Anda di halaman 1dari 24

HAKIKAT BAHASA OLEH:

DAN FUNGSI TIM DOSEN

SERTA KEDUDUKAN U N I V E R S I TA S
I N D R A P R A S TA P G R I
BAHASA INDONESIA
LANDASAN HUKUM
Surat Putusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan Nasional Ripublik Indonesia Nomor
KONTRAK 43/DIKTI/Kep/2006, tanggal 6 September 2006, tentang

PERKULIAHAN
Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, mata kuliah
Bahasa Indonesia sebagai MPK menekankan keterampilan
mahasiswa untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar.
Bahasa Indonesia yang dipakai sebagai media
komunikasi dalam kegiatannya masih banyak kendala. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan masih sering terjadi
kesalahan penulisan ejaan, kesalahan penggunaan kalimat

MANFAAT
yang efektif, kesalahan pemilihan kata, dan sebagainya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan
KULIAH berbahasa Indonesia dengan baik dan benar khususnya dalam
ragam tulis bagi mahasiswa masih kurang. Oleh karena itu,
tujuan pemberian mata kuliah Bahasa Indonesia adalah untuk
membantu mahasiswa dalam menyusun karangan ilmiah
dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
Mata kuliah ini ingin menumbuhkan sikap positif terhadap

DESKRIPSI bahasa Indonesia sehingga mampu menggunakannya secara


baik dan benar baik lisan, maupun tulis, khususnya dalam
PERKULIAHAN penyusunan karya ilmiah.
Tujuan Instruksional Umum:
Mampu dan memiliki keterampilan berbahasa
Indonesia secara baik dan benar, baik dalam ragam
TUJUAN tulis maupun lisan. Dengan demikian, mahasiswa
dapat mengarang/menulis gagasan atau ide dengan
INSTRUKSIONAL menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
Tujuan Instruksional Khusus:
 Mahasiswa dapat menjelaskan definisi bahasa
secara umum serta aspek-aspeknya, dan khususnya
definisi serta fungsi bahasa Indonesia
TUJUAN  Mahasiswa dapat menerangkan apa yang dimaksud
INSTRUKSIONAL dengan ejaan, diksi, kalimat efektif, dan alenia.
Syarat-syarat dan jenis apa saja
 Mahasiswa dapat membetulkan kesalahan
penulisan ejaan, memilih kata, menyusun kalimat
menjadi kalimat efektif, dan paragraf.
1. Hakikat dan Fungsi Bahasa
2. Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
3. Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia
4. PUEBI
CAKUPAN/MATERI 5. Pemilihan Kata
KULIAH 6. Kalimat dalam Bahasa Indonesia
7. Paragraf Bahasa Indonesia
8. Korespondensi
9. Presentasi
10. Wawancara
TARGET/CAPAIAN Mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar secara lisan dan tertulis.
• Kuliah
• Self-Directed Learning

METODE • Collaborative Learning


• Tugas Pribadi

TUGAS • Tugas Kelompok


 Absen maksimal 3 x
 Partisipasi aktif
EVALUASI/PENILAIAN  Tugas 20%
 UTS 30%
 UAS 50%
1. Menurut (Depdiknas, 2005:3)Bahasa pada hakikatnya
adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara
teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
2. Menurut (Harun Rasyid, Mansyur & Suratno,
2009:126)Bahasa merupakan struktur dan makna yang
bebas dari penggunaannya, sebagai tanda yang
menyimpulkan suatu tujuan.
3. Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hasan Alwi,
HAKIKAT 2002:88, bahasa berarti sistem lambang bunyi yang
arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota
BAHASA masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang
baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
4. Menurut Kridalaksana, 1983 dalam linguistik Umum dan
Pesona Bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri
LINGUISTIK UMUM

1. Bahasa itu adalah sistem

2. Bahasa itu berwujud lambang

3. Bahasa itu berupa bunyi

4. Bahasa itu bersifat arbitrer (mana suka)

5. Bahasa itu bermakna

SIFAT/CIRI- 6. Bahasa itu bersifat konvensional

CIRI 7. Bahasa Itu bersifat unik

BAHASA 8. Bahasa Itu bersifat universal

9. Bahasa itu bersifat produktif

10. Bahasa itu bervariasi

11. Bahasa Itu bersifat dinamis

12. Bahasa Itu berfungsi sesbagai alat interaksi


sosial

13. Bahasa itu merupakan indentitas penuturnya


1. fungsi ekspresi

FUNGSI BAHASA
2. fungsi komunikasi
3. fungsi adaptasi dan integrasi
4. fungsi kontrol sosial
Ekspresi Diri:
a. Menarik perhatian orang lain (persuasif dan
provokatif),
b. Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri
seperti emosi,
1. FUNGSI c. Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan

PERNYATAN baik,
d. Menunjukkan keberanian (convidence)
EKSPRESI DIRI penyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktivitas
dan interaktif keseharian individu, prosesnya
berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa,
dan dewasa.
Komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai
dengan ekspresi diri.
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh
dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan
sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh
2. FUNGSI orang lain.
KOMUNIKASI Oleh karena itu, komunikasi tercapai dengan
baik bila ekspresi berterima.
Dengan kata lain, komunikasi berprasyarat
pada ekspresi diri.
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian
(adaptasi) diri dalam suatu lingkungan merupakan
kekhususan dalam bersosialisasi, baik dalam
lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru.

