Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Bahasa Indonesia Dr, Radiansyah,S.Ag, M.Pd.I

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


DAN FUNGSIONAL
(BAHASA INDONESIA MAKNA KONGKRIT,ABSTRAK,DIKSI, DENOTATIF,
KOMPARATIF, UMUM DAN KHUSUS)
Disusun Oleh:

Nur Rizki Apriliono : 220105010029


Annisa Junior : 220105010028
Nuristikomah : 220105010039

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANJARMASIN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya penulis mampu untuk menyelesaikan makalah dengan judul “ Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sosial dan fungsional ” .
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan
satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
untuk bapak, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami
juga yakin bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta
saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Banjarmasin, 10 maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN .....................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar dalam Kehidupan sosial dan
fungsional……………………………………...............................................................2

B. Bahasa Indonesia dalam makna konkret........................................................................5

C. Bahasa Indonesia dalam makna abstrak.........................................................................5


D. Bahasa Indonesia dalam makna Diksi............................................................................6
E. Bahasa Indonesia dalam makna Denotatif…….............................................................7
F. Bahasa Indonesia dalam makna konotatif......................................................................8
G. Bahasa Indonesia dalam makna Umum dan Khusus.....................................................9

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mahluk hidup Manusia membutuhkan komunikasi untuk membantu
kelangsungan hidup, salah satunya dengan menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, tujuan kepada orang lain dan memungkinkan
untuk menciptakan kerja sama antar manusia. Sehingga peran bahasa menjadi sangat
dominan dalam berbagai aktivitas keseharian manusia. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa sebagai alat komunikasi
dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. bahasa sebagai alat komunikasi yang
didalamnya membahas tentang fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia yang
mencakup lima fungsi dasar, yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi,
fungsi persuasu, dan fungsi enterteimen. Sebagai makhluk sosial, tentu manusia dalam
kehidupannya membutuhkan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan
manusia lainnya. Bahasa menjadi alat atau media paling efektif untuk menyampaikan
isi pikiran, dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja.
Untuk itu setiap manusia melakukan komunikasi untuk mendapatkan atau
menyampaikan informasi atau pesan. 1

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial dan fungsional!

2. Apa yang dimaksud Bahasa Indonesia dalam makna kongkrit ?

3. Apa yang dimaksud Bahasa Indonesia dalam makna umum dan khusus?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tentang Bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial dan fungsional

2. Mengetahui tentang dimaksud Bahasa Indonesia dalam makna kongkrit

3. Mengetahui tentang Bahasa Indonesia dalam makna umum dan khusus

1Andi Puspitasari, menumbuhkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam Pendidikan
dan pengajaran,vol 16, Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya, 2017 Hal 63

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sosial dan fungsional

Bahasa merupakan kumpulan bunyi-bunyi yang bersistem dan bermakna yang


diujarkan, serta berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan
manusia. ini menunjukkan bahwa fungsi bahasa yang pokok adalah fungsi
komunikasi, di samping fungsi ekspresi diri. Kebutuhan manusiawi pertama yang
mendasar adalah berekspresi diri, baru kemudian kebutuhan berkomunikasi.
Manusia yang setiap saat berekspresi diri dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaannya, suka dan dukanya. Dengan mengekspresikan diri, segala pengalaman
batinnya akan tumbuh, mekar, dan berkembang. Ia pun akan membuat lingkungan
hidupnya tumbuh, mekar, dan berkembang. Dengan demikian, ekspresi diri
merupakan prasyarat dan landasan komunikasi antarsesama.
Dalam mewujudkan kebutuhan ekspresi diri, seseorang harus memiliki
keterampilan berbahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa
itu pada umumnya mencakup empat komponen, yaitu menyimak (listening).
berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Keterampilan
berbahasa ialah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang mencakupi
keterampilan mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Telah disebutkan bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi baik
lisan maupun tertulis Dengan demikian, terampil berbahasa Indonesia artinya
terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi, baik lisan maupun
tertulis. Keterampilan berbahasa lisan meliputi menyimak dan berbicara, sedangkan
keterampilan berbahasa tulis meliputi membaca dan menulis.2
Ada berbagai macam ragam bahasa di Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan
ketika memberikan laporan kepada atasan, jual beli di pasar, menulis surat kepada
kekasih, dan menulis karya ilmiah menunjukkan ragam yang berbeda-beda.
Terdapat 5 ragam dalam laras bahasa yang digunakan, semua ragam dapat
digunakan dalam kondisi tertentu :

