Dosen Pengampu :
Ika Febriana, S,Pd M.Pd
Disusun :
Anggiat Sihombing
NIM: 6213111026
Kelas: PJKR IIID 2021
2022
ii
Anggiat Sihombing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga Critikal
Book Review ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
“Pendidikan Bahasa Indonesia”
Didalam makalah ini terdiri dari pengukuran dalam bidang pendidikan yang selama ini
kita abaikan. Di makalah ini juga di jelalaskan bagaimana pengukuran dalam bidang pendidikan
pendidikan secara mendetail. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya ,saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Anggiat sihombing
3
Anggiat Sihombing
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A.LATAR BELAKANG.............................................................................1
B.Tujuan ......................................................................................................2
C.Manfaat..................................................................................................... 3
A.KEUNGGULAN .....................................................................................14
B.KELEMAHAN ........................................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................15
A.Kesimpulan .............................................................................................15
B.Saran ........................................................................................................15
4
Anggiat Sihombing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu.
Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya dengan
berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.
Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenai
suatu permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu
memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.
B. Tujuan
1. Penyelesaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia program studi pendidikan jasmani
kesehatan dan rekreasi
2. Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas
4. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan
C. Manfaat
Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book review antara lain:
1. Bagi penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalam
menulis karya-karya yang lain.
2. Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana menambah wawasan
berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara ilmiah.
3. Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book review dapat menjadi bahan penilaian
sejauh mana pemahan peserta didik terhadap materi suatu bahan bacaan.
D. Identitas Buku
5
Anggiat Sihombing
Buku Utama
Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
Penulis : Fitriani Lubis , S.Pd., M.Pd. dkk
Penerbit : CV.Daris Indonesia
ISBN : 978-623-5911-05-2
Cetakan : 1, 5 Januari 2022
Cetakan : 2, Edisi Revisi 2022 /
17,8 x 25,5cm x+190 hal
Jumlah Halaman : i – x + 1-190 Halam
6
Anggiat Sihombing
Identitas Buku I
ISBN : 976-602-7938-06-9
Identitas Buku II
7
Anggiat Sihombing
8
Anggiat Sihombing
10
Anggiat Sihombing
kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan
masyarakat daerah, dan (4)sarana pendukung budaya daerah dan bahasa indonesia.
Hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah merupakan pendukung bahasa
Indonesia, merupakan pengantar pada tingkat permulaaan di sekolah dasar tertentu untuk
memperlancar proses pembelajaran.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan
bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan
sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.
B. Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang menjadi pokok, yang
menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang tidak menjadi pokok, yang tidak menjadi
dasar ukuran, atau yanbg tidak menjadi standar.
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur
kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti
pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuan, cendekiawan, dan sebagainya. Sedangkan bahasa nonbaku
adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktrur kalimat, ejaan dan
pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan dan yang biasa
beraktivitas dalam lingkungan yang tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku memiliki empat fungsi sebagai berikut. Pertama, bahasa Indonesia
baku berfungsi sebagai pemersatu. Kedua, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda
kepribadian. Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa atau prestise.
Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan.
3. Konteks Pemakaian Bahasa Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai dalam beberapa konteks. Pertama, dalam komunikasi
resmi. Kedua, dalam wacana teknis. Ketiga, dalam pembicaraan didepan umum. Keempat,
pembicaraan dengan orang yang dihormati.
4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum dapat diketahui bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu (1)
memiliki keunggulan wilyah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3)
cendekia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa indonesia baku
11
Anggiat Sihombing
relatif tetap serta tidak berubah setiap saat. Ciri cendekia berarti bahwa bahasa indonesia baku
mencerminkan cara berfikir yang teratur, logis dan sistematis. Untuk mengungkapkan gagasan,
bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan isi pikiran secara teratur dan
sistematis.
12
Anggiat Sihombing
dalamnya dan dpayungi oleh genre makro. Misalnya : deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi.
Ulasan Buku : tulisan yang berisi kritik terhadap buku yang dimaksud.
Ulasan buku disajikan pada pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian
Proposal : tulisan yang berisi rancangan penelitian
Laporan penelitian
Artikel ilmiah
14
Anggiat Sihombing
Menurut Isnatun & Farida (2013:57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut :
Indentitas dimuat judul, penulisan, penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan,
warna sampul dan lain-lain.
