Anda di halaman 1dari 47

Anggiat Sihombing

“CRITICAL BOOK REVIEW”


PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu :
Ika Febriana, S,Pd M.Pd
Disusun :
Anggiat Sihombing
NIM: 6213111026
Kelas: PJKR IIID 2021

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Anggiat Sihombing

2022

ii
Anggiat Sihombing

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga Critikal
Book Review ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
“Pendidikan Bahasa Indonesia”

Didalam makalah ini terdiri dari pengukuran dalam bidang pendidikan yang selama ini
kita abaikan. Di makalah ini juga di jelalaskan bagaimana pengukuran dalam bidang pendidikan
pendidikan secara mendetail. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya ,saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,7 September 2022


Penulis

Anggiat sihombing

3
Anggiat Sihombing

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A.LATAR BELAKANG.............................................................................1

B.Tujuan ......................................................................................................2

C.Manfaat..................................................................................................... 3

BAB II RINGKASAN ISI BUKU........................................................................4

A.Indentitas Buku .......................................................................................4

B.Ringkasan Buku ......................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................14

A.KEUNGGULAN .....................................................................................14

B.KELEMAHAN ........................................................................................14

BAB IV PENUTUP...............................................................................................15

A.Kesimpulan .............................................................................................15

B.Saran ........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

4
Anggiat Sihombing

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu.
Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya dengan
berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.
Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenai
suatu permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu
memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

B. Tujuan

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia program studi pendidikan jasmani
kesehatan dan rekreasi
2. Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas
4. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan

C. Manfaat
Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book review antara lain:
1. Bagi penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalam
menulis karya-karya yang lain.
2. Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana menambah wawasan
berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara ilmiah.
3. Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book review dapat menjadi bahan penilaian
sejauh mana pemahan peserta didik terhadap materi suatu bahan bacaan.

D. Identitas Buku
5
Anggiat Sihombing

 Buku Utama
Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
Penulis : Fitriani Lubis , S.Pd., M.Pd. dkk
Penerbit : CV.Daris Indonesia

ISBN : 978-623-5911-05-2
Cetakan : 1, 5 Januari 2022
Cetakan : 2, Edisi Revisi 2022 /
17,8 x 25,5cm x+190 hal
Jumlah Halaman : i – x + 1-190 Halam

6
Anggiat Sihombing

 Identitas Buku I

Judul Buku                          : Pendidikan Bahasa Indonesia

Penulis                                  : Drs.Sanggup Barus,M.Pd.dkk

Penerbit                                : Unimed press

ISBN                                    : 976-602-7938-06-9

Cetakan                               : ke 2( September 2014)

Jumlah Halaman                  : 144 halaman

 Identitas Buku II
7
Anggiat Sihombing

 Judul Buku : Penguasaan dan Keterampilan Berbahasa Indonesia


 Nama Pengarang : Dra.Supraptiningsih,M.Ed, Ririk Ratnasari,M.Pd, Ariantoni
 Nama Penerbit : Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
 Tahun Terbit 2016
 Jumlah Halaman : vi, 292 halaman
 ISBN :-

Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi


2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2016

8
Anggiat Sihombing

6. Tebal Buku : 272 + cover


7. ISBN : 978-602-70098-6-0
Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi
2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2016
6. Tebal Buku : 272 + cover
7. ISBN : 978-602-70098-6-0
Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi
2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2016
6. Tebal Buku : 272 + cover
7. ISBN : 978-602-70098-6-0
Buku Pembanding
1. Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi
2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2016
6. Tebal Buku : 272 + cover
7. ISBN : 978-602-70098-6-0

. Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi


2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2016
6. Tebal Buku : 272 + cover
7. ISBN : 978-602-70098-6-0
. Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi
2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2016
6. Tebal Buku : 272 + cover
7. ISBN : 978-602-70098-6-

Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi


2. Penulis : Intan Ahmad
3. Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi
9
Anggiat Sihombing

4. Kota Terbit : Jakarta


5. Tahun Terbit : 2016
6. Tebal Buku : 272 + cover
7. ISBN : 978-602-
BAB II

ISI RINGKASAN BUKU

A. Ringkasan Buku Pertama


BAB I PENDAHULUAN
A. Kedudukan dan fungsi bahasa-bahasa di indonesia
Bahasa-bahasa di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bahasa Indonesia, bahasa
daerah, dan bahasa asing.
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun bahasa
austronesia. Bahasa Melayu sudah lama digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’
pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa
Melayu dikenal sebagai bahasa sehari-hari dengan istilah Melayu Pasar. Selain bahasa Melayu
Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan dikalangan keluarga kerajaan di sekitar
Sumatera.
Penamaan bahasa Indonesia bermula dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta. Butir ketiga
Sumpah Pemuda berbunyi, “Kami, Putra dan Putri Indonesia, menjung tinggi bahasa persatuan
bahasa Indonesia.” Soekarno memilih bahasa Indonesia yang didasarkan pada bahasa Melayu
yang dituturkan di Riau.
Bahasa Indonesia dalam kedudukannnya sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai (1)
lambang kebanggan nasioanl, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku
bangsa, (4) alat komunikasi antardaerah dan antarbudaya.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ditetapkan pada 18 agustus 1945,
pada saat undang-undang dasar 1945. Dalam kedudukannya memiliki fungsi sebagai (1) bahasa
resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar didunia pendidikan, (3) bahasa perhubungan pada
tingkat nasional, (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa daerah ini
jumlahnya sangat banyak di Indonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai (1) lambang

10
Anggiat Sihombing

kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan
masyarakat daerah, dan (4)sarana pendukung budaya daerah dan bahasa indonesia.
Hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah merupakan pendukung bahasa
Indonesia, merupakan pengantar pada tingkat permulaaan di sekolah dasar tertentu untuk
memperlancar proses pembelajaran.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan
bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan
sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.
B. Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi pokok, yang
menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi
dasar ukuran, atau yanbg tidak menjadi standar.
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur
kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti
pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuan, cendekiawan, dan sebagainya. Sedangkan bahasa nonbaku
adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktrur kalimat, ejaan dan
pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan dan yang biasa
beraktivitas dalam lingkungan yang tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku memiliki empat fungsi sebagai berikut. Pertama, bahasa Indonesia
baku berfungsi sebagai pemersatu. Kedua, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda
kepribadian. Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa atau prestise.
Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan.
3. Konteks Pemakaian Bahasa Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai dalam beberapa konteks. Pertama, dalam komunikasi
resmi. Kedua, dalam wacana teknis. Ketiga, dalam pembicaraan didepan umum. Keempat,
pembicaraan dengan orang yang dihormati.
4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum dapat diketahui bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu (1)
memiliki keunggulan wilyah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3)
cendekia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa indonesia baku
11
Anggiat Sihombing

relatif tetap serta tidak berubah setiap saat. Ciri cendekia berarti bahwa bahasa indonesia baku
mencerminkan cara berfikir yang teratur, logis dan sistematis. Untuk mengungkapkan gagasan,
bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan isi pikiran secara teratur dan
sistematis.

