Anda di halaman 1dari 23

FUNGSI DAN URGENSI BAHASA ARAB

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Studi Naskah Bahasa Arab

Annisa Amuz
NIM. 2002042004

Yose Rizal
NIM. 2002041024

Dosen
Dr. Akhyar Hanif. M.Ag

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


PROGRAM PASCASARJANA
IAIN BATUSANGKAR
2020
FUNGSI DAN URGENSI BAHASA ARAB

Pendahuluan
Bahasa adalah satu hal yang sangat penting dalam sebuah kehidupan manusia.
Sebab, dengan bahasa itulah manusia bisa berkomunikasi dan menyampaikan semua
gagasan dan isi pikirannya. Adapun makna bahasa beragam, tergantung pada
perspektif yang memberi makna terhadap bahasa tersebut dan motif tujuan yang
ingin dicapainya (Nuha, 2012). Bahasa merupakan suatu kebutuhan dasar dan
penting bagi manusia, karena bahasa adalah media penyampai ide, gagasan, dan
pikiran manusia dalam bentuk ucapan atau tulisan dengan maksud agar dipahami oleh
orang lain (Andriani, 2015). Bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan istilah
“taal” dalam bahasa belanda, “language” dalam bahasa inggris, “langue” dalam
bahasa prancis, “sprach” dalam bahasa jerman, “kokugo” dalam bahasa jepang,
dan “ ‫ ”ةݟڶ‬dalam bahasa arab (Umam.et al, 1975).
Ragam bahasa didunia ini banyak, diantaranya bahasa Arab, Inggris, China,
Spanyol, Korea, Jepang, dan lain-lain. Diantara bahasa-bahasa dunia tersebut bahasa
Arab menjadi bahasa tertua dan paling lama digunakan di dunia ini. Bahasa Arab
selain sebagai bahasa lisan, ia juga bahasa tulisan. Bahasa tulisan ini telah
membangun tradisi ilmiah di kalangan umat Islam. Secara historis dapat dibuktikan
melalui karya-karya fenomenal ulama-ulama di berbagai bidang; di bidang tafsir,
hadits, fiqih, aqidah dan di bidang ilmu-ilmu keislaman yang lainnya, tertulis dalam
bahasa Arab. Karena sumber-sumber asli ajaran Islam dan ilmu-ilmu keislaman
tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat Islam terutama
kalangan ilmuan atau akademisi muslim untuk mempelajari dan memahami serta
menguasai bahasa Arab dalam pengembangan pendidikan Islam (Andriani, 2015).
Bahasa Arab dianggap memiliki kedudukan dan peran yang sangat urgen.
Pertama, bahasa Arab merupakan bahasa international, ciri di antaranya ialah bahasa
Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh tidak kurang
dari 200 juta orang di berbagai belahan dunia, serta resmi digunakan dalam forum
PBB. Kedua, bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an, kitab suci umat Islam, yang
berjumlah lebih dari satu miliar jiwa. Sekalipun dalam keyakinan muslim, al-Qur’an
bukan hanya petunjuk bagi mereka, melainkan juga petunjuk bagi seluruh umat
manusia. Ketiga, bahasa Arab telah menjadi bahasa yang cukup besar peminatnya di
Barat (Ridwan, 2019).
Bahasa dan kemanusiaan adalah kebutuhan yang tak dapat dipisahkan,
dimana bahasa sebagai alat berpikir bagi manusia. Bahasa yang merupakan ekspresi
atas makna yang dikandungnya dan ide-ide yang ditangkapnya berasal dari
universalitas kesemestaan, termasuk di dalamnya kemanusiaan (Aziz, 2019). Tidak
ada bahasa yang lebih unggul dari pada bahasa yang lain, maksudnya bahwa bahasa
memiliki kesamarataan dalam statusnya, yaitu sebagai alat komunikasi. Setiap
komunikasi tentu saja menuntut kesepahaman diantara pelaku komunikasi.
Sebenarnya, adanya bahasa merupakan sebuah hasil kebudayaan di suatu daerah.
Oleh karena itulah, setiap daerah, bahkan suku mempunyai bahasa yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Bahasa mempunyai fungsi-fungsi yang beraneka.
Berangkat dari uraian diatas, makalah ini membahas fungsi bahasa arab dan
urgensi bahasa arab. Makalah ini mencoba membahas fungsi bahasa arab sebagai alat
komunikasi antar bangsa, media pemanfaatan ilmu dan teknologi, sarana
memperkaya hazanah perbendaharaan kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah di
Indonesia, di samping sebagai sarana pendalaman ilmu keagamaan dan pengamalan
syari’at Islam. Dilihat dari urgensi bahasa arab, bahasan makalah ini mencoba melihat
pentingnya bahasa arab di dunia pendidikan, peranannya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, peran dalam memahami al-Qur’an dan tafsirnya,
pemahaman sya’riat Islam bagi umat Islam dan dari sisi dakwah dan juru dakwah
(da’i)
Bahasa Arab
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh
para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik,
Sopan santun, baik budinya, menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta
tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (Departemen Pendidikan Nasional,
2008).
Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah. Pengertian
“Arab” secara bahasa adalah gurun sahara, atau tanah tandus yang di dalamnya
tidak ada air dan pohon yang tumbuh di atasnya. Sedangkan “bahasa” adalah alat
komunikasi yang digunakan manusia untuk saling berinteraksi dan berhubungan
dengan berbagai motivasi dan keperluan yang mereka miliki. Secara istilah bahasa
Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili di
atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah (Andriani, 2015).