Orientasi merupakan pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan fungsi tahapan
orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas.
Tafsiran Isi adalah ringkasn buku
Evaluasi memaparkan penilaian pengulasan terhadap karya yang diulas.
Rangkuman merumuskan simpulan yang ditunjukan kepada pembaca karya atau
benda yang telah diulas.
15
Anggiat Sihombing
16
Anggiat Sihombing
A. Hakikat Proposal
Teks Proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu
kegiatan. Dengan lebih jelas pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk
rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau
pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan.
Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang dususun untuk
kegiatan tertentu atau bisa juga dikatakan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja.
B. Jenis- Jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis : (1) Proposal kegiatan, (2)
proposal usaha atau bisnis, (3) proposal penelitian. Berikut adalah penjelasannya .
1. Proposal kegiatan
Proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.
Ciri-ciri proposal kegiatan : 1. Berisi pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap yang akan
dinilai selama melakukan kegiatan , (2) panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh ,
(3) direncanakan oleh kelompok panitia yang berencana menyelengarakan acara, (4)memiliki
susunan panitia,bentuk,kegiatan,waktu kegiatan,dan nama kegiatan.
a. unsur-unsur proposal kegiatan
hal hal yang harus terdapat didalam sebuah proposal kegiatan antara lain adalah (a) latar
belakang ,(b) tema atau kerangka pemikiran , (c) maksud/tujuan, (d) waktu pelaksanaan, (e)
tempat, (f) kegiatan yang akan dilaksanakan ,(g) biaya yang dibutuhkan ,(h) kepanitiaan dan (i)
penutup.
b. teknik penulisan proposal kegiatan
penulisan proposal harus memperhatikan; (1) penempatan dan penggunaan kata yang tepat, (2)
pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan membingungkan ,sebaiknya kalimat
pendek dan jelas , (3) penggunaan paragraf dan ejaan yang sesuai.
17
Anggiat Sihombing
Aturan aturan dalam menyusun proposal adalah (1) menggunakan kata yang sesuai
untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas , (2) menulis proposal dengan
format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menggunakan kalimat yang padat,
jelas, dan benar, (4) menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip ejaan bahasa indonesia (EBI) ,
(5) menulis proposal dengan gaya yang menarik, (6) mengaitkan kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain , (7) menyunting kembali proposal yang ditulis dengan mengkoreksi
kesalahan kesalahan penulis maupun isi proposal tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan proposal yang baik adalah
(1) menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan , (2) menulis
proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum , (3) menjabarkan unsur
unsur proposal kegiatan , yakni : nama kegiatan,dasar pemikiran , tujuan dan manfaat
kegiatan ,tema kegiatan, ruang lingkup kegiatan , waktu dan tempat kegiatan, susunan kegiatan,
anggaran biaya,dan penutup , (4) menyusun proposal dengan dengan bahsa yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia , (5) menyunting kembali penulisan dan isi proposal, (6) menyiapkan
cover atau sampul serta tulisan dengan tampilan yang menarik dan berkesan.
2. Proposal penelitian
Menyusun teks proposal penelitian diibaratkan seperti membuat suatu produk untuk dijual.
Selaras dengan membuat rencana penelitian bahwa hanya rencana penelitiian yang bermutu
ilmiah dan mempunyai kegunaan tinggilah yang akan diterima oleh sipemegang dana atau oleh
dosenn pembimbing bagi rencana penelitian skripsi, tesis atau disertasi.
Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab-bab: (1) pendahuluan , (2) tinjauan
pustaka, (3) perumusan hipotesis , dan (4) metode penelitian .
Untuk lebih melengkapi teks proposal penelitian, perlu ditambah hal-hal lain , seperti:
halaman judul penelitian, halaman persetujuan, kata pengantar, daftar pustaka dan lampiran.
a. Pendahuluan
Bab ini terdiri dari :latar belakang , perumusan masalah dan tujuan penelitian. Rumusan
tersebut diharapkan dapat memberi petunjuk tentang data apa yang diperlukan guna menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu.
a.Formulasi permasalahan
penelitian berpangkal pada suatu pertanyaan dari suatu permasalahan yang muncul dari
benak peneliti karena “ketidaktahuan” mengenai suatu fenomena atau gejala.
