Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK RIVIEW (CBR)

HUBUNGAN INTERNASIONAL

“Perdagangan Internasional”

Dosen Pengampu

Prayetno, S.IP., M.Si

Disusun Oleh

Nama : Fahreza Rizki Tabrani

Nim : 3202411018

Kelas : PPKn Reguler B 2020

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan karunia nya
saya bisa menyelesaikan Tugas Critical Book Riview Hubungan Internasional “Perdagangan
Internasional” yang sudah di berikan oleh dosen pengampu saya Bapak Prayetno, S.IP., M.Si

Saya juga menyadari bahwa Tugas Critical Book Riview ini masih banyak kekurangannya maka
dari itu saya mengharapkan Kritik dan Saran dari pembaca guna membangun kesempurnaan
Tugas Critical Book Review ini

Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat serta bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan,Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1

A. Rasionalisasi pentingnya CBR…………………………………………………….1

B. Tujuan CBR……………………………………………………………………….1

C. Manfaat penulisan CBR…………………………………………………………...1

D. Identitas buku……………………………………………………………………..2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU………………………………………………………6.

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………..7

A. Pembahasan Tentang Materi………………………………………………………7

B. Analisis CBR………………………………………………………………………9

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………10

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..10

B. Saran……………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis Seringkali
kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih
satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis
bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.

B. Tujuan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta


membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang dibandingkan
dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan
kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

C. Manfaat Penulisan CBR

 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut

 Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku


yang dianalisis tersebut.
D. Identitas Buku

Buku Utama

Judul Buku
Kerja sama Perdagangan Internasional “Peluang dan Tantangan
Bagi Bangsa Indonesia”
Pengarang Samsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles P.R Joseph

Penerbit
PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit 2004

Kota Terbit Jakarta

ISBN
978-979-27-0484-6

Buku Pembanding
Judul Buku Pendidikan Kewarganegaraan: Mewujudkan Masyarakat Madani
Pengarang Sarbaini Saleh, S. Sos., M.Si
Penerbit Citapustaka Media Perintis
Tahun Terbit 2010
Kota Terbit Jakarta
ISBN 978-602-8208-26-0
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. BAB I PENDAHULUAN
Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki peranan yang sangat
penting dalam peningkatan kesejahteraan dunia. Karena dapat dikatakan bahwa tidak ada
satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan Internasional. Oleh karena itu
perekonomian menyebabkan setiap negara berusaha untuk mencapai surplus dalam neraca
perdagangan Internasionalnya. Ini berarti makin besar surplus yang dicapai maka semakin
besar pula devisa yang masuk sehingga dapat menjadi sumber pemasukan kas negara yang
pada akhirnya dapat digunakan untuk membiayai pembangunan.
Perlakuan yang berbeda dari suatu Negara terhadap Negara lain adalah bentuk dari
diskriminasi yang saat ini tidak bisa dihindarkan. Bentuk diskriminasi pun beragam jenisnya.
Yang pertama adalah tindakan diskriminasi antara barang dalam negeri dan barang luar
negeri, bentuk perlakuannya adalah seringnya suatu Negara menetapkan harga tariff yang
lebih mahal terhadap produk asing, hal itu bertujuan agar barang dalam negeri lebih unggul
penjualannya daripada produk luar negeri. Dengan tindakan seperti itu maka secara langsung
produk luar negeri ditolak dan tidak boleh masuk ke dalam pasar internasional.Kedua adalah
tindakan diskriminatif pengimpor terhadap Negara- negara pengekspor. Seperti contoh kasus
penelitian ini contoh dari bentuk diskriminasi kedua adalah tindakan mengistimewakan suatu
Negara yang saling menguntungkan dan Negara pihak ketiga tidak mendapatkan perlakuan
yang sama seperti hanya Negara pengekspor lainnya.
B. BAB II Teori Kerja Sama Perdangangan Internasional
1. Prinsip-prinsip dasar Perdagangan Internasional
- Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak adalah prinsip universal dalam hukum
perdagangan internasional. Setiap sistem hukum pada bidang hukum dagang mengakui
kebebasan para pihak ini untuk membuat kontrak-kontrak dagang (internasional).
- Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa
kesepakatan atau kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya (dengan itikad baik).
- Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase dalam perdagangan
internasional adalah forum penyelesaian sengketa yang semakin umum
digunakan. Arbitase sendiri adalah usaha meleraikan sengketa dengan menggunakan
pihak ketiga.
- Prinsip Dasar Kebebasan Komunikasi (Navigasi) Komunikasi atau navigasi adalah
kebebasan para pihak untuk berkomunikasi untuk keperluan dagang dengan siapa pun
juga dengan melalui berbagai sarana navigasi atau komunikasi, baik darat, laut, udara,
atau melalui sarana elektronik.

Diplomasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang semakin
penting dalam politik luar negeri di berbagai negara, dan salah satu bagian dari diplomasi
ekonomi ini adalah diplomasi perdagangan. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu
variabel penting pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa
seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan tujuan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan
mendorong ekspor dalam negeri dan mengurangi volume impor sebagaimana dipahami oleh
para ekonom beraliran merkantilis. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan
Produk Domestik Bruto (PDB).
C. BAB III Kerja Sama Perdagangan Multilateral

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Nomor


00148/PL/II/2010/46/06 tentang Penetapan Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Multilateral Tahun 2010-2014, maka sasaran yang hendak dicapai dalam pemantapan politik
luar negeri dan peningkatan kerja sama internasional dalam bidang multilateral adalah
meningkatnya peran aktif Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan
internasional, pemajuan dan perlindungan HAM, kerjasama kemanusiaan serta meningkatnya
pembangunan ekonomi, sosial budaya, keuangan, lingkungan hidup, perdagangan,
perindustrian, investasi, komoditi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual melalui
penguatan kerjasama multilateral.

D. BAB IV Kerja sama Perdagangan Regional


Kerjasama atau perjanjian perdagangan regional adalah perjanjian dari dua atau lebih negara
yang bertujuan untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan atas dasar resiprokal dan
atau preferensi.
Awalnya, Proses regionalisasi dalam kerja sama perdagangan diawali dari pembentukan
GATT yang menurut banyak pihak justru merugikan negara-negara yang tidak tergabung
dalam salah satu blok perdagangan yang ada. Terlebih ketika tahun- tahun selanjutnya terjadi
penurunan harga minyak dan terjadinya global imbalances, kecenderungan proteksionisme di
negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Sebagai respon atas hal tersebut, disepakati
diadakannya perundingan yang disebut sebagai putaran Uruguay yang melahirkan WTO pada
tahun 1995 dan banyak diikuti oleh negara berkembang, namun menurut Dwisaputra,
pengaruh negara maju sangat kuat sehingga membentuk beberapa pengecualian. “Semula
pengecualian itu dilakukan untuk mengakomodir kepentingan ekonomi negara maju maupun
berkembang dengan tidak secara drastis beralih ke prinsip MFN dan fair trade practice,
namun dalam perkembangannya masih terdapat pertentangan dengan prinsip yang
dimaksud”.
Beberapa faktor yang menjadi motif adanya pembentukan kerja sama regional, antara lain
(Dwisaputra, pg.9-13); (1) Membangun rasa aman baik secara ekonomis maupun poloitis di
antara negara yang berdekatan, menurut saya rasa aman inilah yang akan meminimalisasi
pengecualian-pengecualian tertentu dalam sebuah kerja sama. (2) Mengelola friksi
perdagangan; (3) Peningkatan kapasitas untuk pembangunan; (4) Batu loncatan untuk
liberalisasi multilateral, dalam poin ini, saya menegaskan bahwa beberapa pihak memang
berpendapat demikian, namun ada pula yang menilai bahwa regionalisasi muncul akibat
gagalnya liberalisasi multilateral, sehingga justru membuat liberalisasi multilateral semakin
sulit terjadi dan kehilangan pamornya; (5) Kebijakan menjamin diplomasi perdagangan; (6)
The Copycat Syndrome; (7) Persaingan untuk mendapatkan penanaman modal asing.