Arab adalah nama bangsa di Jazirah Arab dan timur tengah Jadi dapat kami
ambil kesimpulan bahwa bahasa Arab adalah tutur kata yang digunakan oleh bangsa
dijazirah arab dan timur tengah. Bahasa Arab (Arab: ‫ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ‬, al-lughah al-
‘Arabiyyah , atau secara ringkas ‫ ﻲﺑﺮﻋ‬Arabi) adalah salah satu bahasa Semit Tengah,
yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa
Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur
dari pada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh
lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal
di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara,
dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa
yang dipakai oleh al Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab
percakapan memiliki banyakvariasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat
saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab baku (kadang-kadang disebut Bahasa
Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan
ditempat kerja, pemerintahan, dan media massa. Bahasa Arab adalah bahasa Islam
dan kaum Muslimin. Hal ini dimulai sejak terbitnya Islam di Mekah pada 15 abad
yang lalu. Dengan bahasa ini, al Qur’an diturunkan untuk mengatur kehidupan
manusia. Dengan bahasa ini pula, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW
berbicara dan menyampaikan risalah-Nya.
Bahasa arab mempunyai ciri-ciri khusus yang tidak terdapat pada bahasa-
bahasa lainnya. Kekhusussannnya ini menjadikan bahasa yang fleksibel dan
mempunyai elastisistas yang tinggi. Berikut ini beberapa karakteristik bahasa arab
(Munif, 2008):
1. Memiliki gaya bahasa yang beragam
Keberagaman gaya bahasa Arab meliputi ragam sosial atau sosiolek, geografis,
dan idiolek. Ragam sosiolek merupakan ragam bahasa yang menunjukkan
stratifikasi-ekonomi penuturnya. Sementara itu, ragam geografis adalah
keberagaman bahasa yang disebabkan oleh perbedaan wilayah geografis
penuturnya. Adapun keragaman idiolek berkaitan dengan karakteristik pribadi
penutur bahasa arab yang bersangkutan.
2. Dapat diekspresikan secara lisan dan tulisan
Bahasa manusia yang paling utama adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis
pada hakikatnya merupakan turunan dari bahasa lisan.
3. Memiliki sistem dan aturan yang spesifik
Artinya bahasa Arab memiliki karaketristik yang (a) sistemik, yakni tersusun dari
elemen atau sub sistem tata bunyi (fonologi), tata kata (morfologi), sintakasis dan
lain-lain; (b) sistematik, artinya bahasa Arab mempunyai aturan-aturan yang
khas, yang antara sub sistem bahasa saling melengkapi sesuai dengan fungsinya
masing-masing; dan (c) komplit, artinya bahasa Arab merupakan bahasa yang
memiliki kosa kata yang lengkap untuk mengungkapkan segala karakteristik
budaya penuturnya.
4. Memiliki sifat arbiter
Artinya, setap bahasa bersifat manasuka baik dalam hubungan antara kosa kata
dengan referensinya maupun dalam hal aturan gramatikanya. Kita tidak bisa
mempertanyakan
5. Selalu berkembang, produktif dan kreatif
Bahasa Arab memiliki potensi untuk menciptakan kosa kata baru, sistem derivasi
kata yang memungkinkan dari satu kata akan tercipta ribuan kosa kata jadian
yang baru dan mampu menyerap kosa kata dari bahasa lain yang tidak terdapat
dalam kosa kat asli bahasa Arab sendiri.
6. Memiliki sistem bunyi yang khas
Bahasa Arab tetap konsisten dengan 29 bunyi yang disimbolkan dengan lambang
bunyi yang berupa huruf hija'iyah.
7. Mempunyai sistem tulisan yang khas
Bahasa Arab mempunyai sistem tulisan yang khas pula, baik dalam arah tulisan,
penulisan lambang bunyi atau huruf maupun dalam hal syakl atau harakat.
8. Bahasa Arab mempunyai struktur kata yang bisa berubah dan bereproduksi.
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang mempunyai sistem akar kata dalam
morfologinya. Dengan sistem akar kata, sebuah kata tertentu bisa dilacak asal
akar katanyadan satu akar kata bisa diderivasikan menjadi ratusan kata yang baru
9. Memiliki sistem i’rab
I'rab adalah perubahan bunyi atau harakat akhir suatu kata yang diakibatkan
karena kedudukan kata tersebut dalam struktur kalimat atau frase, atau karena
adanya kata tugas (al-'awamil) yang mendahuluinya.
10. Bahasa Arab sangat menekankan konformitas antar unsurnya
Dalam bahasa Arab dikenal pembagian kata berdasarkan jenis kelamin dan
jumlah bilangan. Ada pembedaan antara kosa kata yang termasuk kategori
mudzakar (mengandung makna laki laki) dan kategori muannats (mengandung
makna perempuan).
11. Bahasa Arab memiliki makna majazi yang sangat kaya
Majaz atau gaya bahasa merupakan ciri khas yang sangat menonjol dalam
kesusasteraan bahasa Arab. Dalam mengemukakan gagasanya, para sastrawan
atau penulis Arab sering menggunakan berbagai gaya bahasa yang tentunya
membutuhkan keseriusan sendiri untuk bisa memahami maknanya yang
dimaksudkan.
12. Makna kosa kata bahasa Arab sering berbeda antara makna kamus (al-makna al-
mu'jami) dengan makna yang dikehendaki dalam konteks kalimat tertentu (al-
ma'na al siyaqi).

