Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Tentang

PERANAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Kelompok 1

ANISA FADILAH : 2314070279

JENNY SURI PRATAMI : 2314070292

SRI NAMIATI : 2314070295

JAMILA AZ-ZAHRA SIREGAR :2314070303

Dosen Pengampu :

RINA SARTIKA, M. Pd

PROGRAM STUDI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayat-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah kami tentang “peranan keterampilan berbahasa indonesia”

”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW. Sebagai sosok yang sanagat kita muliakan karena akhlaknya dan
kepribadiannya yang dapat kita pelajari dari berbagai hadis yang telah diriwayatkan
oleh banyak sahabat.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kuliah pancasila. Selain itu kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi yang membacanya. Kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu RINA SARTIKA, M. Pd

selaku dosen pengampu mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang di tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 28 Agustus 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berbahasa merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh manusia setiap saat
dan setiap waktu. Berbahasa bukanlah kegiatan yang sulit, setiap orang mampu
berbahasa dan berkomunikasi dengan bai. Oleh sebab itulah, bahasa dikatakn sebagai
media komunikasi. Tanpa bahasa, manusia tidak akan mampu berinteraksi antara satu
sama lain. Dengan berbahasa pula manusia dapat mengembangkan budayanya. Tanpa
bahasa kemajuan budaya dimuka bumi ini tidak terlihat.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan karena
Indonesia adalah negara kepulauan dengan beraneka ragam suku, budaya, dan
bahasa. Untuk menyatukan dan mempermudah komunikasi antarsuku yang
memiliki beragam bahasa, ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan. Keberadaan bahasa Indonesia mengalami banyak perkembangan
sejak awal terbentuk sampai saat ini.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan
diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan
sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja peranan keterampilan berbahasa Indonesia
2. Apa saja sejarah perkembangan bahasa Indonesia
3. Apa saja kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
4. Apa saja ragam bahasa indonesia

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui peranan keterampilam berbahasa Indonesia
2. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia
3. Mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
4. Mengetahui ragam bahasa indonesia
PEMBAHASAN