E. BAB V Kerja Sama Perdagangan Bilateral

Kerjasama antar negara salah satunya dibedakan berdasarkan jumlah anggota dari kerjasama
tersebut dan salah satu jenisnya adalah kerjasama bilateral. Bilateral sendiri berasal dari kata
“bi” yang artinya dua, sehingga dapat dikatakan bahwa bilateral merupakan kerjasama antara
dua negara. Asal negara anggota dalam kerjasama bilateral ini tidak dikhususkan. Hal ini
karena kerjasama bilateral sifatnya jauh lebih pribadi daripada kerjasama lainnya, karena
hanya melibatkan dua negara. Ada banyak sekali kerjasama bilateral yang tersebar di seluruh
dunia, dan masing- masing kerjasama
tersebut memiliki tujuan dan maksudnya sendiri berdasarkan kepentingan negara yang
melakukan kerjasama tersebut.
Mengenai isi kerjasama antar negara, sebenarnya hal ini tidak bisa dibakukan karena isi
perjanjian atau kerjasama merupakan hak dari pihak yang melakukan kerjasama. Dan
masing- masing kerjasama internasional pun memiliki bidangnya masing- masing, terlebih
untuk kerjasama bilateral. Namun biasanya ada beberapa poin yang menjadi tujuan dalam
kerjasama antar negara, khususnya kerjasama bilateral.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan tentang materi
1. BAB I Tentang Pendahuluan
Dalam buku yang saya review ini pendahuluannya membahas tentang Perdagangan
Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki peranan yang sangat penting
dalam peningkatan kesejahteraan dunia. Karena dapat dikatakan bahwa tidak ada satu
negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan Internasional. Oleh karena itu
perekonomian menyebabkan setiap negara berusaha untuk mencapai surplus dalam neraca
perdagangan Internasionalnya. Sementara di buku pembanding yang saya gunakan tidak
ada membahas tentang pendahuluannya.
2. BAB II Tentang Teori kerja sama perdagangan Internasional
Dalam buku utama yang saya gunakan bahwa teori kerja sama perdagangan Internasional,
teori di dalam Hubungan Internasional sangat perlu dan harus dijadikan acuan utama
sebelum menentukan pilihan. Apalagi dalam Ilmu Hubungan Internasional merupakan
ilmu yang didefinisikan oleh teori. Maka, teori-teori tersebut merupakan gerbang masuk
Ilmu Hubungan Internasional. Dengan memahami lebih dalam tentang teori hubngan
internasional, maka akan semakin memudahkan sivitas akademika Ilmu Hubungan
Internasional dalam menganalisa masalah. Tetapi dalam menentukan teori yang digunakan
ada baiknya jika dipikir dahulu apakah teori tersebut relevan dengan masalah yang
dihadapi. Jika kita salah langkah dalam mengaplikasikan teori, bisa saja akibatnya akan
menjadi sangat fatal. Sedangkan buku pembanding yang saya gunakan mengatakan bahwa
konsep perdagangan internasional sudah muncul sejak abad ke tujuh belas dan delapan
belas mengenai filosofi ekonomi yang disebut merkantilisme. Menurut teori tersebut
bahwa satu-satunya cara bagi sebuah negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan
melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sesedikit mungkin impor (Salvatore, 1997).
3. BAB III Tentang Kerja Sama Perdagangan Multilateral
buku utama yang saya review peningkatan kerja sama internasional dalam bidang
multilateral adalah meningkatnya peran aktif Indonesia dalam mewujudkan perdamaian
dan keamanan internasional, pemajuan dan perlindungan HAM, kerjasama kemanusiaan
serta meningkatnya pembangunan ekonomi, sosial budaya, keuangan, lingkungan hidup,
perdagangan, perindustrian, investasi, komoditi, dan perlindungan hak kekayaan
intelektual melalui penguatan kerjasama multilateral.
Sedangkan dalam buku pembanding yang saya gunakan adalah Indonesia
bergabung menjadi anggota resmi PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai anggota
ke-60. Keterlibatan Indonesia dengan PBB pada masa itu didukung penuh secara bulat oleh
para anggotanya. Indonesia banyak terlibat di dalam kegiatan PBB. Contoh peran
Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB salah satunya yaitu membentuk Kontingen
Garuda untuk membantu tegaknya perdamaian di berbagai belahan dunia, yaitu dengan
bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Setidaknya sudah delapan kali
Indonesia mengirimkan kontingen garuda. Yang pertama kali adalah pada tahun 1957
untuk menjaga perdamaian di negara Mesir.
4. BAB IV Kerja Sama Regional
Dalam buku utama yang saya review buku ini membahas Proses regionalisasi dalam kerja
sama perdagangan diawali dari pembentukan GATT yang menurut banyak pihak justru
merugikan negara-negara yang tidak tergabung dalam salah satu blok perdagangan yang
ada. Terlebih ketika tahun-tahun selanjutnya terjadi penurunan harga minyak dan
terjadinya global imbalances, kecenderungan proteksionisme di negara-negara maju
seperti Amerika Serikat. Sedangkan dalam buku pembanding yang saya gunakan tidak ada
membahas tentang materi kerja sama regional.
5. BAB V Kerja sama Bilateral
Dalam buku utama yang saya gunakan, bahwa buku ini mengatakan kerja sama
bilateral kerjasama bilateral sifatnya jauh lebih pribadi daripada kerjasama lainnya,
karena hanya melibatkan dua negara. Ada banyak sekali kerjasama bilateral yang
tersebar di seluruh dunia, dan masing- masing kerjasama tersebut memiliki tujuan dan
maksudnya sendiri berdasarkan kepentingan negara yang melakukan kerjasama tersebut.
Sedangkan dalam buku pembanding yang saya gunakan bahwa Hubungan
bilateral di antara negara Indonesia dan China sudah terjadi sejak lama. Terdapat pula
sebuah teori dimana nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari China. Hal ini
menyebabkan eratnya hubungan di antara kedua negara ini. Kerja sama antara
Indonesia dan China lebih banyak berada pada sektor ekonomi, terutama pada
bidang perdagangan. Kedua negara ini saling
ekspor dan impor komoditi negaranya masing-masing. Selain itu, kedua negara ini
juga saling membebaskan visa kunjungan dari masing-masing penduduknya.