Fungsi Bahasa Arab


Sebelum membahas lebih jauh tentang pentingnya penguasaan bahasa Arab,
ada baiknya diuraikan tentang fungsi bahasa dalam kehidupan umat manusia. Pada
perkembangannya, bahasa berkembang setaraf dengan kemajuan peradabannya.
Fungsi bahasa dalam hal ini terdapat 10 (sepuluh) hal, yaitu:
1. Bahasa digunakan orang untuk mengetahui kebutuhan dasarnya dan mencapai
maksud-maksud serta berbagai kepentingannya dalam rangka aktualisasi diri.
2. Bahasa digunakan orang untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan,
emosi, harapan, keinginan, cita-cita dan pikiran sesorang. Sebaliknya bahasa juga
menjadi alat untuk mengerti dan menghayati perasaan, harapan, keinginan dan
pikiran orang lain.
3. Bahasa adalah alat berfikir.
Ketika sebuah gagasan atau ide timbul dalam pikiran, ia bukanlah bahasa karena
belum mempunyai bentuk tertentu. Tetapi, ketika gagasan itu sudah dituangkan
dan diatur urutan unsur-unsurnya dalam bentuk kata atau kalimat yang diucapkan
dengan lisan atau dicatat dengan simbol (tulisan), maka gagasan itu menjadi
sebuah bahasa karena ia sudah mempunyai bentuk dan berwujud.
4. Bahasa adalah alat usaha untuk meyakinkan orang lain atau mempengaruhi
sekelompok orang atau masyarakat, baik melalui forum diskusi formal,
pertukaran pikiran, karya-karya ilmiah maupun siaran-siaran radio dan televisi.
5. Bahasa merupakan alat komunkasi seseorang dengan orang lain, dan menjadi
media penghubung antara masyarakat suatu bangsa dengan yang lainnya. Dalam
hal ini, bahasa merupakan salah satu faktor terpenting yang dapat memperdekat
hubungan dan menciptakan saling pengertian antar bangsa.
6. Bahasa merupakan salah satu lambang agama.
Bahasa Ibrani menjadi alat publikasi bagi agama Yahudi. Bahasa Latin menjadi
alat propaganda bagi agama Katholik Roma. Bahasa Inggris menjadi alat
propagasi bagi kebanyakan Kristen Protestantisme. Bahasa Yunani dan Slavia
menjadi alat misi bagi gereja Kristen Timur. Bahasa Sansekerta menjadi alat bagi
agama Hindu dan Budha. Dan bahasa Arab menjadi alat dakwah bagi agama
Islam.
7. Bahasa menjadi pendukung utama dan mutlak bagi seluruh pengetahuan
manusia. Tidak ada satu pengetahuanpun kecuali seni rupa yang banyak
menggunakan bahasa visual yang disampaikan dengan efesien selain lewat media
bahasa. Sebagian besar bidang pengajaran menjadikan bahasa sebagai alat
terpenting dan mutlak diperlukan.
8. Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua bentuk kerjasama antar
manusia karena tanpa bahasa peradaban tidak mungkin dapat dikembangkan.
Dengan bahasa pula peradaban (civilization) dan kebudayaan manusia dapat
dipelihara, dikembangkan dan diwariskan kepada generasi mendatang.
9. Bahasa menjadi alat pemersatu.
Bangsa yang dibangun oleh kelompok masyarakat yang berbeda, baik dalam ras,
etnis, agama dan sosialekonomi hanya dapat bersatu dan kompak jika diikat dan
dijalin oleh kesatuan bahasa.
10. Bahasa juga menjadi senjata bagi gerakan subversif untuk mempropagandakan
kepentingan mereka, termasuk kalangan intelijen guna melemahkan atau
menghancurkan kekuatan lawan. Dalam hal ini, kadang-kadang bahasa dapat
berfungsi lebih efektif daripada senjata lainnya (Izzan, 2015)
Menurut Chaer (1994) fungsi bahasa itu ada empat, yaitu (1) Bahasa untuk
menyatakan ekspresi diri, (2) bahasa sebagai alat komunikasi (3) bahasa sebagai alat
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial dan (4) bahasa sebagai alat untuk
mengadakan kontrol sosial.
Fungsi bahasa Arab di Indonesia sama seperti bahasa asing lainnya, antara
lain sebagai alat komunikasi antar bangsa, media pemanfaatan ilmu dan teknologi,
sarana memperkaya hazanah perbendaharaan kata bahasa Indonesia, di samping
sebagai sarana pendalaman ilmu keagamaan dan pengamalan syari’at
Islam (Lubis 2006).
1. Alat perhubungan antar bangsa.
Sebagai alat penghubung antar bangsa, bahasa Arab cukup berperan, karena:
a. Sebagai bahasa resmi bagi negara Arab yang terbesar di dua Benua Asia dan
Afrika.
b. Dinyatakan sebagai bahasa resmi dilingkungan organisasi PBB sejak tahun
1973 Sebagai bahasa resmi organisasi-organisasi Islam internasional,
misalnya Muktamar Alam Islami, Rabithah Alam Islami, dll.
c. Sebagaibahasa resmi dalam komprensi-komperensi Islam internasional,
dimana Indonesia menjadi anggota aktif, misalnya: Muktamar Media Massa
Islam yang Pernah diselenggarakan di Indonesia.
2. Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam rangka pembangunan
bangsa.
Sekalipun peran ini sekarang boleh dikatakan tidak terlalu besar. Namun para
Sarjana Barat dan Timur yang mendalami pertumbuhan dan perkembangan
dunia Islam, mengakui bahwa selama beberapa kurun waktu pada abad
pertengahan, Bahasa Arabs elain merupakan bahasa agama juga merupakan
bahasa yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan diseluruh
bagian dunia yang berperadaban. Pada saat itu muncul ilmuan-ilmuan terkenal,
seperti: Al-Kindi, Ibn Sina,Al-Farabi, Ibn Rusdy, Ibn Khaldun, Al-Khowarizmi,
dan lain sebagainya. Dengan mempelajari bahasa Arab sedikit banyak akan
berguna untuk memahami sejarah perkembangan peradaban dunia Islam pada
khususnya dan peradaban dunia pada umumnya.
3. Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia.
Setidak-tidaknya pertumbuhan perbendaharaan kata, terutama untuk istilah-
istilah dalam peribadatan, filsafat dan tasawuf. Kata-kata bahasa Arab yang