12
Anggiat Sihombing

BAB II PENULISAN TEKS AKADEMIK

A. Pengertian Teks Akademik


Teks adalah satuan bahasa yang bisa berupa tulis dan lisan yang dihasilkan dari interaksi
atau komunikasi manusia. Teks Akademik adalah tulisan yang diperoleh dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Teks akademik dapat berwujud buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.

B. Perbedaan Tekas Akademik dengan Teks Non-Akademik


Teks akademik memiliki ciri-ciri sederhana, padat, objektif, dan logis. Namun selama
ini ciri trsebut belum terbukti secara empiris yang diajukan untuk memeberi penjelasan yang
memadai secara linguistik. Akibatnya ciri tersebut hanya dipahami secara naluri tanpa didasari
pada data dan teori tertentu.
Teks akademik harus memperhatikan ada/tidaknya kalimat minor. Kalimat minor adalah
kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor dalam teks akademik menyebabkan tidak dapat
diidentifikasinya unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, serta
menyebabkan trhentinya arus informasi secara tekstual.
Dalam teks non-akademik banyak digunakan kata kita sebagai subjek kalimat,
sedangkan dalam teks akademik penggunaannya dihindarkan. Untuk menyatakan proses pada
teks akademik digunakan nomina, sedangkan dalam teks non-akademik cenderung
menggunakan verba.
C. Ciri-ciri Teks Akademik
1.Objek
2.Fakta Pengamatan
3.Tata Urutan
4.Bahasa
5.Istilah
6.Gaya Bahasa
7.Isi
D. Teks Akademik Dalam Genre Makro
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai jenis teks secara
keseluruhan. Contoh : buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum dan artikel ilmiah. Genre mikro adalah subgender yang lebih kecil yang terdapat di
13
Anggiat Sihombing

dalamnya dan dpayungi oleh genre makro. Misalnya : deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi.
 Ulasan Buku : tulisan yang berisi kritik terhadap buku yang dimaksud.
Ulasan buku disajikan pada pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian
 Proposal : tulisan yang berisi rancangan penelitian
 Laporan penelitian
 Artikel ilmiah

14
Anggiat Sihombing

BAB III PENULISAN TEKS ULASAN BUKU

A. Pengertian Teks Ulasan Buku


Teks ulasan adala suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013 : 57). Kosasih (2014:203) mengatakan
bahwa ulasan adalah jenis teks discussion, yang difungsikan untuk membahas berbagai
pandangan mengenai suatu objek, isu, ataupun masalah tertentu.

Menurut Isnatun & Farida (2013:57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut :

- Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya


- Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan
lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya
- Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau
tidak.
-
B. Struktur Teks Ulasan Buku
Teks Ulasan
1.Identitas ( Opsional)
2.Orientasi
3.Tafsiran Isi
4.Evaluasi
5.Rangkuman
Struktur teks ulasan menurut Kemahasiswaan (2016) adalah sebagai berikut.

 Indentitas dimuat judul, penulisan, penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan,
warna sampul dan lain-lain.
 Orientasi merupakan pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan fungsi tahapan
orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas.
 Tafsiran Isi adalah ringkasn buku
 Evaluasi memaparkan penilaian pengulasan terhadap karya yang diulas.
 Rangkuman merumuskan simpulan yang ditunjukan kepada pembaca karya atau
benda yang telah diulas.

15
Anggiat Sihombing

C. Cara Merekonstruksikan Teks Ulasan Buku


Hal-hal yang harus diperhatikan ketika merekonstruksi teks ulasan buku adalah sebagai
berikut :

1. Membaca teks ulasan


2. Apabila belum perah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut.
3. Melihat struktur teks ulasan
4. Menulis kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.

D. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasann Buku


 Memilih buku yang diulas
 Membaca kritis
 Membuat ringkasan
 Menentukan kriteria penilaian
 Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
 Menulis laporan yang dimaksud

16
Anggiat Sihombing

BAB IV PENULISAN TEKS PROPOSAL

A. Hakikat Proposal
Teks Proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan. Dengan lebih jelas pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk
rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau
pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan.
Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang dususun untuk
kegiatan tertentu atau bisa juga dikatakan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja.
B. Jenis- Jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis : (1) Proposal kegiatan, (2)
proposal usaha atau bisnis, (3) proposal penelitian. Berikut adalah penjelasannya .
1. Proposal kegiatan
Proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.
Ciri-ciri proposal kegiatan : 1. Berisi pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap yang akan
dinilai selama melakukan kegiatan , (2) panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh ,
(3) direncanakan oleh kelompok panitia yang berencana menyelengarakan acara, (4)memiliki
susunan panitia,bentuk,kegiatan,waktu kegiatan,dan nama kegiatan.
a. unsur-unsur proposal kegiatan
hal hal yang harus terdapat didalam sebuah proposal kegiatan antara lain adalah (a) latar
belakang ,(b) tema atau kerangka pemikiran , (c) maksud/tujuan, (d) waktu pelaksanaan, (e)
tempat, (f) kegiatan yang akan dilaksanakan ,(g) biaya yang dibutuhkan ,(h) kepanitiaan dan (i)
penutup.
b. teknik penulisan proposal kegiatan
penulisan proposal harus memperhatikan; (1) penempatan dan penggunaan kata yang tepat, (2)
pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan membingungkan ,sebaiknya kalimat
pendek dan jelas , (3) penggunaan paragraf dan ejaan yang sesuai.