B. Analisis critical book report

Kelebihan buku:

 Buku ini bisa menjadi buku pedoman yang baik bagi para mahasiswa terutama
mahasiswa jurusan Hubungan Internasional untuk menambah pengetahuan yang
lebih baik lagi.
 Pada buku ini terdapat analisis kasus di setiap materi sehingga pembaca akan lebih
memahami karena diberikan contoh konkrit.
 Sebelum memasuki isi dari suatu bab penulis memberikan keterangan orientasi
dengan bahasa yang baik sehingga dapat memotivasi para pembaca untuk
kelanjutan bacaannya.
 Buku ini sangat bagus karena materi-materi yang dibahas dibuat dengan lengkap
dan disertai juga dengan gambar. Buku ini juga terdapat konsep-konsep dan kata
kunci di setiap materinya yang dibahas.
 Di setiap akhir pembahasan bab terdapat saran bacaan untuk pembaca untuk lebih
mendalami materi yang disajikan.
 Dalam buku ini juga disediakan glossarium yang berfungsi menyajikan kata-kata
berserta artinya yang terkait dengan buku tersebut untuk memudahkan kita untuk
memahami sesuatu kata.

Kelemahan buku:
 Penulis menggunakan dua jenis referensi yaitu bodynote dan footnote. Sebaiknya
penulis harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya, ketika sebuah tulisan
menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal hingga akhir tulisan
harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang penulis menggunakan catatan
kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan catatan kaki
untuk menuliskan referensinya.
 Dalam saran bacaan sebaiknya tidak mencantumkan blog-blog situs internet, karena
isi yang terdapat dalam blog-blog situs internet belum teruji kebenaraannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah Perdagangan internasional


adalah perdagangan yang di lakukan antar negara atau pemerintah negara dengan negara lain
yang menjalani suatu hubungan perdagangan yang sesuai kesepakatan antar kedua belah pihak
yang melakukan perdagangan internasional tersebut. Terdapat macam-macam kerja sama
perdagangan internasional yaitu : kerjasama multilateral, kerjasama regional, dan kerjasama
bilateral
Kerjasama multilateral adalah adalah kerja sama antar dua Negara atau lebih. Kerjasama
jenis ini bisa dalam satu wilayah, atau bisa dalam beda wilayah. Misalnya adalah hubungan
kerjasama yang berada dalam satu wilayah yaitu ASEAN, MEE, NAFTA. Contoh kerjasama
dalam beda wilayah yaitu OPEC.
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Negara-negara yang
berada dalam satu wilayah. Contohnya adalah kerjasama yang dijalin oleh Negara ASEAN,
MEE, atau NAFTA.
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan antar dua Negara.
Kerjasama ini terjadi karena kedua Negara saling mendapat keuntungan atau kedua Negara
memiliki hubungan yang sangat baik.
B. Saran
Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan Critical book review ini adalah sebagai berikut:
 Bagi reviewer; untuk menambah wawasan mengenai pembuatan critical book review
 Bagi penulis; untuk memperbaiki isi buku dalam pencetakan selanjutnya, untuk
memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan dalam buku tersebut dan
apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi buku tersebut.
 Bagi pembaca; untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang tahap
tumbuh kembang anak dan masalahnya pada umumnya serta perbaikan yang harus
dilakukan dimasa dewasa ini, dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
dimasa yang akan datang dalam pembuatan Critical book review yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul, Ediana Rae, DIAN, dan P.R Yoseph, Charles. 2004. “ Kerja Sama
Perdagangan Internasional “ Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia” . Jakarta:PT. Elex
Media Komputindo

Pendidikan Kewarganegaraan: Paradigma Terbaru untuk Mahasiswa | Tim Nasional Dosen


Pendidikan Kewarganegaraan | download. (2021). Id1lib.org; Z-Library.

https://id1lib.org/book/16824092/4a11be

Anda mungkin juga menyukai