3. FUNGSI Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan


sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama
INTEGRASI DAN dalam suatu ikatan (masyarakat).

ADAPTASI Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu


SOSIAL kekuatan yang berkorelasi dengan kekuatan orang
lain dalam integritas sosial.

Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-


aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia
berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri
sebagai anggota suatu masyarakat.
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud
memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam
masyarakat sehingga seseorang itu terlibat dalam
komunikasi dan dapat saling memahami.
Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif
dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui
4. FUNGSI kontribusi dan masukan yang positif.

KONTROL Bahkan, kritikan yang tajam dapat berterima dengan


hati yang lapang jika kata-kata dan sikap baik
SOSIAL memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka.
Dengan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi
dengan proses sosial suatu masyarakat, seperti
keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan,
pengindentifikasi diri, dan penanam rasa
keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat
bahasanya.
Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Sebagai Bahasa Nasional
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh
sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam
KEDUDUKAN Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan.
DAN FUNGSI Adapun dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut.
BAHASA  Lambang jati diri (identitas).
INDONESIA  Lambang kebanggaan bangsa.
 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar
belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang
berbeda.
 Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah
Kedudukan Bahasa Indonesia
2. Sebagai Bahasa Resmi/Negara
Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa
resmi/negara; kedudukan ini mempunyai dasar yuridis
KEDUDUKAN konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia
DAN FUNGSI berfungsi sebagai berikut.

BAHASA  Bahasa resmi negara


 Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
INDONESIA  Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintahan.
 Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu dan teknologi.
FUNGSI BAHASA INDONESIA
Sebagai Bahasa Nasional
1) Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Bahasa Indonesia kita junjung di samping bendera dan lambang negara kita. Di dalam
melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula
sehingga serasi dengan lambang negara yang lain.

KEDUDUKAN
2) Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-

DAN FUNGSI negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara
persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa
Inggris.

BAHASA 3) Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

INDONESIA
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya
saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah
negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara
semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama,
ras, adat istiadat dan Budaya.
4) Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat
istiadat dan Budaya.
Agar semua bangsa indonesia memiliki bahasa pemersatu dalam berkomunikasi walaupun
berbeda – beda asal,suku,ras dan adat
2. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara. Dengan demikian, selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional
yang diselenggarakan di jakarta. berikut fungsi dan Kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara adalah :

KEDUDUKAN 1) Bahasa resmi kenegaraan

DAN FUNGSI
Dalam kaitannya dengan fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan dalam adminstrasi
kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan baik secara lisan maupun dalam
bentuk tulisan, komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat.

BAHASA
Dokumen-dokumen dan keputusankeputusan serta surat-menyurat yang dikeluarkan
oleh pemeritah dan badanbadan kenegaraan lain seperti DPR dan MPR ditulis di
dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan

INDONESIA diucapkan di dalam bahasa Indonesia. Demikian halnya dengan pemakaian bahasa
Indonesia oleh warga masyarakat kita di dalam hubungannya dengan upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan.
Suhendar dan Supinah (1997) menyatakan bahwa untuk melaksanakan fungsinya
sebagai bahasa resmi kenegaraan dengan sebaik-baiknya, pemakaian bahasa Indonesia
di dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan perlu senantiasa dibina dan
dikembangkan, penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang
menentukan di dalam pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru,
kenaikan pangkat baik sipil maupun militer, dan pemberian tugas-khususbaik di dalam
maupun di luar negeri.
2) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Sebagai bahasa pengantar, bahasa Indonesia dipergunakan dilembaga-lembaga
pendidikan baik formal atau nonformal, dari tingkat taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
3) Bahasa resmi untuk kepentingan perencmerupakan masalah yang meminta anaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah.
Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia tidak hanya dipakai sebagai

KEDUDUKAN alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat luas atau antar
suku, tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang keadaan sosial

DAN FUNGSI
budaya dan bahasanya sama.
4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAHASA Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki
identitasnya sendiri yang membedakannya dengan bahasa daerah. Dalam

INDONESIA pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam bentuk penyajian
pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan dalam bahasa Indonesia.
Dengan demikian, masyarakat tidak bergantung sepenuhnya kepada bangsa-bangsa
asing di dalam usahanya untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern serta untuk ikut serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Terkait dengan hal itu, Suhendar dan Supinah (1997) mengemukakan
bahwa bahasa Indonesia adalah atu-satunya alat yang memungkinkan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri
dan identitasnya sendiri yang membedakannya dari kebudayaan daerah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai