I ke siklus II. 3) Sikap
sosial peserta didik kelas X-2
9
SMA Taruna Nusantara Magelang
mengalami peningkatan setelah
mengikuti pembelajaran membaca
teks klasifikasi menggunakan
metode SQ3R dengan media
gambar. Pada siklus I, sikap jujur,
tanggung jawab, toleransi, santun,
dan semangat melampaui
ketuntasan dengan persentase
ketuntasan 100%. Sementara
sikap percaya diri dan kritis
mencapai persentase ketuntasan
yang masih lemah, yaitu 17%.
Adapun sikap kepemimpinan
menjadi sikap yang berada pada
persentase ketuntasan terendah
sebesar 13%. Namun, pada siklus
II sikap sosial peserta didik
mengalami peningkatan. Sikap
jujur, tanggung jawab, toleransi,
santun, dan semangat masih
pada persentase ketuntasan
100%. Sikap percaya diri
mengalami peningkatan sebesar
71% dengan persentase
ketuntasan 88% pada siklus II.
Sikap kritis meningkat 66%
dengan persentase ketuntasan
83% pada siklus II. Adapun sikap
kepemimpinan meningkat 70%
dengan persentase ketuntasan
83% pada siklus II. Dengan
demikian, sikap sosial peserta
didik mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II. 4)
Pengetahuan membaca teks
klasifikasi peserta didik kelas X-2
SMA Taruna Nusantara Magelang
mengalami peningkatan dan dapat
memenuhi target ketuntasan yang
diharapkan. Pada siklus I, nilai
rata-rata tes pengetahuan
mencapai 95 dengan ketuntasan
10
96%. Sementara pada siklus II
nilai rata-rata meningkat menjadi
98 dengan ketuntasan 100%.
Dengan demikian, terjadi
peningkatan 4% dalam penilaian
pengetahuan membaca teks
klasifikasi peserta didik dari
siklus I ke siklus II. 5)
Keterampilan membaca teks
klasifikasi peserta didik kelas X-2
SMA Taruna Nusantara.
Magelang mengalami peningkatan
setelah mengikuti pembelajaran
membaca teks klasifikasi
menggunakan metode SQ3R
dengan media gambar. Pada siklus
I, nilai rata-rata penilaian
keterampilan mencapai 82 dengan
persentase ketuntasan 57%.
Sementara pada siklus II nilai
rata-rata meningkat signifikan
menjadi 93. Persentase ketuntasan
pada siklus II juga meningkat
secara tajam menjadi 100%.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengungkapkan bahwa membaca adalah salah satu faktor yang penting dalam
kehidupan masyarakat modern. Kemampuan membaca menjadi kebutuhan karena
penyebaran informasi dan pesan-pesan dalam dunia modern ini disajikan dalam bentuk
tertulis, dan hanya dapat diperoleh melalui membaca. Apabila seseorang tidak mampu
membaca sehingga tidak memahami suatu petunjuk atau pengumuman yang tertulis, maka
orang tersebut akan ketinggalan, salah jalan, atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Menurut Djibran (2008: 75), menulis puisi sebenarnya tak jauh berbeda
dengan menulis cerita atau yang lainnya, yang terpenting adalah soal merefleksikan gagasan
dan perasaan yang ingin kita ungkapkan. Dalam menciptakan puisi juga diperlukan adanya
suatu proses kreatif. Proses kreatif adalah perubahan organisasi kehidupan pribadi. Jadi,
proses kreatif yang tidak dimiliki oleh pengarang lain. Proses kreatif merupakan kesadaran
yang muncul dari tindakan pribadi yang Khas, sebagai tanggapan terhadap lingkungan.
Tanggapan pengarang inilah yang akan menolong dalam memunculkan imajinasi dan
selanjutnya mengulur menjadi perjuangan inisiatif.
B. Rekomendasi
Dari segi aspek ruang lingkup artikel harus diperbaiki lagi agar jurnal dapat menjadi
sumber referensi yang relevan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika
Aditama.
Djahmarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Reinika
Cipta.
13