Stimuli penelitian dapat datang dari berbagai sumber : pengamatan, bacaan baik dari buku
ataupun sumber-sumber lain, misalnya pertemuan ilmiah. Stimuli peneliti diperguruan tinggi
juga dapat menjadi sumber, demikian pula yang permasalahan tertentu yang dihadapi mereka.
18
Anggiat Sihombing
19
Anggiat Sihombing
Variasi 2:
Bab I Pendahuluan
Bab ll Landasan Teori
Bab lll Landasan Fakta
Bab IVPersiapan dan pelaksanaan penelitian
Bab V Hasil-hasil Penelitian
Bab VISimpulan, Diskusi, Implikasi, dan Saran
Variasi 3
Bab l Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab lll Metodologi Penelitian
Bab IVLaporan Penelitian
Bab V Simpulan, diskusi,implikasi, dan Saran
Variasi 4
Bab I Pendahuluan
Bab ll (Judul Disesuaikan dengan Inti Variabel atau Permasalahan Penelitian
Bab lll Rancangan Penelitian
Bab IVPengumpulan, Pengelolahan, dan Analisis Data
Bab V Pembahasan, Simpulan, dan implikasi
Variasi 5
Bab l Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab ll Kerangka Teori dan Pengajuan Hipotesis
A. Latar Belakang Teori
21
Anggiat Sihombing
b. Model kedua
Laporan kedua ini merupakan laporan yang wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi,
tesis, atau disertai. Bentuk kerangkanya sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan (termuat juga di bagian ini kajian pustaka dan kerangka berfikir)
Bab II Cara Penilaian
Bab III Hasil dan Analisis Penelitian
Bab IV Simpulan dan Saran
C. Model Teks Laporan Kegiatan
Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Keranka Laporan Kegiatan
JUDUL
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Objek kegiatan dan Strategi Kegiatan
Tujuan Kegiatan
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
Nama Kegiatan
22
Anggiat Sihombing
Lokasi
Waktu
Pelaksanaan
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Saran
D. Hubungan Genre pada Teks Laporan Penelitian
Berikut ini adalah cara untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan
penelitian diungkapkan dengan genre mikro yang sesuai
1) Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang sagat penting dalam laporan penelitian
2) Pendahuluan
Pada umum nya isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penlitian
pada dasarnyaa sama.oleh karena itu genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan
tahapan pendahuluan dan tahapan penutup pun relative sama yaitu eksposii dan atau meliputi
deskripsi.
3) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Dalam tahapan teori dan tinjauan pustaka ini terdapat dua hal, yaitu: yang pertama adlah
landasan teori yang berfungsi untuk menyapaikan ulasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang ditelitih, dan yang kedua adalah tinjauan pustka yang berfungsi
untuk menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-penelitian
sebelumnya.
4) Metodologi Penelitian
Untuk mengungkapakan kenyataan pada tahapan metodologi penelitian seperti digambarkan di
atas, genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi laporan, rekon dan
prosedur.
5) Hasil Penelitian dan Pembahasan
Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil penelitian dan pembahasan
adalah deskripsi (atau meliputi laporan) dan diskusi (atau meliputi eksplanasi).
6) Penutup
Bab penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan ini
biasanya berisi dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selai kedua unsur itu, implikasi penelitian
juga sering dimasukkan kedalam tahapan tersebut.
23
Anggiat Sihombing
1) Penulisan pendahuluan
Pada bagian pendahuluan yang ditulis adalah latar belakang kegiatan, gambaran tentang jenis
kegiatan dan bentuk kegiatan, tujuan, manfaat, dan strategi yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan. Dalam hal ini latar belakang kegiatan adalah hal-hal yang
menyebabkan telah dilaksanakannya kegiatan.
2) Penulisan deskripsi kegiatan
Pada bagian penulisan deskripsi kegiatan yang ditulis adalah nama kegiatan, lokasi, waktu, dan
pelaksanaan.
3) Penulisan pelaksanaan kegiatan
Pada bagian ini yang ditulis adalah rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan. Tahapan ini
berfungsi untuk menguraikan kegiatan yang dilakukan, strategi yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan, kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk
mengatasi kendala yang dinyatakan.
4) Penulisan penutup
Yang perlu dituliskan pada bagian ini adalah simpulan dan saran.