17
Anggiat Sihombing

Aturan aturan dalam menyusun proposal adalah (1) menggunakan kata yang sesuai
untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas , (2) menulis proposal dengan
format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menggunakan kalimat yang padat,
jelas, dan benar, (4) menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip ejaan bahasa indonesia (EBI) ,
(5) menulis proposal dengan gaya yang menarik, (6) mengaitkan kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain , (7) menyunting kembali proposal yang ditulis dengan mengkoreksi
kesalahan kesalahan penulis maupun isi proposal tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan proposal yang baik adalah
(1) menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan , (2) menulis
proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum , (3) menjabarkan unsur
unsur proposal kegiatan , yakni : nama kegiatan,dasar pemikiran , tujuan dan manfaat
kegiatan ,tema kegiatan, ruang lingkup kegiatan , waktu dan tempat kegiatan, susunan kegiatan,
anggaran biaya,dan penutup , (4) menyusun proposal dengan dengan bahsa yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia , (5) menyunting kembali penulisan dan isi proposal, (6) menyiapkan
cover atau sampul serta tulisan dengan tampilan yang menarik dan berkesan.
2. Proposal penelitian
Menyusun teks proposal penelitian diibaratkan seperti membuat suatu produk untuk dijual.
Selaras dengan membuat rencana penelitian bahwa hanya rencana penelitiian yang bermutu
ilmiah dan mempunyai kegunaan tinggilah yang akan diterima oleh sipemegang dana atau oleh
dosenn pembimbing bagi rencana penelitian skripsi, tesis atau disertasi.
Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab-bab: (1) pendahuluan , (2) tinjauan
pustaka, (3) perumusan hipotesis , dan (4) metode penelitian .
Untuk lebih melengkapi teks proposal penelitian, perlu ditambah hal-hal lain , seperti:
halaman judul penelitian, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar pustaka dan lampiran.
a. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari :latar belakang , perumusan masalah dan tujuan penelitian. Rumusan
tersebut diharapkan dapat memberi petunjuk tentang data apa yang diperlukan guna menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu.
a.Formulasi permasalahan
penelitian berpangkal pada suatu pertanyaan dari suatu permasalahan yang muncul dari
benak peneliti karena “ketidaktahuan” mengenai suatu fenomena atau gejala.
Stimuli penelitian dapat datang dari berbagai sumber : pengamatan, bacaan baik dari buku
ataupun sumber-sumber lain, misalnya pertemuan ilmiah. Stimuli peneliti diperguruan tinggi
juga dapat menjadi sumber, demikian pula yang permasalahan tertentu yang dihadapi mereka.
18
Anggiat Sihombing

Ada beberapa cara untuk mengindentifikasikan apakah formulasi permasalahan telah


dapat terungkap dengan baik. Permasalahan penelitian yang baik harus memenuhi syarat :
(1) relavan dengan waktu timbulnya permasalahan,
(2) berhubungan dengan problematik praktis,
(3) memungkinka generalisasi,
(4) memiliki ketajaman dalam definisi dari konsep-konsep utama,
(5) dapat memperbaiki metoda penelitian bagi peneliti berikutnya.

19
Anggiat Sihombing

BAB V PENULISAN TEKS LAPORAN

A. Pengertian Teks Laporan


Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. berbeda dengan teks deskripsi, teks laporan bersifat
umum atau universal. Sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan mendetail.
B. Model teks laporan penelitian
Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan
penelitian. Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi tiga menurut pihak
yang dapat bermanfaat hasilnya. Ketika pihak tersebut adalah:
a. Para ilmuan
Karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah ilmu pengetahuan akan bertamba
luas.
b. Pemerintah, biroktrat atau pengambil kebijaksanaan yang lain informasi yang diperoleh
dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijasanaan sehinga daya dukung
kebijaksanaan tersebut cukup kuat karena berupa data actual.
c. Masyarakat luas baik secara perseorangan maupun kelompok adanya informasi dari
penelitian inilah maka kehidupan manusia menjadi lebih dipermudah.
Pada kenyataannya, sekalipun isi dari laporan garis besarnya sama dan inti laporan selalu
merupakan sesuatu yang ditonjolkan, namun wujud penempilan laporan penelitian mempunyai
variasi kerangka sesuai dengan ketentuan dari lembaga yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan tanggung jawab.
a. Model pertama
Model ini adalah model yang paling banyak digunaka oleh mahasiswa dalam penyusunan
skripsi atau tesis
Variasi 1:
Bab I Pendahuluan
Bab ll Penyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis
Bab lll Metodologi penelitian
Bab lV Lapora Peneitian
20
Anggiat Sihombing

Bab V Simpulan dan saran

Variasi 2:
Bab I Pendahuluan
Bab ll Landasan Teori
Bab lll Landasan Fakta
Bab IVPersiapan dan pelaksanaan penelitian
Bab V Hasil-hasil Penelitian
Bab VISimpulan, Diskusi, Implikasi, dan Saran

Variasi 3
Bab l Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab lll Metodologi Penelitian
Bab IVLaporan Penelitian
Bab V Simpulan, diskusi,implikasi, dan Saran

Variasi 4
Bab I Pendahuluan
Bab ll (Judul Disesuaikan dengan Inti Variabel atau Permasalahan Penelitian
Bab lll Rancangan Penelitian
Bab IVPengumpulan, Pengelolahan, dan Analisis Data
Bab V Pembahasan, Simpulan, dan implikasi

Variasi 5
Bab l Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab ll Kerangka Teori dan Pengajuan Hipotesis
A. Latar Belakang Teori
21
Anggiat Sihombing

B. Penelitian yang Relevan


C. Kerangka Berfikir
D. Perumusan Hipotesis
Bab lll Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Data dan Sumber Data
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
E. Tahapan Penelitian
Bab IVHasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran (dan implikasi)

b. Model kedua
Laporan kedua ini merupakan laporan yang wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi,
tesis, atau disertai. Bentuk kerangkanya sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan (termuat juga di bagian ini kajian pustaka dan kerangka berfikir)
Bab II Cara Penilaian
Bab III Hasil dan Analisis Penelitian
Bab IV Simpulan dan Saran
C. Model Teks Laporan Kegiatan
Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Keranka Laporan Kegiatan
JUDUL
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Objek kegiatan dan Strategi Kegiatan
Tujuan Kegiatan
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
Nama Kegiatan
22
Anggiat Sihombing