A. Peran keterampilan bahasa indonesia dalam perguruan tinggi


Keterampilan bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam pendidikan
salah satunya di jenjang pendidikan perguruan tinggi baik dalam kehidupan
sehari hari maupun dalam perkuliahan. Keterampilan berbahasa Indonesia pun
merupakan syarat mutlak bagi mahasiswa Indonesia agar mampu
mengutarakan pikirannya kepada pihak lain secara efektif. Maka dalam mata
kuliah Bahasa Indonesia mahasiswa perlu memiliki keterampilan berbahasa
indonesia yang baik dan benar.
Dengan demikian keterampilan bahasa indonesia adalah kemampuan
dalam menggunakan bahasa indonesia dalam berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis. Keterampilan berbahasa lisan meliputi menyimak dan
berbicara, sedangkan keterampilan berbahasa tulis meliputi membaca dan
menulis. Jika dilihat dari sifatnya, keterampilan menyimak dan membaca
bersifat reseptif, yaitu menerima atau memahami pesan yang disampaikan
oleh pembicara atau penulis. Sedangkan berbicara dan menulis bersifat
produktif, yaitu menghasilkan pembicaraan dan tulisan.
Menurut Santoso, Anang dkk ada empat macam jenis keterampilan
berbahasa indonesia yang baik dan benar diantaranya sebagai berikut:
1. Menyimak
Menyimak adalah kegiatan berbahasa dengan tujuan memahami
pesan yang disampaikan pembicara. Dengan pengertian tersebut dapat
dijelaskan bahwa menyimak berbeda dengan mendengar. Perbedaan antara
menyimak dengan mendengar yaitu jika menyimak memiliki tujuan
sedangkan menyimak tidak.
Menyimak memiliki dua sifat yang diantaranya bersifat interaktif
dan noninteraktif. Menyimak interaktif adalah kegiatan menyimak dengan
melakukan tanya jawab dengan pembicara atau penyimak yang lain.
Contohnya menyimak dalam kegiatan diskusi atau musyawarah, ceramah
agama di masjid. Sedangkan menyimak noniteraktif adalah kegiatan
menyimak yang tidak disertai deangan tanys jawab atau interaktif antara
pembicara dan interaktif. Kegiatan ini bisa dilakukan ketika
mendengarkan siaran radio, televisi,, pidato atau ceramah yang tidak
disertai tanya jawab.
2. Membaca
Membaca adalah kegiatan berbahasa dalam memahami pesan
dalam bentuk tulisan. Ada empat macam pemahaman dalam membaca
dijesakan sebagai berikut :
a. Pemahaman membaca liberal
Pemahaman membaca liberal adalah keterampilan menemukan
makna kata dan kalimat dalam konteks secara langsung.
b. Pemahaman Membaca interpretasi
Pemahaman membaca interpretasi adalah pemahaman yang
melibatkan keterampilan berpikir yang diperlukan pembaca untuk
mengidentifikasi gagasan dan makna secara eksplisit dinyatakan dalam
teks
c. Pemahaman Membaca kritis
Pemahaman Membaca kritis merupakan keterampilan
membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu
memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya.
d. Pemahaman membaca kreatif
Pemahaman membaca kreatif adalah keterampilan membaca
yang dimiliki oleh pembaca tingkat pemahaman literal, interpretasi dan
kemampuan berpikir kritis.
3. Berbicara
Berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan kepada orang lain
dengan media lisan. Kegiatan berbicara yang baik perlu melakukan
tahapan-tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi. Pada tahap persiapan, pembicara menentukan tujuan,
mengumpulkan referensi, menyusun kerangka dan melakukan latihan.
Pada tahap pelaksanaan, pembicara melalui tahapan membuka
pembicaraan, menyampaikan gagasan dan menutup pembicaraan. Dan
adapun tahapan elvaluasi dapat dilakukan dengan cara mendengarkan
kembali kegiatan berbicara jika dibuat rekaman ketika berbicara atau
meminta masukan dari pendengar, khususnya teman yang mendengarkan
