Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya penulis mampu untuk menyelesaikan makalah dengan judul “ Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sosial dan fungsional ” .
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan
satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
untuk bapak, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami
juga yakin bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta
saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar dalam Kehidupan sosial dan
fungsional……………………………………...............................................................2
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mahluk hidup Manusia membutuhkan komunikasi untuk membantu
kelangsungan hidup, salah satunya dengan menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, tujuan kepada orang lain dan memungkinkan
untuk menciptakan kerja sama antar manusia. Sehingga peran bahasa menjadi sangat
dominan dalam berbagai aktivitas keseharian manusia. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa sebagai alat komunikasi
dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. bahasa sebagai alat komunikasi yang
didalamnya membahas tentang fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia yang
mencakup lima fungsi dasar, yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi,
fungsi persuasu, dan fungsi enterteimen. Sebagai makhluk sosial, tentu manusia dalam
kehidupannya membutuhkan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan
manusia lainnya. Bahasa menjadi alat atau media paling efektif untuk menyampaikan
isi pikiran, dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja.
Untuk itu setiap manusia melakukan komunikasi untuk mendapatkan atau
menyampaikan informasi atau pesan. 1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial dan fungsional!
3. Apa yang dimaksud Bahasa Indonesia dalam makna umum dan khusus?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tentang Bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial dan fungsional
1Andi Puspitasari, menumbuhkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam Pendidikan
dan pengajaran,vol 16, Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya, 2017 Hal 63
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sosial dan fungsional
2
1. Ragam Resmi (Formal), yaitu bahasa yang dipakai dalam komunikasi resmi
seperti rapat resmi, pidato dan jurnal ilmiah. Oleh karena itu, memakai bahasa
yang lebih sopan adalah hal yang tepat.3
2. Ragam Beku, yaitu bahasa yang digunakan pada acara hikmat dan sedikit
memungkinkan keleluasaan seperti upacara pernikahan, keputusan pengadilan
dan kegiatan rohani.
3. Ragam Konsultatif, yaitu bahasa yang digunakan dalam pertukaran informasi
atau kegiatan transaksi dalam suatu percakapan yang membahas tentang suatu
hal yang diketahui oleh masing-masing pembicara seperti percakapan di
sekolah atau di pasar
4. Ragam Akrab, yaitu bahasa yang digunakan diantara orang yang memiliki
hubungan sangat akrab atau intim. seperti dalam pembicaraan berumah tangga.
5. Ragam Santai (kasual), yaitu bahasa yang digunakan untuk acara yang bersifat
tidak resmi dan dapat dipakai untuk orang yang cukup akrab (misalnya teman)
atau orang yang belum dikenal dengan akrab (baru kenal). seperti pembicaraan
dalam perkumpulan dengan teman-teman.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ragam bahasa yang digunakan
sebaiknya disesuaikan dengan kondisi atau tempat kita berada. Misalnya dalam situasi
santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, dan lain-lain hendaklah digunakan
bahasa Indonesia yang santai dan akrab. Hal ini berbeda ketika kita berada dalam situasi
resmi dan formal, seperti kuliah, seminar, dan sebagainya kita harus menggunakan
bahasa indonesia yang resmi dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa.
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa Indonesia itu
meliputi kaidah ejaan, pembentukan kata, kalimat, dan paragraf.
Berbahasa Indonesia secara baik dan benar memiliki konsekuensi logis terkait
dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan konteks pembicaraan. Pada situasi
formal, menggunakan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama dan
pemakaiannya sering menggunakan bahasa baku. Manusia memerlukan bahasa sebagai
alat berkomunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat
3 Maya pattiwael, Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi ,
vol 2, J-DEPACE, 2019 hal.161
3
penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi
dan berbicara mengenai apa saja. Berdasarkan cara penyajiannya bahasa dibedakan
menjadi dua sarana, yaitu sarana dengan bahasa tulis dan bahasa lisan, Baik bahasa
lisan atau bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi sehingga
mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat dapat terjalin.
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan cara yang paling efektif untuk
menyampaikan pikiran, maksud maupun tujuan kepada orang yang kita ajak
berkomunikasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa
adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada
orang lain. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia mencakup lima fungsi dasar,
yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi dan fungsi
entertainment. Manusia memiliki ranah kehidupan yang sangat luas, sehingga tidak
jarang jika kita membicarakan fungsi bahasa juga sangat banyak tergantung situasi dan
tempat bahasa itu digunakan. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi
Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara
mengenai apa saja. Berdasarkan cara penyajiannya bahasa dibedakan menjadi dua
sarana, yaitu sarana dengan bahasa tulis dan
bahasa lisan, Baik bahasa lisan atau bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk
berkomunikasi sehingga mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat dapat
terjalin.Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak
dapat menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan komunikasi
manusia dapat 4
4Maya pattiwael, Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
berkomunikasi , vol 2, J-DEPACE, 2019 hal.162
4
bagi kebutuhan kita, disini terjadi pertukaran informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. Berkomunikasi juga untuk berhubungan5
dengan orang lain, terjadi pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita
dengan orang lain. Untuk itu setiap manusia melakukan komunikasi untuk
mendapatkan maupun menyampaikan informasi. Berkomunikasi akan memungkinkan
manusia untuk menanggapi, menyusun dan mengungkapkan segala sesuatu yang ada
disekitarnya sebagai bahan komunikasi. Dalam berkomunikasi terdapat dua hal yang
penting dalam merespons sesuatu yaitu bahasa yang tepat
5Irna Nuraeni, Bahasa Sebagai Alat Komunikasi dalam Kehidupan Manusia, vol 1.02,
Kampret journal, 2022,hal. 2-3
5
sebenarnya sudah familier, tapi tak bisa menemukan wujud dan bentuknya,
kemungkinan itu merupakan contoh kata abstrak.