dipinjam oleh bahasa Indonesia, meliputi:
a. Memiliki sinonim dalam bahasa Indoensia, misalnya: “Bakhil” untuk“
kikir”, “ta’at”untuk “patuh”,dan“bai’at”untuk“lantik”.
b. Terjadi perubahan makna/arti. Penyempitan makna, misalnya:‘alim-ulama’,
yang semula bermakna‘orang yang berilmu’, menyempit artinya menjadi
‘orang yang berilmu agama Islam’ dalam bahasa Indonesia. Perluasan arti,
misalnya: ‘arif’ yang semula berarti ‘orang yang mengetahui’ meluas artinya
menjadi ‘orang yang mengetahui pandai, dan bijaksana” dalam bahasa
Indonesia.
4. Bahasa agama Islam.
Dalam hal ini bahasa Arab berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan
intensitas penghayatan dan pengalaman ajaran agama Islam dalam rangka
pembinaan kepribadian luhur bangsa. Mayoritas bangsa Indonesia beragama
Islam. Sumber pokok ajarannya Islam, yaitu al-Quran dan al-Hadits. Kedua-
duanya berbahasa Arab, disamping buku-buku tentang ajaran Islam sebagian
besar berbahasa Arab. Dalam sejarah perkembangan agama wahyu, tidak ada
kitab suci yang masih asli bahasanya kecuali bahasa al-Quran, tidak ada al-Quran
dengan bahasa lain kecuali bahasa Arab. Maka mempelajari bahasa Arab bagi
kaum muslimin, merupakan kebutuhan utama. Disamping itu, dalam rangka
ibadah yang bersifat ritual, bacaan-bacaan sholat, adzan dan iqomat harus
diucapkan dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab.
Disamping sebagai alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia, bahasa
arab juga berfungsi sebagai alat pengembangan bahasa daerah di Indonesia. Temuan
Hanif (2017) dengan penelitiannya yang berjudul Studi Terhadap Kosakata Bahasa
Arab Dalam Bahasa Minangkabau menemukan bahwa :
“Berdasarkan penelitian penulis, terdapat 726 lebih kata-kata dari bahasa Arab
yang telah terserap ke dalam bahasa Minangkabau. Jumlah tersebut
ditemukan setelah menghitung satu persatu (manual) semua kosakata yang
ada dalam kamus bahasa Minangkabau. Penghitungan ini dilakukan hanya
kepada sebuah kamus Bahasa Minangkabau yang tulis oleh Abdul Kadir
Usmas, dengan menghitung kata-kata yang berkode (A) yang diberikan oleh
pengarangnya di belakang setiap kosakata tersebut. Menurut penulis, jumlah
itu sebenarnya akan lebih banyak lagi jika saja dimasukkan juga kata-kata
yang telah populer di kalangan masyarakat Minangkabau tetapi tidak diberi
kode (A) oleh pengarang kamus tersebut. Misalnya, kata-kata Abak, amak,
sirawa dan lain-lain, yang sesungguhnya juga berasal dari bahasa Arab namun
tidak diberi kode (A) oleh pengarangnya di belakang kata itu”. (Hanif, 2017,
h. 135 -136)
Pengaruh bahasa Arab kedalam bahasa Minangkabau, disebabkan karena kedatangan
Islam ke Minangkabau, dibawa pedagang kaum muslim Arab dan India yang berasal
dari Gujarat. Dengan masuk Islam ke Minangkabau, terserap pula Islam ke dalam
kehidupan masyarakat Minangkabau, maka dengan sendirinya bahasa Arab pun
terserap pula ke dalam bahasa Minangkabau (Hanif, 2017).
Bahasa Arab juga berfungsi sebagai sebagai alat komunikasi. Komunikasi
adalah efek jauh yang muncul saat melakukan ekspresi diri. Fungsi bahasa Arab
sebagai alat komunikasi digunakan sebagai sarana berekspresi, mewujudkan
perasaan, dan mampu melakukan integrasi dengan sesama warga yang lain. Bahasa
turut aktif dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, mengarahkan dan merencanakan
masa depan. Bahasa yang digunakan sebagai sebagai alat komunikasi bertujuan untuk
menyampaikan yang diinginkan kepada orang lain sampai ia memahami keinginan itu
(Nurcholis, A. Rusdisunhaji, M. A., dan Hidayatullah, S. I. 2019)
Urgensi Bahasa Arab
Izzan (2015) menyatakan dasar pentingnya bahasa Arab yang digunakan
sebagai alat komunikasi agama Islam, diantaranya:
1. Bahasa Arab adalah bahasa wahyu. al-Qur’an menyebutkan bahasa Arab sebagai
bahasa wahyu sebanyak 11 kali, yaitu dalam (QS. al-Zukhruf: 3, Yusuf: 2,
Fussilat: 3 & 44, alSyura: 7, al-Ahqaf: 12, al-Ra"d: 37, al-Nahl: 103, Taha: 113,
al-Syu"ara: 192-195 dan alZumar: 27-28), di antara bunyi Firman tsb adalah:
“Sesungguhnya Kami turunkan alQuran dalam bahasa Arab agar kamu
mengerti”. (QS. Yusuf 2).
2. Bahasa Arab adalah bahasa yang bersifat ilmiah dan unik. Di antaranya
mempunyai akar kata dan conjugation yang bisa mencapai 3.000 bentuk
perubahan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain.
3. Bahasa Arab adalah pelopor peradaban. Sebab bahasa Arab digunakan di
peringkat internasional selama 8 abad dalam bidang keilmuan, politik, ekonomi,
dll. Sehingga banyak sekali kata-kata Arab yang dipinjam oleh bahasa lain
hingga kini. Contoh ringkas kata Arab yang dipinjam dalam bahasa Indonesia:
akal, ajaib, alkohol, aljabar, asykar, atlas, bakhil, falak, kertas, ilmiah, kimia,
mayit, nisbi, wakil, zalim dll.
4. Bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an, tonggak peradaban dan merupakan bagian
dari agama. Bahkan Imam Syafi"i mengharuskan setiap Muslim untuk belajar
bahasa Arab.
Menurut Andriani (2015), mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu
kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial, politik,
ekonomi, dan kebudayaan. Tujuan pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan
realisasi dari cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi kesejahteraan umat
manusia sebagai hamba Allah SWT, lahir dan batin, dunia dan akhirat berdasarkan
Al-Qur’an dan al-Hadits. Karena sumber-sumber asli ajaran Islam yakni al-Qur’an,