Pernyataan simpulan menunjukkan bahwa kegiatan yang dimaksud sudah terlaksana dengan
baik, relative lancer, dan bermanfaat. Selanjutnya saran yang digunkan adalah saran perbaikan
ysng berguna bagi kegiatsn yang akan datang.
G. Manfaat Teks Laporan
Laporan peneliti dan laporan kegiatan memiliki empat fungsi yaitu
1) Sebagai sumber informasi dagi pembaca atau orang yang berkepentingan
2) Sebagai bentuk pertanggung jawaban dari pelapor kepada atasan, atau pembaca bahwa
penelitian dan kegiatan telah dilaksanaan
3) Sebagai sarana untuk melalukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan dan,
4) Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu.
25
Anggiat Sihombing
Artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah .Artikel ilmiah terdiri dari kata
artikel yang artinya tulisan berisi gagasan,ide dan pemikiran,yang ditulis untuk tujuan
tertentu.Ada empat prisip utama tentang pengertian ilmiah:
Ada empat prisip utama tentang pengertian ilmiah:Pertama teks artikel ilmiah bersifat
objektif, artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam karyanya.
Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan fakta. Ketiga,
penyimpulan penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat, pembahasan
datanya berdasarkan rasio.
Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konseptual relatif bervariasi.
Namun,secara umum dapat dikatakn bahwa struktur teks artikel penelitian adalah abstrak ^
pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^ pembahasan ^ simpulan.
Selain kedua macam artikel ilmiah itu, ada juga jenis artikel ilmiah populer. Artikel
populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang relatif informal.
Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konseptual relatif
bervariasi. Namun,secara umum dapat dikatakn bahwa struktur teks artikel penelitian adalah
abstrak ^ pendahuluan ^ tinjauan pustaka ^ metodologi penelitian ^ hasil ^ pembahasan ^
simpulan.
26
Anggiat Sihombing
media.Kemudian, artikel ilmiah populer lazim dipublikasikan di surat kabar,majalah dan media
sosial lainnya.
Sedangkan pada tahap penulisan adalah (1) penulisan pendahuluan, (2)penulisan tujuan
pustaka, (3) penulisan pembahasan, (4) penulisa penutup. Sedangkan yang disajikan pada
bagian penutup adalah kesimpulan dan saran.
Jika teks artikel ilmiah sudah selesai,maka teks perlu dibaca kembali. Mungkin
teks atau naskah itu perlu direvisi, dikurangi bahkan bila perlu diperluas.Oleh karena itu,
pada tahap revisi penulis mengamati naskah artikel ilmiahnya secara menyeluruh
tentang sistematikanya, ejaan, penggunaan bahasa, kutipan, rujukan, dsb.
1.Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang dkutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen,opini,penulis dalam artikel ilmiah. Dalam artikel ilmiah
kutipan teruratama digunakan dalam penulisan pendahuluan dan penulisan tinjauan pustaka.
Semua kutipan dalam penulisan artikel ilmiah, diberi tanda dengan akhir pengarang, tahun
terbit,dan nomor halaman sumber kutipan tersebut. Pemberian tanda bertujuan agar pembaca
dapat mengidentifikasi mana pengetahuan umum dan opini penulis dan makna fakta, ide, opini,
atau pernyataan yang bersumber dari penulis lain dalam artikel yang dihasilkan.
Ada beberapa kata tertentu yang digunakan dalam penulian kutipan antara lain
menyatakan, menerangkan, mengemukakakn, berpendapat, melaporkan, menyarankan dan
sebagainya.
27
Anggiat Sihombing
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat
sejim;ah rujukan didaftarkan yaitu, daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi
sumber kutipan yang memberi dukungan secara tidak langsung . sedangkan daftarrujukan
adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
Dalam penulisan artikel ilmiah rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi
sumber kutipan. Oleh karena itu bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah
rujukan, lebuh tepat diberi daftar nama rujukan
28
Anggiat Sihombing
B. Ringkasan Buku I
BAB 1. BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN
1. Pengertian Bahasa
Dari sumpah pemuda pada 28 oktober 1928 dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang menunjukkan fungsi yang sangat besar dan merupakan ciri kh a
Indonesia.
29
Anggiat Sihombing
yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, belum cukup memahami konsep yang
sesungguhnya.