pembaca berbicara.
4. Menulis
Menulis adalah keterampilan berbahasa yang disampaikan penulis
melalui bahasa tulisan. Untuk memperloleh tulisan yang baik, penulis
perlu melakukan tahapan -tahapan yaitu tahap prapenulisan, tahap
penulisan dan tahap pasca penulisan. Tahap prapenulisan, penulis
melakukan kegiatan menetukan topik, mengorganisasikan tulisan,
menentukan sasaran atau pembaca, mengumpulkan informasi dan
menyusun kerangka karangan. Tahap penulisan, penulis mulai menyusun
tulisan atau melakukan kegiatan kegiatan tulisan. Pada tahap
pascapenulisan penulis membaca ulang tulisan serta memperbaiki dengan
cara memambah atau mengurangi dan juga memperbaiki tulisan yang
bersifat mekanis sampai dianggap tulisan benar-benar final.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Melayu.
Bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau
bahasa pergaulan, di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara. Hal ini diperkuat
dengan ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan
menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Indonesia dikumandangkan secara
resmi pada tanggal 28 Oktober 1928 yang bertepatan dengan peristiwa
Sumpah Pemuda.
Pada peresmian nama bahasa Indonesia tersebut bahasa indonesia
memiliki makna politis oleh karena itu bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat
perjuangan oleh kaum nasionalis yang juga bertindak sebagai perencana
bahasa untuk mencapai negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Peresmian nama itu juga menunjukan bahwa sebelum peristiwa Sumpah
Pemuda itu nama bahasa Indonesia sudah ada. Fakta sejarah menunjukkan
bahwa sebelum tahun 1928 telah ada gerakan kebangsaan yang menggunakan
nama “Indonesia” dan pada mereka telah ada suatu konsep tentang bahasa
Indonesia. Bahasa Melayu, sebagai salah satu bahasa yang digunakan sebagai
bahasa perhubungan di kepulauan nusantara.
Sejak abad ke-7 Masehi, bahasa Melayu kuno yang merupakan cikal
bakal bahasa perhubungan pada zaman kerajaan Sriwijaya. Selain sebagai
bahasa perhubungan, bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan,
bahasa perdagangan, dan sebagai bahasa resmi kerajaan. Bukti-bukti sejarah,
seperti prasasti Kedukan Bukit di Palembang bertahun 684, prasasti Kota
Kapur di Bangka Barat bertahun 686, prasasti Karang Brahi antara Jambi dan
Sungai Musi bertahun 688 yang bertuliskan Prae Nagari dan berbahasa
Melayu kuno, memperkuat dugaan di atas. Selain itu, prasasti Gandasuli di
Jawa Tengah bertahun 632 dan prasasti Bogor bertahun 942 yang berbahasa
Melayu Kuno menunjukan bahwa bahasa tersebut tidak saja dipakai di
Sumatra, tetapi juga dipakai di Jawa.
Alasan yang kuat sehingga bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa
kebangsaan adalah:
1. Bahasa Indonesia sudah merupakan lingua franca atau bahasa
perhubungan antaretnis di Indonesia,
2. Walaupun jumlah penutur aslinya tidak sebanyak penutur bahasa Jawa,
Sunda, atau bahasa Madura, bahasa Melayu memiliki daerah penyebaran
yang sangat luas dan yang melampaui batas-batas wilayah bahasa lain,
3. Bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa nusantara lain
sehingga tidak dianggap sebagai bahasa asing lagi,
4. Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana sehingga relatif mudah
untuk dipelajari,
5. Faktor psikologis, yaitu adanya kerelaan dan keinsafan dari penutur bahasa
Jawa dan Sunda, serta penutur bahasa-bahasa lain, untuk menerima bahasa
Melayu sebagai bahasa persatuan,
6. Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk dapat dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