hadits dan ilmu-ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting
bagi umat islam terutama kalangan ilmuannya untuk mempelajari dan memahami
serta menguasai bahasa Arab. Pembelajaran bahasa Arab dalam Pendidikan Islam
sangat penting, disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran Islam al-Quran dan
al-Hadits ditulis dalam bahsa Arab, kedua, kitab-kitab karya ulama-ulama besar yang
mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di bidang tafsir, hadits, fiqih,
aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga, kajian ilmu keislaman akan
semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa Arab, keempat, realitas
kekinian di kalangan sarjana muslim, terutama Indonesia semakin menipis dalam
mengkaji ilmu keislaman yang berbasis bahasa Arab.
Dalam pendidikan, menurut Makhruf Imam (dalam Pane, 2018), bahasa Arab
memegang peranan yang penting dalam pendalaman ilmu agama. Ilmu agama
berperan sebagai pondasi dalam kehidupan dan pembentukan akhlak, menuntut setiap
orang untuk mendalaminya dengan baik. Pengaruh bahasa Arab untuk pendidikan
adalah (1) mempermudah penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, (2) meningkatkan
ketajaman daya pikir dan (3) mempengaruhi pembinaan akhlak. Sedangkan dalam
pemahaman ilmu muamalah, bahasa arab menjadi sangat penting dikarenakan faktor:
(1) muamalah merupakan ilmu yang mempelajari tentang jual beli dalam Islam.
Tentunya akan banyak sekali istilah-istilah dalam bahasa Arab yang harus dipahami.
Dengan bahasa Arab, pemahaman akan lebih mudah dan (2) dalam mempelajari
hukum ekonomi Islam, tentu saja akan banyak sekali dalil-dalil yang harus dipahami
dalam kaitannya dengan hukum ekonomi Islam. Dalam hal ini bahasa Arab menjadi
sangat penting, agar nanti dalam menyampaikan argumentasi-argumentasi dalam
bentuk dalil mengenai hukum ekonomi Islam, dapat tersampaikan dengan baik dan
benar karena dalil-dalil tersebut sudah pasti berasal dari al-Quran dan as-Sunnah.
Setelah bahasa Arab dijadikan Allah SWT sebagai bahasa al-Qur’an, maka
terjadi perkembangan yang luar biasa pada bahasa ini, sehingga memunculkan
berbagai peranan penting dalam intraksi kehidupan umat manusia, khususnya dalam
pendidikan Islam, peranan-peranan tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut
Andriani (2015):
1. Bahasa Arab berperan sebagai bahasa wahyu, sehingga menjadi bahasa yang
istimewa. Firman Allah melalui Al-Quran. Q. S. Yusuf ayat 2 “Sesungguhnya
kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya” (Departemen Agama RI, 1989, p. 348).
2. Peranan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi umat manusia kepada Allah
SWT. Dalam agama Islam terdapat ibadah-ibadah tertentu yaitu sholat, zikir dan
do’a yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab. Sholat sebagai medium
manusia berkomunikasi langsung dengan Allah, seluruh bacaan-bacaan di
dalamnya memakai bahasa Arab. Jadi agar mengerti dan memahami maksud
didalamnya seseorang perlu mempelajari bahasa Arab.
3. Peranan bahasa Arab internasional. Bahasa Arab mempunyai peranan penting
dalam dunia internasional, digunakan dalam dunia pendidikan Islam maupun
pendidikan non Islam, bahkan menjadi kajian di universitas-universitas besar
dunia, seperti Harvard university dan Oxford University. Di samping itu Bahasa
Arab juga digunakan dalam forum beskala internasional lainnya seperti pada
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
4. Peranan bahasa Arab dalam kajian Islam. Bahasa Arab digunakan dalam
berbagai macam kitab-kitab Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum dan lain-lain.
Sehingga untuk memahaminya diperlukan penguasaan bahasa Arab secara
komprehenship agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah.
Menurut Bulkisah (2012), pada Perguruan Tinggi Agama Islam
pembelajaran bahasa arab menjadi penting, karena:
1. Sebagai sarana transformasi ilmu pengetahuan di perguruan tinggi, untuk
mempelajari ilmu-ilmu keislaman hendaknya dilakukan dengan menggunakan
bahasa teks agama yang asli, yaitu bahasa arab, agar tidak terjadi bias
interpretasi.
2. Bahasa arab sebagai bahasa ilmiah, masyarakat dunia mulai tertarik untuk
mempelajari sekaligus menggunakan bahasa arab sejak bahasa arab mendapat
pengkuan dari dunia internasional. Di kawasan eropa terdapat jurnal ilmiah
yang memfokuskan diri pada studi Islam dengan bahasa arab. Dengan demikian
itu menunjukan bahwa bahasa arab telah menajadi bahasa ilmiah, akademis
sekaligus populer. Seminar Arabistik di Universitas George Augustt
Soettinggen Jerman menggunakan bahasa Arab baik lisan maupun tulisan. Oleh
karena itu mempelajari bahasa arab menjadi sangat penting, karena bahasa
Arab berfungsi sebagai alat transfer kebenaran ilmu pengetahuan.
3. Bahasa Arab sebagai simbol agama dan pemersatu umat, bahasa Arab
merupakan bahasa simbolis agama sekaligus bahasa pemersatu umat muslim,
sehingga bahasa arab mempunyai misi yaitu dengan keseragaman bahasa, umat
Islam diseluruh dunia dapat dengan mudah melakukan konsolidasi
Sedangkan yang dimaksud pembelajaran bahasa Arab itu sendiri adalah:
“Pembelajaran bahasa arab merupakan usaha untuk membentuk dan membina
kebiasaan dan aktifitas baru secara sadar agar pempelajar memahami dan
terampil dalam berbahasa Arab secara lisan maupun tulisan dan memahami
disiplin ilmu-ilmunya”. (Hanafi dan Amrina, 2014, h.23)