Alwasliah berpengertian bahwa bahasa tidak abku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang tifak biasa
dipakai oleh mereka yang tidak berpendidikan (1985:116).
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dimodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakat Indonesia secara luas.
Bahasa Indonesia nonbaku adalahsalah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model oleh masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
Variasi bahasa yang ada dalam bahasa Indonesia terjadi karena kehidupan pemakainya
semakin lama semakin kompleks.
30
Anggiat Sihombing
Pertama, dalam komunikasi resmi ( surat menyurat dll). Kedua dalam wawancara teknis
(karangan ilmiah seperti skripsi, tugas akhir dll). Ketiga pembicaraan di depan umum ( ceramah
dll). Keempat pembicaraan dengan orang yang dihormati (atasan dengan bawahan dll).
1. Pelafalan relatif bebas dari atau sedikit diwarnai oleh bahasa daerah atau dialek.
2. Bentuk kata Berawalan me- dan ber- dll ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap
dalam kalimat.
3. Konjungsi ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
4. Partikel –kah, -lah, dan –pun ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
5. Preposisi atau kata depan ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
6. Kata ganti atau polaritas tutur sapa ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat
8. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Dan Nonbaku Dengan Baik Dan Benar
Pemakaian bahasa Indonesia baku dan benar adalah pemakaian bahasa Indonesia yang
mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau dianggap baku.
31
Anggiat Sihombing
2. Pemakaian Huruf
k. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama nama semua kata didalam buku ,
majalah
l. Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama dalam singkatan gelar , pangkat.
m. Huruf Miring
a. Dipakai untuk menuliskan nama sebuah buku, majalah, Koran dll
b. Menegaskan atau mengkhususkan beberapa suku kata
c. Menuliskan nama ilmiah atau bahasa asing
4. Penulisan Kata
a. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia ( reshuffle )
b. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia (aa Belanda menjadi a)
33
Anggiat Sihombing
BAB 4. DIKSI
1. Pengertian Diksi
Harimurti (1984) dalam Kamus Linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilihan kata
dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara didalam umum atau
karang-mengarang.
2. Persyaratan Diksi
1. Pengertian Kalimat
Menurut KBBI, kalimat adalah (1)kesatuan ujaran yang menungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan, (2) perkataan, (3) satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri
(Depdikbud. 1989:380).
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis
yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap
pembaca atau pembaca.
1) Kesepadanan dan kesatuan antar suku bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis
Subyek dan predikat
Ide pokok
Penggabungan dengan “yang”, dan “dan”
Penggabungan kalimat yang menyatakan hubungan akibat dan hubungan tujuan
Penumpukan ide pokok
Penggunaan kata terjemahan
2) Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
3) Penekanan untuk menemukan ide pokok
Posisi dalam kalimat
Urutan yang logis
Pengulangan kata
4) Kehematan dalam mempergunakan kata
Pengulangan subyek kalimat
Hiponimi dihindarkan
Pemakaian kata depan daridan daripada
5) Kevariasian dalam struktur kalimat
Dalam bentuk pola, jenis kalimat.
35
Anggiat Sihombing
BAB 6. PARAGRAF
1. Pengertian Paragraf
2. Macam-macam Paragraf
A. Paragraf pembuka, berperan sebagai pengantar, untuk sampai kepada masalah yang
akan diuraikan.
B. Paragraf penghubung, masalah yang diuraikan terdapat dalam paragraf penghubung.
C. Paragraf penutup, paragraph penutup mengahkhiri sebuah karangan, biasanya paragraf
ini berisi kesimpulan dari paragraph penghubung.
A. Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu pikiran dan satu tema, yang fungsinya mengembangan
tema tersebu, oleh sebab itu dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsure-unsur yang
sama sekali tidak berhubungaan dedngan tema atau pikiran tersebut.
B. Koherensi
Memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu khoherensi dan kepaduan. satu paragraph bukanlah
merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas,
tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbale balik.
C. Perincian dan urutan pikiran
Bagaimana cara meengembangkan pikiran utama menjadi sebuah pikiran utama menjadi sebuah
paragraf dan bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan pikiran-pikiran penjelas, dilihat
dari urutan perinciannya.