2 Agustinus Gereda, Keterampilan berbahasa Indonesia, (tasikmalaya,edu publiksher,2020) hal 19

2
1. Ragam Resmi (Formal), yaitu bahasa yang dipakai dalam komunikasi resmi
seperti rapat resmi, pidato dan jurnal ilmiah. Oleh karena itu, memakai bahasa
yang lebih sopan adalah hal yang tepat.3
2. Ragam Beku, yaitu bahasa yang digunakan pada acara hikmat dan sedikit
memungkinkan keleluasaan seperti upacara pernikahan, keputusan pengadilan
dan kegiatan rohani.
3. Ragam Konsultatif, yaitu bahasa yang digunakan dalam pertukaran informasi
atau kegiatan transaksi dalam suatu percakapan yang membahas tentang suatu
hal yang diketahui oleh masing-masing pembicara seperti percakapan di
sekolah atau di pasar
4. Ragam Akrab, yaitu bahasa yang digunakan diantara orang yang memiliki
hubungan sangat akrab atau intim. seperti dalam pembicaraan berumah tangga.
5. Ragam Santai (kasual), yaitu bahasa yang digunakan untuk acara yang bersifat
tidak resmi dan dapat dipakai untuk orang yang cukup akrab (misalnya teman)
atau orang yang belum dikenal dengan akrab (baru kenal). seperti pembicaraan
dalam perkumpulan dengan teman-teman.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ragam bahasa yang digunakan
sebaiknya disesuaikan dengan kondisi atau tempat kita berada. Misalnya dalam situasi
santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, dan lain-lain hendaklah digunakan
bahasa Indonesia yang santai dan akrab. Hal ini berbeda ketika kita berada dalam situasi
resmi dan formal, seperti kuliah, seminar, dan sebagainya kita harus menggunakan
bahasa indonesia yang resmi dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa.
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa Indonesia itu
meliputi kaidah ejaan, pembentukan kata, kalimat, dan paragraf.

Berbahasa Indonesia secara baik dan benar memiliki konsekuensi logis terkait
dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan konteks pembicaraan. Pada situasi
formal, menggunakan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama dan
pemakaiannya sering menggunakan bahasa baku. Manusia memerlukan bahasa sebagai
alat berkomunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat

3 Maya pattiwael, Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi ,
vol 2, J-DEPACE, 2019 hal.161

3
penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi
dan berbicara mengenai apa saja. Berdasarkan cara penyajiannya bahasa dibedakan
menjadi dua sarana, yaitu sarana dengan bahasa tulis dan bahasa lisan, Baik bahasa
lisan atau bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi sehingga
mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat dapat terjalin.

Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan cara yang paling efektif untuk
menyampaikan pikiran, maksud maupun tujuan kepada orang yang kita ajak
berkomunikasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa
adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada
orang lain. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia mencakup lima fungsi dasar,
yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi dan fungsi
entertainment. Manusia memiliki ranah kehidupan yang sangat luas, sehingga tidak
jarang jika kita membicarakan fungsi bahasa juga sangat banyak tergantung situasi dan
tempat bahasa itu digunakan. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi

Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara
mengenai apa saja. Berdasarkan cara penyajiannya bahasa dibedakan menjadi dua
sarana, yaitu sarana dengan bahasa tulis dan

bahasa lisan, Baik bahasa lisan atau bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk
berkomunikasi sehingga mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat dapat
terjalin.Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak
dapat menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan komunikasi
manusia dapat 4

membangun relasi yang dibutuhkannya sebagai makhluk sosial. Manusia dalam


kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan
manusia lain dan lingkungan masyarakat. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia
melalui bahasa. Komunikasi digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting

4Maya pattiwael, Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
berkomunikasi , vol 2, J-DEPACE, 2019 hal.162

4
bagi kebutuhan kita, disini terjadi pertukaran informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. Berkomunikasi juga untuk berhubungan5

dengan orang lain, terjadi pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita
dengan orang lain. Untuk itu setiap manusia melakukan komunikasi untuk
mendapatkan maupun menyampaikan informasi. Berkomunikasi akan memungkinkan
manusia untuk menanggapi, menyusun dan mengungkapkan segala sesuatu yang ada
disekitarnya sebagai bahan komunikasi. Dalam berkomunikasi terdapat dua hal yang
penting dalam merespons sesuatu yaitu bahasa yang tepat

B. Bahasa Indonesia Dalam Makna Konkret


Konkret dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti nyata; benar-benar ada
(berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya). kata konkret digunakan dalam
menggambarkan objek yang terlihat oleh mata dan bisa dirasakan panca indera.
Contohnya seperti tumbuhan, manusia, hewan, dan lain sebagainya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kata konret adalah istilah untuk
menggambarkan sesuatu yang benar-benar ada, nyata, berwujud, dapat dilihat,
dirasakan, dan dapat dicium oleh indera manusia. Dengan kata lain, contoh kata
kongkrit adalah merujuk pada kata-kata yang nyata dan bisa dirasakan oleh indera.
Istilah ini sering kali digunakan dalam berbagai konteks perbincangan.
Contoh kata konkret dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut ini:
1. Tembok kamarku baru dicat warna putih.
2. Ibu membelikan baju untuk kupakai ke pesta.
3. Aku minum susu setiap malam sebelum tidur.
4. Ayah memperbaiki sepeda.