Salim (2015) melihat peranan bahasa Arab dalam perkembangan ilmu


pengetahuan. Menurutnya bahasa Arab memainkan peran yang sangat penting dalam
mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu Islam. Hal itu
disebabkan buku-buku sumber ilmu pengetahuan agama Islam lebih lengkap masih
ditulis dalam bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan, hal ini
dibuktikan banyak karya-karya besar di bidang ilmu pengetahuan ditulis berbahasa
arab. Dengan mempelajari bahasa arab dapat merupakan kunci untuk memahami dan
mendalami sejarah perkembangan dunia Islam pada khususnya dan peradapan dunia
pada umunya, bahkan bahasa Arab dianggap sebagai peletak dasar bagi pertumbuhan
ilmu pengetahuan modern yang berkembang saat ini.
Aktualisasi peran bahasa Arab dalam pengembangan ilmu dan peradaban,
Wahab (2014) menyimpulkan bahwa awal Islam hingga puncak kemajuan ilmu
pengetahuan dan peradaban Islam memainkan setidak-tidaknya lima peran penting
yaitu, (1) bahasa Arab berperan sebagai bahasa integrasi karena bahasa Arab mampu
menyatukan banyak suku bangsa dan budaya, (2) bahasa Arab berperan sebagai
bahasa konservasi, karena para ulama bahasa Arab berhasil merumuskan ilmu-ilmu
dasar bahasa Arab (nahwu dan sharaf), dengan diformulasikannya ilmu ini, bahasa
Arab berperan menjaga kelestarian (konservasi) kekayaaan bahasa dan budaya Arab
itu sendiri, (3) bahasa Arab berperan sebagai bahasa edukasi dan studi, ketika Islam
mencapai kemajuannya, bahasa Arab kemudian memainkan peran sebagai bahasa
pendidikan, pembelajaran dan penelitian ilmiah di hampir semua lapisan masyarakat
Arab sehingga bahasa Arab kemudian menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi (4) bahasa Arab berperan sebagai bahasa komunikasi lintas suku bangsa
dan generasi yang mempercepat proses transmisi nilai-nilai Islam dan nilai-nilai
sosial kemanusiaan di kalangan masyarakat dan (5) bahasa Arab berperan sebagai
bahasa standarisasi di bidang ilmu-ilmu keislaman dan lainnya. Hal ini terbukti
dengan dirintiskan penulisan kamus bahasa Arab. Menurut catatan sejarah, mu‘jam
al‘Ai n karya al-Khalil ibn Ahmad (100-170 H) adalah kamus pertama di dunia Islam.
Dalam peran bahasa arab sebagai bahasa wahyu, al-Qur’an adalah kalam
Allah yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Sebagai petunjuk hidup, tentu
manusia harus berupaya memahaminya dengan pemahaman yang mendekati
pemiliknya. Pada konteks seperti inilah, tafsir atas ayat-ayat al-Qur’an diperlukan.
Tafsir secara bahasa berarti menjelaskan sesuatu. Bahasa Arab merupakan sumber
terpenting dalam memahami al-Qur’an. Dalam ilmu tafsir, bahasa Arab mempunyai
urgensi antara lain, mengetahui makna semantik dari ayat al-Quran, dan mengetahui
maksud yang terkandung dari ayat tersebut. Imam Syafi’i (dalam Dewi, 2016)
menganggap berdosa orang yang membicarakan tentang makna al-Qur’an yang tidak
memiliki pengetahuan yang luas tentang bahasa Arab. Hukum belajar bahasa Arab
dengan tujuan memahami al-Qur’an dan al-Hadits adalah wajib. Karena, al-Qur’an
dan al-Hadits tidak dapat dipahami dengan baik kecuali dengan pemahaman bahasa
Arab.
Ada beberapa aspek pentingnya bahasa Arab dalam memahami al-Qur’an dan
tafsirnya di antaranya adalah:
1. Di antara faktor kesalahan dalam mentafsirkan al-Qur’an dan kesalahan dalam
memahami ayat-ayat al-Qur’an serta penyimpangan dalam memahami teks-teks
keagamaan adalah tidak memiliki kemampuan dalam membaca, menulis,
memahami dan mempraktikkan bahasa Arab; tidak mengetahui struktur atau
gramatikal dalam bahasa Arab dan ilmu balaghoh.
2. Kemampuan bahasa Arab dipandang hal yang penting untuk memahami dan
mentafsirkan Al-Qur’an. Para ulama memberikan syarat bahwa untuk
mentafsirkan Al-Quran seseorang harus menguasai bahasa Arab dengan baik dan
benar. Mujahid (dalam Dewi, 2016) menyatakan bahwa tidak diperbolehkan bagi
orang yang beriman berbicara tentang ayat al Qur’an (mentafsirkannya) kecuali
orang tersebut menguasai bahasa Arab.
3. Belajar bahasa Arab beserta ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya merupakan
keharusan yang tidak bisa kita tinggalkan untuk memahami al-Qur’an dan
mentafsirkannya. Para ulama telah memperingatkan dampak penafsiran yang
dilakukan orang yang tidak berbahasa Arab dan juga tidak punya pengetahuan
akan bahasa Arab, ataupun meremehkan kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa
Arab. Imam Syafi’i menandaskan ketidaktahuan manusia atas bahasa Arab
mengakibatkan perselisihan dan perbedaan. Bahkan, Imam Mujahid menyatakan
keharaman orang yang menafsirkan Al-Qur’an tanpa menguasai bahasa Arab.
(Dewi, 2016)
Uraian diatas sejalan dengan Hanif (2020) dalam Republika tanggal 26 Juli
2020 dengan judul “Kuasai Bahasa Arab sebelum Menafsir” berikut ini:
“Jika tujuan ‘memahami Alquran’ itu untuk menggali dan memahami pesan
Allah secara lebih mendalam, otoritatif, hololistik dan bahkan filosofis,
maka pengetahuan atau penguasaan terhadap bahasa Arab menjadi suatu
keniscayaan. Akan tetapi, jika yang dimaksud adalah pengertian yang
pertama yakni ‘upaya setiap orang memahami isi kitab sucinya’ berarti dia
sekedar ingin mengetahui isi Alquran sesuai dengan kemampuannya sendiri.
Kalau dalam soal ini, menurut saya, pemahaman seperti itu tidaklah
memerlukan penguasaan bahasa Arab secara mumpuni. Dia bisa saja belajar