D. Letak kalimat utama
Penempatan kalimat utama dalam pengembangan sebuah paragraph bermacam-macam, yakni ;
pada awal kalimat, pada akhir paragraf, pada awal dan akhir kalimat paragraf.
E. Pengembangan paragraph
Pikiran utama sebuah paragraph hanya akan jelas kalau diperincin dengan pikiran-
pikiran penjelas, jadi dalam sebuah paragarf terdapat satu pikiran dan beberapa pikiran
penjelas, inilah yang dinamakan keterangan paragraf yakni; secara alamiah, klimaks atau
antiklimaks dan perbandingan dan penentangan.
36
Anggiat Sihombing
F. Analogi
Analogi biasanya dipergunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah diketahui
umum dengan yang baik atau kurang dikenal umum. gunanya untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal tersebut.
37
Anggiat Sihombing
Karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu
pengetahuan.
2. Pemilihan Topik
3. Pembatasan Topik
Pembatasan topik bertujuan agar penulisan suatu karya ilmiah oleh seorang penulis tidak
hanyut dalam suatu persoalan yang tidak ada habis-habisnya dan dapat menulis dengan tujuan
khusus.
4. Penetuan Judul
5. Perumusan Tema
Rumusan tema adalah rumusan mengenai masalah dan tujuannya menggarap topik yang
dibahas pada sebuah karya ilmiah.
6. Pengumpulan Bahan
Pengumpulan bahan adalah langkah yang dilakukan sebelum proses penulisan yang
bertujuan untuk mempersiapkan kebutuhan akan bahan yang mungkin akan diperlukan setelah
sebuah topik dan tema sudah dirumuskan.
38
Anggiat Sihombing
Contoh :
TEMA :
PENDAHULUAN
I. Proses Penanganannya
II. Pencegahannya
III. Kendala-kendala
IV. Penanggulangannya
PENUTUP
8. Penulisan Makalah
A. Penulisan pendahuluan
B. Penulisan pembahasan
C. Penulisan penutup
9. Enumerasi
Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argument, posisi, atau opini dalam suatu karya ilmiah
Contoh :
“ Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambing berupa bunyi
arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.”
Contoh :
12. Revisi
Revisi adalah kegiatan mengakaji ulang sebuah karya ilmiah yang sudah jadi baik
menambahi atau mengurangi konsep pada suatu karya ilmiah tersebut.
40
Anggiat Sihombing
Buku II
Buku Bahasa Indonesia untuk SMA dan MA ini kami susun secara eksklusif untuk
memberikan tuntunan kepada kamu agar memiliki kemampuan dan keterampilan
berbahasa dan bersastra Indonesia. Semua pembelajaran dalam buku ini, kami
susun secara komunikatif dan sistematis agar kamu dapat aktif dan kreatif dalam
pembelajaran berbahasa dan bersastra Indonesia dengan pembelajaran yang tetap
menyenangkan. Buku ini tersusun dalam lima jilid. Jilid 1 untuk Kelas X, jilid 2
untuk Kelas XI program IPA dan IPS, jilid 3 untuk Kelas XII program IPA dan
IPS, jilid 4 untuk Kelas XI program BAHASA, dan jilid 5 untuk Kelas XII
program BAHASA.
Kami berharap, buku ini mampu membentuk kamu sebagai siswa yang cakap berbahasa
dan bersastra Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis dengan mengintegrasikan aspek
mendengar, berbicara, membaca, menulis, dan aspek kebahasaan sebagai kesatuan sistem
pembelajaran.
.
1. Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa Indonesia. Materi tentang hakikat bahasa,
fungsi, kedudukan, dan ragam bahasa Indonesia yang dijelaskan dalam bentuk deskripif.
2. Pemerolehan Bahasa Anak. Materi ini dibatasi pada hakikat pemerolehan bahasa, tahapan
pemerolehan bahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa, dan perbedaan
antara pemerolehan dan pembelajaran bahasa.
3. Linguistik Bahasa Indonesia. Materi ini berupa kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang
berasal dari hierarki lingustik yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana bahasa
Indonesia.
41
Anggiat Sihombing
5. Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia. Materi menyimak berupa prinsip dan prosedur
menyimak dengan jenis simakan berupa simakan monolog, cerita, ceramah, khotbah, dialog,
wawancara, diskusi, debat, percakapan, dan drama
42
Anggiat Sihombing
6. Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia. Materi berbicara berupa prinsip dan prosedur
berbicara dengan jenis wicara monolog, cerita, ceramah, khotbah, dialog, wawancara,
diskusi, debat, percakapan, dan drama.
7. Keterampilan Membaca Bahasa Indonesia. Materi membaca berupa prinsip dan prosedur
membaca dengan jenis membaca berbagai teks dan membaca nyaring. Modul membaca di
sini lebih difokuskan kepada membaca permulaan.
8. Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Materi menulis berupa prinsip dan prosedur
menulis dengan jenis menulis fiksi dan nonfiksi. Modul menulis lebih difokuskan kepada
menulis permulaan.
Rangkuman isi Buku
Pada buku ini terdapat 9 judul besar yang terdiri dari lingkungan hidup, dunia pendidikan,
kisah kehidupan, manfaat tanaman, potret kehidupan, pola hidup sehat, nilai-nilai
perjuangan, potensi kelautan, dan peningkatan pendidikan. Adapun dari masing-masing
judul besar terdapat 3-4 sub bab dari setiap judul besar tersebut.
43
Anggiat Sihombing
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
Buku Petama
- Ringkasan buku sangat jelas dan membahas tentang materi perkuliaahan ,
pengetahuan mengeksplorasi teks akademik dalam gengre makro, menjelajahi
pustaka, mendesain proposal penelitiandan proposal kegiatan, melaporkan hasil
penelitian dan hasil kegiatan, mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah.
- Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
- Materi yang dibahas setiap bab nya memiliki keterkaitan dan sangat
berkesinambungan dengan materi selanjutnya, sehingga sangat sistematis dan
beruntut materi yang disajikan pada setiap bab nya. Agar memudahkan para pembaca
memahami inti sari dari bab ini.
Buku I
- Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
- Materi yang dibahas pada buku pertama yang sebagai buku utama sangat mempunyai
keterkaitan didalam pembahasan materi pada buku yang kedua yang sebagai buku
pembanding
Buku II
- Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca
akan lebih jelas dan muadah memahaminya.
- Materi yang dibahas pada buku pertama yang sebagai buku utama sangat mempunyai
keterkaitan didalam pembahasan materi pada buku yang kedua yang sebagai buku
pembanding
B. Kekurangan Buku
Buku Utama
- Cover buku yang kurang menarik dan sangat sederhana sehingga kurang diminatin
oleh pembaca pada pandang pertama.
44
Anggiat Sihombing
Buku I
- Cover bukunya yang kurang menarik mungkin dikarenakan pengarang yang sama.
- Kalimat yang didalam buku sulit untuk dimengerti karena banyak kosa kata yang
kurang dimengerti.
- Terdapat beberapa kata yang sulit untuk di pahami seperti pemakaian bahasa inggris,
Seharusnya penulis membuat arti dari bahasa inggris tersebut. Agar pembaca mudah
untuk mengerti maksud dari kalimat yang ada didalam buku kedua atau sebagai buku
pembanding.
45
Anggiat Sihombing
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya berikan setelah membaca buku pertama dan buku kedua
yang mana kedua buku adalah karangan Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk, dimana buku
pertama adalah revisi dari buku kedua kita diharapkan untuk membaca terlebih kepada
saya sebagai selaku penulis critical book review ini untuk mengetahui isi dari buku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contohnya memakai bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan padaCritical book review ini adalah sebaiknya
penulis memperbaiki kesalahan dalam penulisan baik itu kata-kata ataupun kalimat. Dari
critical book review ini, diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku ini
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan memakai bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
46
Anggiat Sihombing
DAFTAR PUSTAKA
Badudu J.S dan Zein (1996).Kamus Umum Bahasa Indonesia .Jakarta ;Pustaka Sinar Harapan
Arifinsyah & Agusti Peri.(2019). Aliran Parmalim Dalam Pandangan Majelis Ulama
Indonesia Dan persekutuan Gereja Gereja Indonesia Wilayah Sumatera Utara.
2622-2019.http://dx.doi.org/10.51900/ssr.v2i2.6484
Arifinsyah,A., & Sofian,A.(2021). Regulation on warship house establismen and implication
towards minority relation of religious pople mojarity in Indonesia.
Internasional Journal Of Social Sciensces 4(1), 106 -113
47