C. Kedudukan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti
tercantum pada ikrar ketiga sumpah pemuda 1928. Yang berbunyi : kami putra
putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia dinyatakan kedudukannya pada tanggal 18 Agustus 1945. Saat itu
disahkannya UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Didalam UUD 1945 tercantum pasal khusus ( Bab XV, pasal 36 ) mengenai
kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara
Indonesia adalah bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam
kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa nasional. Kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa negara.
1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Bahasa negara merupakan bahasa primer dan baku yang seringkali
digunakan pada kesempatan yang formal. Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia 17 Agustus 1945 telah mengukuhkan kedudukan dan
fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara adalah :
a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan Kedudukan pertama
dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dibuktikan dengan
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia 1945, penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan
serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan
kenegaraan lainnya (Alek, Ahmad H.P, 2011 : 16). Maka dipakailah bahasa
Indonesia dalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik
dalam bentuk lisan maupun tulis.
b. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan Dibuktikan
dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga
pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi di seluruh
Indonesia, maka materi pelajaran yg berbentuk media cetak juga harus
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan
perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Bahasa Indonesia digunakan sebagai penghubung Pada tingkat nasional
dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintahan. Dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam
hubungan antar badan pemerintahan dan penyebarluasan informasi kepada
masyarakat. Sehubungan dengan itu, hendaknya diadakan penyeragaman
sistem administrasi dan mutu media komunikasi masa. Tujuan agar isi atau
pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh
masyarakat.
d. Bahasa Indonesia sebagai pengembangan kebudayaan nasional, ilmu dan
teknologi Dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi,
baik melalui buku-buku pelajaran, bukubuku populer, majalah-majalah
ilmiah, maupun media 13 cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila
suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis
dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan oranglain
belum tentu akan mengerti (Adhika,online : 13 September 2013).
Kebudayaan dan suku bangsa yang beragam di Indonesia membuat bahasa
Indonesia dirasakan sangat penting untuk menyebarkan pengetahuan,
teknologi dan pendidikan dalam bahasa nasional. Sehingga setiap orang di
nusantara ini dapat mengetahui dan mengerti informasi yang diberikan tanpa
adanya kesalah pahaman.
2. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
persatuan. Tercantum dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928, ini berarti
bahwa bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional atau
bahasa persatuan. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
memiliki fungsi :
a. Lambang kebanggaan kebangsaan Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-
nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa indonesia. Atas dasar kebanggaan
ini, bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan serta rasa
kebanggaan pemakainya senantiasa kita bina (Arifin S, Tasai, 2010 : 12).
Tidak semua bangsa memiliki bahasa nasional dan tidak semua bangsa
memiliki satu bahasa nasional. Bangsa-bangsa di negara lain ada yang tidak
memiliki bahasa nasional bahkan ada yang memiliki bahasa nasional lebih
dari satu bahasa. Tapi diantara budaya, suku, kepercayaan, dan adat istiadat
yang beragam di Indonesia, Indonesia mampu untuk menyatukan bangsa-
bangsa di tanah air menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuannya.
b. Lambang identitas nasional Bahasa Indonesia mewakili jati diri bangsa
Indonesia. Selain bahasa Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional
yang lain yaitu bendera merah putih dan lambang negara garuda pancasila.
Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat
pemakainya membina dan mengembangkannya serta menggunakannya
secara tertib sesuai dengan kaidah kaidah yang berlaku.
c. Alat perhubungan Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan
bahasa yang berbeda, maka sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu
bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
d. Alat pemersatu bangsa Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia
dari suku, agama, ras dan budaya. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai media
yang dapat membuat semua elemen masyarakat yang beragam tersebut ke
dalam sebuah persatuan. Lebih dari itu dengan bahasa nasional kita dapat
meletakan kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau
golongan (Putri, online : 13 September 2013). Bangsa Indonesia
membutuhkan alat untuk berkomunikasi antarsuku bangsa. Tiap suku bangsa
dapat menyatukan maksud dan menghindari kesalahpahaman saat
berkomunikasi dengan suku bangsa yang lain. Dengan adanya bahasa
Indonesia, bangsa Indonesia dapat mempersatukan seluruh wilayah nusantara
yang terdiri atas berbagai suku bangsa.
3. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia itu telah mendapatkan
bahasa Indonesia dalam dua kedudukan penting, yakni sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara. Sejak diikrarkan sebagai bahasa nasional dan
ditetapkan sebagai bahasa negara, bahasa negara telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu telah mengantarkan
bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa dan sebagai alat
pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial,
budaya, agama, dan bahasa daerahnya.
Disamping itu, bahasa Indonesia juga telah mengemban fungsinya
sebagai sarana komunikasi modern dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pendidikan, pengembangan ilmu, dan teknologi serta seni. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan
teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci
untuk membuka khasanah pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan
terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin ilmu.
Dengan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut.
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi
sebagai wahana untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan sekecil-
kecilnya, sehingga kita dapat menguasai ilmu tersebut. Seperti kita ketahui
bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan
dengan di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika.
Perkembangan bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal
tersebut karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak
selaju perkembangan budaya bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa
Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan
sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Upaya apa yang harus kita lakukan untuk
menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan sikap ilmiah
dengan cara melengkapi bukubuku ilmiah sebagai salah satu syarat.
Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu
pengetahuan, salah tafsir atau makna ganda sedapat mungkin dihindari karena
kata yang dipakai umumnya lebih bersifat denotatif daripada konotatif, ungkapan
yang dipakai sederhana dan tanpa basa-basi. Di sampingitu, kejelasan tuturan
ditandai dengan urutan keterangan yang saling berhubungan dan mudah dipahami
oleh pembaca yaitu,
a. Ringkas, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan uraian yang
padat, tetapi tidakdengan memendekkan atau menggunakan akronim, lebih-
lebih yang tidak dikenal umum.
b. Lengkap, bahasailmupengetahuan dan teknologi tidak membiarkan pembaca
bertanya-tanyatentang maksud suatu pernyataan. Sebaliknya, yang sudah
nyata atau tidak perlu diulang-ulangatau diberi tekanan khusus. Semua data
yang perlu haruslah ada. Sedangkan yang berlebih-lebihan haruslah
ditinggalkan.
c. Sederhana, ditandai dengan kosakata yang tidak bermuluk-muluk dantidak
berbelit-belit. Keutuhan dan Unity yang dapat dilihat dari hubungan yang
baik dan logis antara bagian-bagian karangan, sehingga keseluruhan
hubungan yang baik dan logis tetap tampak.
d. Keruntutan atau Coherence, yang berarti adanya keterpautan makna di dalam
suatu karya tulis.Keterpautan makna ini dapat dicapai dengan menyusun
kalimat-kalimat logis dan kronologis serta berdasarkan urutan pentingnya
kalimat. Kalimat yang satu dapat diperjelas dengan makna kalimat yang lain,
baik yang mendahului maupun yang mengikutinya.
e. Tidak menggunakan Implikatur, suatu hal baru diterangkan sejelas mungkin
tanpa menggunakan implikasi seperti yang banyak terdapat dalam bahasa
lisan sehari-hari. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak lagi
bergantung sepenuhnya kepada bahasa asing dalam usaha mengikuti
perkembangan dan penerapan IPTEK. Dengan demikian, bahasa Indonesia
mempunyai peran sebagai bahasa pengembang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Seni dan Sastra
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa dan lain-lain. Terkadang bahasa yang
digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal
ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang
ingin disampaikan. (Rahma Eka Putri, 2010)