Meski sekilas terkesan tak jelas karena tak bisa diukur maknanya, kata abstrak
tetap saja dibutuhkan oleh manusia dalam menuangkan pikiran. Kata abstrak
memungkinkan punya banyak arti, bisa diolah hingga melahirkan nilai rasa pada puisi,
lagu, dan lain sebagainya. Contoh kata abstrak misalnya, "cinta", jelas cinta tak bisa
kalian ukur dengan jelas.
Contoh kata abstrak dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut ini:
Secara umum arti Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan
untuk memilih kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan
kepada penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan
kesesuaian sangat penting dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan. 6
6 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 71
6
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi
makna konotatif dan makna denotatif. Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan
pada makna konotatif dan denotatif sesuai pada ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu
kata. Secara singkat, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus.
1. Anala : api.
2. Anika : angin.
3. Anindita : sempurna.
4. Anindya : cantik jelita.
5. Atma : jiwa.
6. Anitya : tidak kekal.
7. Ancala : gunung.
8. Anca : rintangan.
E. Bahasa Indonesia Dalam Makna Denotatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi adalah kelompok
kata atau makna kata yang didasarkan atas penunjukan yang tegas pada sesuatu
di luar bahasa, atau sesuatu yang didasarkan atas konvensi tertentu dan sifatnya
objektif.
Makna denotatif memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang
lugas atau literal. Makna denotatif biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra
yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya.
7 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 72
7
1. Jerapah memiliki leher yang panjang lebih panjang dari leher hewan rata-
rata.
2. Melihat pembantunya sedang mengepel lantai, ibu hamil itu mengangkat
kakinya ke atas kursi.
3. Ular dan kadal adalah jenis hewan reptil berdarah dingin.
4. Belalang memiliki darah berwarna biru yang disebut hemosianin.
5. Jerawat disebabkan oleh sebum.
6. Beberapa jenis spesies kutu berpindah ke inang lain dengan cara melompat.
Makna konotatif adalah makna kias atau bukan kata sebenarrnya dan berkaitan
dengan nilai rasa. Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang
oleh masyarakat tertentu, yang juga membuat adanya perbedaan fungsi sosial kata
dengan makna yang hampir sama. Meskipun demikian, makna kata juga akan berubah
seiring dengan perubahan nilai dan norma yang terjadi di masyarakat.
Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh
masyarakat. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan fungsi sosial kata dengan makna
yang hampir sama, karena berkaitan dengan nilai rasa. Makna konotatif ini biasanya
ditemukan pada karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, dan lain-lain.8
Makna konotatif terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau
negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral. Makna konotatif
sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok
8 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 73
8
masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat
tersebut. Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.
1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. 'Gugur' bermakna
meninggal dunia.
2. Karena besar kepala, Reno dijauhi teman-temannya. 'Besar kepala' bermakna
sombong.
3. Para buruh merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikan
mereka sebagai ssapi perah belaka. 'Sapi perah' bermakna orang yang
dimanfaatkan oleh orang lain demi sebuah keuntungan.
4. Pejabat tersebut mencari kambing hitam untuk mempertahankan jabatannya.
'Kambing hitam' bermakna orang yang disalahkan.
5. Ririn anak yang ringan tangan dan baik. 'Ringan tangan' bermakna anak yang
rajin/suka menolong.
Sedangkan kata khusus bersifat spesifik dan mengandung makna yang sesuai.
Penggunaan kata khusus ditujukan agar pembaca atau pendengar lebih mudah
memahami konteks kata atau peristiwa yang sedang dibahas.
Penggunaan kata khusus ditujukan agar pembaca atau pendengar lebih mudah
memahami konteks kata atau peristiwa yang sedang dibahas, Sedangkan kata umum
membuat pembaca atau pendengar memilliki intepretasi makna ganda atau yang
berbeda.9
9 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 74
9
Contoh kata umum Contoh kata Khusus
10
KESIMPULAN
3. Bahasa Indonesia dalam makna umum adalah kata yang digunakan dalam
penyusunan kalimat memiliki makna lebih luas, lebar, dan cakupannya lebih
luas. Artinya, kata umum dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang tidak
spesifik atau masih bisa diperluas lagi makna katanya. Sedangkan Bahasa
Indonesia dalam makna khusus bersifat spesifik dan mengandung makna
yang sesuai. Penggunaan kata khusus ditujukan agar pembaca atau
pendengar lebih mudah memahami konteks kata atau peristiwa yang sedang
dibahas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mansyur, U. (2019). Bahasa Indonesia dalam Belitan Media Sosial. Jurnal Bahasa
dan Sastra.
Pattiwael, M. (2019). Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam
Komunikasi. J-DPACE.
Puspitasari, A. (2017). Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam
Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya.
12