Lokasi
Waktu
Pelaksanaan
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Saran
D. Hubungan Genre pada Teks Laporan Penelitian
Berikut ini adalah cara untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan
penelitian diungkapkan dengan genre mikro yang sesuai
1) Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang sagat penting dalam laporan penelitian
2) Pendahuluan
Pada umum nya isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penlitian
pada dasarnyaa sama.oleh karena itu genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan
tahapan pendahuluan dan tahapan penutup pun relative sama yaitu eksposii dan atau meliputi
deskripsi.
3) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Dalam tahapan teori dan tinjauan pustaka ini terdapat dua hal, yaitu: yang pertama adlah
landasan teori yang berfungsi untuk menyapaikan ulasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang ditelitih, dan yang kedua adalah tinjauan pustka yang berfungsi
untuk menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-penelitian
sebelumnya.
4) Metodologi Penelitian
Untuk mengungkapakan kenyataan pada tahapan metodologi penelitian seperti digambarkan di
atas, genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi laporan, rekon dan
prosedur.
5) Hasil Penelitian dan Pembahasan
Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil penelitian dan pembahasan
adalah deskripsi (atau meliputi laporan) dan diskusi (atau meliputi eksplanasi).
6) Penutup
Bab penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan ini
biasanya berisi dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selai kedua unsur itu, implikasi penelitian
juga sering dimasukkan kedalam tahapan tersebut.
23
Anggiat Sihombing

E. Hubungan Genre Pada Teks Laporan Kegiatan


Teks laporan kegiatan adalah paparan hasil pelaksanaan kegiatan yang dibuat berdasarkan
proposal yang telah direncanakan sebelumnya. Teks laporan kegiatan mengandung unsur-
unsurnya yang saling berhubungan, yaitu ringkasan, pendahuluan, deskripsi kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, dan penutup. Unsur-unsur lain yang ada meliputi halaman judul, halaman
pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daftar pustaka, dan lampiran.
F. Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan

1. Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian


1) Penulisan pendahuluan
Penulisan pendahuluan meliputi penulisan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat penelitian. Yang ditulis pada bagian latar belakang masalah adalah hal-hal yang
menimbulkan masalah dan biasanya ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan.
2) Penulusan landasan teori dan tinjauan pustaka
Yang ditulis pada bagian landasan teori adalah teori-teori yang digunakan dalam menjelaskan
atau mengkaji variable-variabel penelitian. Selamjutnya yang ditulis pada bagian tinjauan
pustaka adalah ulasan tentang penelitian sebelumnya dan perbandingannya dengan penelitian
yang dilaporkan.
3) Penulisan metodologi penelitian
Yang ditulis pada bagian ini adalah jenis penelitian yang dilakukan, data dan sumber data,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan proses (tahapan) penelitian.
4) Penulisan hasil penelitian dan pembahasan
Pada bagian hasil penelitian, data disajikan dan dianalisis untuk menemukan jawaban terhadap
rumusan masalah yang terdapat pada bagian pendahuluan. Kemudian, pada bagian pembahasan,
hasil penelitian untuk setiap variable dibasan secara satu persatu. Dalam pembahasannya
penulis harus mengaitkannya dengan teori yang diacu dan penelitian – penelitian yang
terdahulu.
5) Penulisan penutup
Yang ditulis pada bagian ini adalah, simpulan dan saran (boleh juga iuraukan implikasinya).
Simpulan ditulis berdasarkan hasi penelitian dan saran ditulis berdasarkan simpulan.

2. Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan


24
Anggiat Sihombing

1) Penulisan pendahuluan
Pada bagian pendahuluan yang ditulis adalah latar belakang kegiatan, gambaran tentang jenis
kegiatan dan bentuk kegiatan, tujuan, manfaat, dan strategi yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan. Dalam hal ini latar belakang kegiatan adalah hal-hal yang
menyebabkan telah dilaksanakannya kegiatan.
2) Penulisan deskripsi kegiatan
Pada bagian penulisan deskripsi kegiatan yang ditulis adalah nama kegiatan, lokasi, waktu, dan
pelaksanaan.
3) Penulisan pelaksanaan kegiatan
Pada bagian ini yang ditulis adalah rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan. Tahapan ini
berfungsi untuk menguraikan kegiatan yang dilakukan, strategi yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan, kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk
mengatasi kendala yang dinyatakan.
4) Penulisan penutup
Yang perlu dituliskan pada bagian ini adalah simpulan dan saran.
Pernyataan simpulan menunjukkan bahwa kegiatan yang dimaksud sudah terlaksana dengan
baik, relative lancer, dan bermanfaat. Selanjutnya saran yang digunkan adalah saran perbaikan
ysng berguna bagi kegiatsn yang akan datang.
G. Manfaat Teks Laporan
Laporan peneliti dan laporan kegiatan memiliki empat fungsi yaitu
1) Sebagai sumber informasi dagi pembaca atau orang yang berkepentingan
2) Sebagai bentuk pertanggung jawaban dari pelapor kepada atasan, atau pembaca bahwa
penelitian dan kegiatan telah dilaksanaan
3) Sebagai sarana untuk melalukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan dan,
4) Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu.

25
Anggiat Sihombing

BAB VI TEKS ARTIKEL ILMIAH

A.Pengertian Teks Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah .Artikel ilmiah terdiri dari kata
artikel yang artinya tulisan berisi gagasan,ide dan pemikiran,yang ditulis untuk tujuan
tertentu.Ada empat prisip utama tentang pengertian ilmiah:

Ada empat prisip utama tentang pengertian ilmiah:Pertama teks artikel ilmiah bersifat
objektif, artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam karyanya.
Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan fakta. Ketiga,
penyimpulan penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat, pembahasan
datanya berdasarkan rasio.

B.Struktur Teks Artikel Ilmiah

Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konseptual relatif bervariasi.
Namun,secara umum dapat dikatakn bahwa struktur teks artikel penelitian adalah abstrak ^
pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^ pembahasan ^ simpulan.