D. Fungsi dan Peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa


1. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa
Pernyataan sikap "bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu
bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" dalam
Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan perwujudan politik bangsa
Indonesia yang menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia telah menyatukan berbagai lapisan masyarakat ke
dalam satu-kesatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mencapai puncak
perjuangan politik sejalan dengan perjuangan politik bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini dibuktikan dengan
dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara 21(pasal 36 UUD 1945,
dan juga hasil amandemen UUD, Agustus 2002).
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah
menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni (iptek). Iptek berkembang terus sejalan dengan perkembangan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Perkembangan iptek yang
didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (seperti
internet, e-mail, e-business, ecommerce, TV-edukasi dan lain-lain) melaju dengan
pesat terutama memasuki abad ke-21 sekarang.
Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu yang belum
pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal
dari berbagai ragam suku dan daerah. Hal ini dapat terjadi, karena bahasa
Indonesia dapat menempatkan dirinya sebagai sarana komunikasi efektif,
berdampingan dengan bahasa berbagai daerah yang ada di Nusantara dalam
mengembangkan dan melancarkan berbagai aspek kehidupan dan kebudayaan,
termasuk pengembangan bahasa-bahasa daerah.
Dengan demikian bahasa Indoensia dan juga bahasa daerah memiliki
peran penting di dalam memajukan pembangunan masyarakat di dalam berbagai
aspek kehidupan. Peran bahasa Indoensia dan bahasa daerah semakin penting di
dalam era otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan
dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat akan mendorong dan
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas daerah. Hal ini tercermin dari
kewenangankewenangan yang telah diserahkan ke daerah dalam wujud otonomi
yang luas, nyata dan tanggung jawab.
Dengan prinsip tersebut diharapkan dapat mengakselarasi pencapaian
tujuan yang telah direncanakan dalam pembangunan masyarakat (scribd, online
diakses tanggal 9 September 2013). Kewenangan daerah kabupaten dan daerah
kota mencakup semua kewenangan pemerintahan, kecuali kewenangan bidang
politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal,
agama, serta kewenangan bidang lain yang bersifat lintas kabupaten/kota.
Kewenangan kabupaten/kota meliputi bidang pekerjaan umum,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan
perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan
tenaga kerja. Pengembangan Bahasa, termasuk sastra berhubungan dengan
kewenangan pemerintahan di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, baik yang
dimiliki pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota (pasal 11 Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999). Kewenangan pemerintah pusat berupa
penyediaan standar, pedoman, fasilitas dan bimbingan dalam rangka
pengembangan bahasa dan sastra. Sedangkan kewenangan untuk
penyelenggaraan kajian sejarah dan nilai tradisionil serta pengembangan bahasa
dan budaya dari daerah merupakan bagian dari kewenangan provinsi.
Oleh karena bahasa dan sastra daerah pada dasarnya berkembang dari
masyarakat di desa-desa, kampung-kampung dan kelompok masyarakat
tradisional yang secara kewilayahan berada dalam wilayah kabupaten/kota, maka
mulai di kabupaten/kota dilakukan kegiatan operasional pengembangan bahasa
dan sastra daerah. Di tingkat nasional sudah ada Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang mendapat mandat dari pemerintah
untuk melakukan perencanaan bahasa. Pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota
dibentuk lembaga Perpanjangan Penyelenggaraan Pusat Bahasa berupa balai atau
kantor bahasa yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan bahasa dan
sastra.
2. Peran Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa
Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan lingkungan
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran tampak di dalam kehidupan
bermasyarakat di berbagai wilayah tanah tumpah darah Indonesia. Komunikasi
perhubungan pada berbagai kegiatan masyarakat telah memanfaatkan bahasa
Indonesia di samping bahasa daerah sabagai wahana dan piranti untuk
membangun kesepahaman, kesepakatan dan persepsi yang memungkinkan
terjadinya kelancran pembangunan masyarakat di berbagai bidang bahasa
Indonesia sebagai milik bangsa, dalam perkembangan dari waktu ke waktu telah
teruji keberadaannya, baik sebagai bahasa persatuan maupun sebagai bahasa
resmi negara. Adanya gejolak dan kerawanan yang mengancam kerukunan dan
kesatuan bangsa Indonesia bukanlah bersumber dari bahasa persatuannya, bahasa
Indonesia yang dimilikinya, melainkan bersumber dari krisis mutidimensional
terutama krisis ekonomi, hukum,
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2019. Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta Timu: Sinar
Grafika Offset.

Sutrisna, I Putu Gede. 2019. Konsep dan Aplikasi Bahasa Indonesia untuk
Perguruan tinggi.

Sujinah, dkk. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Surabaya : UM
Surabaya Publishing.

Anda mungkin juga menyukai