dari atau membaca terjemahan Alquran. Tidak mesti mengetahui tentang
tafsir dalam definisinya yang kompleks dan filosofis”. (Hanif, 2020)
Dalam kaitannya dengan memahami syari’at Islam, menurut Ridwan (2019)
bahasa Arab telah menunjukkan betapa penting kedudukannya sebagai bahasa wahyu,
sebagai bahasa ibadah, sebagai bahasa komunikasi internasional, dan merupakan
salah satu kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial,
politik, ekonomi, dan kebudayaan.
Intan (2012) mengulas urgensi bahasa arab dari sisi dakwah. Menurut Intan
(2012), keberhasilan dakwah umat ditentukan oleh kemampuan dan keikhlasan da’i,
metode yang digunakan tepat dan relevan, menyiapkan materi. Ketersedian alat dan
kunci untuk memahami al-Quran dan sunnah adalah merupakan keharusan bagi
seorang da’i. Oleh sebab itu bahasa Arab penting untuk dikuasai oleh para da’i dan
calon-calon da’i.
Senada dengan pernyataan diatas, menurut Suhaemi (2010) penguasaan
bahasa Arab bagi umat Islam pada umumnya, dan lebih khusus lagi bagi para juru
dakwah menjadi sangat penting. Alasannya adalah bahwa bahasa Arab adalah bahasa
agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan mampu memahami kitab
dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan)
kecuali dengan mendalami bahasa Arab secara baik dan benar. Menyepelekan dan
menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan rapuhnya pemahaman agama.
Abdurrohman (2016) melihat bahwa urgensi terpenting mempelajari bahasa
Arab adalah terkait dengan masalah agama, tidak hanya semata-mata bersifat
ekonomi, budaya dan sejarah. Menurutnya urgensi mempelajari bahasa Arab adalah
karena:
1. Bahasa resmi negara, bahasa Arab merupakan salah satu di antara enam bahasa
besar di dunia. bahasa Arab juga merupakan bahasa resmi maupun bahasa
pertama di sebagian negara-negara Arab, sebagian negara di benua Afrika dan
menjadi bahasa kedua di berbagai belahan negara Islam.
2. Lahirnya bahasa ‘Amiyyah maupun Qaumiyah, dilihat dari bertambahnya
motivasi yang besar dari internal kalangan bangsa Arab dan generasi sekarang
ini, dikarenakan bahasa Arab fusha (resmi) sudah mulai terkontaminasi. Hal ini
terjadi sejak awal mula munculnya bahasa lokal (al-lughah al-Qaumiyah).
3. Bahasa al-Qur’an, bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an yang diturunkan
langsung dari Allah SWT melalui malaikat Jibril disampaikan kepada nabi
Muhammad SAW dan sampai kepada umatnya. Bahasa Arab juga merupakan
bahasa yang dibutuhkan umat.
4. Bahasa Shalat, setiap umat Islam melangsungkan shalat tentunya menggunakan
bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki ikatan yang kuat dengan dasar rukun-rukun
Islam. Membelajarinya merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Hal ini
masuk dalam panji-panji kebesaran iman dan ibadah.
5. Bahasa dzikir dan doa, hal ini sudah ma’lum dikalangan umat Islam. Tidak
sedikit di antara mereka yang memanjatkan doanya kepada Allah SWT
menggunakan bahasa Arab walapun diperbolehkan menggunakan bahasa asli
penutur bahasa.
6. Bahasa hadits, bahwasanya bahasa yang dijumpai dalam hadits-hadits nabi
Muhammad SAW semuanya menggunakan bahasa Arab. Sehingga umat Islam
yang hendak membaca hadits-hadits tersebut dan menguasi isi kandungannya
maka diharuskan untuk mengetahui bahasa Arab.
7. Bahasa ekonomi, bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki peran strategis bagi
bangsa Arab khususnya di sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Arab terus
meningkat sehingga mampu memikat dan mengundang investor asing untuk
menanamkan sahamnya di beberapa negara Arab yang kaya dengan sumber daya
alamnya seperti minyak bumi, emas, tembaga dan masih banyak lagi. Faktor ini
memperkokoh kesinambunggan kehidupan bangsa Arab baik dari segi
perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat.
8. Bahasa diplomasi, dengan terjadinya beberapa konflik yang bergejolak di
sebagian negara Arab dan sebagian negara-negara di benua Afrika tersebut
menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara tersebut ataupun sebagai
bahasa kedua.
9. Bahasa profesi, sangat banyak sekali dijumpai warga-warga asing yang ingin
memperbaiki nasibnya maupun dikarenakan tuntutan profesi merantau ke luar
negeri. Adapun tujuan negara mereka menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa
sehari-hari.
10. Jumlah penutur bahasa Arab dominan dalam hal ini bahasa Arab digunakan
sebagai bahasa pertama pada tahun 22 Hijriyah di negara Arab dan digunakan
sebagai bahasa kedua di sebagian negara-negara Islam pada umumnya, baik
dilihat dari segi populasi masyarakatnya maupun sistem pemerintahannya.
11. Bahasa pengetahuan, pada umumnya pembelajaran bahasa Arab di Indonesia
khusunya di pondok pesantren terutama pondok pesantren salaf (tradisional),
bertujuan untuk memahami kitab-kitab kuning yang memuat ajaran-ajaran Islam,
sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah untuk
belajar Islam.
12. Bahasa syiar Islam, para muadzin yang menyerukan shalat menggunakan bahasa
Arab. Hal ini tidak hanya dijumpai di Arab Saudi maupun Amerika Serikat akan
tetapi diluar dua negara tersebut juga banyak dijumpai. Tidak sedikit kalangan
pelaku da’wah yang menggunakan dalil-dalil sebagai penguat argumentasinya
merujuk kepada literatur-literatur (buku-buku) berbahasa Arab.