Selain kedua macam artikel ilmiah itu, ada juga jenis artikel ilmiah populer. Artikel
populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang relatif informal.

C.Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah

Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konseptual relatif
bervariasi. Namun,secara umum dapat dikatakn bahwa struktur teks artikel penelitian adalah
abstrak ^ pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^ pembahasan ^
simpulan.

D.Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakanmelalui pengalaman penulisannya yang


dapat membantu dalam mengerjakan tugas penulisan yang sejenis dengan artikel ilmiah. Artikel
ilmiah baik artikel penelitian maupun artikel konseptual,dapat diterbitkan diberbagai forum dan

26
Anggiat Sihombing

media.Kemudian, artikel ilmiah populer lazim dipublikasikan di surat kabar,majalah dan media
sosial lainnya.

E.Langkah-langkah Penulisan Teks Artikel Ilmiah

Dibandingkan dengan langkah-langkah penulisan artikel penelitian, proses penulisan


teks konseptual lebih panjang. Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi 3 tahap yaitu,pra
penulisan,penulisan, dan revisi.langkah yang harus ditempuh pada tahap pra penulisan adalah
(1) pemilihan topik, (2) pembatasan topik , (3) penentuan judul, (4)perumusan tema, (5)
pengumpulan bahan dan (6) penyusunan kerangka artikel konseptual.

Sedangkan pada tahap penulisan adalah (1) penulisan pendahuluan, (2)penulisan tujuan
pustaka, (3) penulisan pembahasan, (4) penulisa penutup. Sedangkan yang disajikan pada
bagian penutup adalah kesimpulan dan saran.

Jika teks artikel ilmiah sudah selesai,maka teks perlu dibaca kembali. Mungkin
teks atau naskah itu perlu direvisi, dikurangi bahkan bila perlu diperluas.Oleh karena itu,
pada tahap revisi penulis mengamati naskah artikel ilmiahnya secara menyeluruh
tentang sistematikanya, ejaan, penggunaan bahasa, kutipan, rujukan, dsb.

F.Penulisan Kutipan Daftar Rujukan.

1.Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang dkutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen,opini,penulis dalam artikel ilmiah. Dalam artikel ilmiah
kutipan teruratama digunakan dalam penulisan pendahuluan dan penulisan tinjauan pustaka.
Semua kutipan dalam penulisan artikel ilmiah, diberi tanda dengan akhir pengarang, tahun
terbit,dan nomor halaman sumber kutipan tersebut. Pemberian tanda bertujuan agar pembaca
dapat mengidentifikasi mana pengetahuan umum dan opini penulis dan makna fakta, ide, opini,
atau pernyataan yang bersumber dari penulis lain dalam artikel yang dihasilkan.

Ada beberapa kata tertentu yang digunakan dalam penulian kutipan antara lain
menyatakan, menerangkan, mengemukakakn, berpendapat, melaporkan, menyarankan dan
sebagainya.

27
Anggiat Sihombing

Dibawah ini contoh penulisan kutipan:

(a) Tannen (2007:33) menyatakan, “ Bahwa discaurse analysis memerlukan


kemampuan untk menggabungkan berbagai pemahaman teori kedalam suatu
kejadian .”
2. penulisan daftar rujukan

Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat
sejim;ah rujukan didaftarkan yaitu, daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi
sumber kutipan yang memberi dukungan secara tidak langsung . sedangkan daftarrujukan
adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.

Dalam penulisan artikel ilmiah rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi
sumber kutipan. Oleh karena itu bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah
rujukan, lebuh tepat diberi daftar nama rujukan

Pedoman penulisan daftar rujukan:

a. Nama penulis ditulis tanpa gelar


b. Identitas setia buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk identitas
buku berikutnya
c. Buku- buku rujukan didaftarkan secara alpebetis dan tidak diberi nomor urut
d. Urutan identitas setiap bukudalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut
e. Nama penulis ( tanpa gelar),. Tahun terbit. Judul buku. Nama kota. Tempat
penerbitan; nama penerbit.
f. Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma.
g. Bila buku ditulis oleh dua orang , disisipka kata dan diantara kedua nama penulis.
h. Bila buku ditulis oleh lebih dua orang penulis, yang ditulis hanya nam penulis
pertama dan diikuti dengan dkk.

28
Anggiat Sihombing

B. Ringkasan Buku I
BAB 1. BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN

1. Pengertian Bahasa

Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambing berupa


bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

2. Pengertian Kepribadian Dan Pengembangan Kepribadian

Personality Development Through Positive Thinking, 2004, Amit Abraham


mendefenisikan kepribadian adalah pola-pola pemikiran, perasaan, dan prilaku yang tertanam
dalam-dalam dan relative permanen.

3. Hubungan Bahasa Dengan Pengembangan Kepribadian

Dari sumpah pemuda pada 28 oktober 1928 dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang menunjukkan fungsi yang sangat besar dan merupakan ciri kh a
Indonesia.

29
Anggiat Sihombing

BAB 2. BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKIANNYA DENGAN BAIK DAN


BENAR

1. Pengertian Bahasa Baku

Bahasa baku adalah bahasa

yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, belum cukup memahami konsep yang
sesungguhnya.

2. Pengertian Bahasa Nonbaku

Alwasliah berpengertian bahwa bahasa tidak abku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang tifak biasa
dipakai oleh mereka yang tidak berpendidikan (1985:116).

3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dimodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakat Indonesia secara luas.

Bahasa Indonesia nonbaku adalahsalah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model oleh masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

4. Tumbuhnya Bahas Indonesia Baku

Variasi bahasa yang ada dalam bahasa Indonesia terjadi karena kehidupan pemakainya
semakin lama semakin kompleks.

5. Fungsi Bahasa Indonesia Baku

Pertama berfungsi sebagai pemersatu, kedua sebagai penanda kepribadian, ketiga


sebagai penambah wibawa, keempat berfungsi sebagai kerangka acuan.

6. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku

30
Anggiat Sihombing

Pertama, dalam komunikasi resmi ( surat menyurat dll). Kedua dalam wawancara teknis
(karangan ilmiah seperti skripsi, tugas akhir dll). Ketiga pembicaraan di depan umum ( ceramah
dll). Keempat pembicaraan dengan orang yang dihormati (atasan dengan bawahan dll).