C. Bahasa Indonesia Dalam Makna Abstrak


Pengertian kata abstrak adalah kebalikan dari kata konkret. Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, abstrak adalah tidak berwujud dan tidak berbentuk.
Salah satu fungsi kata abstrak adalah bisa menghasilkan nilai rasa dalam karya dan
merangsang orang untuk berimajinasi. Jika kalian mendengar kata tertentu yang

5Irna Nuraeni, Bahasa Sebagai Alat Komunikasi dalam Kehidupan Manusia, vol 1.02,
Kampret journal, 2022,hal. 2-3

5
sebenarnya sudah familier, tapi tak bisa menemukan wujud dan bentuknya,
kemungkinan itu merupakan contoh kata abstrak.

Meski sekilas terkesan tak jelas karena tak bisa diukur maknanya, kata abstrak
tetap saja dibutuhkan oleh manusia dalam menuangkan pikiran. Kata abstrak
memungkinkan punya banyak arti, bisa diolah hingga melahirkan nilai rasa pada puisi,
lagu, dan lain sebagainya. Contoh kata abstrak misalnya, "cinta", jelas cinta tak bisa
kalian ukur dengan jelas.

Contoh kata abstrak dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut ini:

1. Cinta ini tulus untukmu, mohon terimalah!


2. Aku mendapat ilmu yang bermanfaat dari perkuliahan ini.
3. Aktor di film itu punya pesona yang luar biasa.
4. Kusampaikan duka mendalam untuk kepergian kakekmu.
5. Matahari terbenam itu terlihat sangat indah.

D. Bahasa Indonesia Dalam Makna Diksi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi berarti pilihan kata yang
tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Secara umum arti Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan
untuk memilih kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan
kepada penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan
kesesuaian sangat penting dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan. 6

Fungsi diksi adalah sebagai berikut:

1. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.


2. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
3. Menciptakan suasana yang tepat.

6 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 71

6
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi
makna konotatif dan makna denotatif. Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan
pada makna konotatif dan denotatif sesuai pada ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu
kata. Secara singkat, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus.

Contoh Kata Diksi:

1. Anala : api.
2. Anika : angin.
3. Anindita : sempurna.
4. Anindya : cantik jelita.
5. Atma : jiwa.
6. Anitya : tidak kekal.
7. Ancala : gunung.
8. Anca : rintangan.
E. Bahasa Indonesia Dalam Makna Denotatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi adalah kelompok
kata atau makna kata yang didasarkan atas penunjukan yang tegas pada sesuatu
di luar bahasa, atau sesuatu yang didasarkan atas konvensi tertentu dan sifatnya
objektif.

Menurut penjelasan dari para ahli, Denotasi/Denotatif adalah makna dengan


pengertian objektif dan apa adanya. Maksud dari apa adanya adalah tidak disertai
dengan perasaan dan pemikiran tanpa menimbulkan nilai rasa tertentu. Secara
sederhana, denotasi atau denotatif adalah makna yang bersifat umum. 7

Makna denotatif memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang
lugas atau literal. Makna denotatif biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra
yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya.

Contoh kalimat dengan makna denotatif:

7 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 72

7
1. Jerapah memiliki leher yang panjang lebih panjang dari leher hewan rata-
rata.
2. Melihat pembantunya sedang mengepel lantai, ibu hamil itu mengangkat
kakinya ke atas kursi.
3. Ular dan kadal adalah jenis hewan reptil berdarah dingin.
4. Belalang memiliki darah berwarna biru yang disebut hemosianin.
5. Jerawat disebabkan oleh sebum.
6. Beberapa jenis spesies kutu berpindah ke inang lain dengan cara melompat.

F. Bahasa Indonesia Dalam Makna Konotatif


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna konotatif adalah
(tentang kata) mempunyai makna tautan atau mengandung konotasi. Sementara
konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika
berhadapan dengan sebuah kata. Makna konotasi juga diartikan sebagai makna yang
ditambahkan pada makna denotasi.

