Penelitian dilakukan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui manfaat dari bimbingan kelompok terhadap kecerdasan interpersonal pada siswa 2. Untuk mengetahui Indikasi keberhasilan proses pelaksanaan layanan dapat dilihat dari peran yang dilaksanakan oleh peneliti (pemberi layanan) dan siswa sebagai anggota kelompok pada setiap tahapan 3. Untuk membuktikan pengaruh bimbingan kelompok terhadap kecerdasan interpersonal 4. Untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal terhadap masing-masing siswa. . Subjek Peserta didik Penelitian Assesment data Dilakukan secara populasi, sampel, dan sampling.
Metode Kualitatif, ekperimental
Penelitian Langkah Berdasarkan observasi dan analisis. Penelitian Hasil Penelitian 1. Bimbingan Kelompok Teknik Permainan Simulasi Indikasi keberhasilan proses pelaksanaan layanan dapat dilihat dari peran yang dilaksanakan oleh peneliti (pemberi layanan) dan siswa sebagai anggota kelompok pada setiap tahapan. Pada setiap tahapan tersebut peneliti dan siswa telah mengoptimalkan peranannya di dalam kegiatan kelompok. Secara kuantitatif efektivitas layanan dibuktikan dari hasil angket kecerdasan interpersonal yang menunjukan adanya peningkatan hasil pretest ke posttest pada skor total kecerdasan interpersonal. Pada skor awal (pretest) 1 siswa masuk kategori kurang dan 11 siswa masuk kategori sedang. Setelah pelaksanaan treatment (posttest) ada 3 siswa yang masuk kategori sedang dan 9 siswa masuk kategori tinggi. 2. Kecerdasan Interpersonal Sesuai hasil dalam bab 4 bahwa bimbingan kelompok berpengaruh terhadap kecerdasan Interpersonal siswa tahun pelajaran 2014 sangat signifikan. Hal tersebut di buktikan Tingkat kecerdasan interpersonal siswa di SMA N 7 sebelum diberi layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi secara rata-rata adalah 115,25 (masuk kategori sedang), dengan jumlah siswa yang masuk dalam kategori sedang ada 11 dan siswa masuk dalam kategori kurang ada 1 dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi secara rata-rata adalah 125,42 (masuk kategori tinggi), dengan jumlah siswa yang masuk dalam kategori sedang ada 3 dan siswa masuk dalam kategori tinggi ada 9. Pemberian Treatment Layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan. Prosedur yang dikembangkan dalam pelaksanaan treatment melewati 4 tahapan layanan bimbingan kelompok yang sudah baku, yakni tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengakhiran. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa Ha diterima dengan ketentuan adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik permaianan simulasi terhadap peningkatan kecerdasan interpersonal siswa SMA N 7 Semarang dan Ho ditolak (test Wilcoxon). Seperti yang diungkapkan pendapat T.Safaria (2005:13) menyatakan jika kecerdasan interpersonal menjadi penting karena pada dasarnya manusia tidak bisa menyendiri. Banyak kegiatan dalam hidup anak terkait dengan orang lain. Kekuatan Penulisan jurnal yang tersusun secara sistematis dan rapi. Penelitian Dalam jurnal tersebut terdapat analisa tambahan yang menjelaskan secara lebih rinci bagaimana pengaruh pola asuh otoriter orang tua terhadap perkembangan anak. Bahasa yang digunakan penulis dapat dimengerti. Kelemahan Penulisan kurang lengkap dalam menyimpulkan. Penelitian Pendeskripsian kurang tercantum. Metode penelitian tidak dicantumkan Kurang dilengkapi dengan gambar yan dapat menarik membantu penjelasan hasil penelitian. Kesimpulan masalah yang paling banyak dialami oleh siswa adalah pribadi dan sosial. Mereka mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian dengan lingkungan sekolah termasuk dalam persahabatan. Berdasarkan pengamatan peneliti juga terlihat bahwa di dalam kelas masih ada siswa yang tidak dapat mengelola emosi dengan baik. Belum maksimalnya tingkat kecerdasan interpersonal siswa salah satunya disebabkan karena layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah tersebut belum ideal. Layanan bimbingan dan konseling lebih didominasi oleh layanan yang bersifat klasikal.