7. Ciri-ciri bahasa Indonesia Baku

Ciri-ciri bahasa Indonesia Baku adalah sebagai berikut

1. Pelafalan relatif bebas dari atau sedikit diwarnai oleh bahasa daerah atau dialek.
2. Bentuk kata Berawalan me- dan ber- dll ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap
dalam kalimat.
3. Konjungsi ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
4. Partikel –kah, -lah, dan –pun ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
5. Preposisi atau kata depan ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
6. Kata ganti atau polaritas tutur sapa ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat

8. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Dan Nonbaku Dengan Baik Dan Benar

Pemakaian bahasa Indonesia baku dan benar adalah pemakaian bahasa Indonesia yang
mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau dianggap baku.

31
Anggiat Sihombing

BAB 3 EJAAN BAHASA INDONESIA

1. Pengertian Dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambing-lambang


bunyi bahasa dan bagaiamana hubungan lambing-lambang itu dalam suatu bahasa. Ejaan ada
dua macam yaitu : ejaan fometis adalah ejaan yang menyatakan setiap bunyi bahasa dengan
huruf, sedangkan ejaan fonemis adalah ejaan yang menyatakan setiap fonem dengan satu
lambing atau satu huruf.

2. Pemakaian Huruf

A. Abjad ( Huruf A-Z)


B. Vokal (A, I , U, E, O)
C. Konsonan (b c d f g h j k kh l m n ng ny)
D. Diftong (ai, au, oi)
E. Persukuan ( persukuan umum yaitu : v, vk, kv, kvk)
F. Nama diri (nama orang , lembaga, sungai , gunung atau daerah)

3. Penulisan Huruf Kapital

a. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kaliamat.


b. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung
c. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
d. Huruf capital digunakan sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan dan lainnya
e. Huruf capital digunakan sebagai huruf nama jabatan atau pangkat
f. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama nama orang
g. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa , suku bangsa dan negara
h. Huruf capital digunakan sebagai huruf nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa
sejarah
i. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi
j. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama nama badan resmi atau lembaga
pemerintah
32
Anggiat Sihombing

k. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama nama semua kata didalam buku ,
majalah
l. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama dalam singkatan gelar , pangkat.

m. Huruf Miring
a. Dipakai untuk menuliskan nama sebuah buku, majalah, Koran dll
b. Menegaskan atau mengkhususkan beberapa suku kata
c. Menuliskan nama ilmiah atau bahasa asing

4. Penulisan Kata

a. Kata dasar ( pagar, rumah)


b. Kata turunan ( imbuhan , akhiran, sisipan)
c. Kata ulang (lari-lari, sayur-mayur)
d. Gabungan kata (duta besar, orang tua)
e. Kata ganti ku, kau, mu dan nya (Bukuku, bukumu, bukunya tersimpan di lemari)
f. Kata depan Di, ke, dan dari (Kami percaya sepenuhnya kepadanya)
g. Kata si sdan sang (Harimau itu marah sekali kepada sang kancil )
h. Partikel (-lah, -kah, -tah, pun dan per )
i. Singkatan atau akronim ( S.T untuk Sarjana Teknik )
j. Angka dan bilangan ( 1 2 3 , I II III, dll)

5. Penulisan Unsur Serapan

a. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia ( reshuffle )
b. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia (aa Belanda menjadi a)

6. Pemakaian Tanda Baca

a. Tanda titik (.) g. Tanda ellips (…)


b. Tanda koma (,) h. Tanda Tanya (?)
c. Tanda titik koma (;) i. Tanya Seru (!)
d. Tanda titik dua (:)
e. Tanda hubung (-)
f. Tanda pisah (- )

33
Anggiat Sihombing

BAB 4. DIKSI

1. Pengertian Diksi

Harimurti (1984) dalam Kamus Linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilihan kata
dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara didalam umum atau
karang-mengarang.

2. Persyaratan Diksi

a) Pemilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase


1) Tepat
2) Seksama
3) Lazim
4) Benar
b) Pemilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata
1) Makna konotatif
2) Makna stalistik
3) Makna afektif
4) Makna reflektif
5) Makna kolokatif
6) Makna Interpretative
c) Pilihan kata sesuai dengan kaidah lingkungan sosial kata
1) Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya Sosiolek
2) Daerah/geografi yang mengakibatkan terjadinya dialek
3) Resmi/Formal dan tidak remi/nonformal yang mengakibatkan terjadinya bahasa baku
dan nonbaku
d) Pilihan kata sesuai dengan kaidah mengarang
1) Kata dari dan daripada 6) Kata suatu dengan sesuatu
2) Kata pada dan kepada
3) Kata di dan ke
4) Kata dan dan dengan
5) Kata antar dan antara
34
Anggiat Sihombing

BAB 5 KALIMAT EFEKTIF

1. Pengertian Kalimat

Menurut KBBI, kalimat adalah (1)kesatuan ujaran yang menungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan, (2) perkataan, (3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri
(Depdikbud. 1989:380).

2. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis
yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap
pembaca atau pembaca.

3. Persyaratan Kalimat Efektif

1) Kesepadanan dan kesatuan antar suku bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis
 Subyek dan predikat
 Ide pokok
 Penggabungan dengan “yang”, dan “dan”
 Penggabungan kalimat yang menyatakan hubungan akibat dan hubungan tujuan
 Penumpukan ide pokok
 Penggunaan kata terjemahan
2) Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
3) Penekanan untuk menemukan ide pokok
 Posisi dalam kalimat
 Urutan yang logis
 Pengulangan kata
4) Kehematan dalam mempergunakan kata
 Pengulangan subyek kalimat
 Hiponimi dihindarkan
 Pemakaian kata depan daridan daripada
5) Kevariasian dalam struktur kalimat
 Dalam bentuk pola, jenis kalimat.
35
Anggiat Sihombing

BAB 6. PARAGRAF

1. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

2. Macam-macam Paragraf

A. Paragraf pembuka, berperan sebagai pengantar, untuk sampai kepada masalah yang
akan diuraikan.
B. Paragraf penghubung, masalah yang diuraikan terdapat dalam paragraf penghubung.
C. Paragraf penutup, paragraph penutup mengahkhiri sebuah karangan, biasanya paragraf
ini berisi kesimpulan dari paragraph penghubung.