Makna konotatif adalah makna kias atau bukan kata sebenarrnya dan berkaitan
dengan nilai rasa. Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang
oleh masyarakat tertentu, yang juga membuat adanya perbedaan fungsi sosial kata
dengan makna yang hampir sama. Meskipun demikian, makna kata juga akan berubah
seiring dengan perubahan nilai dan norma yang terjadi di masyarakat.

Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh
masyarakat. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan fungsi sosial kata dengan makna
yang hampir sama, karena berkaitan dengan nilai rasa. Makna konotatif ini biasanya
ditemukan pada karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, dan lain-lain.8

Makna konotatif terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau
negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral. Makna konotatif
sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok

8 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 73

8
masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat
tersebut. Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.

Contoh kalimat dengan makna konotatif:

1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. 'Gugur' bermakna
meninggal dunia.
2. Karena besar kepala, Reno dijauhi teman-temannya. 'Besar kepala' bermakna
sombong.
3. Para buruh merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikan
mereka sebagai ssapi perah belaka. 'Sapi perah' bermakna orang yang
dimanfaatkan oleh orang lain demi sebuah keuntungan.
4. Pejabat tersebut mencari kambing hitam untuk mempertahankan jabatannya.
'Kambing hitam' bermakna orang yang disalahkan.
5. Ririn anak yang ringan tangan dan baik. 'Ringan tangan' bermakna anak yang
rajin/suka menolong.

G. Bahasa Indonesia Dalam Makna Umum dan Khusus


Kata umum adalah kata yang digunakan dalam penyusunan kalimat memiliki
makna lebih luas, lebar, dan cakupannya lebih luas. Artinya, kata umum dipakai untuk
menjelaskan sesuatu yang tidak spesifik atau masih bisa diperluas lagi makna katanya.

Sedangkan kata khusus bersifat spesifik dan mengandung makna yang sesuai.
Penggunaan kata khusus ditujukan agar pembaca atau pendengar lebih mudah
memahami konteks kata atau peristiwa yang sedang dibahas.

Penggunaan kata khusus ditujukan agar pembaca atau pendengar lebih mudah
memahami konteks kata atau peristiwa yang sedang dibahas, Sedangkan kata umum
membuat pembaca atau pendengar memilliki intepretasi makna ganda atau yang
berbeda.9

Berikut adalah contoh kata umum dan kata khusus:

9 Umar mansyur, Bahasa Indonesia dalam Belitan Media sosial, Jurnal Bahasa dan Sastra,
2019, hal 74

9
Contoh kata umum Contoh kata Khusus

Hewan atau binatang Kucing, anjing, tikus, semut

Buah Mangga, apel, pisang, jeruk

Melihat Melirik, menengok,


menengadah, menunduk

Hewan Ternak Sapi, ayam, kambing, domba

Bentuk/Memiliki Bentuk Lingkaran, kotak, persegi


panjang, oval

Pohon Pohon jati, pohon beringin,


pohon pinus

Sayur Bayam, wortel, tomat, pare

Negara Indonesia, Malaysia, Denmark,


Inggris, Korea Selatan

10
KESIMPULAN

1. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah


bahwa komunikasi adalah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang
kepada orang lain. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia
mencakup lima fungsi dasar, yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi
eksplorasi, fungsi persuasidan fungsi entertainment.

2. Bahasa Indonesia dalam makna konret adalah istilah untuk menggambarkan


sesuatu yang benar-benar ada, nyata, berwujud, dapat dilihat, dirasakan, dan
dapat dicium oleh indera manusia.

3. Bahasa Indonesia dalam makna umum adalah kata yang digunakan dalam
penyusunan kalimat memiliki makna lebih luas, lebar, dan cakupannya lebih
luas. Artinya, kata umum dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang tidak
spesifik atau masih bisa diperluas lagi makna katanya. Sedangkan Bahasa
Indonesia dalam makna khusus bersifat spesifik dan mengandung makna
yang sesuai. Penggunaan kata khusus ditujukan agar pembaca atau
pendengar lebih mudah memahami konteks kata atau peristiwa yang sedang
dibahas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gereda, A. (2020). Keterampilan Berbahasa Indonesia. Tasikmalaya: Edu publisher.

Mansyur, U. (2019). Bahasa Indonesia dalam Belitan Media Sosial. Jurnal Bahasa
dan Sastra.

Nuraeni, I. (2022). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi dalam Kehidupan manusia.


kampret jurnal.

Pattiwael, M. (2019). Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam
Komunikasi. J-DPACE.

Puspitasari, A. (2017). Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam
Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya.

12

Anda mungkin juga menyukai