Penutup
Bahasa Arab berfungsi antara lain sebagai alat komunikasi antar bangsa,
media pemanfaatan ilmu dan teknologi, sarana memperkaya hazanah perbendaharaan
kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah, di samping sebagai sarana pendalaman
ilmu keagamaan dan pengamalan syari’at Islam. Diantara fungsi tersebut bahasa Arab
sangat bermanfaat sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
dalam rangka pembangunan bangsa.
Tujuan pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan realisasi dari cita-cita
ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi kesejahteraan umat manusia sebagai
hamba Allah SWT, lahir dan batin, dunia dan akhirat berdasarkan Al-Qur’an dan
al-Hadits. Karena sumber-sumber asli ajaran Islam yakni al-Qur’an, hadits dan ilmu-
ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat islam
terutama kalangan ilmuannya untuk mempelajari dan memahami serta menguasai
bahasa Arab. Urgensi terpenting mempelajari bahasa Arab adalah terkait dengan
masalah agama dalam hal ini agama Islam dan ajarannya, tidak hanya semata-mata
bersifat ekonomi, budaya dan sejarah
DAFTAR PUSTAKA

Al- Ghalayini, Mustafa. (2005). Jami’ ad-Durus Al-‘Arabiyyah Jilid I. Beirut: Dar
Al-Kutub Al, Ilmiyah.

Abdurochman. (2016). Bahasa Arab: Keistimewaan, Urgensi dan Hukum


Mempelajarinya. Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Al Bayan, 8(2),
1-15

Andriani, Asna, (2015). Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Pendidikan


Islam. Jurnal Ta’allum, 3(01), 39-55

Bulkisah. (2012). Pembelajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama Islam di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Didaktika. XII(2), 308-318

Chaer, Abdul. (1994), Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat


Bahasa

Depertemen Agama Republik Indonesia. (1989). Al-Quran dan Terjemahannya .


Semarang: Thoha Putra

Dewi, Intan Sari. (2016). Bahasa Arab Dan Urgensinya Dalam Memahami Al-
Qur’an. Kontemplasi, 04(01), 39-49

Hanafi, Halim Abdul dan Amrina. (2014). Mengkonstruk Guru Bahasa Arab Yang
Profesional dan Kompetitif. Batusangkar: STAIN Batusangkar Press

Hanif, Akhyar. (2017). Studi Terhadap Kosakata Bahasa Arab Aalam Bahasa
Minangkabau, Jurnal Bahasa Arab Arabiyatuna, 1(2), 119-137

Intan, Hilda Marni. (2012). Urgensi Bahasa Arab Bagi Da’i, Jurnal Al-Hurriyah,
13(2), 43 - 62

Izzan, Ahmad. (2015). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora

Kuasai Bahasa Arab Sebelum Manafsir. (2020, July 26). Republika, p.5

Lubis, Turkis. (2006). Bahasa Arab di Indonesia: Faktor, Fenomena dan Institusi.
Malang: UIN Press.
Munif, Abdul, (2008) Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab dalam
Bahasa Indonesia . Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

Nasution, Sahkholid. (2016). Pengantar Linguistik Bahasa Arab. Sidioarjo: CV.


Lisan Arabi

Nurcholis, A. Rusdisunhaji, M. A., dan Hidayatullah, S. I. (2019). Tantangan Bahasa


Arab sebagai Alat Komunikasi di Era Revolusi Industri 4.0 pada Pascasarjana
IAIN Tulungagung. Jurnal Bahasa Arab Arabiyatuna, 3(2), 283-298

Pane, Akhiril. (2018). Urgensi Bahasa Arab; Bahasa Arab Sebagai Alat Komunikasi
Agama Islam, Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial
Komunikologi, 2(1), 77 - 88

Suhaemi, Babay. (2010). Urgensi Penguasaan Bahasa Arab Bagi Juru Dakwah,
Jurnal Ilmu Dakwah, 4(15), 85-114

Ridwan. (2019). Urgensi Bahasa Arab Dalam Memahami Syari’at Islam. Jurnal
Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan Al-Syakhshiyyah. 1(2), 183-200

Salim, Latifah. (2015). Peranan Bahasa Arab Dalam Ilmu Pengetahuan. Jurnal
Adabiyah, 15(2), 168 - 176

Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab,…hal. 27

Umam, Chatibul., dkk. (1975). Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan
Tinggi Agama/IAIN. (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia)

Wahab, Muhbib Abdul. (2014). Peran Bahasa Arab Dalam Pengembangan Ilmu Dan
Peradaban Islam. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
Arabiyat, 1(1), 1-20

Anda mungkin juga menyukai