3. Syara-syarat Pembentukan Paragraf

A. Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu pikiran dan satu tema, yang fungsinya mengembangan
tema tersebu, oleh sebab itu dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsure-unsur yang
sama sekali tidak berhubungaan dedngan tema atau pikiran tersebut.
B. Koherensi
Memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu khoherensi dan kepaduan. satu paragraph bukanlah
merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbale balik.
C. Perincian dan urutan pikiran
Bagaimana cara meengembangkan pikiran utama menjadi sebuah pikiran utama menjadi sebuah
paragraf dan bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan pikiran-pikiran penjelas, dilihat
dari urutan perinciannya.
D. Letak kalimat utama
Penempatan kalimat utama dalam pengembangan sebuah paragraph bermacam-macam, yakni ;
pada awal kalimat, pada akhir paragraf, pada awal dan akhir kalimat paragraf.

E. Pengembangan paragraph
Pikiran utama sebuah paragraph hanya akan jelas kalau diperincin dengan pikiran-
pikiran penjelas, jadi dalam sebuah paragarf terdapat satu pikiran dan beberapa pikiran
penjelas, inilah yang dinamakan keterangan paragraf yakni; secara alamiah, klimaks atau
antiklimaks dan perbandingan dan penentangan.
36
Anggiat Sihombing

F. Analogi
Analogi biasanya dipergunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah diketahui
umum dengan yang baik atau kurang dikenal umum. gunanya untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal tersebut.

37
Anggiat Sihombing

BAB 7. PENULISAN KARYA ILMIAH

1. Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu
pengetahuan.

2. Pemilihan Topik

A. Topik harus bermanfaat dan layak dibahas


B. Topik cukup menarik
C. Topic dikenal baik
D. Bahan yang dipergunakan
E. Tidak terlalu luas dan sempit

3. Pembatasan Topik

Pembatasan topik bertujuan agar penulisan suatu karya ilmiah oleh seorang penulis tidak
hanyut dalam suatu persoalan yang tidak ada habis-habisnya dan dapat menulis dengan tujuan
khusus.

4. Penetuan Judul

A. Judul harus sesuai topik beserta jangkauannya


B. Judul dalam bentuk frasa
C. Singkat
D. Dinyatakan secara jelas

5. Perumusan Tema

Rumusan tema adalah rumusan mengenai masalah dan tujuannya menggarap topik yang
dibahas pada sebuah karya ilmiah.

6. Pengumpulan Bahan

Pengumpulan bahan adalah langkah yang dilakukan sebelum proses penulisan yang
bertujuan untuk mempersiapkan kebutuhan akan bahan yang mungkin akan diperlukan setelah
sebuah topik dan tema sudah dirumuskan.

38
Anggiat Sihombing

7. Penyusunan Kerangka Makalah

Contoh :

TEMA :

PENDAHULUAN

I. Proses Penanganannya
II. Pencegahannya
III. Kendala-kendala
IV. Penanggulangannya
PENUTUP

8. Penulisan Makalah

A. Penulisan pendahuluan
B. Penulisan pembahasan
C. Penulisan penutup

9. Enumerasi

Adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan makalah.

10. Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argument, posisi, atau opini dalam suatu karya ilmiah

Contoh :

“ Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambing berupa bunyi
arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.”

11. Penulisan Daftar Rujukan

A. Nama penulis ditulis tanpa gelar


B. Identitas buku rujukan diketik satu spasidan jarak dua spasi untuk identitas buku
berikutnya
C. Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut
39
Anggiat Sihombing

D. Urutan identitas setiap buku penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut :


 Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan; nama penerbit.
Judul harus digaris bawahi atau dicetak dengan huruf miring
 Penulisan nama keluarga mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma
 Bila ditulis oleh dua penulis , sisipkan kata dan diantara kedua nama penulis
 Bila ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis nama pengarang pertama dan ditambahi
singkata dkk di belakangnya.

Contoh :

Birn, R. 1993. Effective Use Of Market Research. London: Kogan Page

12. Revisi

Revisi adalah kegiatan mengakaji ulang sebuah karya ilmiah yang sudah jadi baik
menambahi atau mengurangi konsep pada suatu karya ilmiah tersebut.

40
Anggiat Sihombing

2.1 Maksud dan Tujuan Penulisan Buku II

Buku II

 Buku Bahasa Indonesia untuk SMA dan MA ini kami susun secara eksklusif untuk
memberikan tuntunan kepada kamu agar memiliki kemampuan dan keterampilan
berbahasa dan bersastra Indonesia. Semua pembelajaran dalam buku ini, kami
susun secara komunikatif dan sistematis agar kamu dapat aktif dan kreatif dalam
pembelajaran berbahasa dan bersastra Indonesia dengan pembelajaran yang tetap
menyenangkan. Buku ini tersusun dalam lima jilid. Jilid 1 untuk Kelas X, jilid 2
untuk Kelas XI program IPA dan IPS, jilid 3 untuk Kelas XII program IPA dan
IPS, jilid 4 untuk Kelas XI program BAHASA, dan jilid 5 untuk Kelas XII
program BAHASA.

o Agumentasi serta Alasan Penulisan Buku

Kami berharap, buku ini mampu membentuk kamu sebagai siswa yang cakap berbahasa
dan bersastra Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis dengan mengintegrasikan aspek
mendengar, berbicara, membaca, menulis, dan aspek kebahasaan sebagai kesatuan sistem
pembelajaran.
.

2.2 Penjelasan Umum Topik Buku

Topik penejelasan yang dibahas yaitu :

1. Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa Indonesia. Materi tentang hakikat bahasa,
fungsi, kedudukan, dan ragam bahasa Indonesia yang dijelaskan dalam bentuk deskripif.

2. Pemerolehan Bahasa Anak. Materi ini dibatasi pada hakikat pemerolehan bahasa, tahapan
pemerolehan bahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa, dan perbedaan
antara pemerolehan dan pembelajaran bahasa.

3. Linguistik Bahasa Indonesia. Materi ini berupa kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang
berasal dari hierarki lingustik yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana bahasa
Indonesia.

41
Anggiat Sihombing

4. Semantik Bahasa Indonesia. Materi semantik bahasa Indonesia meliputi kaidah-kaidah


semantik dalam bahasa Indonesia, hubungan makna dalam bahasa Indonesia yang terdiri atas
sinonim, antonim, homonim, homograf, homofon, polisemi, denotasi, konotasi, dan majas
yang digunakan sebagai rujukan dalam penggunaan bahasa Indonesia.

5. Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia. Materi menyimak berupa prinsip dan prosedur
menyimak dengan jenis simakan berupa simakan monolog, cerita, ceramah, khotbah, dialog,
wawancara, diskusi, debat, percakapan, dan drama

42
Anggiat Sihombing

6. Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia. Materi berbicara berupa prinsip dan prosedur
berbicara dengan jenis wicara monolog, cerita, ceramah, khotbah, dialog, wawancara,
diskusi, debat, percakapan, dan drama.

7. Keterampilan Membaca Bahasa Indonesia. Materi membaca berupa prinsip dan prosedur
membaca dengan jenis membaca berbagai teks dan membaca nyaring. Modul membaca di
sini lebih difokuskan kepada membaca permulaan.

8. Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Materi menulis berupa prinsip dan prosedur
menulis dengan jenis menulis fiksi dan nonfiksi. Modul menulis lebih difokuskan kepada
menulis permulaan.
 Rangkuman isi Buku
Pada buku ini terdapat 9 judul besar yang terdiri dari lingkungan hidup, dunia pendidikan,
kisah kehidupan, manfaat tanaman, potret kehidupan, pola hidup sehat, nilai-nilai
perjuangan, potensi kelautan, dan peningkatan pendidikan. Adapun dari masing-masing
judul besar terdapat 3-4 sub bab dari setiap judul besar tersebut.

43
Anggiat Sihombing

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan
 Buku Petama
- Ringkasan buku sangat jelas dan membahas tentang materi perkuliaahan ,
pengetahuan mengeksplorasi teks akademik dalam gengre makro, menjelajahi
pustaka, mendesain proposal penelitiandan proposal kegiatan, melaporkan hasil
penelitian dan hasil kegiatan, mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah.
- Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
- Materi yang dibahas setiap bab nya memiliki keterkaitan dan sangat
berkesinambungan dengan materi selanjutnya, sehingga sangat sistematis dan
beruntut materi yang disajikan pada setiap bab nya. Agar memudahkan para pembaca
memahami inti sari dari bab ini.
 Buku I
- Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
- Materi yang dibahas pada buku pertama yang sebagai buku utama sangat mempunyai
keterkaitan didalam pembahasan materi pada buku yang kedua yang sebagai buku
pembanding
 Buku II
- Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
- Materi yang dibahas pada buku pertama yang sebagai buku utama sangat mempunyai
keterkaitan didalam pembahasan materi pada buku yang kedua yang sebagai buku
pembanding

B. Kekurangan Buku
 Buku Utama
- Cover buku yang kurang menarik dan sangat sederhana sehingga kurang diminatin
oleh pembaca pada pandang pertama.

44
Anggiat Sihombing

- Tulisan buku kurang jelas sehingga menyulitkan pembaca dalam membaca


- Kurangnya warna dalam isi buku

 Buku I
- Cover bukunya yang kurang menarik mungkin dikarenakan pengarang yang sama.
- Kalimat yang didalam buku sulit untuk dimengerti karena banyak kosa kata yang
kurang dimengerti.
- Terdapat beberapa kata yang sulit untuk di pahami seperti pemakaian bahasa inggris,
Seharusnya penulis membuat arti dari bahasa inggris tersebut. Agar pembaca mudah
untuk mengerti maksud dari kalimat yang ada didalam buku kedua atau sebagai buku
pembanding.

45
Anggiat Sihombing

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya berikan setelah membaca buku pertama dan buku kedua
yang mana kedua buku adalah karangan Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk, dimana buku
pertama adalah revisi dari buku kedua kita diharapkan untuk membaca terlebih kepada
saya sebagai selaku penulis critical book review ini untuk mengetahui isi dari buku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contohnya memakai bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan padaCritical book review ini adalah sebaiknya
penulis memperbaiki kesalahan dalam penulisan baik itu kata-kata ataupun kalimat. Dari
critical book review ini, diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku ini
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan memakai bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

46
Anggiat Sihombing

DAFTAR PUSTAKA

Adelstein,Michael E. Dn Pival,Jean G (1976). The Writing Commitment.New


Yrok:Horcounrt Brace Javanovich,INC

Adnen,Zifirdaus dan I,Zinfirdaus(2005)Merehui Hati Audiens Iternasional:Arifin E Zeanel


(1998) Dasar Dasar penulisan Karangan Ilmiah Jakarta :Gramedia

Badudu J.S dan Zein (1996).Kamus Umum Bahasa Indonesia .Jakarta ;Pustaka Sinar Harapan

Barus,Sanggup (2010).Pembimaan Kompetensi penulis.Medan nimed press

Bazerman,M.H,k.p Morgan dan G Loewestein.(1997)”The impoffiblity of audiator


Indenpendance “.sloan Managemen Revew,38(Summer)89-94

Dalman,H(2014) .Keterampila Menulis Jakarta:Raja grafindo parsada

Depdiknad.(2008) Kamus besar bahasa Indonesia Jakarta :gramedia Pustaka Utama

Direktorat Pembelajaran Kemahadidwaan (20160 Bahasa Indonesia untuk perguruan


tinggi.Jakarta; Direktorat Jenderal Pembelajaran kemahasiswaan

Arifinsyah & Agusti Peri.(2019). Aliran Parmalim Dalam Pandangan Majelis Ulama
Indonesia Dan persekutuan Gereja Gereja Indonesia Wilayah Sumatera Utara.
2622-2019.http://dx.doi.org/10.51900/ssr.v2i2.6484
Arifinsyah,A., & Sofian,A.(2021). Regulation on warship house establismen and implication
towards minority relation of religious pople mojarity in Indonesia.
Internasional Journal Of Social Sciensces 4(1), 106 -113

47

Anda mungkin juga menyukai